Anda di halaman 1dari 45

PENYUSUNAN DOKUMEN

PENGENDALIAN POTENSI
BAHAYA BESAR / MENENGAH
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
BENCANA INDUSTRI
(Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP. 187/MEN/1999)
MUHAMMAD FERTIAZ,
SKM, MKKK
muhammad.fertiaz@gmail.com
081317930325

JAKARTA, 15 FEBRUARI 1978

MAGISTER K3, UNIVERSITAS INDONESIA, 2010

•SUBKOORD BID RIKSA NORMA ERGONOMIC,


LINGKUNGAN KERJA, BAHAN BERBAHAYA DAN
KESEHATAN KERJA, DIT BINA RIKSA NORMA
KETENAGAKERJAAN (2021 – SEKARANG)
•KEPALA SEKSI PENGAWASAN NORMA
ERGONOMI DAN LINGKUNGAN KERJA,
DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DITJEN
BINWASNAKER DAN K3, KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN RI (2015 – 2021);
•ANGGOTA KOMITE TEKNIS SNI 13-01
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA,
BADAN STANDARDISASI NASIONAL (2017 –
SEKARANG);
•ANGGOTA PERKUMPULAN HIGIENE INDUSTRI
INDONESIA (2017-SEKARANG);
•ANGGOTA KOMITE PENGAWASAN PUPUK DAN
PESTISIDA PUSAT (2021-SEKARANG)
2
Agenda
1. Latar Belakang
2. Referensi
3. Definisi
4. Kewajiban Pengurus
5. Penetapan Poteni Bahaya Instalasi
6. Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar/Menengah
7. Penutup
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

DI TEMPAT KERJA

1. Latar belakang:
Kejadian kecelakaan besar yang dikenal sebagai
Process Safety Incident di masa pandemic di
seluruh dunia meningkat signifikan dari sekitar
25 kasus di 8 negara pada tahun 2019 menjadi
sekitar 64 kasus di 19 negara pada tahun 2020.
(CCPS, 2020)
2. Referensi

a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;


b. Konvensi ILO No 170 Tahun 1990 tentang Konvensi
Bahan Kimia (Chemical Convention);
c. Konvensi ILO No. 174 Tahun 1993 tentang Pencegahan
Kecelakaan Besar Pada Industri (Prevention of Major
Industrial Accident Convention)
3. Definisi
1. Fasilitas / Instalasi Potensi Bahaya Besar adalah fasilitas yang dapat
menyebabkan Kecelakaan Besar, dimana terdapat aktifitas memproses,
memproduksi, menggunakan, menyimpan, dan memusnahkan baik
sementara maupun permanen:
a. bahan kimia yang melebihi atau akan melebihi dari Nilai Ambang
Kuantitas (NAK) atau kuantitas campurannya (agregat);
b. bahan kimia yang tersedia atau akan tersedia antara 10%-100% dari
Nilai Ambang Kuantitas (NAK) atau kuantitas campurannya (agregat)
namun ditentukan oleh pengurus atau otoritas berwenang sebagai
potensi bahaya besar
Beberapa jenis Instalasi Potensi Bahaya Besar antara lain :
a. Industri Kimia Hulu dan Petrokimia;
b. Kilang minyak dan gas bumi;
c. Tempat penyimpanan LPG;
d. Tempat penyimpanan gas dan cairan mudah terbakar;
e. Gudang Bahan Kimia;
f. Industri Pupuk;
g. Instalasi Pengolahan air yang menggunakan chlorin
Definisi
2. Kecelakaan Besar adalah kecelakaan yang menimbulkan dampak luas baik
di dalam maupun di luar fasilitas / Instalasi pabrik tersebut, dimana terjadi:
a.pelepasan gas-gas beracun ukuran ton yang mematikan atau
membahayakan daerah sekitar meskipun cukup jauh dari fasilitas/instalasi;
b.pelepasan bahan kimia amat beracun dalam ukuran kilogram yang sangat
mematikan atau membahayakan meskipun jauh dari titik kebocoran;
c.pelepasan cairan atau gas mudah menyala dalam ukuran ton yang dapat
terbakar dan menyebabkan radiasi panas yang amat tinggi atau membentuk
uap yang mudah meledak;
d.peledakan bahan-bahan yang tidak stabil atau bahan yang sangat reaktif
Definisi
3. Kuantitas adalah jumlah maksimal bahan kimia yang tersedia atau
akan tersedia pada suatu fasilitas/instalasi baik dalam jumlah harian,
musiman atau variasinya:
a.Tangki /bejana penyimpanan  kapasitas maksimal;
b.Drum/Kantong  Jumlah maksimal yang sering tersedia pada suatu
waktu;
c.Bejana proses dan pipa penyalur  Jumlah maksimal yang normal
tersedia;
d.Jaringan pipa proses  Jumlah maksimal yang terkandung di luar area
proses atau jumlah maksimal yang dapat terlepas dan mengakibatkan
bencana akibat kegagalan dalam perpipaan
Definisi
4. Nilai Ambang Kuantitas (NAK) adalah jumlah bahan kimia
sebagaimana terdapat dalam lampiran II dan Pasal 14 Kepmenaker No.
187/1999 yang digunakan untuk menentukan keberadaan suatu
fasilitas/instalasi potensi bahaya besar
4. KEWAJIBAN PENETAPAN
POTENSI BAHAYA INSTALASI
Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :
◦ Daftar Nama
◦ Sifat
◦ Kuantitas
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat

Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar,


sifat dan kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data
tersebut
Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori
potensi bahaya perusahaan/industri ybs.
> NAK
Potensi Bahaya Besar
(Major Installation)

Kecelakaan Besar
Industri Kimia (Major Accident)

≤ NAK
Potensi Bahaya Menengah
5. Alur Proses Penetapan Perusahaan Potensi Bahaya Besar/Menengah
IDENTIFIKASI DAN LAPORAN
• Nama Bahan
• Sifat Bahan
• Kuantitas Bahan
Formulir Laporan Seperti Lamp. II
Kepmenaker No.187/1999

Pemeriksaan oleh Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten/ Kota/Propinsi
Administratif
Lapangan
Berita Acara Verifikasi
Dinas Tenaga Kerja menetapkan potensi
bahaya suatu perusahaan berdasarkan NAK
Pasal 13
Pasal 14

Potensi Bahaya Besar Potensi Bahaya Menengah


Psl. 15(1) Psl.15(2)
> NAK <NAK
Major Accident (Kecelakaan Besar)
•Pelepasan gas-gas beracun
•Pelepasan gas-gas mudah terbakar
•Kebocoran cairan mudah terbakar
•Peledakan bahan yg tdk stabil/bahan
yg sgt reaktif
TAHAPAN PENETAPAN
POTENSI BAHAYA
PERUSAHAAN
Pengisian Daftar Nama, Sifat dan Diisi sesuai informasi
Kuantitas Bahan
Diisi sesuai
perusahaanDiisi
nama
yangsesuai
Kimia
alamat
tertera
rating bahaya thd
kesehatan (H),

Berbahaya
Diisi sesuai
dalamno
perusahaan yang
telp/faks
perusahaan
akte
Nama Perusahaan : PT Jenggot Abadi
notarisyang tertera
dapat
dalam akte notaris maksimal
Diisi kebakaran
Diisi sesuai sesuai
stabilitas (S)
penggunaan
bahan bahan
kimia
(F) dan
informasi
informasi kuantitas
yangkimia
yang
tertera
berada
Diisi sesuai informasi
dihubungi Diisi%sesuai
volume informasi LD50
sebagai dalam
dan
bahan LDKB
baku, atau NFPA
pendukung,
: JlDiisi
Jend sesuai informasi Diisi sesuai
dalam informasi
penyimpanan,
Diisi sesuai informasi proses
Alamat Gatot Koco
batas rendah dantitik
Kav. 51 Surabaya
batas
LC50
Jawa Timur
atas dapat
yang tertera dalam
bahan
sifat LDKBjadi
oksidator dalamrating
yang penyimpanan
Diisi
No Telp/Fax sesuai
: nama
45856120
nyala/flash bahan
point kimia
yang tertera Diisi sesuai
maupun
NAB
sifat yang
jaringan
mudah perpipaan
meledak
Diisi sesuai terbakar yang tertera dalam LDKB bag. 11tertera dalam ataupun proses
LDKBdalam
bag.
dan nomor CAS yang tertera tertera dalamyangLDKB bag.
tertera LDKB
no urut dalam LDKB bag.
bag. 5 , 9 atau
Sifat10
Bahan Kimia 8 3, 10bag. 3, 10 Klas
1,2,3… dalam LDKB bag 2 atau 3 NFPA
Batas Mudah Toksisitas Oksidtor Eksplosif
Titik Terbakar Kuantit
No Nama Bahan Nyala Batas Batas LD50 mulut LD50 kulit LC50 Ya Tdk Ya Tdk H F S as Ket
NAB
(0C) Terendah Tertinggi (mg/KgBB) (mg/KgBB) napas Bahan
(ppm)
/LFL (%) /UFL (%) (ppm/m
g/l)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LPG -60 1,8 8,5 - - 658 1000 V V 2 TON Pros


(68476-85-7) es
2 Sodium Hidroksida, - - - - - - V V 3 0 1 5 TON Tang
40% (1310-73-2) ki
3 Ammonia, 25% - - - 350 - 400 V V 125 Pros
(7664-41-7) TON es
4 Asam Sulfat 95- 2140 - - 1 V V 10,100 Tang
98% (7664-93-9) mg/m3 Kg ki
5 Benzena -1 1,2 8 636 12124 - V V 2 3 0 12500 Gud
(71-43-2) L ang
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)

Kriteria Beracun
Kriteria Sangat Beracun
Kriteria Mudah Meledak
Kriteria Reaktif
Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Mennaker No. Kep.187/MEN/1999
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) :
Beracun (I)
No. Nama Bahan Kimia NAK

1. Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan-2-1) 200 ton


2. Acrolein (2-propenal) 200 ton
3. Acrylonitrile 20 ton
4. Allyl alcohol (2-propen-1-1) 200 ton
5. Allyamine 200 ton
6. Ammonia 100 ton
7. Bromine 10 ton
8. Carbon disulphide 200 ton
9. Chlorine 10 ton
10. Diphenil methane di-isocyanate (MDT) 200 ton
11. Dst
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Beracun (II)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Aldicarb 100 kg
2. 4-Aminodiphenil 1 kg
3. Amiton 1 kg
4. Anabasine 100 kg
5. Arsenic pentoxide 500 kg
6. Arsenic trioxide 100 kg
7. Arsine ( Arsenic hydride) 10 kg
8. Azinphos – ethyl 100 kg
9. Benzidine 1 kg
10. Beryllium (powder compounds) 10 kg
11. Dst.
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Reaktif (III)
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Acethylene 50 ton
2. Ammonium nitrate 500 ton
3. Ethylene oxide 50 ton
4. Ethylene nitrate 50 ton
5. Hydrogen 10 ton
6. Oxygen 500 ton
7. Paracetic Acid (Concent. >60%) 50 ton
8. Propylene Oxide 50 ton
9. Sodium Chlorate 20 ton
10. Dst.
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Mudah Meledak (IV)
No. Nama Bahan Kimia NAK

1. Barium Azide 50 ton


2. Chlorotrinitrobenzene 50 ton
3. Cellulose nitrate (contain.>12.6% nitrogen) 50 ton
4. Cyclotetramethylene-trinitramine 50 ton
5. Diazodinitrophenol 10 ton
6. Diethylene glycol dinitrate 10 ton
7. Hydrazine nitrate 50 ton
8. Lead Azide 50 ton
9. Mercury Fluminate 50 ton
10. dst
NAK DAPAT PULA DITETAPKAN SBB :

No. Kriteria Bahan Kimia Berbahaya NAK


1. Beracun 10 ton
2. Sangat Beracun 5 ton
3. Reaktif 50 ton
4. Mudah Meledak 10 ton
5. Oksidator 10 ton
6. Cairan Mudah Terbakar 200 ton
7. Cairan Sangat Mudah Terbakar 100 ton
8. Gas Mudah Terbakar 50 ton
Kewajiban Perusahaan dengan Tingkat Potensi Bahaya Besar

Kewajiban berdasarkan Psl. 16 :


a. Petugas K3 Kimia :
- Non shift : 2 org
- Shift : 5 org
b. Ahli K3 Kimia
c. DPPB Besar
d. Lapor perubahan
e. Riksa Uji faktor kimia 6 bln 1 x
f. Riksa Uji instalasi setiap 2 th 1 x
g. Pemeriksaan Kesehatan TK 1 th 1 x
Petugas K3 Kimia &
Ahli K3 Kimia(Ps.22&23)
• Kursus
Dokumen Pengendalian •Surat Keputusan
Potensi Bahaya Besar penunjukan
(DPBB Bsr) Psl. 19(1) Oleh Kepala Dinas/
pemerintah

Perbaikan/
revisi
Penelitian dan Pemaparan Komprehensif
Persetujuan
(selama-lamanya 30 hari kerja)

Acuan Pelaksanaan K3 / Pengendalian


Bahan Kimia Berbahaya
• Perusahaan
•Pengawas Ketenagakerjaan
•Audit SMK3
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Besar
1. Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
Sistem Kerja Shift min. 5 orang

2. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang


3. Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
4. Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi
instalasi)
5. Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 6 bulan sekali
6. Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun sekali
7. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Menengah

1.Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :


Sistem Kerja Non Shift min. 1 orang
Sistem Kerja Shift min. 3 orang

2.Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Menengah


3.Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi
instalasi)
4.Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 1 tahun sekali
5.Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 3 tahun sekali
6.Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali
6. DOKUMEN PENGENDALIAN
POTENSI BAHAYA BESAR

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian


Risiko
2. Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi,
Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan
Pemeliharaan Instalasi
3. Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
4. Rencana dan Prosedur Penanggulangan
Keadaan Darurat
5. Prosedur Kerja Aman
DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA
MENENGAH

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko


2. Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan Bahan
Kimia, Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi
3. Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
4. Prosedur Kerja Aman
PETUGAS K3 KIMIA
Kewajiban :

1. Melakukan Identifikasi Bahaya


2. Melaksanakan Prosedur Kerja Aman
3. Melaksanakan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat
4. Mengembangkan K3 Bidang Kimia
PETUGAS K3 KIMIA
Persyaratan Penunjukan :

Bekerja pada Perusahaan ybs.


Tidak Dalam Masa Percobaan
Hubungan Kerja Tidak Didasarkan PKWT ( Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu)
Telah Mengikuti Tehnis K3 Kimia
Pengajuan Permohonan Tertulis dari Pengusaha atau Pengurus kpd
Menteri atau Pejabat yg Ditunjuk
AHLI K3 KIMIA
Kewajiban (I) :

1. Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan Perundangan K3


Kimia
2. Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg Ditunjuk ttg Hasil
Pelaksanaan Tugas
3. Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn Rahasia
Perusahaan
4. Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya
5. Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
6. Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau Pengurus
KEP DIRJEN PPK No. 84/2012

TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN


PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA
BESAR/MENENGAH
TUJUAN
1.Agar konten (fluida) yang ada dalam proses tidak keluar dari sistem
instalasi dengan tidak dikehendaki sehingga menimbulkan bencana
industri
2.Memastikan bahwa seluruh potensi dan risiko bahaya besar (major
hazard) telah teridentifikasi dan dinilai risikonya dengan
mempertimbangkan worst case scenario yang berdampak bagi
perusahaan & masyarakat,
3.Sebagai pedoman instansi yang berwenang dalam melakukan
pengesahaan hasil verifikasi dokumen pengendalian potensi bahaya
4.Sebagai acuan pemangku kepentingan industri kimia untuk
mengantisipasi bencana industri
Isi Dokumen Pengendalian Potensi
Bahaya Kimia Berbahaya
1. Bab 1 – Pendahuluan
2. Bab 2 – Gambaran Umum Proses Produksi
3. Bab 3 – Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
4. Bab 4 – Kegiatan Teknis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan
Bahan Kimia serta pengoperasian dan pemeliharaan Instalasi
5. Bab 5 – Pembinaan Tenaga Kerja di Tempat Kerja
6. Bab 6 - Rencana dan Prosedur Keadaan Darurat
7. Bab 7 – Prosedur Kerja Aman
8. Bab 8 - Penutup
Elemen - elemen
Keputusan Dirjen PPK No. 84/PPK/X/2012

1. Gambaran Umum Proses Produksi


2. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan pengendalian
Risiko
3. Kegiatan Teknis, Rancang Bangun, Konstruksi,
Pemilihan Bahan Kimia, serta pengoperasian dan
pemeliharaan instalasi
4. Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja di Tempat Kerja
5. Rencana dan Prosedur Keadaan Darudar
6. Prosedur Kerja Aman
Kriteria Elemen 1
Gambaran Umum Proses Produksi
1. Process Flow
2. Uraian bahan kimia berbahaya yang digunakan
3. Lembar Data Keselamatan / SDS
Kriteria Elemen 2
Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian
Risiko
1. Uraian identifikasi bahaya dan penilaian risiko
a) Potensi paparan bahan kimia berbahaya dalam instalasi dan tempat
kerja
b) Kegagalan atau kesalahan peralatan operasi
c) Dampak yang ditimbulkan
d) Sumber bahaya dan kecelakaan
e) Sumber bahaya dari luar
2. Uraian pengendalian risiko
a) Langkah – langkah pencegahan
b) Upaya mengurangi dampak
c) Upaya pencegahan dan pengendalian dalam keadaan situasi paling
buruk
Kriteria Elemen 3
Kegiatan Teknis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan Bahan
Kimia, Pengoperasian dan Pemeliharaan
1. Pemeriksaan dan pengujian peralatan & instalasi
2. Pengawasan mutu mulai dari desain sampai operasi sesuai dengan
standar
3. Melaksanakan pemeliharaan peralatan, instrumen kontrol, instalasi
listrik, perangkat lunak dan perangkat keras secara berkala
Kriteria Elemen 4
Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
1. Ahli K3 Kimia
2. Petugas Kimia
3. Pembinaan K3 untuk karyawan dan kontraktor
Kriteria Elemen 5
Rencana dan Prosedur Keadaan Darurat
1. Identifikasi bahaya besar dan keadaan darurat
2. Sasaran tanggap darurat
3. Skenario terjadinya kecelakaan
4. Elemen tanggap darurat
5. Alarm dan komunikasi
6. Pusat pengendalian Keadaan darurat
7. Pengujian Rencana Tanggap Darurat
8. Pemutakhiran Tanggap Darurat
9. Tanggap Darurat di luar pabrik
10. Sistem Proteksi Kebakaran Otomatis
Kriteria Elemen 6
Prosedur kerja Aman
1. Prosedur dan manual keselamatan operasi
2. Pemantauan dan pengendalian variabel proses
3. Manajemen perubahan
Elemen dalam OSHA 3132 dan dibandingkan
dengan Kep Dirjen PPK 84/PPK/X/2012
Elemen dalam OSHA 3132 :
1. Process Safety Information – Ada dalam Elemen 1
2. Process Hazard Analysis – Ada dalam Elemen 2
3. Employee Participation – Sudah diatur dalam SMK3 PP 50 Tahun 2012
4. Training – Ada dalam Elemen 4
5. Contractors - Ada dalam elemen 4
6. Pre-Start Up review
7. Mechanical Integrity – Ada adalam Elemen 3
8. Hot Work Permit
9. Management of Change – Ada dalam elemen 6
10. Incident Investigation – Sudah masuk diatur dalam SMK3 PP 50 Tahun 2012
11. Emergency Planning & Response – Ada dalam Elemen 5
12. Compliance Audit - Sudah diatur dalam SMK3 PP 50 Tahun 2012
13. Trade Secrets
PROSEDUR PENILAIAN
PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA
DOKUMEN
PENGENDALIAN
POTENSI BAHAYA
VERFIKASI DOKUMEN
PPB
Pelaporan
Laporan verifikasi dari PJK3
Pemaparan komprehensif
Pengesahan dokumen oleh dinas tenaga kerja provinsi atau
Kabupaten/Kota
Penutup
1. Perusahaan yang menggunakan, menyimpan, memakai,
memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya
wajib melakukan pengendalian;
2. Penyediaan LDKB, label dan personil K3 yang kompeten
serta dokumen pengendalian potensi bahaya besar /
menengah menjadi kunci dalam pencegahan kecelakaan
besar / major accident;
3. Pemetaan terhadap industri yang berpotensi bahaya
besar bagian dari upaya yang terintegrasi dengan para
pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai