Keselamatan Kerja
PT. ITI
23-28 November 2020
Kelas B
Kelompok K3
Tim Kajian
1. dr. Muhammad Syukran Gcianta Syabena
2. dr. Ni Made Dwi Puspita
3. dr. Nomi Irene Putri S.
4. dr. Novel Tyty Paembonan, Msi
5. dr. Nurul Shafarani
6. dr. Okky Imanuel Samatha
7. dr. Raja Anju Pratama Pardede
8. dr. Rara Naomi Noveria Tampubolon
9. dr. Siti Kemalasari Yasika
10. dr. Urfa Khairatun Hirsan
11. dr. Vally Christly Helyawati Ratulangi, M.Kes
12. dr. Vanessa Trista Sandra Rahma Adi Mulia
13. dr. Vania Givadora Hasiani Girsang
14. dr. Wahyuningsih Adrian
15. dr. Williana Suwirman
16. dr. Winona Alda Pavitasari
17. dr. Yoesi Nirmiyanto
18. dr. Zeniana Rahayu
19. dr. Zulfadli
Sektor Usaha
Jam kerja dalam sehari terdiri dari 2 shift, dengan kapasitas rata-
rata sekitar 1.000 - 1.200 tabung perhari dalam satu line produksi 1. Kualitas lingkungan kerja 3. Bidang keselamatan kerja
- Kompetensi
Asuransi Perusahaan karyawan di
bidang K3 - Pemeriksaan sarana dan
- Pelatihan ahli K3 prasarana Gedung
umum - Penyuluhan dan sosialisasi
- Pelatihan P3K K3 pada karyawan
ASURANSI - K3 kelistrikan - Simulasi tanggap darurat
- K3 konstruksi
PEGAWAI bencana
- Wajib mengetahui aspek K3
4. Asuransi 2. Bidang kesehatan - Menayangkan video safety
1. Asuransi dana pensiun induction
kesehatan - Pemasangan tanda dan
- Poliklinik (kuratif rambu K3 di sekitar
dan preventif) perusahaan
- Pemeriksaan - Pengendalian dan
3. Asuransi kesehatan rutin per pengelolaan limbah
2. Asuransi kecelakaan dan tahun
Fasilitas sarana
domestic, berbahaya dan
Purnajbatan kematian -
beracun
olahraga
Sertifikasi
Diagram Alir Proses
Pressing 200200
Pressing & 250
ton Ton Pressing
Flanching
250 ton Flanching
Cyrcumferensial
Hydrostatik Test Shot Blasting
Welding
1 Material bahan tabung ( plat Baja) Material dasar pembuatan tabung Gas
4 Mesin pressing (deep drawing) Digunakan untuk mengepress plat baja untuk memperoleh kepadatan dan
membentuk lembaran/plat menjadi bentuk seperti mangkuk. Pembentukkannya
dengan cara melakukan penekanan dengan sebuah penekan (punch) ke dalam
rongga cetakan (dies).
5 Mesin flanging Digunakan untuk proses pembengkokan dimana bagian ujung lembaran logam
ditekuk dengan sudut 90 derajat, penekukan tepi atau ujung biasanya untuk
membentuk flensa selain itu juga berfungsi untuk memperkuat lembaran logam
( baja)
6 Mesin Footring welding digunakan untuk proses pengelasan pada bagian kaki tabung
7 Mesin Handguard welding Digunakan untuk proses pengelasan pada bagian handle
8 Mesin neckring welding Digunakan untuk proses pengelasan rumah valve pada pagian upper
9 Mesin crycumferensial welding Digunakan untuk proses pengelasan melingkar antara button dengan upper
Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
No Mesin, Pesawat, & Alat kerja Keterangan
10 Mesin Batt Welding Digunakan untuk proses pembentukan pengelasan bentuk ring untuk kaki
tabung
11 Mesin Joggling Digunakan Proses pembuatan jog atau tangga pada bottom tube agar pada
proses pengelasan mudah dan lebih kuat
16 Alat Hidrostatik Test Digunakan menguji kekuatan dan mengetahui kebocoran padan bagian
/ leak test yang dilas. Pengujian melibatkan pengisian tabung dengan cairan, biasanya
air, yang dicelup untuk membantu dalam deteksi kebocoran visual, dan
tekanan pada bejana dengan tekanan uji yang ditentukan.
17 Mesin shootblasting Digunakan untuk proses membersihkan permukaan tabung gas sebelum
dilakukan pengujian hidrostatik dan pengecatan agar pengecatan menjadi
sempurna.
Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
19 Mesin Painting Digunakan untuk pengecatan membuat tabung LPG lebih menarik dan
tabung gas menjadi tidak mudah berkarat, dengan cara melapisinya dengan
lapisan anti karat (cat).
21 Finishing:
•Mesin marking •Digunakan untuk pemberian label
•Numerator •Digunakan untuk proses pemberian nomorseri pada tabung gas
Bahan dan Proses Kerja
Badan Tabung :
• Material plat baja SG 295
• Diameter plat blangking : ∅365
• Tebal plat : 2.3 mm
• Diameter luar badan tabung : ∅260 mm
Hand Guard :
• Material plat baja : SS 400
• Tebal plat : 2.5 mm
• Diameter : ∅182 mm
Neck Ring :
• Baja karbon S 17 C
• Diameter luar : ∅38 mm
• Tinggi : 16 mm o Ulir/Drat : ½ NGT 14 TPI ketirusan 1/6
Foot Ring :
• Material plat baja : SS 400
Material • Diameter luar cicin : ∅190 mm
• Badan tabung sesuai dengan SNI 07-3013- 2006 (SG 295) • Tinggi : 30 mm
• Cincin leher sesuai dengan JIS G 4051 kelas S17C-S45C • Tebal plat : 2.5 mm
• Cincin kaki sesuai dengan SNI 07-0722-1989 (SS 400) • Tekanan dalam tabung : 6 Kpa
• Uji tahan terhadap tekanan air : 31 kg/cm2
• Pegangan tangan sesuai dengan SNI 07-0722- 1989 (SS 400)
Landasan Kerja
Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah Kemungkinan Kecelakaan Upaya yang dapat dilakukan
Tabung gas yang diletakan Rawan tersenggol dan terjatuh Memberikan Rak tempat
Hydrostatik test bertumpuk-tumpuk mengenai pekerja yang lain untuk meletakan tabung gas
Meja meletakan tabung gas kurang Tabung gas jatuh menimpah Mengganti meja dengan yang
besar pekerja lebih besar
Pasang Valve Tabung gas tersenggol dan Memberikan rak untuk
Tabung gas diletakan Bertumpuk
terjatuh meletakan tabung gas
SOP KERJA
Bagian
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Proses Kerja
Pressing (200 Gangguan pendengaran (NIHL), Penyesuaian time pressing, penggunaan APD
Ton & 250 Ton) tangan terjepit mesin, varises sarung tangan, penggunaan earplug
Footring Welding Gangguan pendengaran (NIHL), Penggunaan earplug, Penggunaan APD sarung
Luka bakar, trauma gram pada tangan, goggles, masker
mata, trauma inhalasi
Handguard Luka bakar, trauma gram pada Penggunaan APD sarung tangan, goggles, masker,
Welding mata, trauma inhalasi, varises penggunaan tempat duduk untuk istirahat
Neckring Terjepit mesin, luka bakar, trauma Maintenance mesin berkala, penggunaan APD
Welding gram pada mata, trauma inhalasi sarung tangan, goggles, masker
SOP KERJA
Bagian
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Proses Kerja
Kemungkinan
Kegiatan Pekerjaan
Kecelakaan Kerja Upaya yang di lakukan
• Aliran Kabel Listrik • Electric Shock (Henti • Pemeriksaan (maintenance) instalasi listrik
jantung, Sulit bernafas, secara berkala apakah sesuai dan memenuhi
Kejang Otot) standar
• Electrical Burns • Peletakan arus listrik yang jauh dari kegiatan
• Loss of muscle control pekerjaan yang bisa memicu kecelakaan pada
• Static electricity arus listrik (contoh : kegiatan las)
• Pemakaian alat pelindung perorangan
• Petunjuk dan peringatan tanda bahaya pada
aliran listrik yang berbahaya
Prasarana Kerja Lainnya
Nama Alat Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya yang telah dilakukan
Pengangkut tabung (forklift) • Tabung terjatuh mengenai pekerja • Memperhitungkan jumlah tabung yang
• Kecelakaan operator forklift diangkut
• Melakukan pelatihan untuk operator
forklift
Roller conveyor Tabung terjatuh mengenai pekerja • Spesifikasi roller conveyor disesuaikan
dengan dimensi dan beban tabung yang
akan ditransportasikan
• Melakukan pelatihan untuk operator roller
conveyor
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Permasalahan Dasar Hukum Saran
• Pada video tidak tampak sarana evakuasi atau Peraturan Pemerintah RI No 36 • Penting nya untuk dilakukan
emergency exit dengan penandanya. seharusnya setiap tahun 2005 tentang peraturan perbaikan konstruksi pada tempat
bangunan gedung harus menyediakan sarana evakuasi. pelaksanaan UU No 28 tahun 2002 kerja
tentang bangunan gedung
• Tidak ada penanda bahwa bahan mudah terbakar atau • Bila diperlukan perusahaan dapat
pun tanda dilarang merokok Permenkes RI No 70 tahun 2016 bekerja sama dengan jasa kontruksi
tentang standar dan persyaratan
untuk mencegah kecelakaan kerja.
• Ventilasi dalam video tampak kurang mencukupi atau kesehatan lingkungan kerja
tidak sesuai standar (Sistem perancangan ventilasi industri
mengacu SNI 03-6572-2001)
UU No. 2 Tahun 2017 tentang jasa
• Tidak adanya pembatas di sekitar penyimpanan tabung konstruksi
gas, sehingga dapat membahayakan pekerja saat
melakukan aktivitas.
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Identifikasi Hazard Resiko Kecelakaan Kerja Rekomendasi
1. Tidak adanya sarana proteksi kebakaran 1. Luka bakar : 1. Implementasi Budaya "Fire Safety"
2. Tidak adanya Jalur Evakuasi bila terjadi kebakaran • Ringan 2. Pembentukan Unit Penanggulangan
Kebakaran
3. Tidak adanya sarana deteksi kebakaran • Sedang 3. Penyediaan sarana proteksi kebakaran:
4. Tidak adanya peringatan Larangan Merokok • Berat • Alat pemadam api ringan
2. Kebakaran gedung & • Alarm kebakaran
peralatan • Hydrant
• Sistem sprinkle otomatis
• Sistem pengendali asap
4. Penyediaan sarana peringatan dini
kebakaran
• Detektor asap
• Detektor api
5. Tersedianya SPO terkait
Penanggulangan Kebakaran
6. Penyediaan Jalur Evakuasi
7. Pelatihan penanggulangan kebakaran
untuk semua pekerja
RAMBU PERINGATAN
• Rambu bertujuan sebagai komunikasi terhadap bahaya yaitu untuk memastikan bahwa pemberi kerja, karyawan dan publik
diberikan informasi yang memadai, praktis, dapat diandalkan dan dapat dipahami tentang bahaya bahan, sehingga mereka dapat
mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang efektif uikntuk kesehatan dan keselamatan mereka.
• Pengaplikasianya mengikuti etika standar rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara
Internasional seperti yang tercantum pada panduan Globally Harmonized System of Classification and Labeling of Chemicals (GHS
Terbatasnya tanda sebagai komunikasi terhadap Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemasangan Rambu:
kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di perusahaan dalam Bidang Mekanik sesuai 1.Rambu Larangan
lapangan. Permenaker No. Per-05/MEN/1985 dan No. 2.Rambu Peringatan
Per-04/MEN/1985, harus memiliki alat 3.Rambu Pertolongan
pengaman dan tanda peringatan yang
4.Rambu Prasyarat
memenuhi syarat dan jelas.
Rambu Larangan
Rambu Prasyarat
Rambu Peringatan
Rambu Pertolongan
Alat Pelindung Diri
APD adalah peralatan yg disediakan oleh perusahaan secara gratis untuk
melindungi tenaga kerja (pelindung kepala, mata, telinga, pernafasan
dan kaki)
Ketersediaan APD merupakan salah satu faktor yg mendukung
keselamatan kerja disamping tingkat kepatuhan pegawai
Masalah Rekomendasi
Seperti hanya memakai masker, sarung tangan , kacamata pelindung. Sebaiknya perusahaan
memberlakukan kebijakan ketat terkait penggunaan APD, disamping penyediaan serta
melakukan edukasi pegawai terkait kepatuhan dan efek samping lebih lanjut yg harus
Menurut pengamatan, dihindari (PAK)
terdapat banyak pekerja Pemberian sanksi bagi pekerja yang sudah diberikan edukasi tapi masih mengabaikan
yang tidak memakai
pemakaian APD
APD dengan standar
sesuai bidang
pekerjaannya.
Perlunya pengawasan dan monitoring terhadap pekerja dalam kepatuhan penggunaan
APD, terutama dalam proses kerja yang beresiko seperti saat mengelas yang memunculkan
percikan api
Tanggap Darurat dan Evakuasi
Kecelakaan Kerja
Perusahaan
• Dalam pelaksanaan K3, perusahaan juga diharauskan memiliki saran dan prasarana
pelayanan kesehatan kerja yang mendapat pengesahan dari instansi di bidang
ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangan. Pelayanan kesehatan kerja yang
dilaksanakan oleh pihak di luar perusahaan wajib dilengkapi dengan Nota
Kesepahaman (MoU) penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja antara pengusaha
dengan kepala unit pelayanan kesehatan
Permasalahan Dasar Hukum Saran
Pressing Bising panas - - dust Gerakan repetitif Target produksi NIHL Heat stress
posisi janggal ISPA LBP stres
kerja
Flanching Bising panas - - dust Gerakan repetitif Target produksi NIHL Heat stress
posisi janggal ISPA LBP Stres
kerja
Footing welding Bising panas UV light - - dust fume Gerakan repetitif Target produksi NIHL Heat stress
posisi janggal ISPA katarak LBP
stres kerja
Handguard Welding Bising, panas,, UV light, flame - Dust, Fume, Gerakan repetitive, Target produksi NIHL, Heat stress,
posisi janggal ISPA, MFF,
Katarak, LBP, stress
kerja
Neckring Welding Bising, panas, UV light, flame - Dust, Fume Gerakan repetitive Target produksi NIHL, Heat stress,
posisi janggal ISPA, MFF,
Katarak, LBP,
stress kerja
Bahaya Potensial
Bagian Proses
Risiko PAK
Kerja
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Cyrcumferensial Bising, - Dust, Fume Gerakan repetitive Target produksi NIHL, Heat stress,
Welding panas, UV posisi janggal ISPA, MFF, Katarak,
light, flame LBP, stress kerja
Hydrostatik Test Iluminasi Bakteri, Virus, - Gerakan repetitive Target produksi Eye strain, Dermatitis,
kurang Protozoa, Jamur posisi janggal LBP, stress kerja
Shotblasting Bising, - - dust Gerakan repetitive, Target produksi NIHL, Heat stress,
panas, lifthing, posisi ISPA, LBP,
janggal,
Pasang Valve Iluminasi - - Gerakan repetitive, Target produksi Eye strain, LBP, stress
kurang lifthing, posisi janggal kerja
Leak Test - Bakteri, Virus, - Gerakan repetitive, Target produksi Dermatitis, LBP,
Protozoa, Jamur posisi janggal stress kerja
SARAN
• Pengaturan SDM agar menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
• Melengkapi sarana prasarana untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menurunkan
resiko potensi bahaya di tempat kerja