Anda di halaman 1dari 31

Laporan Studi Kasus

PT. ITI

HYGIENE INDUSTRI
KELOMPOK A
23-28 AGUSTUS 2021
HIPERKES & KK Bagi Dokter
PT. Bina Okupasi - Direktorat Bina K3
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Anggota Kelompok
IDENTITAS
Alamat Jawa Barat . PERUSAHAAN
PT. ITI

• Jam Kerja: Jam Kerja: 07.30 - 15.30


• Asuransi: BPJS Ketenagakerjaan
.

Bidang industri telekomunikasi, elektronika,


informatika, kelistrikan atau energi, pertahanan,
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
perusahaan
.
• Karyawan Tetap 485
• Karyawan Tidak Tetap 73
• Direksi, Dewan Komisiaris,
• Staff Dewan Komisiaris 9
SERTIFIKASI
HIGIENE INDUSTRI
HIGIENE
INDUSTRI
higiene industri sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang ditujukan
untuk mengantisipasi, mengenali, mengevaluasi dan mengendalikan
faktor lingkungan atau tekanan yang terjadi di atau dari tempat kerja
yang dapat menyebabkan penyakit, gangguan kesehatan dan
kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang signifikan di kalangan
pekerja atau masyarakat sekitar.
Alur Produksi Tabung Gas LPG
Handguard
Welding
Footring
Welding
Neckring
Welding
4
3 11 Numerator

Flanching
6
2 Cyrcumferenti
al Welding 10
Leak Test

7
Pressing
200 Ton 1 9
Dan Hydrostatik 8
Pressing Test
Pasang
250 Ton Valve
Shotblasting
FAKTOR FISIK
01 BISING

02 PENCAHAYAAN

03 VIBRASI

04 KERJA IKLIM

05 RADIASI
Faktor Bising
No Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan Masalah
Terjadi Perusahaan

1. Bising Dari hasil Bising yang Belum tampak Permenaker 1. Mengukur intensitas bising
pengamatan,terdapat melebihi intensitas adanya usaha no, 5 tahun yang timbul dari mesin produksi
bising terus menerus normal .Dalam untuk 2018 2. Menjauhkan mesin atau
dari mesin pressing dan jangka waktu yang mencegah menyediakan mesin yang
flanching yang cepat dapat gangguan kedap suara.
digunakan. menganggu pendengaran 3. Pengendalian secara
keseimbangan seperti administratif dengan mengatur
dan Dalam jangka menggunakan rotasi kerja
waktu yang lama, APD penutup 4. Pekerja dapat menggunakan
bising kontinyu telinga APD penutup telinga seperti
dapat memicu earplug atau earmuff
PAK NIHL. 5. Melakukan pemeriksaan
secara berkala fungsi
pendengarannya
Mengukur intensitas bising
yang timbul dari mesin produksi
Faktor Pencahayaan
no Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Upaya Standar/ PP Pemecahan Masalah
terjadi Perusahaan
2 Pencahayaan Dari hasil Selama proses Perusahaan Permenaker 1. Dilakukan
pengamatan, pengelasan akan sudah no. 5 tahun pengukuran,
didapatkan adanya mengakibatkan menyediakan 2018 pengujian dan
pencegahan kelelahan pada mata, kacamata las pengawasan berkala
penvahayaan pada penglihatan kabur, untuk intensitas
proses produksi fotofobia, konjungtiva pencahayaan
masih kurang. kemotik, kekeruhan 2. Pengendalian secara
pada lensa, katarak administratif dengan
Pada proses dan mata terasa mengatur rotasi kerja.
pengelasan sakit.
(Welding), vahaya
yang ditimbulkan Penggunaan
oleh bunga api kacamata las yang
berada pada lama dapat
intensitas cahaya menyebabkan
yang tinggi. penurunan visus.
Faktor Vibrasi
No Unit Hasil pengamatan Dampak Yang Upaya Standar Pemecahan Masalah
Kerja terjadi Perusahan /PP
3 Vibrasi Dari hasil Jangka pendek - Menggunakan Permenake Menghindari pemaparan
Pengamatan di menyebabkan peralatan yg rtrans terus menerus dengan
dapatkan getaran kelelahan, rasa tidak rendah Nomor melakukan istrirahat 15
yang di hasilkan nyaman, getarannya Permenake mnt tiap melakukan
saat melakukan produktivitas kerja - Memakai r no.05 pekerjaan selama 1 jam
Gerakan pada berkurang. APD spt tahun 2018 Gerakan peregangan /
Peralatan “Hand Untuk jangka panjang sarung tentang K3 Olah raga jari tangan
Arm Vibration” dpt menyebabkan tangan anti lingkungan untuk melancarkan
seperti alat bor dan Raynaud’s sindrome, vibrasi kerja aliran darah
alat pemotong. degenerasi - Membuat Melakukan pengukuran
saraf,hilangnya handle pada alat berkala pada getaran yg
indera peraba,CTS dengan tep dihasilkan
peredam
getaran
Faktor Iklim Kerja
No Unit Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Standar/ Pemecahan Masalah
Kerja Perusahaan PP

4. Iklim - Proses pembuatan - Suhu yang terlalu -Pekerja dapat Permenak -Melakukan perawatan rutin
kerja LPG melalui proses tinggi dapat diberi kipas angin, er no. 5 pada kipas angin, serta
pengelasan sehingga mengakibatkan dan ventilasi tahun menambah ventilasi udara di
suhu di tempat kerja kelelahan pada udara yang 2018 ruangan tersebut.
cukup panas. pekerja. cukup.
-Melakukan pengecekan
- Ventilasi di ruang - Suhu yang panas -Pekerja berkala pada kebersihan
pabrik jumlahnya pada saat produksi disediakan tempat dan air minum untuk
minim juga dapat minuman (air para pekerja.
mengakibatkan mineral) ditempat
- Para pekerja tidak pekerja rentan terjadi yang aman dan
disedikan minuman dehidrasi. mudah dijangkau
(air mineral) saat oleh pekerja.
bekerja. - Pada pekerja
dengan faktor resiko
- Faktor iklim lain dapat terjadi heat
tidak dapat diukur stroke, heat cramp,
gangguan ginjal.
Faktor Radiasi
No Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Upaya Standar/ PP Pemecahan Masalah
Terjadi Perusahaan

5. Radiasi Dari hasil 1. Dapat Pekerja Permenaker 1. Melakukan rotasi dan


pengamatan dapat menyebabkan diwajibkan no. 5 tahun pembagian jam kerja
diamati pada kelelahan, menggunakan 2018 untuk mengurangi
proses ketidaknyaman kaca mata pajanan yang
pengelasan pada mata, hitam untuk berlebihan.
muncul cahaya pencahayaan mengurangi 2. Mewajibkan
dengan intensitas kurang dan dampak penggunaan kacamata
tinggi, yang dapat kesilauan cahaya hitam, merotasi
mengandung (glare). pekerja dengan
radiasi sinar 2. Pada gangguan penglihatan
ultraviolet dan pajanan dalam
radiasi inframerah. jangka
panjang, dapat
memicu kanker
kulit maupun
katarak.
FAKTOR KIMIA
No Unit kerja Faktor kimia Hasil pengamatan Penyakit Akibat Kerja

1. Hexavalen Chrome Pekerja terpapar Toksik (target organ) : Paru, ginjal, darah
saat proses welding Kronik : Karsinogen dan teratogen
steinless steal Inhalasi : Iritasi mukosa membran dan
traktus respiratorius bagian atas

2. Nickel Pekerja terpapar Inhalasi


saat proses welding Metallic fume fever (flu-like fever with metallic
steinless steal taste)
Nyeri dan perforasi septum, demam, batuk

Kronik & kulit


Dermatitis
3. Cadmium oxide Pekerja terpapar Inhalasi : pulmonary edema (wheezing,
saat proses welding batuk, sesak), nyeri pada tenggorokan,
steinless steal karsinogen
Mutagenic effect, dan toksik terhadap
ginjal
No Unit kerja Hasil pengamatan Penyakit Akibat Kerja
Faktor kimia

4. Vanadium Pekerja terpapar saat Menyebabkan iritasi pada mata, kulit,


proses welding steinless saluran pernapasan
steal

5. Gas, asap, debu dan uap Pada proses welding PAK yang terjadi tergantung dari jenis zat
(pengelasan) para pekerja kimia
terpapar berbagai macam
zat kimia 1. Akut : zat kimia menyebabkan iritasi
pada mata dan ggn traktus respiratorius
Standar/pp: (batuk, sesak, pulmonary edem)
Permenaker no. 5 tahun
2018
2. Kronik : kerusakan paru, cancer,
pneumokoniosis dan kerusakan target
organ lainnya (tergantung jenis zat kimia)
Pemecahan masalah
• Substitusi alat pengelasan dengan alat yang menghasilkan debu lebih rendah.
• Membuat ventilasi /exhaust van yang sesuai dengan ukuran ruangan
• Pemakaian APD : masker khusus (welding Mask), welding Gloves,safety shoes, Apron berbahan
khusus,helm/topeng Las,welding goggles.
• Pengendalian administratif: housekeeping yang baik, personal hygiene yang baik, fasilitas saniter,
pemantauan lingkungan kerja
• Pemeriksaan kesehatan pekerja minimal 1 kali per tahun.meliputi anamnesis,pemeriksaan fisik
lengkap,laboratorium lengkap,spirometri,rontgen,pemeriksaan khusus mata,
• Rotasi atau rolling berkala antar pekerja untuk mengurangi/mempersingkat pajanan pekerja terhadap
bahaya faktor kimia.
• Memberikan label/lembar data keselamatan pada bahan kimia yang berbahaya.
• Brainstorming kepada pekerja terkait bahaya dan resiko pekerjaan.
FAKTOR BIOLOGI
FAKTOR BIOLOGI
Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yg dapat terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah

Kemungkinan
Pada proses hydrostatic dan Genangan air dapat menimbulkan
dilakukan penggantian Air harus diganti dan wadah dibersihkan
leak test menggunakan bak air penyakit seperti DBD, Malaria, Permenaker 5
air, namun tidak ada secara rutin setiap hari untuk mencegah
yang dapat menjadi media akibatnya berdampak pada Kesehatan Tahun 2018
informasi kapan perkembangbiakan vektor
sumber penularan vektor dan Produktivitas
penggantian dilakukan
Kemungkinan masker Permenaker 5
Seuluruh pekerja wajib menggunakan APD
Tidak seluruh pekerja Dapat meningkatkan kasus penyakit sudah diberikan, Tahun 2018;
sesuai SOP untuk mencegah penularan
menggunakan masker paru (bronkitis, pneumonia, TB, dll) namun kesadaran Permenaker 7
penyakit dan upaya pencegahan COVID-19
pekerja belum baik Tahun 2019
Virus dan Dilakukan edukasi untuk meningkatkan
Bakteri kesadaran pekerja tentang pentingnya
penggunaan masker
Ruang sempit dan banyak Ruang sempit dan gelap, barang Kemungkinan sudah Permenaker 5 Kebersihan ruangan dilakukan secara rutin
barang bertumpuk bertumpuk meningkatkan jumlah tikus dilakukan Tahun 2018,
untuk berada diruangan pembersihan oleh Permenaker 7 Ventilasi diperbaiki agar sirkulasi udara baik
perusahaan namun Tahun 2019 Media peringatan tentang pentingnya
tidak optimal kebersihan diri dan lingkungan kerja
Tempat cuci tangan dengan handsoap
disediakan
Sosial distancing selama masa pandemi COVID-
19
KEBERSIHAN UMUM
DARI HASIL PENGAMATAN DAMPAK YANG TERJADI
Kurangnya kebersihan pabrik yang tidak selalu Lingkungan kerja yang tidak nyaman
dibersihkan, sarung tangan pekerja yang tidak Kerusakan alat pelindung pekerja dapat
diganti dan kurang layak pakai serta berbahan menimbulkan kecelakaan kerja
dasar kaos.
UPAYA PERUSAHAAN DASAR HUKUM
Menjadwalkan atau menambah tenaga Permenkes No. 70 Th. 2016
kebersihan, mengganti peralatan pekerja secara
berkala

PEMECAHAN MASALAH
• Menambah jumlah cleaning service
• Memberikan sarung tangan dan masker yang
layak pakai

Real Estate
PENGELOLAAN KEBERSIHAN
BANGUNAN
Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Permenkes No. 70 Th. Menyediakan tempat Bekerjasama dengan
2016 sampah induk dan perusaahan bangunan
melengkapi tempat untuk memperbaiki
yang belum memiliki kondisi fisik bangunan
tempat sampah dan kerja sama
dengan instalasi listrik
Ketersediaan
Fasilitas Kebersihan
Unit Kerja Hasil Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Pengamatan
Sirkulasi Ventilasi Pertukaran udara dan Tidak bisa di evaluasi karena tidak Permenkes - Pihak perusahaan memberi
Udara di tampak cahaya yang masuk ke dilakukan wawancara langsung No.70 tambahan pendingin ruangan
dalam pabrik terbatas ruangan kurang atau terhadap pihak perusahaan dan Tahun 2016 seperti kipas serta menambah
kurang baik minim sehingga dapat menurut pengamatan darii video ventilasi udara di ruangan
menyebabkan suhu belum ada upaya dengan memberi tersebut
terlalu tinggi tambahan pendingin ruangan
mengakibatkan seperti kipas atau dengan
kelelahan pada TK. menambah jumlah ventilasi.

Kebersihan Terlihat Lingkungan kerja Tidak bisa di evaluasi karena tidak Permenake - Meningkatkan kesadaran
Umum kebersihan menjadi kotor dan bisa dilakukan wawancara langsung r No. 5 masing-masing TK
masih kurang berpotensi menjadi dengan pihak perusahaan. tahun 2018 mengenai kebersihan
terjaga. tempat persembunyian melalui penyuluhan atau
nyamuk, kecoa, dan sosialisasi kebersihan.
tikus. - Memperbanyak dan
mendistribusikan secara
merata tempat pembuangan
sampah di lingkungan kerja
agar lebih mudah
terjangkau oleh TK.
Ketersediaan
Fasilitas Kebersihan
Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Terjadi

Sanitasi

Kebersihan toilet Tidak dapat di nilai Lingkungan kerja Tidak bisa di evaluasi Permenaker No. 5 - Rutin melakukan
menjadi kotor. karena tidak dilakukan tahun 2018 pembersihan toilet.
wawancara langsung - Memastikan bak
dengan pihak penampung air dan
perusahaan. saluran pembuangan air
dapat mengalir dengan
baik
- Membuat sirkulasi
udara di dalam toilet
dengan baik.

Loker dan ruang Tidak dapat dinilai Lingkungan kerja Tidak bisa di evaluasi Permenaker N0.5 - Rutin membersihkan
ganti pakaian menjadi kotor. karena tidak dilakukan tahun 2018 ruang ganti pakaian.
wawancara langsung - Menyediakan ruang
dengan pihak ganti terpisah antara
perusahaan laki-laki dan
perempuan.
PETUGAS HIGIENE INDUSTRI
Kepmenaker No. 209 th 2019, penerapan SKKNI di bidang Hygiene perusahaan
 Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam hygiene industri berdasarkan prosedur
01 kerja di bawah pengawasan atasan langsung.
 Mampu melaksanakan tugas mandiri untuk proses analisa, memecahkan persoalan dan
mengajukan gagasan.

UU No. 14 th 1969 Pasal 10


 Pemberian pengobatan
 Perawatan tenaga kerja yang sakit.
02
 Mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja sesuai aturan hygiene perusahaan.

UU No. 11 th 1962 Pasal 5


03  Penerangan dan pendidikan mengenai hygiene.
 Bimbingan bidang Hygiene.
 Pengawasan dan pemeriksaan hygiene lingkungan.
 Pengawasan dan pemeriksaan proses dan hasil produksi air, makanan & minuman.
 Pengawasan dan pemeriksaan benda, alat yang dapat membahayakan kesehatan.

04

Real Estate
Pengelolaan Limbah
Limbah Padat
Unit Kerja
Pressing Welding
Pelapisan logam yang akan dipress Sisa potongan/ lempengan logam yang
Hasil pengamatan
dengan lembaran plastik tipis tidak terpakai saat proses produksi

-Menambah jumlah limbah plastik


-Pencemaran Lingkungan
yang sulit terurai

Dampak -Dapat mencederai pekerja apabila sisa


-Pencemaran Lingkungan
logam berbentuk tajam dan terletak
tersebar disekitar pekerja

Permenaker no. 5 tahun 2019


Standard/PP Permenaker no. 5 tahun 2018
UU no. 1 tahun 1970
Rekomendasi / Saran untuk -Recycle (daur ulang) -Reuse (penggunaan ulang)
Perusahaan -Incinerator -Recycle (daur ulang)
Real Estate
Pengelolaan Limbah
Limbah Cair
Unit Kerja
Pengecatan Leak test Hidrostatic test

Terdapat potensi limbah dari wadah cat , pelarut Air yang dipakai tercampur dengan bahan
Hasil pengamatan sisa proses produksi
dan partikel cat
Air tercampur dengan bahan sisa proses welding
• Paparan dari zat kimia cat secara terus
Dampak menerus menyebabkan dermatitis kontak iritan,
•Kulit yang terpapar terus menerus
alergi, iritasi mata, kerusakan mukosa, mual,
terhadap cairan yang terkontaminasi dapat • Kulit yang terpapar terus menerus terhadap cairan
sesak napas, kerusakan paru, kanker,
menyebabkan berbagai macam penyakit yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai
kerusakan SSP
seperti dermatitis, dsb macam penyakit seperti dermatitis, dsb

• Pencemaran lingkungan
Standard/ Permenaker No. 5 tahun 2018, pasal 20 Permenaker No. 5 tahun 2018 Permenaker No. 5 tahun 2018
PP
• Primary treatment pada limbah cair
• Primary treatment pada limbah cair
- Filter • Primary treatment pada limbah cair
- Filter
- Ditambahkan tangki sedimentasi - Filter
Rekomendasi / - Penambahan tangki sedimentasi
- Koagulator - Penambahantangki sedimentasi
Saran untuk - Koagulator
• Penggunaan alat pengecatan yang lebih hemat - Koagulator
Perusahaan • Penggunaan alat pelindung diri seperti
bahan cat • Penggunaan alat pelindung diri seperti sarung
sarung tangan
• Penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan
tangan Real Estate
Pengelolaan Limbah
Limbah Inhalan
Unit Kerja
Shotblasting Flanching Welding
Hasil Menghasilkan limbah debu logam, Menghasilkan limbah Menghasilkan gas karbon
Pengamatan silika dan partikel-partikel zat kimia debu logam monoksida (CO)
cat
Dampak Paparan terhadap partikel seperti Paparan terhadap partikel Timbulnya masalah
debu dapat menyebabkan masalah seperti debu dapat pernafasan seperti
penafasan, alergi, konjungtivitis menyebabkan masalah asfiksia
penafasan, alergi,
konjungtivitis
Standard Permenaker No. 5 tahun 2018 Permenaker No. 5 tahun
2018, pasal 20
Rekomendasi/ • Menggunakan masker dengan benar
Saran • Menambahkan Ventilasi Lokal Setempat untuk mengeluarkan udara yang mengandung
debu logam tanpa memberi kesempatan bagi kontaminan berdifusi dengan udara di
tempat kerja Real Estate
TABEL IDENTIFIKASI BAHAYA
No Proses Fisika Kimia Biologi Ergono Psikologi Kemungkinan PAK Kemungkinan KK
Kerja mi

1. Welding Bising, Choren, pb, Jamur Repetitif Ca,TTS, NIPTS, Trauma suhu,
vibrasi, fume, nikel, awkward NIHL, Heat cramps, trauma mata ec
panas, gas (CO, , heat sycope, heat corpal/cahaya,
Radiasi, NO, NO2) position: exhaustion, heat keracunan gas,
cahaya twisting, stroke, dehidrasi, dehidrasi
over GGK, stress kerja,
reaching Target glare
2. Pressing/ Bising, - Jamur Berdiri produksi, NIHL, heat syncope, Tertindih alat berat,
pembuatan panas, lama, sleep tinitus , neuropati, vulnus
tabung vibrasi gerakan disturbanc LBP, penutunan
repetitif e, speech konsentrasi, stress
interferenc kerja
e, lack of
consentrat
3. Hidrostatik Bising, Gas , uap, Bakteri, Posisi ion, dsb Pneumoconiosi; Tangan terjepit ,
panas, aerosol virus, berdiri, asbestosis, metal tertimpa produk,
(debu,asap), protozoa ruangan fume fever, H2S CO terjadi kebakaran
kabut, logam , jamur terbatas/ gas anestesi,
sempit amalgam(mercuri),
eye strain,
dermatitis, tinea
TABEL IDENTIFIKASI BAHAYA
No Proses Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungki Kemungkinan
Kerja nan PAK KK

4. Shot- Bising, panas - Jamur Mengangkat LBP Cedera tangan


blasting barang, posisi
berdiri dan
membungkuk saat
mengambil tabung
gas
Target
produksi,
sleep
5. Pasang Bising - Jamur Gerakan sama dan disturbance, Trauma Terjepit alat
valve berulang, posisi speech injury
berdiri interference,
lack of
6. Leak test/ Bising - Jamur, - consentratio Dermatitis -
pencelu- bakteri n, dsb akibat
pan kerja

7. Numerator Bising - Jamur Gerakan sama dan CTS Tertimpa


berulang produk
KESIMPULAN DAN SARAN Mengganti Alat pelindung diri seperti sarung tangan baru
dan juga dapat menyediakan masker untuk pekerja.
Menjadwalkan jadwal piket untuk dilakukan pembersihan
pabrik secara rutin,jika memang sulit untuk menambah
petugas kebersihan. Dan melakukan pengendalian dan
pencegahan terhadap faktor biologi,kimia dan fisik.
Memgidentifikasi seluruh hazatd di tempat kerja
Melakukan pengukuran/evaluasi Hazard setiap 3 thn sekali

01
Melakukan Pengendalian hazardMemonitorinf hazard di
tempat kerja
Membuat Rekomendasi di tempat kerja

KESIMPULAN SARAN

Menciptakan lingkungan yang bersih dan aman


dapat menjadikan dasar terciptanya kerja yang
nyaman sehingga dapat meningkatkan
02
produktivitas dalam bekerja. Faktor-faktor yang
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja seperti
faktor biogis, fisik dan kimia perlu digali lagi untuk
menentukan pemecahan dan penyelesaian
masalah.

Real Estate
Thank you

Anda mungkin juga menyukai