Anda di halaman 1dari 21

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang Terhormat,

Ketua BADAN PEMBINA HARIAN


(BPH) Universitas muhammadiyah
makassar Ayahanda DR.Ir.saiful
saleh M.Si

Rektor Universitas muhammadiyah


makassar dalam hal ini di wakili
oleh Wakil Rektor 1 ayahanda DR.ir.
Abdul rahim nanda St.Nt.Ipm

Dekan Fakultas Kedokteran dan


Ilmu kesehatan Universitas
Muhammadiyah Makassar
ayahanda dr.Mahmud gasnawi Phd.
Sp.PA.Konsultan,
para dosen, staff, dan karyawan FK
Unismuh makassar

para tamu undangan yg saya


banggakan,

serta rekan dokter baru Fakultas


Kedokteran Universitas
Muhammadiyah makassar yang
saya cintai.

Assalamu’alaikum wr wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera


bagi kita semua.
   Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah yang Maha Pengasih tapi tak
pernah pilih kasih, dan yang Maha
Penyayang yang kasih sayang Nya
tak pernah hilang, karena atas
kasih dan sayang Nya jualah Allah
masih mentakdirkan kita untuk
bertemu di hari yang berbahagia ini,
Pengambilan Sumpah Dokter
Gelombang 24 Fakultas
Kedokteran dan ilmu kesehatan
universitas muhammadiyah
makassar.

Perkenankan saya mewakili


-rekan Peserta Sumpah Dokter
Periode 24 FK unismuh makassar
berdiri di mimbar ini untuk
menghaturkan sambutan.
Sambutan terhadap sebuah
moment ceremonial yang begitu
penting dalam perjalanan hidup
kami.
                Hari ini tentulah menjadi
hari yang kita tunggu sejak lama,
menjadi hari istimewa yang
dinantikan bagi kita yang
menjalankan proses panjang
pendidikan kedokteran. Sebuah
kulminasi dari proses panjang
pembelajaran dalam
mematangkan ilmu serta
mematangkan sikap seolah
dirayakan hari ini. 
Mungkin belum lekang dalam
ingatan, tentang kenangan, sebuah
romantisme masa lalu yang kita
rasakan saat di Pre-klinik maupun
di Klinik. Beratnya menjalani hari-
hari sebagai mahasiswa klik Koass,
Belum lagi dengan berbagai
kegiatan yang tiap kegiatannya
selalu punya ceritanya sendiri.
Ditambah dengan pahit getir
menghadapi ujian dan kesulitan,
hingga, saat kenangan beralih ke
RS, tentang post jaga sindrom
sampai keakraban dengan
meskoas.
Masih segar dalam ingatan saat kita
mempersiapkan diri menhadapi
UKMPPD yg menjadi momok yg
nyata Babak belur bersama
menjemput gelar dokter. Dan
manisnya perjuangan, memang
lebih terasa setelah pahit dilewati,
itu
setidaknya yang kita rasakan
sekarang. Untuk itu, bersyukur
mutlak menjadi keharusan.

Biarlah semua cerita tadi menjadi


kenangan yang menjaga
kebersamaan kita selamanya
kawan. Setelah ini kita akan di
tempatkan ke daerah-daerah untuk
menjalankan internship, dan
mungkin tidak akan berjumpa lagi
dalam waktu yang lama. Maka
biarlah kenangan tadi yang
menjaga kolegialisme ini. 

Rekan-rekan yang saya cintai.

Hari ini kita semua berikrar sumpah,


berkomitmen tentang kebersamaan
dalam kesejawatan, tentang misi
kemanusiaan, dan amanah
keprofesian.  Hari ini resmi gelar
dokter membersamai nama setiap
kita. Namun ingatlah kawan, bahwa
menjadi dokter itu, bukan
kebanggaan. Tapi penjagaan.
Menjaga rela, menjaga ilmu, serta
menjaga keseimbangan alam.
Menjadi dokter itu, bukan
kehormatan. Tapi kekuatan.
Kekuatan untuk menebar kebaikan,
mengakses kebenaran, dan
menjaga kerahasiaan.  Menjadi
dokter itu bukan kesuksesan. Tapi
tantangan. Tantangan untuk terus
mengasah kualitas, untuk tak
melupakan pahit sebelum
keberhasilan, untuk menjaga api
semangat agar tetap menyala
hingga akhir perjuangan. Menjadi
dokter, itu bukan penyembuh
segala. Tapi tubuh perantara,
perantara kepada sehat. “Menjadi
dokter” itu kini bukan cita-cita lagi.
Kini ia dalam proses menjelma
nyata, dengan segala gelap terang
di dalamnya.

                Selanjutnya, seperti yang


tertera dalam Qur’an surat Al
Insyirah ayat 7 yang
artinya “ Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain. “
Setelah ini internship akan kita
jalankan. Mungkin kita pun kerap
mendengar, tentang berbagai
kesulitan yang terhampar kedepan.
Tapi sadarilah kawan, bahwa sulit
tak selamanya sulit, sebagaimana
mudah tak selamanya mudah.
Hanya saja dikhawatirkan kesulitan
punya nafas lebih panjang
dibanding semangat kita untuk
mengalahkannya. Seperti yang
orang bijak sering bilang, daripada
mengutuk kegelapan, lebih baik
nyalakan lilin. Dan lebih dari itu,
saya mengajak kita pun
menghadirkan mentari, dalam
setiap jiwa kita, yang nyalanya tak
pernah padam, sampai tutup usia
kita. Sehingga sepanjang hidup kita,
kita bisa jadi cahaya bagi yang lain.
                Atas berbagai hal yang
kita dapatkan, pencapaian yang kita
raih, dan beberapa tahapan yang
akan kita hadapi kedepan, pada
kesempatan istimewa ini,
perkenankan saya, atas nama
teman-teman yang disumpah pada
hari ini, untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya.

Pertama, terima kasih kami


sampaikan kepada Rektor
Universitas Padjadjaran beserta
seluruh unsur pimpinannnya yang
telah memberi kesempatan bagi
kami untuk belajar di kampus yang
banyak memberikan wahana
pembelajaran ini. Tanpa
kesempatan ini kami bukan siapa-
siapa.

Selanjutnya, terima kasih,


penghargaan, dan respek yang
teramat dalam dari kami semua
disampaikan kepada pimpinan
Fakultas Kedokteran, beserta
seluruh para Dokter pengajar dan
pendidik baik di kampus maupun di
Rumah Sakit Pendidikan.
Terimakasih atas ilmu yang telah
diajarkan kepada kami, kami mohon
maaf bila selama proses pendidikan
banyak kekeliruan yang kami
lakukan. semoga seluruh ilmu dan
kebaikan yang telah ditanamkan
kepada kami, dapat kami amalkan,
sehingga Allah SWT mengganjar
dokter pengajar dan pendidik
dengan sebaik baik ganjaran. Dan
tentunya kami berdoa kepada
ALLAH agar para dosen pengajar
dan pendidik diberikan kesehatan
dan umur panjang, sehingga
senantiasa dapat mencetak  dokter-
dokter muslim yang
rahmatallil’alamiin.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

        Selanjutnya kami haturkan


terimakasih kepada sosok yang
sangat berpengaruh dalam proses
pendidikan ini yakni kedua orang
tua kami. Perannya begitu penting
dalam proses pendidikan ini,
bagaikan seseorang yang menjaga
nyala api lilin ditengah terpaan
badai, begitulah kami
menggambarkan semangat
orangtua kami dalam menjaga
semangat kami putra
putrinya. Darinya kami banyak
belajar tentang keteguhan dan
kekuatan. Senyum dan perasaan
optimistis beliau dalam mengadapi
kehidupan ini, merupakan dorongan
luar biasa sekaligus menjadi bahan
refleksi kami dalam menjalani
hidup.

Untuk adik-adik kami di FK


Unismuh, terimakasih kami
sampaikan atas berbagai aktivitas
yang membersamai, juga rasa
hormat yang kalian berikan.
Terimakasih pula atas bantuannya
hingga
saat ini. Maaf seandainya kami
belum bisa jadi teladan yang baik.
Kami menyayangi kalian.

Anda mungkin juga menyukai