FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
PRE-TEST
PENYUSUN :
Nur Muslimah, S.Ked
K1A2 10 067
PEMBIMBING :
dr. Mauluddin.M, Sp.F
PRE-TEST
PENYUSUN :
Ririt Yuliarti Taha, S.Ked
K1A2 10 058
PEMBIMBING :
dr. Mauluddin.M, Sp.F
PRE-TEST
PENYUSUN :
Jeili Angel Worang, S.Ked
K1A2 10 029
PEMBIMBING :
dr. Mauluddin.M, Sp.F
PRE-TEST
PENYUSUN :
Aulia Fadhilah Tasruddin, S.Ked
K1A2 10 068
PEMBIMBING :
dr. Mauluddin.M, Sp.F
1. Traumatologi
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta
hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang
dimaksud dengan luka adalah terjadinya diskontinuitas jaringan tubuh akibat
kekerasan.
Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas
kekerasan yang bersifat :
Luka karena kekerasan mekanik : Benda tajam, tumpul dan senjata api
Luka karena kekerasan fisik : Luka karena arus listrik, petir, suhu (tinggi
Pembagian Luka Lecet : Luka lecet gores (Scratch), Luka lecet gesek /
serut (graze), Luka lecet tekanan (impression,impact abrasion), Luka lecet
geser (friction abrasion)
4) Luka Robek
Merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan
kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka
akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri: Bentuk luka
yang umumnya tidak beraturan, Tepi atau dinding tidak rata, Tampak
jembatan jaringan antara kedua tepi luka, Bentuk dasar luka tidak
beraturan dan Sering tampak luka lecet atau luka memar di sekitar luka.
1) luka akibat benda tajam
1. Luka iris / luka sayat (incised wound) Adalah luka karena alat yang
tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat ditekan pada kulit
dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.
2. Luka tusuk (stab wound) Luka akibat alat yang berujung runcing dan
bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus
atau serong pada permukaan tubuh.
3. Luka bacok (chop wound) Adalah luka akibat benda atau alat yang berat
dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan
disertai tenaga yang cukup besar. Contoh : pedang, clurit, kapak, balingbaling kapal.
Tanatologi
Tanatologi berasal dari kata thanatos (yang berhubungan dengan
kematian) dan logos (ilmu). Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran
forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian
bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi. Mati suri sering ditemukan
pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik, dan tenggelam
Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel
kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu
sistem pernapasan dan kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan
alat.
Mati otak (mati batang otak) adalah bila terjadi kerusakan seluruh isi
neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang otak dan
serebelum. Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka dapat
dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi,
sehingga alat bantu dapat dihentikan.
dan auskultasi).
Sirkulasi berhenti, dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba.
Perubahan pada kulit (pucat)
Relaksasi otot dan tonus menghilang. Relaksasi dari otot-otot wajah
menyebabkan kulit menimbul sehingga kadang-kadang membuat orang
menjadi lebih awet muda. Kelemasan otot sesaat setelah kematian disebut
relaksasi primer, hal ini menyebabkan pendataran daerah-daerah yang
Teknik Otopsi
1. Pemeriksaan Luar: identifikasi, pakaian, lebam mayat, kaku mayat,
pembusukan, panjang dan berat badan, kepala, leher, perut, alat kelamin,
dubur, anggota gerak, pungggung, dan bokong.
2. Pemeriksaan dalam :
Yang perlu diperhatikan:
Rongga perut perlu diinspeksi sebelum rongga dada dibuka
Pemeriksaan dalam kepala harus dilakukan setelah rongga dada kosong
Cara mengiris alat tubuh:
o Permukaan (terlihat seluas-luasnya)
o Satu kali irisan
o Irisan lain sejajar dengan irisan pertama
o Permukaan tidak boleh dicuci tetapi dihapus
3. Sering juga ditambah pemeriksaan penunjang (mikroskopis, laboratorium,
konsultasi).
standar baku Interpol. Adapun proses DVI meliputi 5 fase, dimana setiap fasenya
mempunyai keterkaitan satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari The Scene,
The Mortuary, Ante Mortem Information Retrieval, Reconciliation and
Debriefing
1. Fase 1
Fungsi
Menetapkan prosedur DVI
Mencari, menemukan, mencatat sisa tubuh dan barang
Tempat insiden harus dianggap sebagai TKP
TKP harus diteliti dan membuat catatan sebelum sisa tubuh dipindahkan
Kerjasama dengan pihak terkait di TKP
Form DVI warna pink
2. Fase 2
Fungsi
Melakukan pemeriksaan mayat, property dll
Mencatat hasil pemeriksaan, dokumentasi
Pengambilan sidik jari
Pengambilan sampel DNA
Mencatat hasil dalam form DVI warna pink
3. Fase 3
Fungsi
Mendapatkan, menganalisa serta mencocokkan data orang hilang
Mengetahui data orang hilang
Mendapatkan informasi DNA
Mendapatkan informasi properti dalam formulir Ante Mortem
4. Fase 4
Fungsi
Membandingkan data AM dengan PM
Penetapan suatu identifikasi
Mengkorfimasi apakah hasil yang dicapai sudah memuaskan semua pihak
(Tim)
5. Fase 5
Kegunaan
Meninjau kembali pelaksanaan DVI
Mengenali dampak positive dan negative operasi DVI
Menentukan keefektifan persiapan tim DVI secara psikologi
Abortus
Abortus adalah gugur kandungan atau keguguran atau berakhirnya
kehamilan, sebelum fetus dapat hidup sendiri di luar kandungan. Batas umur
kandungan yang dapat diterima didalam abortus adalah sebelum 28 minggu dan
berat badan fetus yang keluar kurang dari 1000 gram.
2)
a)
Legal; dan
b)
Kriminal.
Pembekapan.
Pencekikan.
Penjeratan.
b. Menggunakan alat seadanya yang ditemukan di TKP.
c.Dapat pula ditemukan kekerasan tajam di daerah leher.
Luka Tembak
Luka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru ke
dalam tubuh yang diproyeksikan
tubuh. Luka tembak dapat dibagi menjadi dua, yaitu luka tembak masuk dan luka
tembak keluar. Luka tembak masuk terjadi apabila anak peluru masuk suatu objek
dan tidak keluar lagi, sedangkan pada luka tembak keluar anak peluru menembus
objek secara keseluruhan.
Luka tembak secara umum dibagi menjadi dua, yaitu luka tembak masuk
dan luka tembak keluar. Luka tembak masuk juga dibagi dalam tiga, yaitu luka
tembak tempel (kontak), luka tembak jarak dekat dan luka tembak jarak jauh.
Tenggelam