PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam
dunia industri modern terutama bagi mereka yang berstandar internasional.
Kondisi kerja dapat dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang
terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman
berakibat pada luka-luka pada pekerja, penyakit, cacat, bahkan kematian, juga harus
diperhatikan ialah hilangnya efisiensi dan produktivitas pekerja dan perusahaan. Saat
ini sekitar 7 orang dari 100 pekerja penuh (full time) yang bekerja di sektor swasta
setiap tahunnya di Amerika mengalami kecelakaan atau penyakit di tempat kerja. Di
dunia sekitar 2,8 juta kasus mengakibatkan hilangnya waktu berproduksi dan setiap
tahunnya pula 6000 pekerja meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat kerja.
Perhatian pada keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan:
Mengontrol semua resiko dan potensi kecelakaan yang menghasilkan kecelakaan
dan kerusakan
Mencegah kecelakaan
Menghindari kerugian harta benda dan nyawa
Kerugian bagi perusahaan (cost)
Produktifitas dan daya saing yang tinggi dari perusahaan salah satunya dapat
tercapai karena tenaga kerja yang produktif secara stabil. Untuk mencapai itu maka
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan faktor penting bagi perusahaan.
Banyak faktor yang dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja di
antaranya adalah lingkungan kerja yang baik. Tanpa lingkungan kerja yang baik maka
motivasi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja tidak akan menjadi baik apalagi
meningkat. Faktor lingkungan kerja ini meliputi tempat kerja dan bahan-bahan serta
peralatan yang ada. Bahan-bahan kimia seperti kebocoran cairan, tumpahan atau
dampak bahan kimia dalam bentuk seperti debu, gas, cairan, asap dan fume dapat
mencemari udara lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Agar dapat
menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja, UU No.1 tahun 1970 pasal 3
1
G. Pembatasan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bahaya di Tempat Kerja
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas
yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan ataupenyakit akibat kerja
(PAK) - definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007. Secara umum terdapat 5 (lima)
faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya
kimia, faktor bahaya fisik/mekanik, faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya
sosial-psikologis. Tabel di bawah merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor
bahaya di atas :
1. Jamur.
2. Virus.
Faktor Bahaya Biologi
3. Bakteri.
4. Tanaman.
5. Binatang.
1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
Faktor Bahaya Kimia
5. Mudah Meledak.
6. Mudah Terbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif.
Faktor Bahaya
Fisik/Mekanik
1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
5. Tekanan.
6. Kebisingan.
7. Suhu.
8. Cahaya.
9. Listrik.
10. Getaran.
11. Radiasi.
1. Gerakan Berulang.
2. Postur/Posisi Kerja.
Faktor Bahaya Biomekanik
3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja/alat/mesin.
1. Stress.
2. Kekerasan.
Faktor Bahaya SosialPsikologis
3. Pelecehan.
4. Pengucilan.
5. Intimidasi.
6. Emosi Negatif.
Faktor kimia adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat kimia yang
meliputi bentuk padatan (partikel),cair, gas, kabut, aerosol dan uap yang berasal dari
bahan-bahan kimia (Permenkes,2011).
Bentuk faktor kimia dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Partikel
Debu
Uap Logam
Asap
Kabut
Aerosol
b) Nonpartikel
Gas
Uap Air
Pelarut
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau campuran yang berdasarkan sifat
kimia dan atau fisika dan atau toksiologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi
dan lingkungan. Penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja banyak
mengandung bahaya bagi keselamatan dan kesehatan manusia.
Sifat bahan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dipahami
dengan baik apabila sifat dari bahan kimia berbahaya tersebut dapat dipahami secara
garis besar beserta label-label bahayanya.
Bahan kimia di tempat kerja ada bermacam-macam antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Pernapasan (inhalation)
Bahan kimia yang berbau sangat berbahaya bagi tubuh kita. Hal
ini disebabkan bahan kimia tersebut dapat mncemari udara
bebas sehingga dapat terhirup oleh manusia dan masuk
kedalam tubuh.
Kulit (Skin absorption)
Kulit merupakan pelindung utama dari tubuh, akan tetapi bahan
kimia yang mengenai kulit dapat masuk dalam tubuh dan
Kulit
formaldehyde, nickel.
d) Asfiksiasi
Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan
atmosfer yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah
tanah. Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari
19,5% volume udara. Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan
oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada
kulit.
Contohnya :
-
Asfiksian sederhana
Asfiksian kimia
mesothelioma).
Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon
11
Otak : pelarut,lead,mercury,manganese.
Sistem syaraf peripheral : n-hexane,lead,arsenic,carbon
disulphide.
Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol
ethers.
Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated
hydrocarbons.
Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara ( pneumoconiosis)
Berikut ini adalah symbol serta penjelasan dari logo berbahaya:
12
aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan
mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis
maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan
tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk
14
Selain itu juga dapat menyebabkan kelainan fungsi dari organ tersebut seperti
Exretory, scretory, reabsorbsi, kegagalan ginjal akut, dan neprotic syndrome.
Kelainan sel darah akibat bahan kimia dapat menyebabkan:
Kelaianan Struktur :
Penurunan produksi)
Kelainan Fungsi :
Haemoglobinisasi
Maturasi
Keganasan (leukemia)
Peredaran sel darah merah (dipercepat)
Pada kelainan paru karena pengaruh bahan kimia dapat mengakibatkan
Kelaianan fungsi :
Ventilation
Gas tansfer
16
Kelainan syaraf juga dapat terjadi karena pengaruh bahan kimia, yakni
dengan mengakibatkan:
Struktur :
Fungsi :
Pituitary
Gonad
Thyroid
Adrenal
Agar tidak terjadi bahaya akibat factor kimia dalam lingkungan kerja
hendaknya sebelum melakukan sebuah pekerjaan harus di cek terlebih dahulu
peralltan kerja yang sesuai dengan SOP. Agar tidak terjadi kecelakaan kerja
yang mengabatkan gangguan kesehatan dan tidak mengganggu produktivitas
kerja.
Sebelum melakukan pekerjaan diharuskan untuk memakai alat pelindung diri
(APD) atau mengenakan pakain kerja yang sesuai. APD adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya
mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah
17
usaha rekayasa (engineering) dan cara kerja yang aman (work practice) telah
maksimum.
Penggunaan alat pelindung diri merupakan usahaterakhir untuk mengurangi
resiko secara maksimal, namun apabila pemakaian tidak tepat dapat menyebabkan
kecelakaan kerja. Perawatan alat pelindung diri (APD) dilakukan dengan maksud agar
sarana pelindung diri tetap memberikan perlindunganyang efektif terhadap faktorfaktor yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mencegah
kerusakan dan hilang, sarana pelindung diri harus disimpan dengan baik sesuai
dengan ketentuan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
18
Debu
Uap Logam
Asap
Kabut
Aerosol
Nonpartikel
Gas
Uap Air
Pelarut
Pelarut
Apabila bahan kimia diatas masuk kedalam tubh dapat
mnyebabkan gangguan organ dalam tubuh. Oleh karena itu
sebelum melakukan pekerjaan harus menggunakan alat
pelindung diri (APD)
19