Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN DAN PER ATURAN

PERUNDANGAN K3
KEBIJAKAN K3
UU No.14/1969
UU No.13 /2003
P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87
UU No.1/1970

UU No.1/1970 PP - SMK3

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan

a.l. : Pp 50 /2012 Pmk 66/2016 K3RS


UU NO 14 TAHUN 1969

Pasal 3.
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak
bagi kemanusian

Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama

PASAL 10
Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup:
a. Norma keselamatan kerja;
b. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan;
c. Norma-kerja;
d. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja
UU No.13 tahun 2003
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sama yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menetapkan sistem manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan


kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
UU NO 1 /1970

BAB III
Syarat-syarat Keselamatan Kerja

(1)Dengan peraturan perundangan-undangan ditetapkan syarat-syarat


keselamatan kerja untuk:
a. mencegah dan mengurangi kecela- kaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadam kan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadiankejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. dst……………………..
10 Bab 12 Pasal 4 Lampiran

Bab I - Ketentuan Umum


Bab II - Tujuan Dan Sasaran SMK3
Bab III - Penerapan SMK3
Bab IV - Audit SMK3
Bab V - Kewenangan Direktur
Bab VI - Mekanisme Pelaksanaan Audit
Bab VII - Sertifikat K3
Bab VIII - Pembinaan Dan Penngawasan
Bab IX - Pembiayaan
Bab X - Ketentuan Penutup
Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II : Pedoman Teknis Audit SMK3
Lampiran III : Formulir Laporan Audit
Lampiran IV : Ketentuan Hasil Penilaian Hasil Audit
SMK3
PP 50 tahun 2012

Pasal 4

(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 3, sebagai pedoman
perusahaan dalam menerapkan SMK3.

(2) Instansi pembina sektor usaha dapat


mengembangkan pedoman penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undang
PENGERTIAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA RUMAH SAKIT

SMK3 Rumah Sakit adalah bagian dari manajemen Rumah


Sakit secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di Rumah Sakit
guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat,
aman dan nyaman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit.
TUJUAN K3RS

Tujuan

Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman,


nyaman dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
karyawan RS
Terselenggaranya keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit secara optimal, efektif, efisien dan
berkesinambungan.
RS :
MUTU LAYANAN, KELANGSUNGAN
OPS DAN CITRA

KARYAWAN RS :
Manfaat MELINDUNGI KARYAWAN DARI PAK
DAN MENCEGAH KAK

PASIEN DAN PENGUNJUNG:


MUTU LAYANAN BAIK DAN
KEPUASAN PASIEN/PENGUNJUNG
SASARAN K3RS

1. Pimpinan dan manajemen RS 


2. SDM Rumah Sakit 
3. Pasien 
4. Pengunjung/pengantar pasien
Sistem Pengawasan K3
• Organisasi
• Peraturan
• Standar
• Pedoman
• Peralatan inspeksi
• Laboratorium uji
Kelembagaan
• Pem. Pertama
• Pem. Berkala
• Pem. Khusus
• Pem. Ulang

Mekanisme/ PENGAWASAN Personil


Prosedur
• Pemberitahuan pem. • Kebutuhan
• Pem. Lapangan • Rekruitmen
• Konfirmasi temuan • Diklat
• Nota pemeriksaan • Penempatan
• Tindakan hukum
• Laporan pem. Tata laksana
• Rencana kerja
• Laporan pengawasan
• Administrasi pengawasan
Sistem Pengawasan K3 Dalam Siklus Kebijakan
Kebijakan PENGAWASAN
Norma/ pengawasan Objek
Standar/ Makro / Pengawasan
Pedoman Mikro

Temuan

Tidak Norma Tdk


Sesuai
Sesuai Sesuai
Norma Baru
NOTA

Tindakan
Biro Hukum hukum

Tripartitnas
Laporan

Pimpinan
Menteri /
unit
Dirjen
pengawasan
Bagian Kedua
Sanksi Administratif
Pasal 190 (UU13/2003)

(1)Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi administratif atas


pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal
15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2),Pasal 45 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal
87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :


a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan iji
Terima kasih ……
atas perhatiannya …….

Anda mungkin juga menyukai