Anda di halaman 1dari 7

UU No.

1 Tahun 1970
Undang undang no 1 tahun 1970,

Dasar Hukum kenapa adanya uu no 1 tahun 1970: UUD 1945, UU No. 13 Tahun 2003 (UU
ketenagakerjaan) sebelumnya UU no.14 tahun 1969 karena beberapa kali perbahan dan dilakukan
amandemen 2003

K3 berda di tangan mentri dalam bidang ketenagakerjaan

UUD 1945:
- Pasal 27 ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan

UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan:


1. Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
- keselamatan dan kesehatan kerja
- moral dan kesusilaan
- perlakuan yang sesua dengan harkat martabat manusia serta nilai-nilai agama
2..... di hp

(UU No. 13 Tahun 2003) Pasal 87, SMK3 sistem management k3, juga di atur dari Peraturan Pemerintah
no 50 thn 2012

(UU No. 1 Tahun 1970) :


(TUJUAN) Memberikan perlindungan atas keselamatanTenaga kerja > orang lain (tamu/visitor) > Sumber-
sumber produksi.
Terdapat 11 Bab, 18 Pasal, dikeluarkan 12 Januari 1970
11 Bab:
1 istilah,
2 ruang lingkup (mengatur disegala tempat kerja),
3 syarat syarat keselamatan kerja (sumber bahaya yang perlu disyaratkan seperti maintenance rutin dll),
4 pengawasan (siapa yang akan melakukan pengawasan: pegawai pengawas ketenagakerjaan),
5 Pembinaan (yang dilakukan pegawai k3 kepada pekerja/buruh),
6 P2K3 (panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja, adalah organisasi perusahaan beranggotakan
2 unsur, antara pimpinan perusahaan dan karyawan. Fungsi: wadah kerja sama pimpinan dan karyawan
untk keselamatan kerja),
7 Kecelakaan,
8 Kewajiban dan hak kerja,
9 kewajiban bila memasuki tempat kerja,
10 kewajiban pengurus,
11 ketentuan-ketentuan penutup.

Pasal 1
Objek pengawasan yang dibawa oleh UU No. 1 Tahun 1970, "tempat kerja" adalah ruangan lapangan
terbuka tertutup bergerak maupun tetap. Harus ada tenaga kerja, melakukan kegiatan kerja, dan
menghasilkan barang atau jasa (pasti terapat sumber bahaya).

Pasal 2
 Ruang Lingkup, Tempat kerja : di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam air, di udara wilayah
hukum RI.
 Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang diwajibkan melaksanakan syarart k3, tempat kerja yang
mempunyai sumber bahaya, yang berkaitan dengan:
1. Keadaan mesin, pesawat, alat kerja, peralatan, dan bahan,
2. Sifat pekerjaan,
3. Cara bekerja,
4. Lingkungan,
5. Proses Produksi.
 Operator harus memiliki Surat SIO (Harus di teliti secara detail, palsu/tidak, dapat di cek di temank3),
SIO berlaku selama 5 Tahun, dikeluarkan oleh pemerintah kemanker.

Pasal 3
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan
- Memcegak dan mengurangi peledakan
- membeikan alat laat perlindungan diri pada pada pekerja
- ..... di hp

Pasal 4
Pola Penerapan K3
- Perencanaan > Pemeriksaan/perhitungan teknis > pengesahan gambar rencana > Pemasangan,
Pembuatan, dll > Pemeriksaan/pengujian > pengesahan pemakaian > Pemakaian, peredaran, dan
pengangkutan > tes berkala. (termasuk produk dari luar negeri)
- Pimpinan harus memberikan perlindungan kepada tenaga kerja maupun orang lain yang berkaitan
dengan produksi perusahaan tersebut.
- Reksa Uji kewenangan dipegang Provinsi. PJK3

Pasal 5
Sistem Kelembagaan Pengawasan K3
- Dibawah kewenangan KEMNAKER
- diberi Kewenangan umum kepada Direktur Jenderal:
- Dirjen mengandalkan (Jajaran): Pegawai Pengawas Umum Ketenagakerjaan (Pengawas Umum,
Pengawas Spesialis, Pengawas Pegawai Negeri Sipil), Ahli K3, Panitia Banding, Dokter Pemeriksa, dan
P2K3.
- Norma Kerja dan Norma K3 yang di lihat.
- Jika perusahaan melakukan pelanggaran, akan diberikan peringatan untuk perbaiki oleh pengawas, Max
2 kali, jika lebih akan di tindak.

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak menerima keputusan direktur
- Pimpinan perusahaan yang tidak setuju terkait keputusan dirjen, dapat melakukan banding

Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur oleh peraturan perundangan

Pasal 8
 Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan tenaga kerja (Melakukan MCU/
Medical Check Up): yang baru atau yang hendak dipindah ke tugas lain/unit lain.
 Oleh dokter yang ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh direktur.
 Menerima karyawan baru tanpa melakukan MCU, akan merugikan perusahaan, hal yang akan
terjadi adalah pegawai tersebut berpotensi menularkan penyakit menular dan akan mengurangi
keefektifan pekerja.
 Pengecekan/pemeriksaan berkala, 1 tahun sekali, dan 6 bulan sekali, tidak boleh sampling, harus
semua pekerja (tergantung jenis usaha dan tata kerja)

Pasal 9
Pembinaan (Yang melakukan Pimpinan)
 Menjelaskan dan menunjukan pada tenaga kerja baru:
- Kondisi dan bahaya di tempat kerja
- semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
- Menyediakan APD
- Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman.
 Memperkerjakan setelah yakin memahami K3
 Melakukan Pembinaan:
- Pencegahan kecelakaan
- Pemberantasan kebakaran
- Peningkatan K3
- Pemberian P3K
 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

Pasal 10
P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) WAJIB
 Organisasi Intra Perusahaan yang terdapat 2 Unsur
 Fungsi: Wadah Kerjasama pengingkatan bidang K3 antara Pihak perusahaan (management) dan
pihak pekerja.
 Susunan:
- Diatur dan ditetapkan oleh Mentri
- Peraturan pelaksana permen No. 04/Men/1987
 Diwajibkan perusahaan memiliki P2K3 menurut Permen 04/Men/1987:
- Karyawan perusahan lebih dari 100 tenaga kerja.
- Perusahan berpotensi memiliki bahaya besar (Radiasi, alat mudah meledak) walaupun karyawan kurang
dari 100.

Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja
 Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, max lapor ke pemerintah
2x24 jam, untuk mendata dan melakukan evaluasi.
 Tata cara pelaporan diatur oleh peraturan perundangan permen No. 03/Men.1998.
 Semua kecelakaan harus dilaporkan.

Pasal 12
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
 Kewajiban:
- Memberikan keterangan pada pegawai pengawas
- memakai APD
- Memenuhi dan mentaati syarat K3
 Hak:
- Meminta pengurus untuk melaksanakan syarat K3
- Menyatakan keberatan, jika syarat K3 belum terpenuhi.

Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain
- Mentaati semua petunjuk/aturan K3 di tempat kerja
- menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang di tetapkan

Pasal 14
Kewajiban Pengurus
- Menempelkan UU No.1 Tahun 1970
- Memasang Gambar dan Bahan pembinaan K3, berupa poster K3
- Wajib Menyediakan secara cuma-cuma APD dan petunjuk K3 untuk tenaga kerja dan orang lain.

Pasal 15
Sanksi
1. Denda Rp. 100.000
2. Kurungan 3 Bulan.
Sanksi bisa Junto kepada peraturan ketenaga kerjaan UU No. 13 Tahun 2003.... di Hp

Pasal 16
Kewajiban Pengusaha
-Pengusaha menyesuaikan dalam waktu

Pasal 17
Pemberlakuan peraturan lama sepanjang tidak bertentangan

Pasal 18
Nama undang undang ini adalah undang-undang keselamatan kerja

SIO SERRA INDISKA OSKAR

Kebijakan K3 P2K3 dan Ahli K3


 Kelembagaan K3, .... di hp

 Keahlian K3, .... di hp

 Jejaring Kerja.... di hp

 P2K3, organisasi bipartit di tingka perusahaan yang dibentuk sebagai wadah kerjasama antara unsur
pimpinan perusahaan dan tenaga kerja dalam menangani masalah K3 di perusahaan.

 Tugas Pokok P2K3 .....di hp

 Fungsi P2K3, Pasal 4(2):


1. menghimpun dan mengolaj data K3
2. membnatu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja (melakukan simulasi):
- berbagai faktor bahaya termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya
- faktor yang dapat mempemgaruhi efesiensi dan produktifitas kerja
- APD
- Cara dari sikap kerja yang benar dan aman
3. Membantu pengusaha dan pengurus dalam:
- mengevaluasi cara kerja, proses, dan lingkungan kerja
- memnentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
- mengembangkan sistem pengendalian bahaya (biasanya pasti rawan kebakaran)
- mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK (Penyakit Akibat Kerja) serta mengambil langkah
yang diperlukan
- mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang KK, Higiene prsh, Kesehatan kerja dan ergonomi
- melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan penyelenggaraan makanan di perusahaan
- memeriksa kelengkapan peralatan KK
- mengembangkan pelayanan kesehatan kerja
- mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan Lab. dan melaksanakan interpretasi hasil
pemeriksaan
- menyelenggarakan adminitrasi KK, Higiene perusahaan dan kesehatan kerja.
4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan managemen dan pedoman kerja.

 Latar Belakang dibuat P2K3:


- Meningkatan komitmen pimpinan perusahaan
- mempercepat birokrasi
- mempercepat pengambilan keputusan
- pengawasan tidak langsung

 Manfaat P2K3:
- Mengembangkan kerjasama bidang K3
- meningkatkan kesadaran dan partisipasi tenaga kerja terhadap K3
- forum komunikasi dalam bidang K3
- menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

 Dasar Hukum P2K3:


- Pasal 10, undang-undang No. 1 Tahun 1970
- Permen 04/Men/1987

 Peran Ahli K3:


- Sebagai sekrektaris pda P2K3 di Lini fungsional
- memfollowup rekomendasi atau saran dan perkembangan yang telah disepakati kedua belah pihak di
lini struktural.

 Program Kerja P2K3:


- Safety meeting
- Inventarisasi permasalahan K3
- Identifikasi dan Inventarisasi sumber bahaya
- Penerapan Norma K3
- Inspeksi / Safety patrol
- Penyelidikan dan analisa kecelakaan
- pendidikan dan latihan
- prosedur dan tata cara evakuasi
- Catatan dan Data K3
- Laporan pertanggungjawaban
- Penelitian.

 3 Lembaga K3 yang diberikan tugas untuk meberikan rekomendasi K3 oleh ketentuan peraturan:
- Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3N) ke Mentri
- DK3W ke Petinggi provinsi
- ... ketinggalan

Kapan Rekomendasi diberikan? Minimal 1 Tahun sekali


Laporan:
- Kepada siapa melaporkan, pemerintahan provinsi
- yang melaporkan Ketua P2K3
- kapan melaporkan 3 bulan sekali

Dasar Hukum Ahli K3

Anda mungkin juga menyukai