KESELAMATAN PERTAMBANGAN
DASAR HUKUM KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PP Keselamatan Kerja
PP No.19/1973 Permen ESDM No. 26/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan
yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba
Permen ESDM No. 11/2018 tentang Wilayah, Perizinan dan Laporan pada
Permen ESDM No. 7/2020 Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba
Kepdirjen Nomor 308/30/DJB/2018 tentang Juknis KTT/PTL, Pengawas Operasional, Pengawas Teknis, dll
Kepdirjen Nomor 309/30/DJB/2018 tentang Bahan Peledak dan Peledakan dan Tangki Bahan Bakar Cair
Kepdirjen Nomor 185/37/04/DJB/2019 tentang Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba
Keselamatan Pertambangan :
Keselamatan dan
Kesehatan kerja Keselamatan Operasi Pertambangan
Pertambangan
1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
2 Pengamanan Instalasi
Keselamatan Kesehatan 3 Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang
Kerja Keselamatan Operasi
kerja
4 Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
6 Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan
7 Keselamatan Fasilitas Pertambangan
Lingkungan SMKP 8 Keselamatan Eksplorasi
Kerja Minerba 9 Keselamatan Tambang Permukaan
10 Keselamatan Tambang Bawah Tanah
11 Keselamatan Kapal Keruk/Isap
12 Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian
Apa Itu Inspeksi ???
FAKTOR PENYEBAB
PEKERJA
MEMERIKSA
PERALATAN KERUGIAN :
KERJA
MENDETEKSI
CEDERA
MATERIAL
PENYAKIT AKIBAT KERJA
METODE KERJA KERUSAKAN PROPERTI
MATI
LINGKUNGAN
KERJA
Penyebab Kecelakaan
(menurut Dupont):
PENYEBAB
KECELAKAAN
SEBAB- TINDAKAN
SEBAB TIDAK
LAIN 4 % AMAN 96%
100 %
PENYEBAB KECELAKAAN
(menurut Heinrich):
2% : Faktor ‘x’
Tujuan Inspeksi
• Memeriksa pelaksanaan program K3 atau standar K3 sudah
berjalan efektif atau belum
• Mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pekerjaan
dan tugas
• Mengidentifikasi bahaya yang ada di area kerja dan bahaya
tersembunyi
• Menemukan penyebab bahaya
• Merekomendasikan tindakan perbaikan untuk
mengendalikan bahaya
• Memantau langkah-langkah perbaikan mengendalikan risiko
• Meningkatkan kembali kepedulian tentang K3
• Menilai kesadaran pekerja akan pentingnya K3
• Mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para supervisor
terhadap K3.
KEUNTUNGAN INSPEKSI
PEMBETULAN SEGERA
MENDORONG PEKERJA TANGGAP TERHADAP
SESUAI
MENINGKATKAN KESADARAN K3
MEREALISASIKAN PROGRAM K3
SIAPA YANG BERWENANG MELAKUKAN INSPEKSI
2. Berdasarkan Jenis:
a. Inspeksi Tidak Terencana;
- Tidak secara khusus, bersifat dangkal dan tidak
sistematis (contoh: hazard report)
b. Inspeksi Terencana;
- Dievaluasi bagian kritis, termasuk housekeeping dan
dilakukan secara sistematis
- Dibedakan 2 jenis: Observasi (perilaku) dan Inspeksi
Periodik (peralatan, lingkungan kerja).
INSPEKSI K3
TIDAK TERENCANA
Inspeksi Tidak Terencana
• Dilakukan sambil lalu, dangkal, tidak sistematis
• Memeriksa KTA saja, hampir semua TTA
lepas dari pengamatan
• KTA yg butuh perhatian besar, terlewatkan
• Perhatian lebih pada produksi
• Pencatatan jarang
• Perbaikan / pencegahan tidak sampai mendasar
Kartu Laporan Bahaya
• Supervisor / Sekelasnya
Inspeksi Ulang semua hasil inspeksi terencana yang
dilakukan oleh foreman / penanggung jawab area di
bawahnya.
• Superintendant / Sekelasnya
Inspeksi Ulang salah satu dari semua hasil inspeksi
terencana yang dilakukan oleh foreman / penanggung
jawab area di departemennya dan telah
dilakukan inspeksi ulang oleh supervisornya.
ditinggalkan
Tahapan Inspeksi
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
- Siklus Pengamatan
- Pengamatan Total
- Objek Inspeksi
- Klasifikasi bahaya
LAPORAN INSPEKSI
Memutuskan untuk Berhenti di depan/
melakukan inspeksi
suatu alat/tempat/
Siklus Pengamatan dekat suatu
tempat kerja/alat
lokasi kerja
MEMUTUSKAN BERHENTI
MENDENGAR
suara bising / aneh
MENCIUM
bau asing / aneh
MERABA
temperatur
MERASAKAN
getaran yang aneh
Alur Pelaksanaan
Tahap A Tahap B
Menentukan Jadwal Periksa Semua
Menyiapkan Alat Bantu
/ PIC / Area Area / Benda
(form, APD, dll.)
Tahap C
20
Step 2 - Pelaksanaan
• Sikap & attitude positif : positive empathy
• Lakukan secara sistematis berurutan : lokasi, proses
kerja, maupun lay out tempat operasi
• Periksa secara menyeluruh : termasuk area sekitar yang
mungkin mempengaruhi proses kerja
• Bila diperlukan, lakukan ‘quick fix’
• Klarifikasi potensi bahaya yang ada
• Cari kemungkinan penyebab dasar
• Catat dan rekam semua temuan
21
Skema Fokus
Inspeksi
Inspector
22
Step 3 Penilaian dan Rekomendasi
• Fair & clear: apa temuannya dan mengapa ?
• Nilai resiko yang muncul akibat divisi
• Rekomendasi tindakan perbaikan & pencegahan
tindakan perbaikan (corective action ) memperbaiki
dan menghilangkan penyebab langsung
tindakan pencegahan (preventinve action) mencegah
terjadinya repetisi di tempat lain atau bagian lain
dengan menghilangkan penyebab dasar
• Prioritas tindakan perbaikan dan pencegahan : Efektif &
Efisien
• Ukur persentase (%) pemenuhan terhadap standar
• Distribusi PICA kepada pihak terkait
23
Menentukan Perbaikan
Distribusi
Step 4 Review dan Analisa
• Tindak lanjut & close-out deviasi
• Over inspeksi secara konsisten berdasarkan tingkat /
nilai resiko
• Analisa temuan / deviasi yang berulang (repetitif)
• Analisa penyebab dasar / akar masalah atas deviasi
repetitif
25
Temuan Inspeksi
Temuan Inspeksi
APD POSISI
SESEORANG
REAKSI
PERKAKAS DAN
SESEORANG PERALATAN
TATA CARA
PROSEDUR KERJA
AMAN
OBSERVASI TUGAS KRITIS
Latar Belakang
• K3 merupakan upaya menciptakan perilaku/
kerja yang aman, sehat, dan sejahtera bebas
dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
• Tujuan upaya K3 adalah menghindarkan resiko,
mencegah kecelakaan, dan mengurangi
dampak / kosekuensi dari kecelakaan kerja
30
PENYEBAB KECELAKAAN
(Heinrich):
88 % : Tindakan Tidak Aman
% : Faktor ‘x’
Seeing
VS
ObSErVas
I
Seeing Observing
• Indera : Mata • Seluruh indera
ObSErVasI
TUGAS BERESIKO TINGGI
Definisi Observasi
“Alat bantu manajemen dalam melakukan
pengendalian insiden melalui
pengawasannya terhadap perilaku orang
melalui pengamatan terhadap tugas /
pekerjaan beresiko tinggi secara
sistematis.”
Task
Task = Performance
Observation Observation
Human
Tahapan – Tahapan
• Perencanaan / Preparing
• Pengamatan / Observing
• Diskusi / Discussing
• Pencatatan / Recording
• Tindak-Lanjut / Following - Up
Tahapan Perencanaan
• Tentukan tugas apa yang diobservasi
• Prinsipnya semua pekerjaan sebaiknya diobservasi
• Namun perlu prioritas pelaksanaan :
• Tugas kritis: Top incident, Risk Rating AA/A, potensi
Major Loss
• Tugas baru
• Prioritas Observasi pada :
• Pekerja baru : baik orang baru maupun penugasan
baru
• Pekerja dengan kinerja yang menurun
• Pekerja dengan sifat ‘risk taker’
• Pekerja dengan keterbatasan tertentu
41
Tahapan Perencanaan
• Jadwalkan proses observasi
• Merupakan bagian dari proses kerja rutin pengawasan
• Tentukan: siapa melakukan apa, dimana serta kapan
• Review hal-hal pokok dalam pekerjaan / tugas
• Pelajari PTS / JSA
• Pahami langkah-langkah dan teknik kerja yang benar
• Pahami potensi bahaya dan resiko yang mungkin
ditimbulkan dalam pelaksanaan kerja
• Bila diperlukan buat catatan kecil
42
Tahapan Perencanaan
Observer Observed
Pengawas area Karyawan Baru
3. Tamba
2. 4.
Asem hkan
1. Blasti Chain
PENGAWAS BERTANGGUNG b ling kolom
Loadi n g s aw 5 6 7 8 9 Catatan
- JAWAB Tyre jika
n g Activit Activit
HD diperl
Coal y y
785 u kan
9 Peb 19 Peb
1x/2
3. Ade (Foreman Coal) 1 Peb 2 Peb 5 Peb Dst hr
1x/2
4. Jarot (Foreman Blasting) hr
Tahapan Pengamatan
REAKSI
PERKAKAS DAN
SESEORANG PERALATAN
TATA CARA
PROSEDUR KERJA
AMAN
KEPALA
MATA DAN MUKA
TELINGAN / ALAT
PENDENGARAN
HIDUNG /ALAT
PERNAFASAN
TANGAN
KAKI
BADAN
• MEMBETULKAN APD
• MERUBAH POSISI
• MENGATUR KEMBALI PEKERJAAN
• MENGHENTIKAN PEKERJAAN
• MEMASANG PEMBUMIAN
• SISTEM PENGGEMBOKAN
DILAKUKAN
TELAH MEMADAI
55
Tahapan Tindak-Lanjut
• Analisa Repetitive Items (Tugas & Pekerja)
• PICA