Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN UMUM

FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN INDONESIA


DPRD KABUPATEN PESISIR SELATAN TERHADAP
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
KABUPATEN PESISIR SELATAN TENTANG PERUBAHAN APBD
TAHUN 2022

OLEH :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang kami hormati :

- Sdr Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan

- Sdr Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Selatan

- Sdr Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Pesisir

Selatan

- Sdr Sekda, sekwan dan para asisten, staf ahli bupati

- Sdr Kepala Dinas, Badan dan Kantor

- Sdr wartawan, Lsm, hadirin yang bebahagia

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat

dan nikmat kepada kita sekalian sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul untuk

menyimak pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2022. Shalawat dan salam senantiasa
kita doakan kepada Allah semoga tercurah kepada Nabi Muhmmd SAW. Yang

telah memberikan keteladanan kepada kita dalam hidup dan kehidupan.

Sidang dewan yang terhormat..

Dalam kesempat ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada saudara

pimpinan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan

pandangan umum anggota DPRD terhadap Nota keuangan Perubahan APBD tahun

anggaran 2022, semoga pandangan umum ini dapat menjadi sesuatu yang bersifat

konstruktif dalam menetapkan setiap kebijakan yang bermuara kepada

kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan.

Saudara Pimpinan hadirin yang berbahagia

Sebagaimana telah disampaikan, bahwa hal yang melandasi terjadinya

perubahan APBD berdasarkan Permendagrai 27 tahun 2021 adalah:

a. terjadinya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA

b. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antara

unit organisasi, antar kegiatan dan antar jeni belanja

c. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnyaa harus

digunakan dalam tahun berjalan

d. keadaan darurat dan keadaan luar biasa


Acuan di atas mesti benar-benar dijadikan kerangka dalam berpijak oleh kita

untuk melakukan perubahan disetiap unit organisasi yang ada, mesti kita dalami

secara bersama dan seksama, terutama hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang

banyak yaitu masyarakat Pesisir Selatan. Pergeseran ataupun relokasi dan

refocusing anggaran mesti dilakukan secara arif dan cerdas, jangan dilakukan

tanpa pertimbangan dan kajian yang jelas. Perlu konsultasi dan diskusi dengan unit

organisasi yang bersangkutan apakah kegiatan yang dirubah dan direlokasi tidak

berdampak negative terhadap kinerja unit organisasi tersebut. Perubahan APBD

pada dasarnya untuk menyesuaikan kondisi yang terjadi saat ini, sehingga dengan

APBD Perubahan secara tepat dapat memberikan manfaat dan solusi.

Oleh karena itu, kami mengajak kepada kita semua baik Legislatif maupun

eksekutif, terutama Badan Anggaran Legislatif dan Tim Anggaran Pemerintah

Daerah untuk nanti pada saatnya pembahasan dapat mencermati bersama-sama,

mari kita bahas secara transparan sebagai wujud tanggungjawab kita bersama.

Sebelum kami merespon hal-hal yang terkait dengan Perubahan APBD

tahun 2022, maka kami ingin menyampaikan situasi dan kondisi yang sedang

terjadi.

1. Dalam rentang waktu enam bulan terakhir ini kita saksikan dan rasakan

bersama bukan hanya minyak goreng, harga sejumlah bahan pokok seperti

gula, bawang merah, cabai, bawang putih, daging, telur dan lain-lain

mengalami kenaikan dan sepertinya pemerintah begitu sulitnya

mengendalikan harga-harga tersebut, dan hal ini sebenarnya masalah klasik


yang selalu berulang, namun entah kenapa pemerintah seperti tidak punya

jurus jitu mengendalikan hal tersebut. hal ini tentu semakin memperparah

kondisi masyarakat kita di tengah-tengah lemahnya daya beli masyarakat,

menurunnya hasil dan harga pertanian dan perkebunan seperti Sawit dan

sebagainya. Celakanya lagi tidak cukup hanya sampai disitu, malang bagi

masyarakat harga BBM pun tidak mau ketinggalan ikut naik, maka lengkap

sudah penderitaan masyarakat yang kita cintai. Sebab kenaikan BBM ini

pasti akan memberikan efek domino terhadap kehidupan masyarakat seperti

inflasi, biaya transportasi, serta lonjakan harga pangan semakin tinggi.

Pertanyaan kami adalah dalam kaitan dengan Kabupaten kita, apakah ada

peran Pemda turut serta mengatasi hal tersebut? Dalam bentuk apa?lalu apa

hasilnya?, Perlukah menurut saudara satu konsep adanya kemandirian

pangan di kabupaten kita? Mohon penjelasan Saudara Bupati

2. kami memantau permasalahan penyakit masyarakat di Kabupaten Pesisir

selatan begitu tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu, penyakit

masyarakat atau yang sering disebut sebagai penyakit sosial ini merupakan

suatu keadaan yang dipandang tidak sesuai dengan norma hukum yang

berlaku, adat istiadat, kebiasaan dan norma agama. Penyakit masyarakat

yang dimaksud anatara lain perjudian, miras, narkoba bahkan prostitusi

terselubung. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa pemerintah daerah merupakan unsur

pelaksanaan pemerintahan daerah yang membidangi urusan pemerintahan


daerah dalam menjalankan kewenangan sebagai daerah otonom. Dalam

pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah khususnya di bidang

ketertiban dan ketentraman masyarakat dibentuklah suatu badan atau

instansi yang secara khusus membidangi permasalahan tersebut yaitu Satuan

Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Permasalahan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat merupakan hal penting yang menjadi prioritas

penanganan dalam penyelenggaraan pemerintahan, karena begitu

pentingnya di Kabupaten kita pernah lahir Perda tentang ketertiban umum

atau tentang pengendalian penyakit masyarakat. Dalam pelaksanaannya

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pesisir Selatan merupakan garda

terdepan bagi pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam

mengemban tugas penanganan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat serta penegakan peraturan daerah yang berlaku. Mohon respon

atau tanggapan Saudara Bupati tentang hal ini.

Selanjutnya kesempatan ini kami ingin merespon beberapa hal terkait dengan

perubahan APBD tahun 2022 ini:

1. Terkait realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), meskipun dalam suasana

Pandemi justru kami berpendapat sebaliknya, kami memandang perlu

mengoptimalkan potensi unggulan daerah yang dapat menyumbangkan

kontribusi terhadap peningkatan PAD, baik dari sector perdagangan,

pertanian, perikanan, pariwisata maupun dari sector unggulan lainnya.

Lakukanlah penataan system dan prosedur yang tepat dalam pemungutan


PAD, termasuk upaya penertiban dan pengendalian pungutan, peningkatan

kualitas perencanaan, peningkatan fungsi koordinasi dan mendorong

peningkatan peran perangkat daerah pengelola PAD, kerjasama dengan

stakeholders, upaya mendatangi wajib pajak/retribusi secara langsung,

evaluasi dan monitoring secara berkala dan terukur. Hal ini bukan tidak

mungkin sebab dibeberapa daerah mampu mempertahankan PAD bahkan

meningkatkan PAD pada Perubahan APBD mereka. Mohon penjelasan

saudara

2. Orienatasi belanja untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang

kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan lainnya harus tetap menjadi

prioritas utama sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh

masyarakat. Alokasi belanja tetap memenuhi urusan pendidikan 20 persen,

urusan kesehatan minimal 10 persen dan seterusnya.

3. Kami menyampaikan kepada Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan

anggaran pada peningkatan kesehatan masyarakat, penguatan perlindungan

social, penguatan dan pemulihan ekonomi di tengah pasca pandemic ini,

menggerakkan roda perekonomian baik melalui sector usaha mikro,

pertanian, perikanan, menuntaskan infrastruktur yang terbengkalai yang

memiliki daya dukung terhadap perekonomian masyarakat dengan selalu

melibatkan sumber daya local.. Mohon penjelasan saudara..

4. Kami meminta agar Perubahan APBD benar-benar didasarkan pada kajian

secara komprehensif baik pada sumber-sumber pendapatan maupun pada


belanja program dan kegiatan yang harus diselesaikan, program yang dibuat

haruslah tepat waktu dan tepat sasaran sehingga tidak menimbulkan SILPA

dikemudian hari, hal ini tentu didasari oleh pengalaman tahun-tahun

sebelumnya. Melakukan percepatan pengutamaan penggunaan alokasi

anggaran kegiatan (refocusing), dan perubahan alokasi anggaran melalui

optimalisasi penggunaan belanja tidak terduga yang tersedia dalam APBD

2022 dalam rangka antisipasi. Mohon respon saudara…

Saudara Pimpina, Bupati dan hadirin sekalian…

Demikianlah Pandangan umum ini kami sampaikan, atas perhatian

kita semua kami ucapkan terima kasih.

Billahittaufiq wal hidayah

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Juru Bicara

( )

Fraksi Persatuan Pembangunan Indonesia

DPRD Kabupaten Pesisir Selatan

Ketua : Armadi, SE

Sekretris : Irwan

Anggota : Drs. Erman Syawar

: Julianavia, SH, M.Si


PENDAPAT AKHIR

FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN INDONESIA

DPRD KABUPATEN PESISIR SELATAN

TERHADAP

RANCANGAN PERATURAN DAERAH


KABUPATEN PESISIR SELATAN TENTANG PERUBAHAN APBD
TAHUN 2022

Disampaikan Pada Rapat Paripurna


DPRD Kabupaten Pesisir Selatan
Selasa, 13 September 2022

Anda mungkin juga menyukai