KELOMPOK 1
Oleh :
Standarisasi :
-SMK3 -ISO 14001 2
I. PENDAHULUAN
I.2 Flow Proses Produksi
3
I. PENDAHULUAN
I.2 Flow Proses Produksi
1. MATERIAL 4. PENGHALUSAN
Material adalah bahan baku yang Penghalusan adalah proses
digunakan untuk proses produksi. menghaluskan barang hasil dari
Contoh : besi kotak, besi stainless, pengelasan agar tidak terdapat sisi
besi pipa, besi behel dll. yang tajam.
2. PEMOTONGAN 5. PENGECATAN
5
II. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO
II.1 Indikator Penilaian.
Severity Kemungkinan Kejadian
Risk Matrix Likelihood Severity
1 2 3 4 5
Mungkin tidak akan pernah terjadi(sekali Pengobatan pertolongan pertama di mana perawatan
1 1 2 3 4 5 1
dalam sepuluh tahun)
1
medis tidak diperlukan(misalnya luka ringan dan luka
Will probably never happen (once in ten First aid treatment where medical treatment not
Likelihood 2 2 4 6 8 10 years) required (e.g. minor cuts and burns) or light damage
of Harm 3 3 6 9 12 15 Mungkin terjadi dalam 5 tahun
Perawatan medis yang diperlukan atau kerusakan$
4 4 8 12 16 20 100- $ 1000
2 2
5 5 10 15 20 25 Can happen once in 5 years Medical treatment required or damage $ 100 - $ 1000
S = Severity 15 to 25 High Kehilangan waktu1-5hari atau kerusakan$ 1000 -$
Mungkin terjadi setahun sekali
L = Likelihood 8 to 12 Medium High 10.000
3 3
Key Rating S X L 4 to 6 Medium Low Can happen once per year
Lost time injury from 1 – 5 days or damage $ 1000 -
2 to 3 Low $10000
Kehilangan waktu lebih dari 5 hari atau kerusakan$
1 Insignificant Mungkin terjadi sebulan sekali
10.000-$ 50.000
4 4
Lost time injury from more than 5 days or damage $
Can happen once per month
10000 - $ 50000
Mungkin terjadi seminggu sekali atau Kerusakan atau beberapa korban jiwa atau kerusakan
sering melebihi $ 50.000
5 5
Fatality or multiple fatalities or damage exceeding $
Can happen once per week or more often
50000
6
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II. 2 Proses Kegiatan Produksi
AREA WORKSHOP
CAT
8
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.3 IDENTIFIKASI BAHAYA
Mengidentifikasi kebutuhan informasi dan sumber-sumber data yang kemungkinan berpotensi
menyebabkan kebakaran(karakteristik bahan).
THINNER
Lokasi :
Workshop
Jumlah Karyawan :
50 orang
Tingkat Resiko Kebakaran :
Berat
Jumlah Personil K3 Penanggulangan Kebakaran :
10 D
5C
1B
1A
• Keterangan : Tingkat D = Peran Petugas Pemadam Kebakaran
Tingkat C = Regu Penanggulangan Kebakaran
Tingkat B = Koordinator Unit Penanggulangan Kebakaran
Tingkat A = Ahli K3 Spesialis Penaggulangan Kebakaran
10
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.5 Fire modeling ALLYL ALCOHOL
1. Leaking tank, chemical is burning and forms a pool fire
12
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.5 Fire modeling ALLYL ALCOHOL
2. BLEVE, tank explodes and chemical burns in a fireball
14
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.6 Sistem Proteksi Aktif Yang Sudah Ada
MAPING HYDRANT, POMPA DAN APAR
RUMAH POMPA
POMPA DIESEL
15
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.6 Sistem Proteksi Aktif Yang Sudah Ada
Hydrant outdoor
HYDRANT Jumlah titik : 1
Diameter : 2,5 inchi
Jenis kopling : machino
Kelengkapan : selang 2 x (30M)
: Nozzle.
: Kunci hydrant pilar.
Spesifikasi POMPA
Pompa jokey :
Merk/type : groundfos/cr5-22 A-fgj-a-hqqe
Kapasitas : 282 l/m
Siamesse connection Total head : 15,3M
Jumlah : 2 titik Putaran : 2919 R.P.M
Area : di depan gedung resepsionis dan di Penggerak : motor listrik 5,5kW
dekat loading dock Penempatan : area rumah pompa.
Pemipaan hydrant Pompa Diesel :
Diameter pipa hisap pompa jokey : 6 inchi Merk/type : Faude/ 125-17662
Diameter pipa hisap pompa diesel : 6 inchi Kapasitas : 2839 l/m
Diameter pipa pompa penyalur : 4 inchi Total head : 360,9M
Diameter pipa pompa tegak : 4 inchi Putaran : 2900 R.P.M
Diameter pipa pompa penyalur : 4 inchi Penggerak : motor listrik 125kW
Diameter pipa pompa pembagi utama : 4 inchi Penempatan : area rumah pompa. 16
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.6 Sistem Proteksi Aktif Yang Sudah Ada
Mengadakan kerjasama
dengan GUKAR untuk
mengadakan pelatihan
penanggulangan kebakaran.
19
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.7 Analisa Kecukupan Sarana Proteksi Kebakaran
No. Uraian Persyaratan Kondisi yang ada Keterangan Rekomendasi Referensi
20
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.7 Analisa Kecukupan Sarana Proteksi Kebakaran
No. Uraian Persyaratan Kondisi yang ada Keterangan Rekomendasi Referensi
Area pengelasan menimbulkan asap, sehingga yang
paling cocok adalah dengan detektor heat, untuk 1. Permenaker no.
Detektor harus dipasang pada bagian bangunan kecuali area pengecatan dipasang 2 titik heat detector. 02/MEN/1983 tentang
Instalasi Detektor
3 DETEKTOR apabila bagian bangunan tersebut telah dilindungi dengan Belum terpasang. Untuk area pemotongan, pengelasan, material, pemasangan instalasi alarm
belum terpasang.
sistem pemadam kebakaran automatic penghalusan dan barang jadi di potong di pasang 21 kebakaran otomatis pasal 3
titik, karena partisi dinding tidak full jadi kita anggap 2. SNI 03-3985-2000
menjadi satu ruangan
Pemasangan pompa
Sudah terpasang dengan 2 pompa yaitu pompa 1. Instruksi menaker no :
Pompa hydrant harus mempunyai karakteristik tekanan hydrant telah
4 HYDRANT jokey dan pompa diesel. Dengan tekanan Sudah sesuai dengan persyaratan INS.11/M/BW/1997 BAB IV
minimum 4,5 BAR dan Laju aliran air 500 GPM. memenuhi
terjauh 4,5 BAR dan GPM 750 poin 8
persyaratan
PAEMASANGAN
Jarak panjang = 50m, Lebar 17 m untuk jenis kebakaran berat
DETEKTOR ALARM HEAT Maka :
1. Ruang 1 (13mx5m) dipasang 2 alarm deteksi heat.
2. Ruang 2 (45mx17m) dipasang 21 alarm deteksi heat.
REFRENSI
1. Permenaker no. 02/MEN/1983 tentang pemasangan
instalasi alarm kebakaran otomatis pasal 3 23
2. SNI 03-3985-2000
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.8 Design sistem proteksi
SPRINGKLER
PAEMASANGAN
SPRINGKLER AIR
68o C
DENGAN
WARNA
MERAH
PAEMASANGAN
SPRINGKLER TYPE FOAM
53o C
Jarak panjang = 50m, Lebar 17 m untuk jenis kebakaran sedang
Maka :
1. Ruang 1 (13mx5m) dipasang 7 springkler .
DENGAN WARNA ORANGE
2. Ruang 2 (45mx17m) dipasang 65 springkler
24
REFRENSI SNI 03-3989-2002
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.8 Analisa kecukupan sarana proteksi kebakaran
HYDRANT HYDRANT
50M
S AREA KOMPRESSOR
R AREA PRODUKSI
AREA PRODUKSI
R
AREA PRODUKSI
R
AREA PRODUKSI
R KLASIFIKASI POTENSI
BAHAYA KEBAKARAN
= RINGAN
= SEDANG
B WORKSHOP
26
= BERAT
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.9 Cost benefits analysis of safety
27
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.10 Internal audit kebakaran ditempat kerja.
28
II. PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN FIRE RISK ASSESMENT
II.10 Internal audit kebakaran ditempat kerja.
29
III. SARAN DAN REKOMENDASI
No. Uraian Rekomendasi Referensi
1. Permenaker no.
Di area tempat pengelasan dan penghalusan dengan luasan area 45m x 6,5m ditambahkan 1 APAR jenis 04/MEN/1980 tentang APAR
POWDER dari 2 APAR yang sudah ada dan di atur jarak nya untuk memenuhi standard jarak antar APAR pasal 4 ayat 5
maximal 15m. Di area pengecatan luas area 5m x 6,5m di pasang tabung APAR jenis FOAM. Di area 2. SNI 03-3988-1995
pemotongan dan material dengan luas area 37,5m x 6,5m ditambahkan 2 APAR jenis POWDER di atur jarak 3. Permenaker no.
1 APAR
nya untuk memenuhi standard jarak antar APAR maximal 15m 04/MEN/1980 Pasal 4 tentang
APAR lampiran 2
1. Permenaker no.
Label APAR di pasang setinggi 125 cm dari lantai 04/MEN/1980 tentang APAR
pasal 4 ayat 3
Untuk ruangan khusus seperti penimpanan atau tempat dimana penggunaan cairan mudah terbakar tinggi
dapat digunakan sistem pancaran serentak dengan jumlah 65 titik. Untuk area pengecatan 7 titik, untuk area
2 SPRINGKLER SNI 03-3989-2002
pemotongan, material, pengelasan, penghalusan dan barang jadi 58 titik karena partisi dinding tidak full jadi
kita anggap menjadi satu ruangan
1. Permenaker no.
Area pengelasan menimbulkan asap, sehingga yang paling cocok adalah dengan detektor heat, untuk area
02/MEN/1983 tentang
pengecatan dipasang 2 titik heat detector. Untuk area pemotongan, pengelasan, material, penghalusan dan
3 DETEKTOR pemasangan instalasi alarm
barang jadi di potong di pasang 21 titik, karena partisi dinding tidak full jadi kita anggap menjadi satu
kebakaran otomatis pasal 3
ruangan
2. SNI 03-3985-2000
30
IV DASAR HUKUM ATAU REFERENSI