OLEH
1
LATAR BELAKANG
1. Dalam pembangunan Nasional, tenaga kerja mempunyai
peranan & kedudukan yg penting sebagai pelaku & tujuan
pembangunan
2. Perlindungan tenaga kerja sebagai salah satu aspek penting
dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan untuk menuju
terwujudnya kesejahteraan pekerja
3. Visi dan misi K3 sebagai salah satu aspek perlindungan pekerja
di tempat kerja, merupakan program yang harus didukung aktif
semua unsur terkait
4. Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang
ketat, kebebasan, demokratisasi dan mutu produk yang prima
memerlukan stabilitas produksi yang didukung dengan
penyelenggaraan K3 yang konsisten
5. Secara universal maksud & tujuan utama dilaksanakannya
pengawasan ketenagakerjaan adalah utk mewujudkan
kesejahteraan & keadilan
6. Angka kecelakaan kerja yang cenderung meningkat
2
TUJUAN PELAKSANAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
KEPADA :
Lingkungan kerja
3
FOKUS
PELAKSANAAN
K3
Mencegah :
KECELAKAAN KERJA
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
4
PRINSIP
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
7
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
SEKTORAL
1. Pendelegasian kewenangan operasional
kepada sektor lain
2. Pertanggungan jawab kepada Menakertrans
RI
9
Data-Data Mengenai
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Tahun 2006
Rata-rata 5.000 org/hari di seluruh dunia meninggal
akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
Yang dialami oleh pekerja :
Diperkirakan terjadi sekitar 2,70 juta kecelakaan kerja
setiap tahun (baik yang menyebabkan kematian ataupun
cacat);
Terdapat 1,60 juta kecelakaan per tahun yang
disebabkan oleh penyakit akibat kerja;
1 dari 2 kasus yang terjadi, menyebabkan kehilangan
waktu kerja 4 hari atau lebih .
10
Lanjutan
Lebih dari 355.000 kematian di tempat kerja setiap
tahunnya;
Terjadi kehilangan sebesar 4 % dari World’s Gross
Domestic Product (GDP) senilai US$ 1.251.353 juta
untuk membiayai ketidakhadiran pekerja sebagai
akibat terjadi kecelakaan, kematian dan PAK,
pengobatan kecacatan dan kelanjutan hidup;
Kecelakaan dalam Penggunaan Bahan Kimia
Berbahaya menyebabkan kematian sekitar 340.000
pekerja , dimana 100.000 diantaranya disebabkan oleh
penyakit/gangguan pernafasan.
Sumber : ILO (2006)
11
Apa akibat kecelakaan kerja terhadap perusahaan ?
Direct
Insured Costs
Oregon average to close
a claim = $12,611
Biaya tak
terduga yang
Indirect Uninsured
menyebabkan
Costs
kebangkrutan !
Unknown Costs
12
JUMLAH KECELAKAAN KERJA
TAHUN 2001 - 2008
JLM KASUS
NO. TAHUN CACAT MENINGGAL
KECELAKAAN
13
K3 HARUS DIKELOLA =
FUNGSI PERSH LAINNYA
MANAJEMEN K3 :
PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP-
PRINSIP KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) KE DALAM
OPERASI PERUSAHAAN
(ADOPTED FROM GRIMALDI/SIMOND)
14
1. Tingkat Kecelakaan Kerja masih tinggi
2. Kesadaran Pengusaha & Pekerja masih rendah
3. Koordinasi Lintas Sektoral belum berjalan dengan baik
dan terdapat kesenjangan komunikasi >< kemajuan
tehnologi informasi
4. Kualitas & kuantitas pegawai pengawas & ahli K3
masih terbatas sementara kualitas SDM konstituen
semakin tinggi
5. Pelaksanaan K3 pada era Otoda masih belum berjalan
baik
6. Tantangan Globalisasi
15
7. Kesejahteraan Tenaga Kerja :
- Masih Relatif Rendah
- Tuntutan perlindungan Sektor Informal
8. Kondisi Regulasi :
- Permasalahan semakin kompleks
- Tuntutan kepentingan semakin tinggi
- Pengaturan baru sebatas Hak Minimal
- Pemanfaatan celah hukum secara negatif/Moral
Hazard
- Penegakan Hukum
9. Rising Demand
10. Nuansa Ketidak-adilan
16
11. Fenomena Era Reformasi
- Kebebasan, Demokratisasi dan HAM
- Otoda, penanganan yang tidak memadai
- Meningkatnya kepedulian masyarakat
- Disikapi dengan Paradigma Lama
12. Fungsi Kelembagaan Hubungan Industrial belum optimal
- Serikat Pekerja/Serikat Buruh
- Organisasi Pengusaha
- Lembaga Kerjasama Bipartit
- Lembaga Kerjasama Tripartit
- Peraturan Perusahaan
- Perjanjian Kerja Bersama
- Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan
- Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
17
UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
18
UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
19
UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
a) Ahli K3
b) P2K3 Perusahaan
c) Dewan K3 Nasional & Propinsi
d) Perusahaan Jasa K3 & Inspeksi
Teknis
e) Asosiasi Profesi K3
f) Perguruan Tinggi
g) Lembaga terkait lainnya
22
Lanjutan PROGRAM STRATEGIS
23
Lanjutan PROGRAM STRATEGIS
24
Data Perkembangan K3
Tahun 2006
1. Jumlh Persh : 4.502 Perusahaan
2. Pegawai Pengawas : 40 Org se Kaltim
3. AK3 : 184 Orang
4. SMK3 : 14 Perusahaan
5. Zero Acc Awd : 43 Perusahaan
6. Dokter & Poliklinik : 60 Dokter & 30 Prsh
7. Tutor HIV/AIDS : 905 Orang (Paramedis
& Pekerja)
25
Data Perkembangan K3
Tahun 2009
Jumlh Persh : 4.461 Perusahaan
Pegawai Pengawas : 40 Org se Kaltim
AK3 : 292 Orang
SMK3 : 14 Perusahaan
Zero Acc Awd : 37 Perusahaan
Dokter & Poliklinik : 60 Dokter & 30 Prsh
Tutor HIV/AIDS : 905 Orang
(Paramedis &
Pekerja)
26
PENGAWASAN
PENGAWASAN THD PENERAPAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
K3 DILAKUKAN OLEH :
1. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
(Pemerintah)
2. AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (Perusahaan)
27
Pelaksanaan K3
28
PERANGKAT K3 DI PERUSAHAAN
1. Lembaga K3 :
Panitia Pembina Keselamatan dan Keshatan Kerja
(P2K3)
Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK)
Regu Penanggulangan Kebakaran
Tim Tanggap Darurat
2. Personil K3 :
Ahli K3
Dokter Perusahan
Paramedis perusahaan
Petugas K3 dll
29
PERAN K3
DALAM PERUSAHAAN
Sebagai LOSS CONTROL untuk
mengendalikan kerugian atau inefisiensi
Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk
meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan
peraturan K3 dalam perusahaan
Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam
menjalankan fungsi kontrolnya dalam aspek
K3 30
KESIMPULAN
1. Pembudayaan K3 sebagai program
strategis perlu didukung semua pihak;
2. Peranan Ahli K3 dlm mendorong efektifitas
pengawasan K3 sangat penting dan
strategis;
3. Optimalisasi peranan lembaga K3 dan
sektor terkait agar dapat dicapai tingkat
sinergi yang optimal;
4. Dapat tersedianya kelengkapan pedoman
tehnis maupun standard-standard K3 baik
nasional maupun international.
31
32
√
33