Anda di halaman 1dari 27

Kajian Studi Kasus

PT. ITI

Kelompok Ergonomi Kelas A


Pelatihan HIPERKES & KK
Periode 13 – 17 September 2021
ERGONOMI KELAS A
Anggota Kelompok
Dari Kiri Atas ke Kanan Bawah

1. dr. Nikmah Maqfhirah Siregar

2. dr. Galih Asa Andrianto

3. dr. Hj. Indah Prambono Putri

4. dr. Kevin Jonatan Sandi

5. dr. Nur Rissa Maharany

6. dr. Khairun Nadiya

7. dr. Melita Aditya Sari

8. dr. Imam Wiratama

9. dr. Nur Alam Sulaiman

10. dr. Kirana Nugraha

11. dr. Grace Frechessa

12. dr. Nirwana

13. dr. Florencia

14. dr. Muhammad Ersan Nurizha

15. dr. Hanry Pelamonia Baso Mangedong

16. dr. Frinska Pagita Revi

17. dr. Igo Putra Ermadi

18. dr. Mayang Lenggogeni

19. Dr, Muhammad Irvan Ardiansyah

20. Dr. Joseph Mikhael


Profil Perusahaan PT. ITI (Persero)
Tanggung jawab • Peningkatan kualitas lingkungan kerja
perusahaan dalam bidang • Pembentukan Tim Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3)
ketenagakerjaan, • Bidang Kesehatan: fasilitas poliklinik, medical check up rutin, senam bersama, dan
kesehatan dan keselamatan kantin sehat
kerja • Bidang Keselamatan Kerja: pemeriksaan rutin sarana prasarana, sosialisai K3 setaun
sekali, Pengendalian B3
1.ISO 9001:2015 Sucofindo International Certification Services QSC 01480
(16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020)
2. ISO 14001:2015 Sucofindo International Certification Services EMS 00270
(16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020)
3. OHSAS 18001:2007 Sucofindo International Certification Services OSH 00452
Sertifikasi (16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020)
perusahaan
4. CIQS 2000:2009 Telkom Professional Certification Center
(4 September 2017 - 4 September 2020)
5. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Bendera Emas (16 Mei 2016 - 15 Mei 2019)
6. Penghargaan Kecelakaan Nihil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Program Kesehatan
Dampak yang dapat Upaya
Hasil Pengamatan Standar/PP Pemecahan masalah
terjadi perusahaan
Risiko terjadinya Melakukan promosi
Keputusan Direktur Jendral kesehatan di tempat kerja
kecelakaan kerja dan
Pembinaan Pengawasan
penyakit akibat kerja Upaya
Sudah dilakukan MCU, Senam sehat Ketenagakerjaan Memberikan pelatihan
menurun dan juga perusahaan
setiap jumat , ruang fitness, tenis No.Kep.22/DJPPK/V/2008 atau pembinaan kesehatan
Optimalnya status gizi sudah ada
meja, serta aerobik dan kantin sehat kerja kepada pekerja
PROMOTIF dan tingkat kebugaran dalam bidang
untik karyawan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan minimal setiap bulan.
pekerja akan promitif
Transmigrasi No:
menyebabkan kesehatan
Terdapat poliklinik PER.03/Men/1982 Tentang Monitoring dan evaluasi
produktivitas meningkat tenaga kerja
Pelayanan Kesehatan Tenaga rutin program K3
dan tingginya biaya
Kerja
kesehatan pekerja

Peraturan menteri tenaga kerja dan -


transmigrasi no.
Per.02/men/1980 tentang Penyediaan APD serta
Terdapat data kondisi pemeriksaan kesehatan tenaga SOP sosialisasi serta
Klinik kerjasama sudah menyediakan Upaya
kesehatan pasien saat kerja dalam penyelenggaraan monitoring
layanan pemeriksaan kesehatan baik perusahaan
masuk kerja dan hasil keselamatan kerja. penggunaannya
pra kerja maupun berkala sudah
pemeriksaan berkala yang Keputusan Direktur Jendral
maksimal
PREVENTIF telah di lakukan. Pembinaan Pengawasan
Sudah tersedia dokter perusahaan dalam bidang
Ketenagakerjaan
yang bersertifikasi Hiperkes dan KK preventif
Dapat terjadi kecelakaan No.Kep.22/DJPPK/V/2008
kesehatan
kerja akibat APD yang Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Minimnya APD untuk tenaga kerja tenaga kerja
tidak memadai Transmigrasi No:
PER.03/Men/1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
Program Kesehatan
Dampak yang dapat Upaya
Hasil Pengamatan Standar/PP Pemecahan masalah
terjadi perusahaan

Bila pekerja sakit Upaya perusahaan Perusahaan menjalin


diluar jam pelayanan dalam bidang Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan kerjasama dengan klinik
KURATIF Layanan klinik kerjasama masih klinik menjadi tidak kuratif terhadap Transmigrasi No: layanan 24 jam dan
terbatas jam pelayanannya terlayani. kesehatan tenaga PER.03/Men/1982 Tentang mempunyai ambulance
kerja belum Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja transport.
maksimal

Peraturan pemerintah No.43 tahun


1998 tentang upaya peningkatan
kesejahteraan sosial penyandang
Perusahaan berkerjasama
cacat. dengan provider layanan
Pekerja yang Upaya perusahaan
rehabilitasi medis bagi
mengalami kecelakaan dalam bidang Keputusan Direktur Jendral Pembinaan
Belum bekerjasama dengan para pekerja yang
kerja atau penyakit kuratif terhadap
REHABILITATIF provider menyediakan alat Pengawasan Ketenagakerjaan mengalami kecelakaan
akibat kerja tidak dapat kesehatan tenaga
bantu dengar, protesa dll No.Kep.22/DJPPK/V2008 kerja atau penyakit akibat
kembali bekerja secara kerja belum
kerja.
optimal tersedia
maupun penyedia alat
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
bantu dan protesa.
Transmigrasi No:
PER.03/Men/1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Pencegahan HIV AIDS dan Narkoba
Landasan Hukum:
1. UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 86: Tentang ketenagakerjaan
Pemberi kerja wajib memberikan perlindungan yg mencakup kesejahteraan,keselamatan dan kesehatan mental
dan fisik

2. Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS di tempat kerja

3. Keputusan Dirjen PPK No 20/DJPPK/VI/2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja

4. PERMENNAKERTRANS No. 11/2005 ayat 1


Pengusahan wajib melakukan upaya aktif pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
Pencegahan HIV AIDS dan Narkoba
Hasil Pengamatan Simpulan Masukan
• PT INTI telah mengeluarkan • PT INTI sudah melakukan program • Perlu dilakukan peningkatan upaya
kebijakan larangan perbuatan pencegahan HIV/AIDS dan narkoba pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba
asusila, pemakaian narkoba, dengan di PT INTI berupa edukasi guna
minuman keras dan merokok di meningkatkan pengetahuan pekerja
perusahaan a. Mengeluarkan Kebijakan yang terhadap HIV/AIDS dan Narkoba
mengikat
• PT INTI telah secara rutin • Edukasi dapat dilaksanakan dengan
mengadakan medical check up bagi b. Menjamin perlindungan hak melakukan penyuluhan serta
karyawan setiap tahun bersama pekerja /buruh berkaitan dengan pengadaan poster atau pamflet
dengan PT Widya Bhakti Inti HIV/AIDS mengenai HIV/AIDS dan Narkoba

• Pada laporan tahunan PT INTI tahun c. Menerapkan prosedur untuk


2018 dan 2019 tidak ditemukan pencegahan, diagnosis dan
laporan adanya penyuluhan penanggulangan HIV/AIDS dan
mengenai HIV/AIDS dan Narkoba Narkoba
Pemeriksaan Kesehatan (Awal, Berkala, dan Khusus)
Pemeriksaan Awal Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan sebelum bekerja ditujukan Dimaksudkan untuk mempertahankan
agar tenaga kerja yang diterima derajat kesehatan tenaga kerja sesudah
berada dalam kondisi kesehatan berada dalam pekerjaannya serta adanya
setinggi tingginya, tidak mempunyai deteksi dini yang perlu dikendalikan
penyakit menular, dan cocok (fit)
untuk pekerjaan yang dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Khusus
tenaga kerja dapat terjamin Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter
perusahaan secara khusus terhadap tenaga
kerja tertentu untuk menilai adanya
pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap
tenaga kerja tertentu
Jenis dan Hasil Pemeriksaan
● Pemeriksaan Awal
PEMERIKSAAN ●

Dilakukan sebelum tenaga kerja
diterima bekerja
Fit for duty
KESEHATAN ●

Fit for duty with minor correctable
defect
Fit for selected/limited duty
TENAGA KERJA ● Unfit for duty

Pemeriksaan Berkala
Permenakertrans No.2 Tahun 1980 ● Minimal 1 kali per tahun
● Sehat
tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja ● Perlu tindak lanjut
● Perlu tindak lanjut dari segi
pekerjaannya

Pemeriksaan meliputi:
• Pemeriksaan fisik lengkap (head to toe)
• Kesegaran jasmani
• Foto rontgen paru
• Pemeriksaan laboratorium rutin
• Pemeriksaan lain
ALUR PRODUKSI
Tabung LPG
Selesai
Persiapan Alat
dan Bahan diproduksi

Numerator
Pressing 200 -
250 Ton
Leak Testing

Flancing Pemasangan
Valve
Footring Pengecatan
Welding
Handguard
Welding Shoot Blasting
Neckring Proses Welding
Welding Hydrostatic
Circumferential Test
Welding
TAHAPAN KERJA SIKAP KERJA KOMPONEN PENGAMATAN SAAT DAMPAK SARAN
BEKERJA

• Pengadaan alat kerja dan


edukasi pekerja sesuai
• Tinggi landasan kerja prinsip ergonomi
• Pekerja berdiri lama setinggi siku Nyeri pinggang
Cedera akibat •
Mengatur jam kerja
(prolonged standing) • gerakan berulang dan •
dengan tumpuan satu memutar badan peregangan otot • Pembinaan kesegaran
jasmani khusus maupun
kaki & sedikit • Pencayaan tampak kurang berulang
kegiatan olah raga
PRESSING 200 TON membungkuk • Tidak menggunakan • MSD
• Penyediaan kursi
& PRESSING 250 masker • NIHL
• Alas kaki yang sesuai
TON • Mengangkat tabung • Tidak menggunakan • Nyeri/ kaku
dengan membebankan pelindung telinga pada Bahu • Pekerja dapat
mempertahankan lengan
satu anggota gerak • Pekerja tidak menggunakan ( Frozen dan siku dekat dengan
yaitu tangan alat bantu shg bagian Shoulder)
badan
kanan/kiri  tubuh bersentuhan dengan • Kecelakaan kerja
alat kerja • Menggunakan Masker
• Menggunakan Ear Muff
TAHAPAN KERJA SIKAP KERJA KOMPONEN PENGAMATAN SAAT DAMPAK SARAN
BEKERJA

 Nyeri pinggang
 Pengadaan alat kerja dan
 Gerakan berulang dan  Cedera akibat
 Pekerja memutar badan peregangan otot
edukasi pekerja sesuai prinsip
berdiri lama  Tidak memakai pelindung berulang
ergonomi
 FLANCING
(prolonged telinga
 MSD  Menggunakan Masker dan Face
standing)  Tidak menggunakan pelindung  NIHL
Shield
Kecelakaan kerja 
wajah Menggunakan Ear Muff

 Pengadaan alat kerja dan


 Tidak menggunakan pelindung edukasi pekerja sesuai prinsip
wajah ergonomi
 FOOTRING  Tidak menggunakan pelindung
WELDING  Pekerja  Menggunakan Face Shield
berdiri lama telinga  Kecelakaan kerja khusus Pekerja Las dengan Helm
 HANDGUARD
WELDING (prolonged 
Tidak menggunakan baju  Burn  Menggunakan Sarung tangan
 NECKRING standing)
panjang (tidak tertutup  NIHL anti api dan panas
WELDING menyeluruh sehingga masih
ada bagian tubuh yang dapat  Menggunakan baju pelindung
anti api dan panas
terkena percikan api)
 Menggunakan Ear Muff
KOMPONEN
TAHAPAN KERJA SIKAP KERJA PENGAMATAN SAAT DAMPAK SARAN
BEKERJA

• Kecelakaan kerja
• Pengadaan alat kerja dan
Tidak menggunakan • Fame burn
edukasi pekerja sesuai
masker • NIHL
prinsip ergonomi
CYRCUMFERENTIAL Tidak menggunakan • Nyeri pergelangan
Berdiri • Menggunakan Masker
WELDING pelindung wajah tangan ( Gerakan
dan Face Shield
Tidak memakai repetitive ) carpal
• Menggunakan Ear Muff
pelindung telinga tunnel syndrome

• Nyeri pinggang
• Kelelahan otot kaki
• Tidak • Pengadaan alat kerja
• Cedera akibat
menggunakan alat yang sesuai dengan
peregangan otot
tes hidrostatik Prinsip-prinsip ergonomi
berulang
• Bak air terlalu • Edukasi pekerja tentang
Hydrostatik Test Berdiri • Astenopia
rendah ergonomi
• Nyeri pergelangan
Pencahayaan • Mengatur jam kerja
tangan ( Gerakan
tanpak kurang • Menggunakan alat tes
repetitive ) carpal
• APD tidak lengkap hidrostatik
tunnel syndrome
KOMPONEN
TAHAPAN SIKAP
PENGAMATAN SAAT DAMPAK SARAN
KERJA KERJA
BEKERJA

• Terlalu banyak • Nyeri pinggang


membungkuk, • LBP • Edukasi pekerja tentang ergonomi
Shotblasting Berdiri • Gerakan berulang dan • Kelelahan otot • Mengatur jam kerja
memutar badan kaki

• Tidak menggunakan
masker
• Edukasi pekerja tentang ergonomi
• Gerakan berulang dan • MSD.
• Mengatur jam kerja
memutar badan • Kecelakaan
Pasang Valve Berdiri • Penyediaan kursi
• Jangkauan tabung jauh kerja
• Alas kaki yang sesuai
• Pecahayaan yang
kurang
TAHAPAN SIKAP KOMPONEN
KERJA KERJA PENGAMATAN SAAT DAMPAK SARAN
BEKERJA

• Pengadaan alat kerja dan edukasi


pekerja sesuai prinsip ergonomi
• Terlalu banyak
ergonomi
menggunakan tangan
• Mengatur jam kerja
kanan, risiko CTS dan • CTS
• Tempat duduk dan meja
LBP • LBP
Ergonomis
• Tidak menggunakan • MSD
Leak Test Duduk • Penggunaan tangan kanan dan kiri
masker • DKA
diseimbangkan
• Duduk tanpa sandaran • Kecelakaan
• Menggunakan Face Shield
• Sering membungkuk kerja
• Menggunakan masker
• Gerakan berulang dan
• Menggunakan Ear Muff
memutar badan
• Menggunakan Sarung tangan
pelindung

• Tidak menggunakan • MSD. • Pengadaan alat kerja dan edukasi


Numerator masker • Astenopia pekerja sesuai prinsip ergonomi
• Gerakan berulang • Kecelakaan ergonomi
• Pencahayaan kurang kerja • Mengatur jam kerja
Identifikasi Bahaya
Kemungkinan
Proses Kemungkinan
No Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kecelakaan
Kerja PAK
Kerja

1 PRESSING 200 TON & Suara bising, - Gerakan repetitif lengan (9- Burnout, NIHL, stress kerja, Kejatuhan plat,
PRESSING 250 TON Suhu ruangan 10x/mnt) target miliaria, LBP tersengat listrik,
kerja yang panas, - Posisi janggal: pemuntiran produksi terjepit mesin hidrolik
korsleting arus torso stamping,
listrik - Lengan reaching terbentur body mesin
stamping

2 FLANCHING Suara bising, - Gerakan repetitif lengan Burnout, NIHL, stress kerja, Terjepit mesin hidrolik
Suhu ruangan (6x/mnt) target miliaria, LBP bending,
kerja yang panas, - Posisi janggal: pemuntiran produksi Terbentur body mesin
korsleting arus torso
listrik bending, kejatuhan
plat, tersengat listrik,

3 Footring welding, Handguard • Bising suara, Sinar UV, Repetitive movement, Prolonged Burnout, Heat cramps, heat Tersengat arus listrik,
welding, • Suhu panas, Asap (fume): standing, Tidak menggunakan target syncope, heat stroke, ledakan dan
Neckring weldin, • Kelembapan kromium pelindung wajah, Tidak produksi heat exhaustion, kebakaran,
menggunakan pelindung telinga, dehidrasi, NIHL,
Cyrcumferential welding • Korsleting heksavalen, Tidak menggunakan baju Panjang, stress kerja, miliaria,
tersandung kabel
arus listrik nikel, tidak menggunakan masker yang LBP, tendonitis, mesin las, terjatuh,
alumunium, terstandarisasi tenosynovitis, CTS, , terkena percikan api
mangan, dll radang saluran las, Tertimpa plat
pernapasan,
karsinogen, GGK,
luka bakar
Identifikasi Bahaya
Kemungkinan
Proses Kemungkinan
No Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kecelakaan
Kerja PAK
Kerja

4 Hydrostatic test • Bising suara, Repetitive movement, Burnout, Heat cramps, heat Terjatuh, tersengat
• Suhu panas, Prolonged standing, tidak target syncope, heat listrik, Tertimpa
• Kelembapan
menggunakan pelindung
produksi stroke, heat tabung
• Korsleting exhaustion,
arus listrik telinga, dehidrasi, NIHL,
stress kerja,
miliaria, LBP,
tendonitis,
tenosynovitis, CTS
5 Shotblasting • Suhu ruangan • Debu • Antropometis : Prolonged Burnout, • Dehidrasi • Tertimpa tabung
kerja panas • Asap standing, bending dan target • Stress kerja • Tersengat listrik
• Kelembapan stretching produksi • Miliaria • Terkena palu
• Gangguan arus • Manual handling : • LBP
listrik Repetitive movement • Pneumoconiosis
• Kebisingan (memindahkan, • NIHL
mengangkat tabung)

6 Pasang Valve • Suhu ruangan • Antropometis : Prolonged Burnout, • Dehidrasi • Tertimpa tabung
kerja panas standing, bending dan target • Stress kerja • Tersengat listrik
• Kelembapan stretching produksi • Miliaria • Terjepit alat
• Gangguan arus • Manual handling : Repetitive • LBP • Terbentur mesin
listrik movement (memindahkan, • CTS
mengangkat tabung)
Identifikasi Bahaya
Kemungkinan
Proses Kemungkinan
No Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kecelakaan
Kerja PAK
Kerja

7 Leak Test Suara bising, Repetitive movement, Burnout, • Heat cramps, Terjatuh, tersengat
Suhu ruangan Prolonged standing, tidak target • heat syncope, listrik
kerja yang panas, menggunakan pelindung produksi • heat stroke
korsleting arus telinga, tidak menggunakan • heat exhaustion
listrik masker, tidak menggunakan • Dehidrasi
sarung tangan • NIHL
• stress kerja
• Miliaria
• LBP
• Tendonitis
• tenosynovitis,
• CTS

8 Numerator Suara bising, Repetitive movement,, tidak Burnout, • Heat cramps • Terjepit mesin
Suhu ruangan menggunakan pelindung target • Heat syncope • Terbentur body
kerja yang panas, telinga, tidak menggunakan produksi • Heat stroke mesin
korsleting arus masker, tidak menggunakan • Heat exhaustion • Kejatuhan tabung
listrik sarung tangan • Dehidrasi • Tersengat listrik
• NIHL
• Stress kerja
• Miliaria
• LBP
• Tendonitis,
• Tenosynovitis
• CTS
Kesesuaian Pekerja dengan Alat
Ukuran Alat
Kerja
• Belum sesuai dengan pekerja

Beban Kerja
• Jam kerja karyawan PT INTI: 07.30-16.00 (±8.5 jam)

Lingkungan Kerja
• Iklim: Panas, ventilasi minimal
• Pencahayaan: Relatif minimal
• Kebisingan: Bising

Aktivitas Kerja
• Tipe pekerjaan: Fisik
• Beban kerja: Sedang hingga berat
RAGAM POSTUR TUBUH TENAGA KERJA DAN
EVALUASI FAKTOR RISIKO
RULA SCORE ≥ 7 : INVESTIGATE AND IMPLEMENT
CHANGE
Program Pemenuhan Gizi
Pekerja, Kantin atau
Ruang Makan

Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan Kegiatan pemenuhan gizi bagi karyawan PT INTI
dan Keselamatan Kerja (K3)
telah berjalan dengan baik dimana perusahaan
Untuk memastikan kualitas konsumsi bagi karyawan menyediakan kantin sehat bagi karyawan
Perseroan menyediakan sarana kantin sehat bagi
karyawan INTI.
(Sumber annual report PT INTI 2019)

SARAN
Memastikan kebutuhan gizi sesuai dengan tingkat beban aktivitas.

Memastikan kebersihan dan sanitasi dalam penyiapan makanan

Tes kesehatan berkala bagi petugas penyedia makanan


- Myalgia
Akibat posisi

10 Besar Penyakit bekerja dan


lama berdiri;
- Low back pain
- Varises

pada Pelayanan Akibat


- Rhinitis alergi

Kesehatan pengecatan:
- Nausea vomitting dan dizziness
- Dermatitis kontak iritan

- Luka bakar
Akibat
- Korpus alienum pada mata
pengelasan:

- Trauma benda tumpul


Akibat
- Carpal tunnel syndrome
mengangkat
- fraktur
beban berat:

Akibat
- Noise induced hearing loss
kebisingan;
Penyakit Akibat Kerja
PAK FAKTOR HAZARD MEKANISME

Beban yang berat dan posisi/gerakan mengangkat yang


kurang tepat (memberikan beban berlebih pada tulang
Low Back
Ergonomi belakang) yang dilakukan secara terus menerus dalam
Pain
jangka waktu lama menyebabkan nyeri pada daerah tulang
belakang
Carpal Gerakan tangan yang menumpu pada pergelangan tangan
Tunnel Ergonomi secara berulang-ulang meningkatan kejadian tercepitnya
Syndrome saraf medianus
Posisi berdiri yang lama tanpa diselingi pergerakan,
menyebabkan tekanan aliran darah balik terganggu sehingga
Varises Ergonomi darah menumpuk pada pembuluh darah terutama bagian
ekstremitas bawah yang berakhir dengan dilatasi pembuluh
darah
Paparan suara mesin yang diterima dalam jangka panjang
NIHL Fisika (Bising) atau melebihi paparan maksimum kebisingan menyebabkan
gangguan pada sel-sel rambut telinga dalam
Sarana P3K

DASAR HUKUM HASIL PENGAMATAN

• Permen RI No.Per-15/Men/VIII/2008, • Dalam vidio tidak


tentang Pertolongan Pertama Pada Terdapat atau tidak
Kecelakaan di tempat kerja terlihat kotak P3K
Personil Kesehatan
PT. ITI
Dasar Hukum: Peraturan Mentri Tenaga Kerja
Nomor:
• Per03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
• Per02/Men/1992 tentang Tata Cara
Penunjukkan Ahli Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

PT. INTI bermitra dengan PT. Widya Bhakti Terdapat Personil Kesehatan di PT. WBI yang membuka
Inti (WBI) dalam melaksanakan program Pelayanan Dokter Umum, Pelayanan Dokter Gigi, dan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Klinik Bekam terbuka untuk pegawai perusahaan PT. INTI.

PT. WBI memberikan pelayanan kesehatan PT. INTI memiliki Divisi Manajemen Risiko dan
kepada pegawai perusahaan secara Tim P2K3 Perusahaan
komprehensif berupa promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Terima Kasih

Kelompok Ergonomi Kelas A


Pelatihan HIPERKES & KK
Periode 13 – 17 September 2021

Anda mungkin juga menyukai