Anda di halaman 1dari 3

INJEKSI KANAMYCIN

No. : SOP-…/Pkm
Dokumen Ciang/2019
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :3 Halaman

PUSKESMAS dr. Siti Masitoh


CIANGSANA NIP. 197807262007012004

Terduga TB resistano bat adalah pasien yang mempunyai gejala TB yang


memenuhi satu atau lebih kriteria terduga / suspek di bawah ini :
1. Pasien TB gagal pengobatan kedua kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua
minimal selama 1 bulan
1. Pengertian 4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan
pengobatan
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps) , karegori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to folloe up (lalai berobat/default)
8. Pasien TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB
MDR
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian
OAT
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penatalaksanaan TB
2. Tujuan
MDR di Puskesmas Ciangsana.
SK Kepala Puskesmas Ciangsana Nomor. Sk-…/Pkm Ciang/2019 tentang
3. Kebijakan
Kebijakan Layanan Klinis.
4. Referensi Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2015
1. Persiapan Alat :
a. Spuit 5 cc dengan jarum no.22- 25
b. Jarum ukuran diameter 20-30
c. Kapas alkohol
5. Prosedur
d. Obat injeksi Kanamycin sesuai dosis
e. Sarung tangan
f. Catatan pengobatan
g. Bak injeksi
h. Bengkok
2. Persiapan pasien
a. Sapa pasien dengan senyum ramah
b. Jelaskan prosedur tindakan
3. Prosedur kerja :
a. Tutup pintu
b. Cuci tangan
c. Ambil obat sesuai dosis
d. Pakai sarung tangan
e. Sebelum injeksi Kanamycin pertama kali dilakukan skin test dulu,
apabila hasil skin test didapatkan kemerahan/ gatal/ area skintest
yang dilingkari melebar maka injeksi Kanamycin tidak bisa
diberikan karena hal itu menandakan pasien alergi terhadap obat
streptomicin, tapi apabila di area skin test tidak terdapat
kemerahan/gatal maka bisa dilakukan injeksi Kanamicyn sesuai
dosis.
f. Kaji area penyuntikan: tidak ada lesi / infeksi, tidak terdapat
penonjolan tulang, tidak ada saraf atau pembuluh darah.
g. Posisikan pasien senyaman mungkin
h. Bersihakn tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan
mengusap secara sirkular arah keluar sekitar 5cm
i. Letakkan kapas alkohol pada tangan yang tidak dominan, buka
tutup spuit dan pegang spuit pada tangan yang dominan (antara
ibu jari dan jari telunjuk)
j. Injeksikan jarum dengan sudut 90 derajat ,jarum masuk dengan
kedalaman 1,25 – 2,5 cm setelah jarum masuk kedalam otot,
pindahkan tangan yang tidak dominan kebawah spuit (untuk
memfiksasi agar posisi jarum tidak bergerak) dan tangan dominan
pindah ke bagian pengokang spuit untuk mengaspirasi.
k. Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh
darah , jika tidak terdapat darah injeksiakan obat Kanamycin
dengan kecepatan10 detik/ml. Jika terdapat darah segera cabut
spuit dan ganti posisi penyuntikan lainnya.
l. Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan
m. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman
n. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia
(sampah medis untuk benda tajam)
o. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan
p. Lepas sarung tangan masukan kedalam sampah medis
q. Dokumentasikan prosedur ( 5T + 1W : tepat obat, tepat dosis, tepat
pasien, tepat waktu,tepat cara pemberian dan waspada )
- Observasi efek samping obat ( kemerahan, nyeri, panas serta
Syok Anafilaktik )
6. Bagan Alir -
7. Unit Terkait Pelayanan TB paru

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai