Anda di halaman 1dari 57

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA


SMK3
•APA SMK3 ?
•Mengapa mandatory/Wajib ?
•Mengapa sebagai bagian dari sistem pengawasan K3 ?
•Apakah audit SMK3 wajib ?
•Mengapa harus dilakukan pihak independen ?
•Mengapa kebijakannya sulit di intergrasikan dengan ISO 9000
dan ISO 14000 ?
•Mengapa disebut AUDITOR bukan ASSESOR ?
•Bagaimana posisi Pengawas Ketenagakerjaan ? Di sektor lainnya ?

Latar Belakang Kebijakan
Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
KEWAJIBAN PENGURUS
• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan


bahaya di tempat kerja
- Semua pengaman dan alat perlindungan yang
diharuskan
- APD
- Cara dan sikap bekerja yang aman
- Mempekerjakan setelah yakin
- Pembinaan
- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
• Pasal 10 - Membentuk P2K3

• Pasal 11 - Laporan kecelakaan

• Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis


- Memasang poster
- Menyediakan APD secara cuma-cuma

BAB IV - Pasal 5 :
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini, sedangkan para
pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan
langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya
PENGAWASAN K3
Bab IV Pasal 5

MENAKER

DIREKTUR

PEG. DOKTER
AHLI PANITIA P2K3
PENGA PRSH
K3 BANDING
WAS

DEP/DINAS LUAR - POLI PRSH PRSH


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara


keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

i. UU No.1 Th. 1970 memberikan jaminan tempat


kerja yang aman dg perubahan paradigma
pengawasan K3

ii. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang


memadai semua pihak

iii. Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi

iv. Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial


dan belum menyentuh aspek manajemen
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

v. Komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3


relatif rendah

vi. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan


kesadaran atas K3

vii. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja


yang diterapkan oleh komunitas perlindungan
hak buruh internasional yang dikaitkan dengan
politik perdagangan internasional
TUJUAN PENERAPAN SMK3

i. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat


dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat
2 UUD 1945)

ii. Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan


dalam melindungi tenaga kerja

iii. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja


untuk menghadapi kompetisi perdagangan
global

iv. Proteksi terhadap industri dalam negeri


TUJUAN PENERAPAN SMK3

v. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan


internasional

vi. Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap


produk ekspor nasional

vii. Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec.


melalui (teori) pendekatan sistem

viii.Perlunya upaya pencegahan terhadap problem


sosial dan ekonomi yang tekait dengan
penerapan K3 (kesempatan kerja, perbaikan
upah dan kemiskinan)
K3
UU No.14/1969
UU No.13 /2003
P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87
UU No.1/1970

UU No.1/1970 PP - SMK3

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan

a.l. : Per.Men. 05/1996


SMK3
Dasar Hukum SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
Ketenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 PP 50 / 2012
• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997 Penerapan SMK3

Sangsi pelanggaran
Pragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan


produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sangsi Administratif

Pasal 190 UU No.13/2003


(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25,
Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48,
Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1)
dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud


ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

Pedoman Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
10 Bab 12 Pasal 4 Lampiran
Bab I - Ketentuan Umum
Bab II - Tujuan Dan Sasaran SMK3
Bab III - Penerapan SMK3
Bab IV - Audit SMK3
Bab V - Kewenangan Direktur
Bab VI - Mekanisme Pelaksanaan Audit
Bab VII - Sertifikat K3
Bab VIII - Pembinaan Dan Penngawasan
Bab IX - Pembiayaan
Bab X - Ketentuan Penutup

Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3


Lampiran II : Pedoman Teknis Audit SMK3
Lampiran III : Formulir Laporan Audit
Lampiran IV : Ketentuan Hasil Penilaian Hasil Audit SMK3
PENGERTIAN

1. Audit

Pemeriksaan secara sistematik dan independen,


untuk menentukan sustu kegiatan dan hasil-hasil yang
berkaitan sesuai dengan pengaturan yang
diremcanakan, dan dilaksanakan sevara efektif
dancocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan
perusahaan
4. Perusahaan
Setiap bentuk usaha yang mempekerjakan pekerja dengan
tujuan mencari laba atau tidak, baik milik swasta maupun milik
negara

5. Direktur
Pejabata sebagaimana dimaksud dalam UU No.1 tahun 1970

6. Pegawai Pengawas “Ketenagakerjaan”


Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari departemen Tenaga
kerja yang ditunjuk oleh Menteri
7. Pengusaha
a. Orang atau badan hukum yg menjalankan sesuatu usaha
milik sendiri dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat
kerja
b. Orang atau badan hukum yg secara berdiri sendiri
manjalankan sesustu usaha bukan miliknya dan untuk
keperluan itu mempergunakan temoat kerja
c. Orang atau badan hukum yg di Indonesia mewakili orang
atau badan hukum termaksud pada huruh a dan b, jika kalau
yg diwakili berkedudukan di luar Indonesia

8. Pengurus
Orang yg mempunyai tugas memimpin langsung tempat kerja
atau lapangan yg berdiri sendiri
9. Tenaga Kerja
Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
10. Laporan Audit
Hasil audit yg dilakukan oleh Badan Audit yg berisi fakta yg
ditemukan pd saat pelaksanaan audit di tempat kerja sbg dasar
untuk menerbitkan sertifikat pencapaian kinerja SMK3

11. Sertifikat
Adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan
per.per-uu-an SMK3

12. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja


Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen audit

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah atau menambah unsur-unsur
sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg ada atas persetujuan Menteri

Pasal 5 ayat (3)


Dalam penerapan SMK3 perusahaan wajib melaksanakan
ketentuan :

Peningkatan Penetapan
Berkelanjutan Kebijakan K3
Peninjauan Ulang dan menjamin
Peninjauan
& Peningkatan Komitmen
Ulang&
SMK3 oleh
Peningkatan
Manajemen
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
KRITERIA PERUSAHAAN

• Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan atau
- mengandung potensi bahaya yg dpt
mengakibatkan
kec.kerja (peledakan, kebakaran,
pencemaran dan
penyakit akibat kerja)
PERAN MANAJEMEN
 Komitmen pihak manajemen diawali dengan
ditetapkannya kebijakan K3
 Selanjutmya membentuk P2K3
 Diupayakan untuk membentuk organisasi K3
secara struktural yang bertanggung jawab
mengawasi pelaksanaan K3
 Pelaksanaan kebijakan pihak manajemen
1. Penyebarluasan kebijakan K3 untuk dipahami oleh
seluruh karyawan
2. Memberikan wewenang penuh pada organisasi
struktural/devisi K3 untuk mengawasi jalannya program K3

3. Menetapkan semua manajer harus melaksanakan program K3

4. Pengenalan dan penilaian sumber bahaya


o Penentuan jenis proteksi yang diperlukan berdasarkan risiko yang
diperkirakan dapat diterima
o Melakukan penilaian risiko pada tiap modifikasi atau penambahan
instalasi
o Merencanakan “preventive maintenance”
o Menyiapkan dan menggunakan “Standard Operating Procedure”
yang selamat untuk mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan.
5. Seleksi kesehatan bagi karyawan baru dan “medical check
up” secara rutin bagi seluruh karyawan, penyediaan
poliklinik, tenaga medis dan rumah sakit rujukan

6. Pemilihan dan penempatan karyawan


o Penerimaan karyawan dilakukan dengan seleksi yang ketat
sesuai pekerjaan yang akan dilakukan nanti.
o Penempatan karyawan berdasarkan seleksi, wawancara dan
sesuai dengan lingkup pekerjaan suatu jabatan dan uraian
pekerjaan

7. Pendidikan ketrampilan, kesehatan kerja dan manajemen


o Memberikan pendidikan dan pelatihan K3
o Pendidikan dan pelatihan K3 termasuk kepada kontraktor jasa
o Pelatihan P3K bagi karyawan secara berkala
8. Motivasi
o Mengkampanyekan bahwa masalah K3 merupakan
tanggung jawab moral bersama.
o Melakukan pemilihan karyawan teladan bidang K3
o Memberikan insentif ke semua karyawan terhadap
keberhasilan target produksi dan efisiensi
o Memberikan sangsi bagi karyawan yang melanggar
peraturan perusahaan.

9. Pembelian dan kendali rekayasa


o Pembelian barang dan bahan-bahan berbahaya/kimia harus
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

10. Laporan analisa penyelidikan kejadian/kecelakaan


o Mengadakan penelitian atas suatu kecelakaan yang terjadi
atau hampir celaka secara seksama dan memberikan sangsi
apabila diperlukan.
o Melaporkan semua kecelakaan kepada Pemerintah
o Membuat statistik kecelakaan dan analisanya
11. Melaksanaan evaluasi
o Melakukan pemeriksaan/inspeksi secara rutin dan
terprogram seluruh area pabrik/non pabrik yang mencakup
masalah tindakan dan kondisi tidak aman
o Audit dilakukan selain audit intern juga oleh pihak luar.

12. Melakukan review atas keberhasilan dan kegagalan


untuk dilakukan perbaikan, peningkatan yang
diperlukan dalam mengembangkan aspek-aspek K3
dalam seluruh kegiatan perusahaan agar mencapai hasil
yang optimal.
MANFAAT
Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 50 / 2012:

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang
ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan 1. Pembangunan dan
1. Penetapan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen Pemeliharaan Komitmen
Kebijakan K3 1.2 Initial Review 2. Pendokumentasian
2. Perencanaan 1.3 Kebijakan K3 Strategi
Penerapan K3 2. Perencanaan 3. Peninjauan Ulang Desain
2.1 Perenc ident bhy, penilaian dan Kontrak
3. Penerapan K3 resiko dan pengend resiko 4. Pengendalian Dokumen
4. Pengukuran, 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya 5. Pembelian
Pemantauan, dan 2.3 Tujuan dan sasaran 6. Keamanan Bekerja
Evaluasi Kinerja 2.4 Indikator kinerja Berdasarkan SMK3
K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan 7. Standar Pemantauan
kegiatan yg berlangsung 8. Pelaporan dan Perbaikan
5. Peninjauan 3. Penerapan 9. Pengelolaan material dan
secara teratur 3.1 Jaminan kemampuan perpindahannya
untuk 3.2 Kegiatan pendukung 10. Pengumpulan dan
meningkatkan 3.3 Ident SB, penilaian dan penggunaan data
kinerja K3 secara pengendalian resiko 11. Audit SMK3
berkesinambung 4.Pengukuran dan evaluasi 12. Pengembangan
4.1 Inspeksi dan pengujian Ketrampilan dan
an
4.2 Audit SMK3 Kemampuan
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
mgt
Komitmen Perncanaan : Penerapan : Pengukuran dan
dan Kebijakan : 1. Ident. Bahaya, 1. Jaminan Evaliasi :
1. Kepemimpinan Penilaian, dal. kemampuan 1. Inspeksi dan
dan komitmen risk 2.Kegiatan pengujian (6)
2. Tinjauan awal 2. Per per-uu pendukung (5) 2.Audit SMK3
K3 (initial dan persyartan 3.Identif. SB, 3. Tindakan
review) lainnya Penilaian dan perbaikan dan
3. Tujuan dan Dal. Risk (10) pencegahan
sasaran
4. Indikator
kinerja
5. Perernc. awal
dan perenc
kegiatan yg
sedang
berlangsung
Pengukuran dan Tinjauan ulang dan
Evaliasi : peningkatan oleh
1. Inspeksi dan pihak manajemen :
pengujian (6) 1.Evaluasi kebijakan Kecelakaan
2.Audit SMK3 2.Tujuan,sasaran &
Nihil
3. Tindakan kinerja K3
perbaikan dan 3.Hasil temuan
pencegahan audit SMK3
4.Evaluasi efektivitas
penerapan SMK3
dan kebutuhan
u/ mengubah
sistem yg sesuai
(8)
Ident.SB,Penilaian dan
Pengendalian Risiko :
Penerapan : 1. Identifikasi SB
1. Jaminan 2.Penilaian Resiko
Kegiatan Pendukung :
kemampuan 3. Tindakan pengendalian
1. Komunikasi
2.Kegiatan 4.Peracangan (design) dan
2.Pelaporan
pendukung (5) rekayasa
3.Pendokumentasian
3.Identif. SB, 5.Pengendalian administratif
4.Penngendalian
Penilaian dan 6.Tinjauan ulang kontrak
dokumen
Dal. Risk (10) 7.Pembelian
5.Pencatatan dan mgt
8.Prosedur menghadapi
informasi
keadaan darurat atau bencana
9.Prosedur menghadapi insiden
10.Prosedur rencana
pemulihan keadaan darurat
Pengukuran dan
Evaliasi : Inspeksi dan Pengujian :
1. Inspeksi dan 1.Personel ahli
pengujian (6) 2.Catatan inspeksi, pengujian dan
2.Audit SMK3 pemantauan
3. Tindakan 3.Peralatan dan metode pengujian
perbaikan dan 4.Tindakan perbaikan segera
pencegahan 5.Penyelidikan insiden
6.Analisis dan peninjauan ulang
hasil temuan
Tinjauan ulang dan
peningkatan oleh
Evaluasi efektifitas :
pihak manajemen :
a. Evaluasi penerapan kebijakan
1.Evaluasi kebijakan
b.Tujuan, sasaran dan kinerja
2.Tujuan,sasaran &
c. Hasil temuan audit SMK3
kinerja K3
d.Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 dan
3.Hasil temuan
kebutuhan u/ mengubah sistem :
audit SMK3
1. Perubahan per per-uu
4.Eveluasi efektivitas
2. Tuntutan dr pihak yg terkait dan pasar
penerapan SMK3
3. Perubahan produk dan kegiatan prsh
dan kebutuhan
4.Perubahan struktur organisasi prsh
u/ mengubah
5.Perkembangan IPTEK dan Epidemilogi
sistem yg sesuai
6.Pengalaman dr insiden
(8)
7.Pelaporan
8.Umpan balik dr tenaga kerja

Mekanisme dan Teknis Audit
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
AUDIT SMK3
DIFINISI AUDIT SMK3
• Alat untuk mengukur besarnya
keberhasilan pelaksanaan dan penerapan
SMK3 di tempat kerja
• Pemeriksaan secara sistimatik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit
independen
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm ketidaksesuaian dlm
penerapan sistem obyek
manajemen
• Mengukur kesesuaian
• Mengukur kesesuaian
obyek terhadap standar
pelaksaanaan sistem
manajemen terhadap
standar
• Berfokus pada obyek
• Berfokus pada sistem
manajemen
Lanjutan...

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3

• Metode: • Metode:
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan secara
verifikasi, wawancara dan teknis dan atau
observasi mendetil

• Pelaksanaan dengan • Pelaksanaan dengan


jangka panjang jangka pendek
MEKANISME AUDIT SMK3

Pengawasan oleh Instansi


Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya yg dpt mengakibatkan kec.kerja (peledakan,
kebakaran, pencemaran dan PAK)
Mekanisme RENCANA TAHUNAN AUDIT (RTA)

MENTERI cq
DIRJEN
Tetapkan
Evaluasi & RTA
Penilaian

Ajukan Laporan
Dinas Ketenagakerjaan pd Audit
RTA
Permohonan Pem Prop
u/ di Audit
(sukarela)
Badan Audit
Dinas Ketenagakerjaan pd
Pem Kab/Kota
 Sertifikat
 Tindakan
hukum
Permohona Audit

PERUSAHAAN Audit Eksternal


Tahapan Audit Eksternal
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
4. Pengamatan kondisi dan
Tahap Persiapan ling.kerja
Pertemuan Awal 5. Penilaian kriteria berdasarkan
temuan
Pemeriksaan

Tingkat Penilaian Penilaian Kriteria


1. Tidak berlaku
Pertemuan Akhir
2. Terpenuhi
3. Tidak terpenuhi minor
4. Tidak terpenuhi
mayor
5. Observasi
Badan Audit SMK3
Badan Penyelenggara Audit :
1.Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional
2.Berbadan hukum
3.Memiliki sekrangnya 3 Kacab
4.Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an
5.Memiliki minimal 9 Auditor eksternal senior dan 27 Auditor
junior
6.Pengalaman dalam audit sistem (diutamakan)

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Internal

1. Pendidikan D3 Teknik atau Kesehatan dg


pengalaman 2 th
2. Lulus pendidikan auditor SMK3

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Junior
1. Pendidikan D3 Teknik atau Kesehatan dg pengalaman bid K3 min. 4 th
Pendidkan S1 Teknik atau Kesehatan dg pengalaman K3 minimal 2 th
2. Pengalaman sbg auditor internal min. 5x audit penuh
3. Pengalaman audit eksternal sbg peninjau min. 5x audit penuh min. 8
jam ssetiap kali audit
4. Pengalaman sbg asisten audit (trainee auditor) eksternal min. 5x audit
penuh min.8 jam setiap audit dan dinyatakan mampu ole h Auditor
Eksternal Senior

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Senior

1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal Yunior minimal 1 th


2. Telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 minimal 10 x
audit penuh min. 8 jam setiap kali audit dalam 1 th.
3. Telah mengikuti pengembangan kemampuan bid. K3 min.
30 jam dalam waktu 2 th dg ketetapan sesuai TABEL

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
TEKNIK AUDIT SMK3
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan 1. Pembangunan dan
1.1 Kepemimpinan dan komitmen Pemeliharaan Komitmen
1. Penetapan 1.2 Initial Review 2. Pendokumentasian
Kebijakan K3 1.3 Kebijakan K3 Strategi
2. Perencanaan 2. Perencanaan 3. Peninjauan Ulang Desain
Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian dan Kontrak
resiko dan pengend resiko 4. Pengendalian Dokumen
3. Penerapan K3 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya 5. Pembelian
4. Pengukuran, 2.3 Tujuan dan sasaran 6. Keamanan Bekerja
Pemantauan, dan 2.4 Indikator kinerja Berdasarkan SMK3
Evaluasi Kinerja K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan 7. Standar Pemantauan
kegiatan yg berlangsung 8. Pelaporan dan Perbaikan
5. Peninjauan secara 3. Penerapan 9. Pengelolaan material dan
teratur untuk 3.1 Jaminan kemampuan perpindahannya
meningkatkan 3.2 Kegiatan pendukung 10. Pengumpulan dan
kinerja K3 secara 3.3 Ident SB, penilaian dan penggunaan data
berkesinambungan pengendalian resiko 11. Audit SMK3
4.Pengukuran dan evaluasi 12. Pengembangan
4.1 Inspeksi dan pengujian Ketrampilan dan
4.2 Audit SMK3 Kemampuan
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
mgt
TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN
Tabel I

Kecil Sedang Besar


% 64 kriteria 122 kriteria 166 kriteria

0 –59 % Tindakan hukum Tindakan hukum Tindakan hukum

Bendera perak Bendera perak Bendera perak


60 – 84 %
sertifikat sertifikat sertifikat

Bendera emas Bendera emas Bendera emas


85 – 100 %
sertifikat sertifikat sertifikat

Lampiran IV
Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN
PENERAPAN
No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1; 1.2.2; 1.2.4; 1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3;
komitmen 1.2.5; 1.3.3; 1.4.1; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2;
1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.10
1.4.6; 1.4.7; 1.4.8;
2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2;
2.2.3; 2.3.2;
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.1.4; 3.2.3; 3.2.4
3.2.2
4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3;
5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.4; 6.1.6; 6.2.2; 6.1.9; 6.7.4
6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1;
6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1;
6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7;
6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3;
6.7.5; 6.8.1; 6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 71.2; 7.1.3; 7.1.4; 7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2;
7.4.4; 7.4.5 7.4.1; 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1; 8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6;
8.4.2;
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3; 9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2;
9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;
10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5; 10.1.4; 10.2.2
10.2.1
11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;
11.1.13; 11.1.4;

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1; 12.2.2; 12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.1; 12.1.7;
kemampuan 12.3.1; 12.4.1; 12.1.5; 12.1.8; 12.3.3;
12.5.1 12.1.6; 12.3.2; 12.4.2;

Anda mungkin juga menyukai