Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN STUDI KASUS DI Kelompok A K3

PABRIK TABUNG GAS ELPIJI PT. 23-28 November


INTI (PERSERO) BANDUNG 2020
Anggota:
1. Dr. Ratna Putri Galisia,
BMedSci (Honors)
2. Dr. Rina Mulya Sari
3. Dr. Rio Mulya Riharta
4. Dr. Salsabila Rahma
5. Dr. Shandy Seta Dwi Tama
6. Dr. Sindy Ana Dewi
7. Dr. Siti Sarah Rachmadianti
8. Dr. Stella Anugerah Sutisna
Wijaya
9. Dr. Syah Putra Sakyrianto
10.Dr. Tania Yoviani
11. Dr. Timotius Agung
Soripada
12.Dr. Tri Ratna Fauziah
13.Dr. Ulfa Luthfiani Nur
Kamila Mutiara
14.Dr. Wilda Nur Diansari
15.Dr. Wirza Rahmania Putri
16.Dr. Yasinta Ardine
17.Dr. Yubiarsana Kusuma
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
3. PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4. Perpres No. 7 Tahun 2019 Penyakit Akibat Kerja;
5. Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, pembayaran Iuran;
6. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI No.PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri;
7. Peraturan perundang UU no. 1 tahun 1970 (pasal 10 ayat 1,2) Yang mewajibkan perusahaan untuk membentuk P3K;
8. Permenakertrans RI No. 4/MEN/1980 tentang syarat – syarat pemasangan dan pemeliharan APAR;
9. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja jo. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja;
10.Permen RI No.Per-15/Men/VIII/2008, tentan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja;
11.Keputusan Dirjen, Kep 53/DJPPK/VIII/2009, tentang Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja.
PROFIL SINGKAT PT INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA
(PERSERO)
Kantor Pusat beralamat di Jl. Moch Toha No. 77 Bandung 40253 Di Bidang Keselamatan Kerja:
PT INTI resmi berdiri pada tanggal 30 Desember 1974 Membentuk Tim Panitia Pembina Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (P2K3)
 (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi sebagai Pelatihan-pelatihan Ahli K3 Umum, Pertolongan Pertama
pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional
Pada Kecelakaan (P3K), K3 Kelistrikan, serta K3 Konstruksi.
Usaha produksi Tabung LPG Composite dimulai Febuari 2020 Pemeriksaan rutin sarana dan prasarana gedung, lift, hydrant,
Memiliki total karyawan 415 orang (Annual Report 2019) dan lainnya, dilaksanakan sebagai sarana penunjang
keselamatan kerja.
Pengecekan rutin sarana evakuasi keselamatan di gedung
Di bidang Kesehatan: Penyuluhan dan sosialisasi mengenai K3 kepada karyawan
Menyediakan fasilitas poliklinik bekerja sama dengan PT diadakan minimal satu tahun sekali.
WIDYA BAKTI INTI Perusahaan selalu menayangkan video Safety Induction.
Menyediakan Asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Tanda dan rambu K3 dipasang dan dipelihara di lingkungan
kesehatan Perusahaan, seperti tanda Dilarang Merokok, tanda wajib
Pemeriksaan Kesehatan bagi karyawan setiap tahun menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), tanda Alat
Pelaksanaan senam pagi bersama setiap Jumat pagi Pemadam Api Ringan (APAR), Tanda Jalur Evakuasi, Tanda
Memfasilitasi sarana olah raga bagi karyawan seperti ruang Arah Parkir, dan lain-lain.
fitness, tenis meja, senam aerobic
Menyediakan sarana kantin sehat
MESIN PESAWAT DAN ALAT
KERJA
Proses Mesin/Alat Fungsi
Proses
Neckring Mesin/Alat Mengubah energi listrik menjadiFungsi
energi panas untuk melelehkan
Welding logam sehingga dapat melekatkan logam yang satu dg bagian
Pressing
Leakage200Test Bubble
MesinLeak Tester
Las Semi Untuk
logam mendeteksi adanya kebocoran
yg lain membentuk rumah valveudara pada tabung.
ton
Circumferential Mesin Press Hidrolik
Otomatis Mengubah
Sebagai mesinenergi
untuklistrik menjadi
mencetak energi
bentuk daripanas untuk
material melelehkan
yang keras
Pressing
Welding250 200 & 250 ton logam sehingga dapat melekatkan bagian atas dan bagian bawah
ton
Painting Mesin Painting tabung.memberi cat pada tabung agar permukaan tabung terlindung
Untuk
Flanging Test
Hydrostatic Mesin Flanging
Alat Tes dari
Hidrostatik Sebagai
Untukkarat danuntuk
mesin
menguji warnanya
membuat
kekuatan lebih menarik.
danlekukan
adanya pada pinggiran
kebocoran padamaterial
bagian yang
di las.
Shotblasting Blast room / blast Untuk menyemprotkan material logam ke permukaan tabung
Footring cabinet dengan tekanan tinggi untuk memodifikasi permukaan sesuai
Welding
Numerator Numerator Mengubah energi
kebutuhan, listrik
seperti
Untuk memberikan menjadi
nomor serienergi
menghaluskan atau
pada panas untuk melelehkan
mengasarkan
masing-masing permukaan,
tabung gas.
Mesin Las
Handguard logam sehingga dapat melekatkan logam yang satu dengan bagian
membentuk permukaan, bahkan menghilangkan kontaminasi logam
Welding logam
padayang lain untuk kaki tabung dan handle
permukaan.
Valving Valve assembling Mengubah energi listrik menjadi energi panas untuk melelehkan
logam sehingga dapat melekatkan logam yang satu dg bagian
logam yg lain membentuk handle.
BAHAN DAN PROSES KERJA
Badan Tabung :
Material plat baja SG 295
Diameter plat blangking : ∅365
Tebal plat : 2.3 mm
Diameter luar badan tabung :
Design tabung ∅260 mm

Hand Guard :
Bagian-Bagian Tabung
Material plat baja : SS 400
Tebal plat : 2.5 mm
• Badan tabung berbentuk ellipsoidal Diameter : ∅182 mm
• Cincin leher (Neck Ring)
• Cincin kaki (Foot Ring) Neck Ring :
• Pegangan tangan (Hand Guard) Baja karbon S 17 C
Diameter luar : ∅38 mm
Tinggi : 16 mm o Ulir/Drat : ½
NGT 14 TPI ketirusan 1/6

Foot Ring :
Material plat baja : SS 400
Diameter luar cicin : ∅190 mm
Tekanan dalam tabung : 6 Kpa Tinggi : 30 mm
Uji tahan terhadap tekanan air : 31 Tebal plat : 2.5 mm
kg/cm2
DIAGRAM ALUR PROSES PRODUKSI
Pressing 200 & Footring
Flanching
250 Ton Welding

Circumfrencial Neckring Handguard


Welding Welding Welding

Hidrostatik test Shot Blasting Pasang Valve

Finish Numerator Leak test


LANDASAN KERJA
Lantai bangunan merupakan lantai semen polos tidak terlihat licin dan tidak tampak
adanya keretakan pada lantai pabrik. Lantai pada bagian hidrostatisk test juga
sudah dilengkapi drainase penutup parit untuk mencegah kelicinan lantai akibat air,
namun apabila sambungan antar drainase tidak rapat maka air akan keluar sehingga
pekerja bisa tersandung karena licin dan membentur tabung gas.
SOP KERJA
Bagian
BagianProses
ProsesKerja
Kerja Kemungkinan
Kemungkinan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja Upaya Yang
Upaya Telah
Yang Dilakukan
Telah Dilakukan
Cyrcumferensial Welding Terjepit mesin, luka bakar, trauma gram, Pemeriksaan mesin berkala, penggunaan
Pressing(200Ton & 250 Gangguan
trauma pendengaran(NIHL), tangan
inhalasi. Penyesuaian
APD sarung tangan,time pressing,
googles, masker.
Ton) terjepit mesin, varises. penggunaan APD sarung tangan,
Hydrostatik Test Tertimpa tabung, jatuh terpeleset. penggunaan
Penggunaan earplug.tangan, sepatu
APD sarung
Flanching Gangguan pendengaran(NIHL), tangan boots Penyesuaian time pressing,
Shotblasting terjepitmesin,
Terjepit mesin,trauma
luka benda
gramtajam.
pada mata, penggunaan
Pemeriksaan mesinAPD sarung
berkala, tangan,
penggunaan
keracunan. penggunaan
APD sarung earplug.
tangan, googles, masker.

Pasang Valve
Footring Welding Terjepit
Gangguanmesin
pendengaran(NIHL), luka bakar,Pemeriksaan mesinearplug,
Penggunaan berkala,penggunaan
penggunaan
trauma gram pada mata, trauma inhalasi. APD sarung tangan.
APD sarung tangan, googles,
Leak Test Tertimpa tabung, jatuh terpeleset. masker.APD sarung tangan, sepatu
Penggunaan
Handguard Welding Luka bakar, trauma gram pada mata, trauma boots Penggunaan APD sarung tangan,
inhalasi, varises. masker, penggunaan tempat duduk
Numerator Tertimpa tabung, terjepit mesin. untuk istirahat.
Pemeriksaan mesin berkala, penggunaan
Neckring Welding Terjerpit mesin, luka bakar, , trauma gram APD sarung tangan.mesin berkala,
Maintenance
pada mata, trauma inhalasi. penggunaan APD sarung tangan,
INSTALASI LISTRIK
Kegiatan Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Dilakukan
Pekerjaan
Jaringan
perlengkapan listrik Aliran kabel listrik Sengatan listrik Pemeriksaan dan pengujian
yang membangkitkan, berkala instalasi listrik
memakai, mengubah,
Kebakaran/ ledakan Pemasangan dan penataan
mengatur, instalasi listrik pada tempat
mengalihkan, yang jauh dari kegiatan
mengumpulkan atau yang dapat memicu
kecelakaan akibat arus
membagikan tenaga listrik
listrik Terkena percikan bunga api

Penggunaan peralatan
(Permenaker pengaman (co: google,
Nomor12 tahun 2015). sarung tangan, sepatu
khusus)
TUJUAN
Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja
dari potensial bahaya listrik
Menjamin kehandalan instalasi
listrik sesuai penggunaannya
Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk
mendorong produktivitas
Mencegah bahaya yang ditimbulkan akibat listrik
(Permenaker Nomor 12 tahun 2015)
PRASANA KERJA LAIN
Kegiatan kerja lain Kemungkinan Upaya yang dilakukan
Pengangkut Tabung (Forklift) Tabung terjatuh mengenai pekerja Menghitung kapasitas maksimal
atau alat kerja, forklift menabrak beban yang dapat diangkut forklift,
pekerja atau alat kerja melakukan pemeriksaan dan
perawatan forklift berkala,
membuat jalur khusus forklift,
operator forklift harus yang
berlisensi, pemeriksaan kesehataan
berkala operator forklift
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Permasalahan Dasar Hukum Saran
• Penerangan di lokasi kerja masih • UU No. 1 Tahun 1970 Tentang • Pekerja dihimbau untuk tidak
kurang, ruangan terlihat gelap Keselamatan Kerja merokok, dilakukan pemasangan
• Ventilasi udara juga masih • Permenaker No. 01/Men/1980 tanda dilarang merokok
belum terlihat memadai • Permen PU No. 5 Tahun 2014 • Menyediakan APAR terutama di
• Tidak terlihat adanya APAR, tentang Pedoman SMK3 bagian yang menggunakan alat
terutama di bagian pengerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan las
footring & neckring welding Umum • Perlu untuk dilakukan perbaikan
yang menggunakan alat las • SKB MENAKER DAN sistem konstruksi tempat kerja
• Pembatas ruang untuk MENTERI PEKERJAAN melalui kerjasama dengan jasa
melakukan pengelasan kurang UMUM No.174/MEN/1986 konstruksi untuk memperbaiki
lebar untuk mengisolasi DAN No.104/KPTS/1986 sehingga dapat menimalisir
percikan • SKB Menaker & Men PU kecelakaan kerja.
• Tidak adanya pembatas untuk 174/104/1986
mengikat tabung gas yang • UU No. 2 Tahun 2017 Tentang
ditumpuk, hal tersebut Jasa Konstruksi
membahayakan pekerja
SARANA PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Hasil Pengamatan Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya yang Dilakukan

1. Tidak tampak adanya APAR Terjadinya kebakaran, dan hal 1. Pemasangan APAR pada posisi
yang tersedia pada posisi yang tersebut tidak dapat ditangani yang mudah dilihat
mudah dilihat. dengan baik 2. Pemasangan alat pendeteksi
2. Tidak adanya alat pendeteksi kebakaran otomatis
kebakaran otomatis 3. Pemasangan peta evakuasi dan
3. Tidak adanya peta evakuasi dan rambu peringatan
pintu darurat.
4. Tidak adanya rambu peringatan
seperti larangan merokok untuk
pencegaahan atau rambu
peringatan lainnya.
RAMBU PERINGATAN
Aspek penentu pemilihan Rambu Guna mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam

peringatan:
pelaksanaannya di bedakan dalam bentuk warna –
warna dasar yang menyolok dan mudah dikenali,
1. Mengidentifikasi bahaya sebagai berikut:
2. Menentukan kontrol apa yang
dibutuhkan 1. Warna Merah: tanda Larangan (Pemadam Api)
3. Menentukan jenis rambu dan 2. Warna kuning: tanda Peringatan atau Waspada
indikator apa yang perlu atau beresiko bahaya
digunakan. 3. Warna Hijau: tanda Zona Aman atau pertolongan
4. Warna Biru: tanda Wajib Ditaati atau prasyarat
5. Warna Putih: tanda Informasi Umum
6. Warna Oranye: tanda Beracun
Tanda atau symbol bentuk rambu :
1. Bentuk Bulat - Wajib atau bentuk
larangan
2. Segitiga - tanda peringatan
3. Segi Empat - darurat, informasi dan
tanda tambahan
RAMBU
RAMBU LARANGAN RAMBU PERINGATAN RAMBU PRASYARAT
PERTOLONGAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Berdasarkan pengamatan di video masih terdapat beberapa masalah diantaranya :

• Masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD seperti masker, sarung
tangan dan goggle saat bekerja seperti di bagian pressing 200 ton

• Pekerja tidak memakai APD dengan standar sesuai bidang pekerjaannya seperti di
bagian welding pekerja tidak menggunakan face shield, tidak memakai baju
lengan panjang / cover all untuk mencegah percikan bunga api. Ditemukan juga
penggunaan glove yang tidak tahan air pada bagian hidrostatik test dan leak test

• Di setiap bagian tidak ada pekerja yang menggunakan earplug/ear muff


TANGGAP DARURAT DAN JALUR
EVAKUASI Hasil Pengamatan
Lampu
Emergens Seharusnya ada di setiap
ruangan Tidak Ada

i
Alarm
Kebakara Seharusnya ada di setiap
ruangan Tidak Ada

n
Rambu-
rambu
Seharusnya terdapat rambu-
rambu yang dapat
menunjukkan jalur evakuasi
dengan jelas untuk Tidak Ada
jalur mengantisipasi keadaan
emergensi

Evakuasi
PERSONIL KESELAMATAN KERJA
PERSONIL
Dokter penanggung jawab pelayanan Kesehatan kerja
Dokter yang ditunjuk pimpinan dan telah mendapatkan surat keputusan penunjukan (SKP) sebagai dokter pemeriksa
Kesehatan tenaga kerja dari Dirjen pembinaan, pengawasan ketenagakerjaan, departemen tenaga kerja dan
transmigrasi.
Tenaga pelaksana Kesehatan kerja yaitu dokter perusahan dan atau paramedis perusahaan
• Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja sesua dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transkop Nomor: PER.01/MEN1976 Tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan.
• Bagi dokter Pelaksana Harus memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktek) yang berlaku.
• PER.01/MEN/1979 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi
Tenaga Para Medis Perusahaan
Petugas P3K dilapangan
• PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Di Tempat Kerja
• harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat.
Petugas pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan kerja
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
Potensi Bahaya
Kemungkina
Kemungkina n
Proses Kerja
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial n PAK Kecelakaan
Kerja

Gangguan
Bising Gerakan
pendengaran
Pressing 200 -250 Iklim Debu, Repetitive pada Tangan
- Stress kerja (NIHL),
Ton Kerja Fume tangan, Berdiri terjepit mesin
Varises, LBP,
Panas Lama
ISPA
Gangguan
Bising Gerakan Tangan
pendengaran
Iklim Debu, Repetitive pada terjepit mesin
Flanching - Stress kerja (NIHL),
Kerja Fume tangan, Berdiri Luka benda
Varises, LBP,
Panas Lama tajam
ISPA
Bising Gerakan Gangguan
Luka bakar,
Radiasi Repetitive pada pendengaran
Footring, Trauma gram
Iklim Debu wrist, Berdiri Stress kerja (NIHL),
Handguard, - pada mata,
Kerja Fume Lama, Varises, LBP,
Neckring Welding Trauma
Panas, Pengangkatan Heat Stress,
inhalasi.
Vibrasi Manual Katarak, CTS
Bising
Radiasi
Gerakan Gangguan
Iklim Terjepit
Repetitive pada pendengaran
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
Potensi Bahaya
Kemungkinan
Kemungkinan
Proses Kerja Kecelakaan
PAK
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial Kerja

Gerakan repetitive
pada pinggang, Gangguan Trauma
Bising, Berdiri Lama, pendengaran ledakan,
Bakteri,
Hydrostatic Test Iklim Kerja Debu, Mist Postur tubuh Stress kerja (NIHL), LBP, Tertimpa
Jamur
Panas membungkuk Dermatitis tabung, jatuh
Pengangkutan Kontak Iritan terpeleset.
manual
Gerakan
Gangguan Terjepit mesin,
Repetitive pada
Bising, pendengaran trauma gram
tangan, Stress kerja
Shotblasting Iklim Kerja - Debu, Fume (NIHL), pada mata,
Berdiri Lama,
Panas Varises, LBP, Tangan terkena
Pengangkatan
CTS palu
Manual
Gerakan Gangguan
Bising,
Repetitive pada pendengaran
Iklim Kerja Stress kerja
Pasang Valve - Debu tangan, Berdiri (NIHL), Terjepit mesin
Panas,
Lama, Posisi Varises, LBP,
Janggal CTS
Gerakan Gangguan
Bising,
Repetitive pada pendengaran Tertimpa
Iklim Kerja Bakteri, Stress kerja
Leak Test Debu tangan, Duduk (NIHL), LBP, tabung, jatuh
Panas, Jamur
tidak Ergonomis, Dermatitis terpeleset.
Posisi Janggal Kontak Iritan
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN SARAN

Belum terlaksananya aspek-aspek Perlunya dilakukan tahapan manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik risiko dengan baik
sehingga dapat menyebabkan risiko terjadinya
PAK dan Kecelakaan Kerja yang tinggi pada Pentingnya mengetahui potensi bahaya
karyawan produksi tabung gas elpiji. yang mungkin terjadi di lingkungan kerja
Penggunaan APD yang baik dan lengkap pada Penerapan sistem manajemen keselamatan
setiap tahap produksi masing-masing yang dan kesehatan kerja yang baik
masih belum terlihat dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan.
Lingkungan kerja yang relatif tidak aman
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
dan berpotensi menyebabkan adanya korban.
Perusahaan belum melakukan pengawasan dan
sosialisasi K3 dengan baik terhadap
karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai