Anda di halaman 1dari 16

Pembimbing

dr. Taufik Suryadi, Sp.F

Vulnus Laceratum Akibat Trauma


Tumpul

VISUM ET REPERTUM KORBAN LUKA


PEMERIKSAAN
Tanggal
: 16 Juli 2014
Pukul : 21.30 WIB
Tempat
: IGD RSUZA
KORBAN
Nama : Wais Al Karnik
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Desa Lamdingin
Kec. Kuta Alam

PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
Frekuensi Nafas

:
:
:
:

Sadar penuh
105 / 79 mmhg
91 x / i
21 x / i

ANAMNESA
Korban datang dalam keadaan sadar dan keadaan
umum baik. Korban mengaku luka diwajah akibat
dipukul dengan balok saat berkelahi dengan
teman korban pada hari rabu tanggal 16 Juli 2014
sekitar pukul 21.30 WIB di jalan Tgk. M. Daud
Beureueh Banda Aceh

PEMERIKSAAN FISIK
Ditemukan luka robek disertai memar di pelipis mata kiri dengan

ukuran panjang 4 cm, lebar 0,8 cm jarak dari mata kiri 1 cm.
Ditemukan tebing luka tidak rata dan jembatan jaringan.

Ditemukan luka lecet 1 cm dibawah sudut kanan mata kiri

dengan ukuran panjang 1 cm, lebar 0,15 cm, luka tertutupi


dengan darah yang mengering.

Aspek medikolegal
Arah luka: bawah kanan ke atas kanan
Pinggir luka: tidak beraturan
Perdarahan: sedikit, tidak aktif, tidak mengalir (2

cc)
Luka bersih, tidak terdapat benda asing (pasir,
pecahan kaca, lumpur, dll)
Sudut luka: kedua tepi tajam
Dasar luka: tulang
Jarak luka dari linea mediana anterior 2 cm
Terdapat darah kering pada baju bagian depan
korban dengan luas 5x6 cm
Tidak terdapat luka lain di tubuh korban
Tidak terdapat robekan pada pakaian korban

PEMBAHASAN
Trauma berarti kekerasan atas jaringan tubuh yang masih

hidup (living tissue).


Trauma tumpul adalah trauma oleh benda keras dan tumpul
yang mengakibatkan berbagai jenis luka.
Chada (1995) menyatakan Vulnus (luka) adalah satu
keadaan dimana terputusnya kontinuitas jaringan tubuh.
Luka akibat trauma tumpul dapat berupa luka memar
(kontusio, hematom), luka lecet (abrasi, ekskoriasi), luka
terbuka/robek (laserasi).
Luka robek (vulnus laseratum) adalah luka terbuka yang
diakibatkan oleh trauma tumpul yang kuat.
Menurut Price (2006), Vulnus laseratum dapat terjadi akibat
kekerasan benda tumpul, goresan, jatuh dan kecelakaan
sehingga kontuinitas jaringan terputus. Pada umumnya
respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses
peradangan atau inflamasi.

Ciri-ciri luka robek


Bentuk garis batas luka tidak teratur
Tepi/pinggir luka tidak rata
Bila ditautkan tidak dapat rapat
Tebing luka tidak rata
Terdapat jembatan jaringan (otot, pembuluh darah, serabut

saraf)
Disekitar garis batas luka ditemukan memar
Sering disertai luka lecet
Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat
tulang (misalnya daerah kepala, muka dan ekstremitas)
Akar rambut tampak hancur atau tercabut bila kekerasanya
di daerah rambut atau rambut terbenam dalam luka
Sering kotor (sesuai benda penyebab)
Perdarahan tidak banyak (dibandingkan luka sayat)

Perbedaan luka robek dengan luka


tajam:
Pada luka robek, bentuk luka tidak menggambarkan

bentuk dari benda penyebabnya


Hal itu diakibatkan oleh karena luka robek
disebabkan robeknya jaringan (tekanan trauma
melampaui elastisitas jaringan) dan bukan dari
benda yang menyebabkan robekan
Sifat-sifat luka tajam:

Garis batas luka tegas


Bila ditautkan membentuk garis lurus
Tebing luka rata
Tidak ada jembatan jaringan
Bentuk luka bergantung dari cara benda tajam tersebut

mengenai sasaran (dapat berupa luka iris/sayat, luka tusuk,


luka bacok)

Aspek yuridis (1)


Kebijakan hukum pidana di dalam penentuan

berat ringannya luka berdasarkan atas


pengaruhnya terhadap:
Kesehatan jasmani
Kesehatan rohani
Kelangsungan hidup janin dalam kandungan
Estetika jasmani
Pekerjaan jabatan ataupu pekerjaan mata

pencarian
Fungsi alat indera

Aspek yuridis (2)


Derajat luka berdasarkan aspek yuridis
1. Luka ringan; luka yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata
pencahariaannya
2. Luka sedang; luka yang meniimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
3. Luka berat; sebagaimana diuraikan pasal 90
KUHP

Aspek yuridis (3)


Kriteria luka berat sebagaimana diuraikan pasal

90 KUHP:

Luka atau penyakit yang tidak dapat diharap akan

sembuh dengan sempurna


Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut
Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
Kehilangan salah satu panca indera
Cacat besar atau kudung
Lumpuh
Gangguan daya pikir lebih dari empat minggu lamanya
Keguguran atau kematian janin seseorang perempuan

DISKUSI
Ada beberapa hal yang belum terungkap terkait

perlukaan pada korban diantaranya adalah:


Bagaimana bentuk dan ukuran benda yang digunakan

sehingga menyebabkan luka robek pada korban?


Pada luka robek, bentuk luka tidak dapat
menggambarkan bentuk dan ukuran dari benda
penyebabnya karena luka disebabkan oleh tekanan
trauma yang melampaui elastisitas jaringan sehingga
jaringan robek
Apakah korban berada dibawah pengaruh obatobatan terlarang?

Kesimpulan
Korban mengalami luka robek akibat trauma

tumpul di pelipis mata bagian kiri


Luka yang terjadi pada korban merupakan
kategori luka ringan, oleh karena tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencahariaan korban sebagai mahasiswa

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai