5
DATA KECELAKAAN KERJA VERSI JAMSOSTEK
129.911
99.491 103.000
8.900
BASIC
INSIDENT/
LACK OF CAUSES
IMMIDIATE ACCIDENT
CONTROL LOSSES
CAUSES
OPERASI TANPA OTORISASI PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
GAGAL MEMPERINGATKAN APD KURANG, TIDAK LAYAK
GAGAL MENGAMANKAN PERALATAN RUSAK
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SEBAB LANGSUNG
TIDAK BERFUNGSI SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI ALAT RUSAK BAHAYA KEBAKARAN
PAKAI APD TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK TERPAPAR RADIASI
POSISI TIDAK AMAN TEMPERATUR EXTRIM
SERVIS ALAT BEROPERASI PENERANGAN TIDAK LAYAK
BERCANDA, MAIN-MAIN VENTILASI TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT LINGKUNGAN TIDAK AMAN
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
04/13/23 10
KERUGIAN
?
?
?
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan
perkakas
• Kerusakan produk dan
material
• Terlambat dan ganguan
produksi
• Biaya legal hukum
• Gaji terusdibayar untuk waktu • Pengeluaran biaya untuk
yang hilang penyediaan fasilitas dan
• Biaya pemakaian pekerja peralatan gawat darurat
pengganti dan/ atau biaya • Sewa peralatan
melatih • Waktu untuk penyelidikan
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja
administrasi
• Berkurangnya hasil produksi
akibat dari sikorban
LANGKAH PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan,
tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
lanjutan
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
lanjutan
ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 3
Pasal 4
MENTERI
DIREKTUR
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
SUBSTANSI UU No.1
TAHUN
Pasal 9 - Pembinaan1970
(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan TK baru
(2) Dinyatakan mampu dan memahami pekerja
(3) Pengurus wajib pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
UBSTANSI UU No.1 TAHUN 1970
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD yang
wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3 dan APD
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja VR 1910 tetap berlaku selama
tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja dalam LNRI No. :
1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
PELAKSANAAN K3 SESUAI UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970
MGT
S D M
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
• Secara sektoral
PP No. 19/1973 tentang pengaturan dan
pengawasan K3 di peertambangan
PP No. 11/ 1979 tentang K3 pd pemurnian dan pengolahan minyak dan
gas bumi
Per.Menaker No. 01/1978 K3 Dalam Penebangan dan
Pengaangkutan Kayu
Per.Menaker No. 01/1980 K3 Pada Konstruksi Bangunan
• Pembidangan Teknis
PP No. 7/1973 – Pestisida
PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
Per.Menaker No. 04/1980 – APAR
Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik
Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut
Pembidangan Teknis
Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
Mengapa
Potensi Bahaya
diawasi Sumber Bahaya • Bagian yang berputar
• Pesawat • Bagian yg bergerak
• Operator • Bagian yg menderita beban
UU No.1/1970 • Kemampuan / ketrampilan
Pasal 3 & Pasal 4
Pesawat
Angkat &
Angkut
Jenis Kecelakaan
Kecelakaan • Kebisingan
• Terjepit
Dasar hukum • Peledakan/Kebakaran
Termasuk PAK
pengawasannya
Pengendalian
• Ruang lingkup
• Siapa yang mengawasi
• Bagaimana caranya
• Konstruksi harus kuat
• Safety device terpasang dan
• Menjamin keselamatan dan
berfungsi baik
kesehatan TK dan orang
• Layak pakai
lain
• Riksa uji
• Menjamin penggunaan
• APD
pesawat angkat dan
• Perawatan dengan baik
angkut aman dipakai
• Pengoperasian sesuai
• Menjamin proses produksi
manual/SOP dan oleh orang
aman dan lancar
yg berwenang
• Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja
UU No. 1 tahun 1970 • Upaya K3
Pasl 2, 3 & Pasal 4 • Sebagai pelaksanaan UU No. 1 tahun 1970
BWD FWD
150-200mm
DIAGRAM KAPASITAS
ANGKAT
MAXIMUM LIFTING HEIGHT
Adalah jarak ketinggian dari permukaan tanah sampai tinggi fork maksimum
Dengan posisi mast tegak lurus dg standar beban pd load center
PERALATAN ANGKAT
Pasal 06 s/d 74
Pasal 7 baut
Dst……
PITA TRANSPORT
KONSTRUKSI kuat menunjang muatan, titik geser (pindah bahan) dilindungi
LANTAI KERJA
Konstruksi kuat, rata = speed, roda/ban
Sudut belokan tajam, terjal dll
Tanda dikedua sisi
AREA BEBAS LINTASAN TRUCK
Satu arah 60 Cm, 90 Cm dari muatan paling lebar
LAMPU PENERANGAN & PERINGATAN EFEKTIF
lengkap
ALAT ANGKUT DENGAN JALAN REL (Psl. 116 s/d 133
PENGESAHAN
134-135
RIKSA/UJI
138-139
142 – PENGURUS HARUS BERTANGGUNGJAWAB
DITAATINYA PERATURAN MENTERI INI
RUANG LINGKUP
• PENGGOLONGAN OPERATOR
• KUALIFIKASI, SYARAT-SYARAT OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT
ANGKAT DAN ANGKUT
• KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SERTIFIKASI OPERATOR DAN PETUGAS
• KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SANKSI
1. ISTILAH (1-15 jenis)
2. MENGATUR KUALIFIKASI,
SYARAT-2, WEWENANG,
KETENTUAN KEWAJIBAN
UMUM 3. DILARANG
MEMPEKERJAKAN OPERATOR
DAN ATAU PETUGAS PAA YG
TIDAK MEMILIKI LISENSI K3
DAN BUKU KERJA
4. JUMLAH OPERATOR YANG
DIPEKERJAKAN
OPERATOR
PITA TRANSPORT
9. Op. Pita transpot meliputi op. Eskalator, op Ban ber-
jalan & Rantai berjalan
10. Persyaratan Operator Pita transpot
OPERATOR
PESAWAT ANGKUTAN DI ATAS LANDASAN DAN
DIATAS PERMUKAAN
11. dump truk, truk derek/trailer, alat angkutan bahan berbahaya,
traktor, kereta gantung, shovel, excavator/back hoe, compactor,
mesin giling, bulldozer, loader, tandem roller, tire roller, grader,
vibrator, side boom, forklift dan atau lift truk
13 dan 14
persyaratan Op. Forklift dan atau lift truk
KELAS I KELAS II
a. SLTA/sederajat
b. Pengalaman 1 th di bidangnhya
c. Berbadan sehat
d. Umur 19 th
e. Memiliki lisensi K3 dan buku kerja
PETUGAS PESAWAT
ANGKAT DAN ANGKUT
18.PENGOPRASIAN PAA DAPAT DI BANTU
PETUGAS PAA (JURU IKAT/RIGGER DAN
TEKNISI)
TEHNISI
Pasal 21
Dirjen atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan lisensi K3 dan
buku kerja
Pasal 22
(1). Untuk memperoleh lisensi K3 dan Buku kerja OP & Petugas
Permohonan
a. copy ijasah terahir
b. surat pengalaman
c. berbadan sehat
d. copy KTP.
e. copy sertifikat kompetensi
f. Pas photo 2x3 (3 lbr) 4x6 (3 lbr)
(2). Permohonan diperiksa oleh tim
(3). Diterbitkan Lisensi K3 & Buku Kerja oleh Dirjen
Pasal 24
Dalam hal sertifikat kompetensi pasal 22 (1) huruf e dan
pasal 23 (2) huruf e belum dapat dilaksanakan maka dapat
menggunakan sertifikat pembinaan K3 dari Dirjen
Pasal 25
Buku kerja operator atau petugas harus diperiksa setiap 3 bulan oleh
atasannya
Pasal 26
Pasal 27
TEHNISI
Pasal 33
SANKSI
PASAL 37
PENGUSAHA ATAU PENGURUS MEMPEKERJAKAN OP & PETUGAS PAA TIDAK
MEMILIKI LISENSI K3 & BUKU KERJA, TIDAK MEMENUHI KUALIFIKASI DLM
PSL 3 DAN PSL 4 DIKENAKAN SANKSI
ATURAN PERALIHAN
PASAL 37
Pasal 40
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak ditetapkan 13 Juli
2010
Jenis dan Kapasitas Kualifikasi dan Jumlah Operator
Nomor
Pesawat Angkat dan Angkut
Kelas III Kelas II Kelas I
I Peralatan Angkat
Keran mobil, keran kelabang, keran portal, keran magnet, keran lokomotif, pesawat
1.1
hidrolik, dan pesawat pneumatik.
s/d 25 ton 1 orang - -
> 25 ton dan s 100 ton 1 orang 1 orang -
> 100 ton dan s 300 ton 1 orang 1 orang 1 orang
> 300 ton dan s 600 ton 2 orang 1 orang 1 orang
> 600 ton 2 orang 2 orang 1 orang
Alat angkat Iistrik/lift baranglpassenger hoist. keran overhead, keran pedestal, keran tetap,
1.2
keran gantry, keran dinding dan keran sumbu putar.
s/d 25 ton 1 orang - -
> 25 ton dan s 100 ton - 1 orang -
> 100 ton dan s 300 ton 1 orang - 1 orang