Anda di halaman 1dari 74

PENERAPAN

SMK3
PP 50 TAHUN 2012
Danang Kurniawan
TRAINING OUTLINES

1. Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


2. Peraturan Perundangan K3
3. Prinsip-Prinsip SMK3
4. Mekanisme & Sistematika Pelaksanaan Audit SMK3
5. Pelaksana Audit SMK3 (Lembaga dan Auditor)
LATAR BELAKANG
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai dari
semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitmen pimpinan perusahaan dalam hal K3
5. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang
diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional
(ILO)
6. Desakan LSM internasional dalam
hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
7. Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
8.Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek
ekonomi, dan tidak pernah dilihat dari pendekatan moral
9.Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi
dalam perusahaan, belum ditempatkan sebagai mitra usaha
10.Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif
kecil
Apa itu K3 ??
MELINDUNGI
1. Mencegah kecelakaan kerja
& PAK
2. Melindungi :
People (safety Induction, MCU, APD)
Equipment (inspeksi, riksa uji, kalibrasi)
Materials (MSDS :materials safety data sheet
informasi bahan yg mana sebagai rencana dan
penangganannya)
Methode ( SOP, IK, HIRA, Manual handling/lifting)
Environment (pengukuran & pengelolaan lingkungan
kerja kebisingan, getaran, suhu s/d manifest
limbah B3)
Bagaimana cara mencapai tujuan K3
tersebut
 Yaitu melaksanakan SMK3, dalam SMK3 terdapat program
erencanaan dinamakan GAP ANALYSIS.
 GAP Analysis (tinjauan awal)
 Utk mengukur nilai kesenjangan antara implementasi K3
terhadap PUU/standar K3.
BAGAIMANA CARA MEWUJUDKAN TUJUAN
TERSEBUT ??

Undang-Undang No 1 tahun 1970 pasal 3 18


syarat keselamatan kerja
2. UU No 1 th 1970 ttg
Keselamatan Kerja
Ps 3 syarat2 keselamatan kerja
a.Mencegah & mengurangi kecelakaan (tool box
meeting, safety briefing/talk, morning dsb)
b.Mencegah mengurangi & memadamkan kebakaran
(penyediaan Sarana : APAR, hidran, sprinkler, fire
suppression, fire truck, fire alarm control panel,
smoke detector dll)
(penyediaan SDM Petugas peran, regu,
coordinator, ahli k3 spesialis)
c. Peledakan ( MSDSstorage penanganan keadaan darurat)
d. Jalur Evakuasi s/d tikum (SNI s/d PUPR)
e. P3K ( penyediaan sarana  Kotak P3K dan isinya, bidai,
mitela, tandu, ruang P3K.
Petugas P3K)
f. APD (berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan sesuaikan
dengan spesifikasi APD)
g. Mencegah menyebarluasnya debu, asap, suhu, gas dll
(system proteksi kebakaran pasif)
Ps 8 Pemeriksaan Kesehatan
TK
a. MCU Awal : utk memastikan bahwa TK
produktif (screening awal)
b. MCU Berkala ( min 1 th 1x)
c. MCU khusus (PAK, KK, 40 +)
PERMENAKER NO 2 TH 1980
 THORAX, DARAH, SPIROMETRY,
VISUS MATA, AUDIOMETRY,
ANTROPOMETRY)
Ps 9 Pembinaan

a. Safety Induction
b. OJT
c. Drill Simulasi (dilakukan min 1 th 1x)

Ps 10 P2K3
Permenaker No 4 th 1987
PS 11 Wajib ada SOP Pelaporan Kecelakaan diatur
di Permenaker No 3 th 1998
3. UU no 13 th 2003 ttg
Ketenagakerjaan
Ps 86
Setiap TK berhak mendapatkan perlindungan
K3.

Ps 87
Setiap PT WAJIB Menerapkan SMK3.
SMK3 diatur di Peraturan Pemerintah
4. PP No 50 tahun 2012 ttg
SMK3.
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan SMK3
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan


SMK3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan PP
PP NO. 50 TAHUN 2012 Tanggal 12 April 2012

 22 Pasal
 Bagian Penjelasan
 Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
 Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan
SMK3
 Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Pengertian
Pasal 1

 SMK3

bagian dari sistem manajemen perusahaan


secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan Pelatihan SMK3
Memahami Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan memperkenalkan
Komponen Pendukungnya.
Peserta memahami dan mampu menjelaskan :
 Latar belakang kebijakan SMK3
 Pengertian SMK3
 Dasar hukum SMK3
 Prinsip dasar SMK3
 Audit SMK3
BAB II, PASAL 5 PP NO.50/2012
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
SMK3 di perusahaannya;
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. Memperkerjakan pekerja/buruh paling *) Tingkat potensi bahaya tinggi
sedikit 100 orang; atau adalah perusahaan yang memiliki
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya potensi bahaya yang dapat
tinggi. mengakibatkan kecelakaan yang
merugikan jiwa manusia,
terganggunya proses produksi dan
pencemaran lingkungan kerja (bag
penjelasan ps 5 ayat b)

WAJIB MENERAPKAN SMK3!!!


Bag penjelasan ps 16 ayat 2
“PT yg bergerak di bidang
Pertambangan, Minyak dan Gas
Bumi”
Kasus 1
terdapat PT seperti Kontraktor konstruksi bangunan
yang membangun gedung pendidikan di Pusat Kota
Yogyakarta dengan total TK : 80 orang apakah
termasuk WAJIB menerapkan SMK3???

Kasus 2
Apakah PT seperti pabrik manufaktur yang membuat
Spare Part Mobil dengan total pekerja 50 orang
termasuk WAJIB menerapkan SMK3???
MENERAPKAN!!!

VS

DILAKUKAN PENILAIAN (SERTIFIKASI)


Baca Pasal 16
1)Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit
independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan
perusahaan
2)Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi
wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3)Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakukan
melalui Audit SMK3
Uraian Kasus 1 & 2 :
1. Pekerja Kurang dari 100 orang
2. PT tidak termasuk potensi bahaya
tinggi (krn bukan Tambang, Minyak dan
Gas Bumi).

AREA ABU-ABU
POTENSI BAHAYA TINGGI

VS
POTENSI BAHAYA BESAR
Potensi Bahaya Besar
Untuk mengatasi kasus PT abu-
abu ????
PERMENAKER NO 26 TAHUN 2014
Baca Ps 3
(2) Penilaian penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan terhadap:
a.perusahaan yang secara sukarela mengajukan permohonan Audit
SMK3;
b.perusahaanyang mempunyai potensi bahaya tinggi antara lain
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, minyak dan
gas bumi;
c.perusahaanyang mempunyai potensi bahaya tinggi
berdasarkan penetapan Direktur Jenderal dan/atau Kepala
Dinas Provinsi.
Buka Lamp II
Permenaker No 26 th 2014
Kesimpulan
Dasar Hukum SMK3
Ps 4 ayat 2
Regulasi-Regulasi turunan SMK3 PP No
50 Tahun 2012
Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan
pedoman penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Kepdirjen Nomor 185/37/04/DJB/2019 tentang Keselamatan
Pertambangan dan SMKP Minerba
 Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit diatur dalam Permenkes nomor 66
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit dan
Permenkes nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
 Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 69 tahun 2018 tentang Sistem
Manajemen Keselematan Perkeretaapian.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 21 tahun 2019 telah mengatur
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor 85 tahun 2018
tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
 Peraturan Menteri Perhubungan nomor 62 Tahun 2017 tentang  Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 19 (Civil Aviation Safety Regulations
Part 19) Tentang  Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management
System).
Kenapa banyak turunan dari PP
No 50 Tahun 2012
Baca Ps 19 :
(1)Instansi
pembina sektor usaha dapat melakukan
pengawasan SMK3 terhadap pelaksanaan penerapan SMK3
yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(2)Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan secara terkoordinasi dengan pengawas
ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Siklus Penerapan SMK3 = ISO
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib
melaksanakan:

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjau an dan
Ulang
peningkatan&
Peningkatan
kinerja SMK3
Perencanaan
K3
Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3

Pasal 6 PP No.50 Tahun 2012

Lamp II PP No 50 tahun 2012


Prinsip Dasar
Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Penetapan 1. Pembangunan dan
Kebijakan K3 1. Komitmen dan kebijakan
Pemeliharaan
1.1 Kepemimpinan dan komitmen
2. Perencanaan Komitmen
1.2 Initial Review
2. Pendokumentasian
Penerapan K3 1.3 Kebijakan K3
Strategi
3. Penerapan K3 2. Perencanaan
3. Peninjauan Ulang
2.1 Perenc ident bhy, penilaian
4. Pengukuran, Desain dan Kontrak
resiko dan pengend resiko
4. Pengendalian
Pemantauan, 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya
Dokumen
dan Evaluasi 2.3 Tujuan dan sasaran
5. Pembelian
Kinerja K3 2.4 Indikator kinerja
6. Keamanan Bekerja
2.5 Perenc awal dan perencanaan
5. Peninjauan Berdasarkan SMK3
kegiatan yg berlangsung
secara teratur 7. Standar Pemantauan
3. Penerapan
8. Pelaporan dan
untuk 3.1 Jaminan kemampuan
Perbaikan
meningkatkan 3.2 Kegiatan pendukung
9. Pengelolaan material
kinerja K3 3.3 Ident SB, penilaian dan
dan perpindahannya
pengendalian resiko
secara 10. Pengumpulan dan
4.Pengukuran dan evaluasi
berkesinambung penggunaan data
4.1 Inspeksi dan pengujian
an 11. Audit SMK3
4.2 Audit internal SMK3
12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan
Ketrampilan dan
pencegahan
Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan
pihak managemen
1. Penyusunan kebijakan K3 harus melalui:
Pasal 7

 Memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 secara
terus-menerus;
 Memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan/atau SP/SB
1. PENETAPAN KEBIJAKAN K3

3 Unsur dalam Kebijakan


2. Penyusunan rencana K3 harus memperhatikan:
Pasal 9

 Hasil penelaahan awal ( BISNIS


PROSES)
 RISK MANAGEMENT (HIRADC)
 Peraturan per-UU-an dan persyaratan
lainnya (GAP ANALYSIS)
 Sumber daya yang dimiliki
2. PERENCANAAN RK3
Hierarki Dokumentasi SMK3
Penyusunan rencana K3 harus melibatkan:
Pasal 9

 Ahli K3
 P2K3
 Wakil Pekerja/buruh
 Pihak lain yang terkait
3. PELAKSANAAN RK3

A. STRUKTUR P2K3 (4/1987)

TTD Pimpinan dan Disahkan


olehDisnaker
B. SDM KOMPETEN
Dalam Menyusun rencana & pelaksaan SMK3
harus mempertimbangkan penalaahan awal :

1. PT bergerak dibidang perkebunan kelapa


sawit
2. PT memiliki berapa TK = 600 org
3. PT menggunakan alat & bahan apa saja yg
dapat mempengaruhi tujuan K3 (Genset,
exca, tracktor, dump truck dll)
Bahan digunakan : Pestisida, pupuk, BBM dll.
4. Layout PT seperti apa?
SDM PUU Jumlah Rasio Jobdes

1. AK3U Kemnaker Permenaker No 2 th Idealnya 1 : 100 org Develop SMK3.


1992 & 4 th 1987 Butuh 6 AK3U.
Min harus ada dlu.

2. Petugas P3K Permenaker No 15 th Low risk = 1 : 150,


2008 High risk = 1 : 100
3. Petugas Kepmenaker No 186 24 kelas D
Kebakaran ( D, C, th 1999. 6 Kelas C
B, A) 3 Kelas B
1 Kelas A
4. OP genset Permenaker No 12 th Lisensi
2015
5. Driver DT UU LLAJ SIM BII
22 th 2009
6. Excavator Permenaker No 8 th SIO
2020
7. Petugas Kimia Kepmenaker No 187 Lisensi
th 1999
SDM PUU Jumlah Rasio Jobdes

Boiler Permenaker No 37 th
2016
C. SARPRAS
KLASIFIKASI APAR & KOTAK
P3K
Kegiatan pelaksanaan meliputi:

 Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK


 Perancangan dan rekayasa
 Prosedur & instruksi kerja
 Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan
 Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
 Produk  Akhir
 Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri
 Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat
D. KONSULTASI MOTIVASI
DAN AWARENESS
 Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,
pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan
konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan
melibatkan pekerja/buruh maupun pihak lain yang
terkait di dalam penerapan, pengembangan dan
pemeliharaan SMK3, sehingga semua pihak
merasa ikut memiliki dan merasakan hasilnya
E. Pelatihan dan Kompetensi
Kerja Pelatihan dan kompetensi
Kerja, dilakukan dengan
melakukan pengidentifikasian
dan pendokumentasian standar
kompetensi kerja K3.
F. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat
Kecelakaan dan Bencana Industri Perusahaan
harus
Penerapan ERP

1. Team p2K3/Tanggap darurat


2. Identifikasi Ada keadaan darurat apa saja di
PT kita
( kebakaran, bencana alam, kecelakaan, tumpahan)
3. SOP ERP
4. Menyediakan SARPRAS
5. Program Drill simulasi (min 1 th 1x)
6. Recovery (perbaikan)
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
melalui: Pasal 14

 Pemeriksaan
 Pengujian
 Pengukuran
 Audit internal SMK3
 Oleh SDM yang berkompeten dan berwenang
 Kalau tidak punya SDMnya boleh pakai jasa pihak lain
 Pelaksanaannya sesuai regulasi
4. PEMANTAUAN &
EVALUASI
Contoh MCU
Dalam Penerapan SMK3 dibagi
menjadi 3
5. PENINJAUAN & PENINGKATAN
Perbaikan dan peningkatan kinerja
dilakukan berdasarkan pertimbangan:

1. perubahan peraturan perundang-undangan;


2. tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. adanya pelaporan; dan/atau
8. adanya saran dari pekerja/buruh.
TAHAPAN PELAKSANAAN SMK3
1. Pemilihan Konsultan
2. Pelaksanaan Independen
TAHAP PERSIAPAN
3. Pelaksanaan dengan target waktu
MENYATAKAN
KOMITMEN

MENETAPKAN
CARA SMK3 KELOMPOK
MEMBENTUK
PENERAPAN
MENETAPKAN SDM

SOSIALISASI
PENERAPAN
PENINJAUAN
SISTEM
PENGEMBANGAN
SISTEM
TINDAK LANJUT DAN
PENERAPAN
PROSES
SERTIFIKASI
Untuk Penerapan SMK3 di
Perusahaan dibutuhkan :
Studi Kasus
SMK3
1. PT MEMBANGUN BUDAYA K3 meruapakan salah satu PT
yang memproduksi pipa galvanis, memiliki TK tetap 300
PT memiliki alat kerja seperti mesin CNC, Furnace, forklift, Over
Head Crane dan Genset 3 buah yang terletak masing2 gedung.
PT memiliki 3 gedung utama yaitu terdapat HO 300 m2,
Produksi 2000 m2 dan gudang 1500 m2.
a. Buatkan Struktur P2K3 dan tentukan kebutuhan SDM
pendukung pelaksanaan SMK3 pada PT tsb.
b. Buatkan Layout kebutuhan dan penempatan Sarana dan
Prasarana K3 ERP (APAR, Hydrant, Jalur evakuasi dll) (apar
per 15 m 1 buah)
Semua harus berdasarkan standar/regulasi K3 terkait.
Contoh layout
Contoh layout
SELAMAT
BELAJAR…….

Anda mungkin juga menyukai