Anda di halaman 1dari 35

19/10/2023

Pelaksanaan K3 Elevator dan


Eskalator dalam Penerapan
SMK3

DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3


Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
13 Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012


ttg Penerapan
SMK3

Sanksi
1

2
19/10/2023

Sejarah Kebijakan SMK3


• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara
eksplisit merupakan pelaksanaan K3
secara sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui
Permenaker No. 05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem
manajemen K3 mulai berkembang
melalui ILO Guidline Tahun 2001

• SMK3 ditegaskan kembali dalam UU


13 tahun 2003 pasal 87
• Dan mengamanatkan pedoman
penerapan melalui Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 (12 April
2012)

4
19/10/2023

Perkembangan OHSAS 18.000


• Ohsas dikembangkan oleh British Standards
Institute (BSI) yaitu Occupational Health and
Safety Assesment Series (OHSAS) 18001:1999.
OHSAS 18001 diterbitkan oleh BSI
• tim penyusun : 12 lembaga standarisasi maupun
sertifikasi beberapa negara di dunia seperti,
Standards Australia, SFS Certification dan
International Certification Services
• dibentuk atas masukan beberapa badan
sertifikasi & kebutuhan Sistem Manajemen
OH&S oleh dunia usaha

Perkembangan OHSAS 18.000


 Seri standar OHSAS 18000:
OHSAS 18001:2007 OHSMS-Specification
OHSAS 18002:2000 OHSMS-Guidelines for
the implementation of OHSAS 18001
 Dikembangkan melalui kerjasama +/- 43 badan
standarisasi, lembaga sertifikasi dan lembaga
konsultan profesional dari beberapa negara
 15 April 1999. OHSAS sendiri sudah
mengalami revisi pada bulan Juli 2007 menjadi
OHSAS 18001:2007

6
19/10/2023

• ISO telah membentuk Komite ISO / PC 283 – SMK3 untuk


mengembangkan dan menerbitkan standar internasional
untuk SMK3 berdasarkan OHSAS 18001. Standar baru akan
dikenal sebagai ISO 45001
• Pihak yang terlibat dalam pengembangan ISO 45001 yaitu
47 negara sebagai peserta dan 17 negara sebagai Observer
serta dari Organisasi/Asosiasi K3 International
 IIOC, Independant International Organization for
Certification
 ILO, International Labour Organization
 IOE , International Organisation of Employers ),
 IOSH, Institution of Occupational Safety and Health
 ITUC International trade union confederation
• ISO 45001 (International Standard / ISO) akan diterbitkan
pada bulan Oktober 2016.
ISO 45001:2016

• Mengadopsi “Desain Spesifikasi”


untuk pengembangan ISO 45001
dalam dokumen N69 termasuk PP
50/2012 Tentang SMK3

8
19/10/2023

PEDOMAN PERKEBUNAN KELAPA


SAWIT BERKELANJUTAN (INDONESIAN
SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO)

Permentan NO. 19/Permentan/OT.140/3/2011


Disempurnakan dlm Permentan Nomor
11/Permentan/OT.140/3/2015 tanggal 18 Maret 2015
tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil Certification
System/ISPO)

PERMEN ESDM NOMER 38 TAHUN 2014


TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
SMKP Minerba, adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko keselamatan pertambangan yang
terdiri atas keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan dan keselamatan operasi pertambangan

10
19/10/2023

Latar Belakang

• UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara pasal 140, Menteri
(ESDM) melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan usaha pertambangan yang
dilaksanakan Pemprov dan pemkab/pemkot.
• Menteri juga dapat melimpahkan kepada
Gubernur untuk melakukan pengawasan
tersebut terhadap kewenangan pengelolaan yang
dilaksanakan oleh pemkab/pemkot

11

Latar Belakang

• Pengawasan tersebut termasuk keselamatan dan


kesehatan kerja pertambangan yang pelaksanaan
diatur dalam PP No. 55 Tahun 201 meliputi :
Keselamatan kerja; Kesehatan kerja; Lingkungan kerja; dan SMK3
• Permen ESDM No. 38/2014 :
 LA terakreditasi dan mendpt persetujuan oleh KAIT
(Kepala Inspektur Tambang)
 kriteria hasil pencapaian emas untuk >90%, perak =
80%-90%, perunggu 70%-80% dan penghargaan
diserahkan oleh KAIT

12
19/10/2023

DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

13

PP NO. 50 TAHUN 2012


Tanggal 12 April 2012

• 22 Pasal
• Lampiran 1 ttg Pedoman
Penerapan SMK3
• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
• Lampiran 3 ttg Laporan audit
SMK3

14
19/10/2023

PP 50/2012
15
SMK3 ?

adalah bagian dari sistem


manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan
produktif.
termasuk pengendalian potensi bahaya
Elev/eska

PP No. 50/2012 - Pasal 1 8

16
19/10/2023

TUJUAN PENERAPAN SMK3

Meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh

Menciptakan tempat kerja yang aman,


nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas

PP No. 50/2012 - Pasal 2


17

TUJUAN PELAKSANAAN K3 E/E

a. melindungi keselamatan dan kesehatana tenaga


kerja dan orang lain yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya
E/E;
b. Menciptakan instalasi E/E yang aman, handal
dan memberikan keselamatan bangunan beserta
isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.

18
19/10/2023

 WAJIB di perusahaan:
› memperkerjakan pekerja/buruh paling
sedikit 100 (seratus) orang; atau
› mempunyai tingkat potensi bahaya
tinggi.

 Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PP No. 50/2012 - Pasal 5
19

- Unsur manajemen
P2K3
- Pekerja/buruh

- Serikat pekerja/buruh

- Pihak lain terkait dg


perusahaan

10
PP No. 50/2012 - Pasal 2, 7, 8, 9,10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19
20
19/10/2023

Berdasarkan kebijakan
nasional SMK3
Lampiran I – Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II – Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
Lampiran III – Laporan Audit SMK3

PP No. 50/2012 - Pasal 3


21

Peninjauan
dan Pening
katan Penetapan
Kinerja SMK3 Kebijakan K3

Pemantauan
dan Evaluasi
Kinerja K3

Perencanan
K3
Pelaksanaan
Rencana
K3

11
PP No. 50/2012 – Pasal 6
22
19/10/2023

Penerapan SMK3

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja
K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.

23

1
Penetapan
Kebijakan K3

Penyusunan kebijakan
K3 melalui:
a. Tinjauan awal kondisi K3
b. Konsultasi pengurus dan
wakil pekerja

Penetapan kebijakan K3
harus:
a. disahkan oleh pucuk pimpinan
perusahaan;
b. tertulis, tertanggal dan
ditanda tangani;
c. secara jelas menyatakan
tujuan dan sasaran K3
d. Terdokumentasi & terpelihara
e. Dinamik
f. Ditinjau ulang 12

24
19/10/2023

1. Penetapan kebijakan K3
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:
• identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
• perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
• peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
• kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan; dan
• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang
disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
secara terus-menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh.

25

Kebijakan K3 paling sedikit


memuat
a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan
kebijakan; dan
d. kerangka dan program kerja yang
mencakup kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang bersifat
umum dan/atau operasional.

13

26
19/10/2023

Pengusaha harus menyebarluaskan


kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada
seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait

27

Peran Ahli K3 Listrik


pada Penerapan - 1

1. Memastikan bahwa tinjauan ulang terhadap


potensi bahaya Listrik telah dilaksanakan
2. Memastikan terdapat kinerja manajemen
terhadap upaya pengendalian potensi bahaya
litsrik
3. Masukan pekerja/buruh terhadap pengendalian
potensi bahaya litsrik selalu diperhatikan dan
ditinjau.
4. Kebijakan K3 memuat pengendalian potensi
bahaya listrik
14

28
19/10/2023

2. Perencanaan K3
Disusun untuk menghasilkan rencana K3
mengacu pada kebijakan K3
Mempertimbangkan :
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko; peraturan
perundang-undangan dan persyaratan
lainnya; dan
c. sumber daya yang dimiliki.

29

Rencana K3
Paling sedikit memuat :
a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban.
15

30
19/10/2023

Peran Ahli K3 Listrik dalam


Penerapan - 2

Memastikan bahwa pengendalian


potensi bahaya listrik sudah
dimasukkan dalam
perencanaan/program K3 keseluruhan

31

2
Perencanaan
K3
RENCANA K3
Sumber daya Jangka
Indikator
Skala Sarana waktu Penanggung
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pencapai
Prioritas SDM Biaya Prasar pelaksa Jawab
an
ana naan
1 Tindakan
Pengendalian
2 Perancangan dan
Rekayasa
3 Prosedur dan
Instruksi Kerja
4 Penyerahan
Sebagian
Pelaksanaan
Pekerjaan
5 Pembelian/Pengada
an Barang dan Jasa
6 Produk Akhir

7 Upaya Menghadapi
Keadaan Darurat
Kecelakaan dan
Bencana Industri
8 Rencana dan
Pemulihan Keadaan 16
Darurat

32
19/10/2023

3. Pelaksanaan Rencana K3
• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3, prasarana
dan sarana.
• Sumber daya manusia harus memiliki:
– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat
izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi
yang berwenang.
• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri dari:
– organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
– anggaran yang memadai;
– prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
– instruksi kerja.

33

Peran teknisi elev dan eska dalam


Penerapan – 3

SDM bidang Listrik dan elev dan eska a.l :


Ahli/ Teknisi K3 Permenaker No. 12 Tahun 2015
Listrik
K3 E/E Permenaker R.I. No. 06 tahun
2017

Sesuai dengan Permenaker dan atau


standar yang berlaku

17

34
19/10/2023

Prasarana dan sarana bidang Elev dan Eska


Unit Penanggulangan Kemenaker RI No.
Kebakaran Kep.186/MEN/1999

Regu Penanggulangan Kemenaker RI No.


Kebakaran Kep.186/MEN/1999

P2K3 Permenaker R.I. No. : Per-


04/MEN/1987
PJK3 Bidang Permennaker No. Per. 04/Men/1995

Standar bidang K3 Elev Permenaker 06 tahun 2017


dan Eska

35

 anggaran utk K3 bidang Elev dan Eska;


 prosedur operasi/kerja, informasi, dan
pelaporan serta pendokumentasian;
terkait dengan pelaksanaan K3 Elev
dan Eska
 instruksi kerja pekerjaaan berbahaya
pada kegiatan pengoperasian/
perawatan/pemasangan serta riksa uji
nya
18

36
19/10/2023

3. Pelaksanaan Rencana K3
• Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan
dalam pemenuhan persyaratan perUU.
• Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan
bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat

37

3. Pelaksanaan Rencana K3
• Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko.
• Kegiatan g dan h dilaksanakan
berdasarkan potensi bahaya, investigasi
dan analisa kecelakaan

19

38
19/10/2023

Peran Ahli K3 Listrik dalam


Penerapan – 3

 Memastikan kegiatan a s/d h dilaksanakan


dalam rangka pengendalian potensi bahaya
Elev dan Eska;
 Membuat seluruh dokumen yang terkait
dengan K3 Elev dan Eska, mengevaluasi
dan mendokumentasikan

39

4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

• melalui pemeriksaan, pengujian,


pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten
• Dalam hal perusahaan tidak
mempunyai SDM dapat
menggunakan pihak lain

20

40
19/10/2023

Peran Ahli K3 Listrik dalam


Penerapan – 4
 Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian
bidang Elev dan Eska dengan tepat;
 Memastikan bahwa riksa uji tsb
menggunakan prosedur sesuai perat perUU
atau standar Elev dan Eska Membuat
Dilakukan oleh personil yang kompeten yaitu
pengawas atau ahli K3 spesialis Elev dan
Eska Peralatan dan metode riksa uji

41

Peran Ahli K3 Listrik dalam


Penerapan – 4

 Apabila terjadi insiden terkait


penggunaan Elev dan Eska dilakukan
investigasi yang memadai sesuai
standar
 Hasil investigasi dimasukkan dalam
tinjauan manajemen dan digunakan
sebagai bahan tindakan perbaikan

21

42
19/10/2023

5. Peninjauan dan Peningkatan


Kinerja SMK3
• menjamin kesesuaian dan
efektifitas penerapan SMK3,
• dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi

43

Peran Ahli K3 Listrik dalam


Penerapan – 5

 melakukan tinjauan terhadap


pelaksanaan penerapan 1 - 4
 Hasil tinjauan dan digunakan sebagai
bahan tindakan perbaikan dan
peningkatan kinerja manajemen

22

44
19/10/2023

Penilaian
Penerapan SMK3

• Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh


lembaga audit independen yang ditunjuk oleh
Menteri atas permohonan perusahaan
• Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya
tinggi wajib melakukan penilaian penerapan
SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

• Hasil audit sebagai bahan pertimbangan


dalam upaya peningkatan SMK3

Pasal 16
45

Penilaian melalui Audit SMK3


meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
23

46
19/10/2023

 Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas


ketenagakerjaan pusat, provinsi sesuai dengan
kewenangannya.
 Pengawasan SMK3 :
1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. Organisasi;
3. Sumber daya manusia;
4. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. Keamanan bekerja;
6. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
7. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. Tindak lanjut audit.

47

KETENTUAN PERALIHAN

• Pada saat Peraturan Pemerintah


telah berlaku, perusahaan yang
telah menerapkan SMK3, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan
Peraturan Pemerintah ini paling
lama 1 (satu) tahun

24

48
19/10/2023

Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi
administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.

49

Pedoman Penilaian Penerapan


SMK3
 kriteria Audit SMK3;
 penetapan kriteria audit tiap
tingkat pencapaian penerapan
SMK3; dan
 ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
25

50
19/10/2023

Diaudit oleh
Bagian ke V Auditor Internal
Pasal 14 (2) 12 unsur/elemen audit
 Audit Internal  166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3
sesuai lamp. II

51

Diaudit oleh Lembaga


Audit Independen
Pasal 16 12 unsur/elemen audit
 Audit Eksternal  166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3
sesuai lamp. II 26

52
19/10/2023

 perusahaan yang secara sukarela


mengajukan permohonan Audit SMK3;
 perusahaan yang mempunyai potensi
bahaya tinggi a.l. perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan, minyak
dan gas bumi;
 perusahaan yang mempunyai potensi
bahaya tinggi berdasarkan penetapan
Direktur Jenderal dan/atau Kepala Dinas
Provinsi
berdasarkan hasil riksa dan uji oleh
pengawas ketenagakerjaan

Permenaker. 26/2014
53

KRITERIA AUDIT SMK3

• Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria;


• Penilaian tingkat transisi sebanyak 122
kriteria;
• Penilaian Tingkat Lanjutan 166 kriteria;

27

54
19/10/2023

Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3


NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
(Seluruh tingkat awal dan tingkat awal, transisi dan lanjutan)
transisi)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.2 1.4.11
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.8.2

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
perpindahannya 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1

55

Tingkat Penilaian Penerapan


SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-
59% termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan
60-84% termasuk tingkat penilaian
penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan
85-100% termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan

28

56
19/10/2023

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan 0-59% 60-84% 85-100%
Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
tingkat awal Penilaian Penerapan Baik Penerapan
(64 kriteria) Penerapan Memuaskan
Kurang
Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
tingkat Penilaian Penerapan Baik Penerapan
transisi (122 Penerapan Memuaskan
kriteria) Kurang
Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
tingkat Penilaian Penerapan Baik Penerapan
lanjutan (166 Penerapan Memuaskan
kriteria) Kurang

57

PENILAIAN KRITERIA

• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
• Kategori Mayor
 Tidak memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3;
dan
 Terdapat temuan minor untuk satu kriteria
audit di beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-undangan,
standar, pedoman, dan acuan lainnya.
29

58
19/10/2023

KRITERIA AUDIT SMK3 TERKAIT DENGAN


PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA ELEV DAN ESKA

1.2.2 Penunjukan penanggung jawab K3 PJ K3 Elev dan Eska dan regu tim
harus sesuai peraturan tanggap darurat (Kepmenaker
perundang-undangan. 186/1999).

1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab Telah ditunjuk personil atau


bagian yang menangani keadaan
untuk penanganan keadaan
darurat, pernah mengikuti
darurat telah ditetapkan dan pelatihan khusus dalam bidang
mendapatkan pelatihan. ini
1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok Adanya penunjukan Sub P2K3
dalam bidang Elev dan Eska
kerja dan dipilih dari wakil-wakil
tenaga kerja yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab K3 di tempat
kerjanya dan kepadanya diberikan
pelatihan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

59

2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang- Prosedur dan IK


undangan, standar, pedoman teknis, dan memasukan
persyaratan peraturan
persyaratan lain yang relevan di bidang
perundangan
K3 dimasukkan pada prosedur-prosedur
dan petunjuk-petunjuk kerja.
2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang- Jika ada perundangan
undangan, standar, pedoman teknis, dan K3 yang berubah untuk
persyaratan lain yang relevan di bidang dilakukan up date dari
K3 digunakan untuk peninjauan SOP dan WI.
prosedur-prosedur dan petunjuk-
petunjuk kerja.
2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai Adaya mekanisme
kegiatan K3 disebarluaskan secara dalam
menyebarluaskan
sistematis kepada seluruh tenaga kerja,
informasi
tamu, kontraktor, pelanggan, dan K3
pemasok.
30

60
19/10/2023

3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan Saat perancangan dilakukan


produk, pengoperasian mesin dan peralatan, apakah juga telah dibuat WI
instalasi, pesawat atau proses serta informasi / prosedur khusus untuk
lainnya yang berkaitan dengan K3 telah produk/sarana/proses yang
dikembangkan selama perancangan dan/atau dirancang
modifikasi.
3.1.3 Petugas yang berkompetenmelakukan Ada personil yang ditunjuk
untuk melakukan verifikasi
verifikasi bahwa perancangan dan/atau
aspek K3. Personil mi bisa
modifikasi memenuhi persyaratan K3 yang internal (misal Ahli K3) atau
ditetapkan sebelum penggunaan hasil eksternal (misal petugas
rancangan. pengawas K3, konsultan atau
Perusahaan Jasa K3 yang
ditunjuk)
5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana
produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi catatan purchase order yang
spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan memasukkan item K3 saat
peraturan perundang-undangan dan standar pembeliannnya secara jelas.
K3.

61

5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung Kebutuhan pelatihan, APD,


diri dan perubahan terhadap prosedur kerja dIl bisa disebutkan dalam
harus dipertimbangkan sebelum pembelian prosedur pembelian dan
dan penggunaannya. dapat dibuktikan pd
purchase order yang
dilengkapo aspek item K3-
nya.
5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.

5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses Tahapan produksi dapat
produksi dapat diidentifikasi di seluruh diindentifikasi prosesnya
dimana jika terdapat
tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat
kesalahan produk berdampak
potensi masalah K3. K3
di ketahui proses kesalahan
ada diproses mana dapat
dilihat dengan adanya WI
atau SOP.
31

62
19/10/2023

5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk Adanya SOP mampu


penelusuran produk yang telah terjual, jika telusur produk yang
mencakup antisipasi dari
terdapat potensi masalah K3 di dalam
potensi masalah K3.
penggunaannya.
6.1.5 Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko Terdapat dokumen tertulis
prosedur/WI di tempat
tinggi.
kerja pekrjaaan irisko
tinggi misalnya hot work
permit confined space
permit, ketinggian,
penggalian/kedalaman,
radiasi dll,
6.1.6 Alat pelindung diri disediakan sesuai APD disediakan sesuai
dengan matriks
kebutuhan dan digunakan secara benar serta
kebutuhan APD atau yang
selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. tercantum dalam
prosedur/WI berdasarkan
job safety analysisnya,
APD dipakai dengan benar
sesuai Permenaker 08
Tahun 2010

63

6.4.4 Rambu-rambu K3 harus Rambu K3 (safety sign, warning sign,


dipasang sesuai dengan standar poster, rambu APD, dll) dan tanda pintu
dipasang sesuai standar berdasarkan
dan pedoman teknis. pedoman teknis/SNI, mempunyai sinyal
penerangan min 10 Lux dan berwarna
hijau serta tulisan putih serta
mempunyai tanda bertulis “Keluar’”
atau “Exit” di atasnya dan menghadap
koridor.
6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan Perusahaan mempunyai dokumen berupa
pemeliharaan sarana produksi jadwal pemeliharaan sarana produksi yang
serta peralatan mencakup dipergunakan di tempat kerja mencakup
verifikasi alat-alat pengaman safety device atau alat-alat pengaman.
Verifikasi mencakup alat pengaman dapat
serta persyaratan yang
dilihat dari checklist pemeriksaan masing-
ditetapkan oleh peraturan
masing sarana produksi
perundang-undangan, standar
dan pedoman teknis yang
relevan.

32

64
19/10/2023

6.5.2 Semua catatan yang memuat data Perusahaan mempunyai catatan


secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, lengkap tentang kegiatan riksa uji dll
terhadap sarana & peralatan
pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan atas sarana
dan peralatan produksi harus disimpan
dan dipelihara.
6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki Perusahaan memiliki sertifikat
sertifikat yang masih berlaku sesuai sarana produksi yang masih beriaku
dengan persyaratan peraturan PEMASANGAN
perundang-undangan dan standar. HASIL RIKSA UJI
6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, Yang melakukan riksa uji adalah
perbaikan dan setiap perubahan harus Ahli K3 spesialis Elev dan Eska
dilakukan petugas yang kompeten dan pd perusahaan dan atau PJK3
berwenang. yang mempunyai SKP sesuai
bidangnya

65

6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan Penandaan pada mesin/sarana


bagi peralatan yang sudah tidak produksi yang sedang diperbaiki atau
aman lagi untuk digunakan atau rusak mi dapat dituangkan dalam
sudah tidak digunakan. prosedur pemeliharaan yang mencakup
Lock Out dan Tag Out (LOTO) atau
prosedur Lock Out dan Tag Out (LOTO)
bila terpisah.
6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan Terdapat mekanisme penguncian (lihat
penerapan sistem penguncian bentuk/sistem penguncian yang
pengoperasian (lock out system) digunakan) terkait dengan prosedur
untuk mencegah agar sarana pemeliharaan/perbaikan atau prosedur
produksi tidak dihidupkan Lock Out dan Tag Out (LOTO)
sebelum saatnya.
6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di
dalam dan/atau di luar tempat Perusahaan telah mengidentifikasi
keadaan darurat yg mungkin terjadi
kerja telah diidentifikasi dan
(fire, spill, ledakan, banjir, huru
prosedur keadaan darurat telah hara,dll) yg dibuktikan dengan adanya
didokumentasikan dan dokumen tertulis berupa prosedur
diinformasikan agar diketahui keadaan darurat perusahaan. Lihat
oleh seluruh orang yang ada di potensi keadaan darurat di dalam
tempat kerja.
prosedur 33

66
19/10/2023

6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan Prosedur KD dievaluasi/ditinjau ulang


prosedur keadaan darurat oleh petugas yang kompeten Evaluasi
berdasarkan hasil identifikasi dan mencakup kesesuaian terhadap skenario
diuji serta ditinjau secara rutin prosedur, kesiapan peralatan dan target
oleh petugas yang berkompeten kecepatan dan ketepatan untuk setiap
dan berwenang. prosedur KD.

6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi Perusahaan telah membuat instruksi


dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat dan telah diinformasikan
keadaan darurat yang sesuai kepada seluruh karyawan dan telah
dengan tingkat risiko. memberikan pelatihan dalam bentuk
evakuasi Drill.

6.7.4 Petugas penanganan keadaan Petugas penanganan KD telah diberi


darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan spesifik darurat ssuai dengan
pelatihan khusus serta peran dan tugasnya. Rekaman dapat
diinformasikan kepada seluruh berupa daftar hadir dan atau sertifikat
orang yang ada di tempat kerja. pelatihan serta catatan pelatihan terkait.
Untuk tim kebakaran dapat mengacu ke
Kepmenaker 186/MEN/i 999.

67

6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat bukti rekaman yaitu IK, peta evakuasi,
dan hubungan keadaan darurat terdapat arah panah menuju pintu keluar
diperlihatkan secara jelas dan terdekat & aman menuju titik berkumpul
menyolok serta diketahui oleh seluruh terlihat jelas dan terang pada jarak 20 M
tenaga kerja di perusahaan. mempunyai penerangan min 10 lux.
Dimana instruksi tsb jelas, singkat, terlihat
pada jarak 20 M dan semua tenaga kerja
memahaminya. Dan hubungan KD (nomor
kontak KD terpampang jelas) dan diketahui
oleh seluruh tenaga kerja.
6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya Seperti peralatan Hydran, sprinkle, detector,
keadaan darurat disediakan, diperiksa, fire alarm, APAR, pompa hydran, emergency
diuji dan dipelihara secara berkala lamp, emergency shower, breathing
sesuai dengan peraturan perundang- Apparatus dIl.
undangan, standar dan pedoman Instalasi proteksi kebakaran 02/MEN/1983
teknis yang relevan.
6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan Kesesuaian, penempatan dan kemudahan &
kemudahan untuk mendapatkan alat posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit,
Shower, kotak mendapatkan alat keadaan
keadaan darurat telah sesuai dengan
darurat telah dinilai P3K,dll) jelas dilihat,
peraturan perundang-undangan atau tidak terhalang dan bertanda jelas oleh oleh
standar dan dinilai oleh petugas yang petugas yang berkompeten. karyawan.
berkompeten dan berwenang. Termasuk ketepatan dalam spesifikasi alat
KD yang disediakan berdasarkan potensi
bahayanya. 34

68
19/10/2023

8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi


yang menjamin bahwa semua - Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan
kecelakaan kerja, penyakit
akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
kerja, kebakaran atau peledakan serta - Ada dokumen pelaporan kecelakaan dan atau
penyakit akibat kerja kepada pihak Disnaker
kejadian berbahaya lainnya di tempat
setempat atau dalam laporan triwulan P2K3
kerja dicatat dan dilaporkan sesuai perusahaan ke Disnaker. Ketentuan mi diatur
dengan peraturan perundang- dalam Permenaker No.03/MEN/1998 tentang
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
undangan.

12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang


menjamin kepatuhan terhadap
Perusahaan melakukan identifikasi terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi
kebutuhan pelatihan yang memang
sesuai dengan peraturan perundangan
dipersyaratkan dalam peraturan perundangan.
untuk melaksanakan tugas khusus,
Lihat pada TNA atau matriks pelatihan yang ada.
melaksanakan pekerjaan atau
Yang terkait dengan SDM Elev dan Eska
mengoperasikan peralatan.

69

35

70

Anda mungkin juga menyukai