Bismillahirrohmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillaah, alhamdulillaahirobbilalamin
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena
kasih dan sayang Nya lah kita semua dapat bertemu pada hari yang berbahagia ini, di acara
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter periode XXXIV dalam keadaan sehat dan penuh
berkah, Insyaallah..
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya mewakili rekan-rekan dokter baru untuk
mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah
memberikan kami kesempatan belajar di lingkungan kampus ini. Semoga Kesempatan yang
telah diberikan ini dapat kami balas dengan prestasi yang tentunya membanggakan bagi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tak kalah besarnya kami ucapkan terimakasih kepada Pimpinan FK UMS dan jajarannya
yang telah banyak mengarahkan kami dalam proses pembelajaran. Dengan harapan kedepan
lulusan FK UMS dapat menjadi Dokter yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Kepada para Dokter pengajar dan pendidik baik di kampus maupun di Rumah Sakit
Pendidikan Terimakasih atas ilmu yang telah diajarkan kepada kami, kami mohon maaf bila
selama proses pendidikan banyak kekeliruan yang kami lakukan. semoga seluruh ilmu dan
kebaikan yang telah ditanamkan kepada kami, dapat kami amalkan, sehingga Allah SWT
mengganjar dokter pengajar dan pendidik dengan sebaik baik ganjaran. Dan tentunya kami
berdoa kepada ALLAH agar para dosen pengajar dan pendidik diberikan kesehatan dan umur
panjang, sehingga senantiasa dapat mencetak dokter-dokter muslim yang rahmatallil’alamiin
Jika kita layangkan ingatan kebelakang, banyak memori perjuangan pendidikan yang
berliku-liku, ketika kita pertama masuk FK UMS, mengikuti ujian masuk FK UMS bukan
Cuma sekali bahkan saya harus mencoba sampai 9 kali baru diterima, setelah itu kita
memasuki proses perkuliahan di kedokteran yang tak jarang kita kuliah dari pagi hingga
petang, setelah lulus S1 dimana prodi lain sudah bisa bekerja cerita kita masih berlanjut di
Koass ,
Koass pastinya menginggalkan cerita yang lebih dalam. Kita mulai dikenalkan dunia
kesehatan yang lebih nyata. Sering kita tetap harus terjaga di malam hari untuk berjaga di
IGD, paling terasa ketika moment hari raya yang sebelumnya bisa berkumpul dalam beberapa
episode lalu harus terpisah dari keluarga. Perjuangan pendidikan kita dilanjutkan oleh
UKMPPD menutup seluruh rangkaian pendidikan profesi dokter tersebut.
Proses panjang yang kita lalui semoga tetap tersimpan, namun yang perlu diingat, memori
perjuangan pendidikan yang tidak mudah tersebut, bukanlah menjadi alasan dokter untuk
menjadi angkuh, marilah kita berusaha menjadi pribadi yang tetap santun dan selalu haus
akan ilmu pengetahuan.