Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kunjungan Instansi

Di Era persaingan pasar global, kualitas Sumber Daya Manusia

merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan suatu negara.

Keunggulan kualitas SDM merupakan potensi dasar untuk

menciptakan keunggulan produk sesuai dengan permintaan pasar.

Era globalisasi juga menuntut seseorang untuk terus meningkatkan

kompetensi dan keahlian guna menghadapi persaingan yang semakin

ketat. Selain kompetensi, hal yang tidak kalah penting adalah

pengalaman, terutama pengalaman di lapangan yang berhubungan dengan

kompetensi dan keahlian yang dimiliki seseorang tersebut. Keahlian atau

ketrampilan seseorang juga harus ditunjang dengan adanya pengalaman

kerja untuk mengetahui keadaan dunia kerja yang syarat akan persaingan.

Kunjungan Instansi merupakan salah satu sarana

untuk memperkenalkan dunia kerja kepada masyarakat, salah satunya

mahasiswa. Disamping untuk mengetahui kondisi dunia kerja,

kunjungan instansi juga sangat berperan dalam membentuk pola pikir

dan semangat mahasiswa untuk berpikir ke arah yang lebih luas,

sehingga diharapkan dapat tercipta mahasiswa yang kreatif dan tidak awam

dengan dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

1
Kunjungan Instansi yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman ini merupakan salah satu

upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia agar nantinya dapat bersaing

secara sehat di dunia kerja khususnya dalam bidang K3 (Kesehatan dan

Keselamatan Kerja). Dengan adanya kunjungan instansi ke PT Cipta

Kridatama ini diharapkan antara mahasiswa dan perusahaan dapat saling

bertukar informasi sehingga dapat menjalin hubungan yang saling

menguntungkan.

B. Tujuan Kunjungan Instansi


- Untuk mengetahui profil perusahaan
- Untuk mengetahui alur produksi batu bara di PT Cipta Kridatama
- Untuk mengetahui potensial hazard yang ada di lingkungan kerja

PT Cipta Kridatama
- Untuk mengetahui organisasi K3 di PT Cipta Kridatama
- Untuk mengetahui program program K3 yang ada sebagai bentuk

intervensi

C. Manfaat Kunjungan Instansi


- Mahasiswa dapat mengetahui profil dari PT Cipta Kridatama
- Mahasiswa dapat mengetahui alur produksi batu bara di PT Cipta

Kridatama
- Mahasiswa dapat mengetahui petensial hazard yang ada di

lingkungan kerja PT Cipta Kridatama


- Mahasiswa dapat mengetahui organisasi K3 yang ada di PT Cipta

Kridatama
- Mahasiswa dapat mengetahui program program K3 apa saja

yang di PT Cipta Kridatama ada sebagai bentuk intervensi

2
D. Tempat dan Waktu Kunjungan Instansi
PT Cipta Kridatama
Jl Dr Cipto Mangunkusumo 16-A Loa Janan,
Samarinda, Kalimantan Timur, 75136
info@ciptakridatama.co.id
Tanggal : Senin, 30 Juni 2014
Pukul : 08.00 16.00 WITA

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Kesehatan kerja adalah promosi dan pemeliharaan dari derajat

kesehatan yang terdiri dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari

tenaga kerja dalam semua pekerjaannya melalui pencegahan

penyakit, pengontrolan risiko K3, penyesuaian pekerjaan terhadap

tenaga kerja dan adaptasi tenaga kerja terhadap pekerjaan.


Keselamatan kerja adalah upaya untuk mencegah timbulnya

kecelakaan agar setiap karyawan dapat bekerja dengan aman dan

nyaman serta terhindar dari kecelakaan kerja seperti kebakaran,

peledakan, dan lain-lain, karena kecelakaan itu dapat menimpa siapa

saja dan kapan saja. Karen itu keselamatan kerja menyangkut

keadaan ling tempat melaksanakan pekerjaan dan menyangkut

masalah semua proses produksi barang atau jasa yang dapat

mengakibatkan timbulnya risiko kemungkinan bagi perusahaan. Oleh

karena itu, ling kerja harus disediakan sesuai dengan syarat dan

peraturan yang ditetapkan oleh instansi-instansi pemerintah yang

terkait, dan pelaku pekerjaan harus menguasai bidang-bidang

tugasnya masing-masing dan peralatan pekerja juga sarana kegiatan

harus dalam keadaan rapi, teratur, dan aman.


B. Tujuan Kesehatan Kerja

4
Hakikat Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja menurut

Sumamur (1996) adalah:


1. Tujuan Kesehatan Kerja
a. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja

yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai

negeri atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian hal ini

dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.


b. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan

kepada meningginya effisiensi dan daya produktivitas faktor

manusia dalam produksi.


Tujuan utama tersebut di atas dapat diperinci lebih lanjut

sebagai berikut: Pencegahan dan pemberantasan penyakit-

penyakit dan kecelakaan-kce akibat kerja, pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan

mempertinggi effisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,

pemberantasan kelelahan kerja dan pelipatgandaan kegairahan

serta kenikmatan kerja, perlindungan bagi masyarakat sekitar

suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran

oleh bahan limbah industry, dan perlindungan masyarakat luas dari

bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produksi-produksi

industri.
2. Tujuan Keselamatan Kerja
Tujuan penyelenggaraan keselamatan kerja adalah sebagai

berikut:

5
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.


b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat

kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman

dan efisien.
C. Perundang-undangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tata urutan peraturan perundangan yang berlaku adalah UUD

1945, TAP MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang Peraturan Pemerintah, Keputusan Pemerintah,

Keputusan Presiden, Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya seperti

Peraturan Menteri, Intruksi Menteri dan lain-lain. Berikut disajikan

peraturan perundangan bidang K3 sesuai hierarki.


1. Undang-undang
a. Undang-undang UAP Tahun 1930.
b. Undang-undang nomor 3 Tahun 1969.
c. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja (Lembar Negara

No.55 tahun 1969).


d. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
e. Undang-undang nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja.
f. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
g. Undang-undang RI No.25 tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan.
h. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.
2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Uap 1930 mengatur pembagian pesawat uap.

6
b. Peraturan Pemerintah RI nomor 7 Tahun 1973 tentang

Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan

Pestisida.
c. Permen RI nomor 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan

Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan,

Pengaturan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

dilakukan oleh Menteri Pertambangan setelah mendengar

pertimbangan Menteri Tenaga Kerja.


d. Permen RI nomor 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan Kerja

terhadap Radiasi.
e. Permen RI nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja

pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi


f. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1993

tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja.


3. Peraturan Menteri
a. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 Tengtang

Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam

Tempat Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi

nomor Per-01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes

bagi Dokter Perusahaan.


c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi

nomor Per-01/Men/1978 tentang Kesehatan dan Keselamatan

Kerja Dalam Penerbangan dan Pengangkutan Kayu.


d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi

nomor Per-03/Men/1978 tentang Persyaratan penunjukan dan

7
wewenang serta kewajiban Pegawai pengawas keselamatan

kerja dan ahli keselamatan kerja.

D. Proses Manajemen K3
Proses manajemen keselamatan dan kesehatan kerja meliputi

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dibidangb keselamatan kerja

yaitu
Fungsi perencanaan
Fungsi pelaksanaan dan
Fungsi pengawasan.

E. Alasan Perlunya Program K3

Kelangsungan hidup perusahaan dan terjaminnya karyawan

dalam bekerja menyebabkan timbulnya beberapa alasan mengapa

diperlukannya Program Keselamatan Kerja dalam suatu perusahaan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijabarkan beberapa alasan

mengapa diperlukannya program keselamatan kerja dalam suatu

perusahaan:

1. Moral
Pertama-tama, para manajer mengambil langkah pencegahan

kecelakaan karena berdasarkan alasan kemanusiaan. Mereka

melakukan hal tersebut untuk mengurangi atau meminimalkan rasa

sakit dan penderitaan akibat kecelakaan kerja bagi karyawan dan

keluarganya.
2. Hukum

8
Adanya ketentuan hokum ini selain untuk mengatur masalah

keselamatan kerja, juga terdapat hukuma-hukuman bagi mereka

yang terbukti bertanggung jawab terhadap kecelakaan yang telah

terjadi.
3. Ekonomi
Dari segi ekonomi, terdapat pula alasan Program

Keselamatan kerja ini diadakan agar dapat menghindari

terbuangnya biaya-biaya yang besar akibat terjadinya kecelakaan

baik untuk kecelakaan ringan maupun kecelakaan yang berat.

F. Organisasi Audit K3
Anggota audit K3 ditunjuk berdasarkan SK pimpinan perusahaan

dan berlaku untuk masa satu kali. Jumlah dan komposisi anggota tim

ditentukan sebagai berikut:


1. Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sampai dengan 100

orang, anggota tim minimal berjumlah 3 orang yang masing-masing

berasal dari mananjemen perusahaan, anggota P2K3 dan ahli K3

atau ahli lain yang ditunjuk khusus.


2. Perusahaan dengan jumlah karyawan diatas 100 orang, anggota

tim minimal berjumlah 4 orang (1 orang dari manajemen senior, 1

orang dari anggota P2K3, 1 orang dari ahli operasi/produksi, dan 1

orang dari ahli K3).

G. Unsur-unsur Yang Dinilai dalam Audit K3


Secara garis besar unsur yang diaudit terdiri dari tiga yaitu unsur

manusia, perangkat keras dan perangkat lunak (manajemen K3).

Secara terinci adalah sebagai berikut:

9
1. Manusia, dalam hal ini dilihat bagaimana system penerimaan,

penempatan, pembinaan, pengawasan dan disiplin tenaga kerja

terkait dengan masalah pelaksanaan tugas yang aman. Selain itu

juga dinilai program-program yang diarahkan untuk memotivasi

tenaga kerja dibidang K3 dan peningkatan kesadaran akan K3.

Dari audit ini harus diperoleh kepastian bahwa setiap pekerjaan

yang bersifat bahaya dikerjakan oleh orang yang tahu, mampu dan

mau bekerja secara benar dan aman.


2. Perangkat keras, untuk mengauit saran/prasarana di unit operasi

dalam industri proses berteknologi tinggi perlu dilakukan review

terhadap plot plan, proses flow diagram, pipe dan instrument

diagram,dokumen peralatan, cacatan tentang kegagalan yang

terjadi, hasil inspeksi dan sebagainya, sehingga dapat disusun

daftar peralatan yang akan diperiksa, berapa jumlahnya dan

dimana letaknya. Ada baiknya saran ini dianalisir per daerah pabrik

agar tidak membingungkan. Sarana-sarana yang ada dinilai

keadaannya, pemeliharaannya keteraturan dan apakah sarana

tersebut memenuhi ketentuan/peraturan/standar yang berlaku.

Untuk perusahaan jasa dan perusahaan lain, perlu dilihat sistem

operasi, aspek teknis operasi dan lain-lain. Perangkat keras yang

dilihat antara lain:


a. Sarana produksi/operasi

10
b. Sarana K3 dan keadaan tempat kerja seperti kebersihan,

keteraturan dan ketepatan peletakan saran kerja.


c. Aspek ergonomika dan lingkungan kerja.
3. Manajemen K3 (perangkat lunak), untuk meninjau/menilai unsure

ini perlu dipelajari bentuk manajemen K3 yang baik. Unsur yang

dinilai antara lain:


a. Kepemimpinan dan keterlibatan manajemen di bidang K3.
b. Pelatihan K3 bagi karyawan dan manajemen.
c. Pelaksanaan inspeksi K3.
d. Prosedur dan peraturan K3 yang berlaku, sejak tahap

perancangan, operasi, pemeliharaan, modifikasi dan

pembongkaran instalasi.
e. Promosi K3.
f. Bentuk komunikasi dan sistem informasi bidang K3
g. Pengendalian bahaya secara teknis dan melalui pengendalian

pembelian barang (prosedur pengadaan barang apakah sudah

menjamin keselamatan operasi)


h. Organisasi K3
i. Peran P2K3
j. Kesiagaan menhadapi keadaan darurat dan prosedurnya
k. Dan lain-lain.

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) telah

menyusun daftar periksa dan daftar pertanyaan sebagai alat audit K3

yang meliputi:
a. Organisasi dan administrasi yang terdiri dari:
1) Manajemen K3
2) Manajemen resiko
3) Pendidikan, pelatihan dan penerimaan pegawai
b. Pelaksanaan K3, yang terdiri dari:
1) Kesehatan kerja
2) Pengamanan
3) Alat angkat
4) Alat angkut

11
5) Tempat dan cara penyimpanan material
6) Perencanaan keadaan darurat
7) Penanggulangan kebakaram
8) P3KK
9) Laporan kecelakaan
10)Pemeriksaan kesehatan
11) Analisis kesehatan
12)Promosi K3
13)Lingkungan kerja dan kebersihan

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Tumbuh dari perusahaan penyewaan dan penggunaan alat berat,

PT Cipta Kridatama kini berkembang menjadi salah satu penyedia jasa

pertambangan terkemuka di Indonesia.

Didukung ABM Investama Group yang merupakan anak usaha

Tiara Marga Trakindo (TMT), PT Cipta Kridatama berhasil membangun

sistem dan praktek terintegrasi dari hulu ke hilir yang mutlak

dibutuhkan setiap operasi pertambangan. Kompetensi itu mulai dari

survei dan eksplorasi, pemodelan (tofografi dan geologi), pengeboran

dan peledakan, pemindahan lapisan tanah penutup, ekstraksi

tambang, transportasi, pembangunan fasilitas pendukung, manajemen

tempat penyimpanan dan pengolahan, hingga rehabilitasi tambang.

Berkantor pusat di Jakarta, tekad PT Cipta Kridatama

memberikan layanan terbaik dan komprehensif hingga dipilih sebagai

mitra terpercaya dan memberikan nilai tambah maksimal bagi

pengguna jasanya, ditegaskan melalui visi Menjadi Penyedia Jasa

Pertambangan Indonesia yang Terkemuka. Visi ini diwujudkan

13
melalui enam nilai yang dianut pemegang saham, manajemen, serta

seluruh karyawan, yaitu integritas, pengembangan yang berkelanjutan,

keunggulan, proaktif, bertanggungjawab, dan kerjasama tim.

Visi dan nilai-nilai itu diimplementasi dengan menerapkan standar

keamanan tinggi, ramah lingkungan, komitmen pengembangan dan

pelibatan masyarakat, serta penggunaan perangkat dan sistem terkini

yang terintegrasi di setiap operasi perusahaan. Hasilnya adalah

efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan yang terefleksi dari

keuntungan ekonomi dan non ekonomi maksimal yang diterima para

pengguna jasa PT Cipta Kridatama.

PT Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai

pengembangan dari jasa penyewaan dan penggunaan alat berat PT

Trakindo Utama. Industri tambang Indonesia yang tumbuh pesat

mendorong perusahaan mengubah haluan bisnis ke jasa

pertambangan terpadu dari tambang hingga pelabuhan pada 2003.

Dalam perkembangannya, sejak 2010 perusahaan diintegrasikan

di bawah payung ABM Investama Group, perusahaan investasi

strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur.

PT ABM Investama Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan

kode ABMM adalah bagian dari Tiara Marga Trakindo (TMT), salah

14
satu kelompok usaha nasional terbesar di negeri ini yang telah

berkecimpung lebih dari 40 tahun di sektor industri berat.

Evolusi yang dilalui membawa PT Cipta Kridatama berada dalam

satu jaringan bisnis yang tersinergi, dari penambangan batubara, jasa

kontraktor pertambangan, dan solusi ketersediaan energi listrik.

Kontribusi signifikan yang telah diberikan perusahaan dalam sinergi

itu, dalam waktu singkat telah menempatkan PT Cipta Kridatama

sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan terkemuka. Saat ini

perusahaan didukung oleh lebih dari 3.400 karyawan kompeten di

bidangnya, 624 unit alat berat dan penunjangnya, serta sistem dan

teknologi termodern sesuai izin pertambangan Nomor

904/30/DJB/2011 tertanggal 4 Juli 2011.

Kompetensi PT Cipta Kridatama sebagai penyedia jasa

pertambangan kelas dunia, selain terefleksi dari dukungan ABM

Investama Group, jajaran manajemen yang kokoh dan teruji,

dibuktikan pula dengan perolehan ISO14001:2004,

OHSAS18001:2007, dan ISO9001:2008, yang menunjukkan praktek

berstandar tinggi dalam kualitas ketata-laksanaan, keselamatan,

kesehatan kerja, dan pengelolaan lingkungan.

VISI

15
"Menjadi penyedia jasa pertambangan Indonesia yang terkemuka"

MISI

1. Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan

berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan

menguntungkan yang memaksimalkan nilai pemegang saham.

3. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan

mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat

yang baik.

NILAI INTI PERUSAHAAN

1. Integritas
Kami senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi

dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam

setiap kegiatan.
2. Pengembangan Berkelanjutan
Kami bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan

kami berikut sumber daya manusianya.


3. Keunggulan
Kami Terus berupaya untuk mencapai standar kinerja tertinggi.
4. Proaktif
Kami terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru

untuk meningkatkan mutu bisnis kami.

16
5. Tanggung Jawab
Kami bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan

atas segala keputusan dan tindakan yang kami ambil.


6. Kerjasama Kelompok
Kami mendorong dan mendukung ke-aneka-ragaman tenaga kerja

berdasarkan azas saling percaya dan menghormati serta bersama-

sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan

berkomunikasi secara baik.

BISNIS INTI

1. Jasa Pertambangan
Pelayanan jasa pertambangan telah menjadi inti bisnis PT

Cipta Kridatama sejak tahun 1997. Menganut sistem manajemen

mutu, PT Cipta Kridatama secara konsisten berupaya

memininalkan resiko operasional dan menjaga pencapaian

kuantitas sesuai waktu yang diamanatkan dalam kontrak

kerjasama. Ditunjang dengan karyawan berkualitas dan tempat

kerja yang memadai, PT Cipta Kridatama secara terus menerus

berusaha memenuhi seluruh persyaratan yang diinginkan oleh para

kliennya.
Melalui strategi Pit to Port, PT Cipta Kridatama menyediakan

solusi lengkap pertambangan yang akan menaikkan margin dan

tingkat pengembalian aset bagi semua kliennya melalui

17
kemampuan yang terintegrasi dalam open pit kontrak jasa

pertambangan yang meliputi:


a. Survey Pertambangan

b. Pemodelan (Topografi dan geologi)

c. Desain tambang dan penjadwalan produksi

d. Pengeboran dan peledakan

e. Pengupasan tanah penutup

f. Pengolahan bahan galian

g. Pengangkutan bahan galian

h. Pengaturan tempat penimbunan bahan galian

i. Pekerjaan pasca tambang

j. Jasa pertambangan lainnya

2. Jasa Konstruksi

Sejak awal 2013, PT Cipta Kridatama telah mengembangkan

sayap bisnisnya ke area jasa konstruksi. Pengembangan ini

dilakukan guna memperluas jaringan bisnis, sekaligus

menyediakan solusi terintegrasi bagi seluruh klien / calon klien di

18
berbagai sektor industri, seperti: pertambangan, minyak dan gas,

geotermal, industri, dan infrastruktur umum. Kami memiliki

komitmen penuh dalam mengembangkan layanan kerja yang luas

dan berkesinambungan di seluruh Indonesia, sekaligus kerjasama

yang erat dengan para konsultan utama, komunitas, dan

pemerintah terkait guna mendukung klien kami dalam mencapai

tujuan bisnisnya.

Saat ini, layanan utama PT Cipta Kridatama mencakup

proyek-proyek jasa Build Only / Construct Only, yang terdiri atas:

a. Manajemen Proyek

b. Manajemen Material

c. Dukungan Pengadaan

d. Jasa Konstruksi

e. Jasa Pre-Commissioning / Commissioning

f. Jasa Perawatan dan Operasi

Fokus proyek PT Cipta Kridstsma saat ini terutama untuk

infrastruktur sipil, termasuk namun tidak terbatas pada proyek-

proyek:

19
a. Pekerjaan Tanah dan Persiapan Lahan

b. Jalan dan aksesorinya

c. Konstruksi / Persiapan Landasan Pengeboran

d. Fasilitas pertambangan (kamp, bangunan, perkantoran, dsb.)

e. Pekerjaan struktur baja dan beton

Guna mendukung aktivitas perusahaan, PT Cipta Kridatama

sudah terdaftar sebagai anggota di Asosiasi Kontraktor Indonesia

(AKI) sejak bulan Februari 2014. Kami juga telah mengantongi

sejumlah sertifikasi yang relevan (misal: SKT Migas), pun terdaftar

sebagai Penyedia Jasa Tetap di sejumlah perusahaan

pertambangan dan minyak & gas ternama.

3. Lingkup Pekerjaan

- Pengupasan lapisan tanah penutup

- Penyewaan alat berat

- Pengangkutan dan transportasi batubara

- Pengupasan tanah pucuk

20
- Pembukaan lahan

- Penanganan lumpur

4. Kebijakan QSHE
Dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang terbaik

kepada pelanggan, mengendalikan aspek, dampak dan risiko dari

kegiatan tambang dan aktifitas pendukungnya, PT Cipta Kridatama

(PT CK) berkomitmen untuk menerapkan Sistem Manajemen

Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (MK3L)

yang berkelanjutan. Dalam rangka menjalankan komitmen ini, PT

CK akan:

- Memastikan pelayanan jasa pertambangan yang diberikan

kepada pelanggan telah sesuai dengan persyaratan yang

diberikan dalam hal target produksi, kontinuitas dan kualitas

produksi.

- Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan perundangan K3L

dan peraturan K3L lainnya yang terkait yang dapat diaplikasikan

sebagai persyaratan minimum dan mendukung pengembangan

pengendalian K3L dengan standar yang lebih tinggi dari

peraturan perundangan yang dikeluarkan pemeerintah

setempat (nasional maupun lokal).

21
- Menetapkan, memantau dan meninjau ulang secara berkala

target dan sasaran tahunan Mutu, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja serta Lingkungan (MK3L).

- Memastikan kebijakan MK3L ini dipahami dan dilaksanakan

oleh seluruh karyawan, sub kontraktor dan pihak-pihak lain

yang berhubungan dengan PT CK sebagai upaya untuk

mencapai sasaran MK3L yang telah ditetapkan.

- Melakukan upaya-upaya yang signifikan dalam rangka

mengendalikan risiko K3L untuk mencegah terjadinya cedera,

penyakit akibat kerja, kerusakan harta benda serta pencemaran

lingkungan.

Melakukan audit dalam internal organisasi PT CK dan sub

kontraktor dan meninjau secara berkala terhadap penerapan

Sistem Manajemen MK3L yang telah disusun, serta memantau dan

meningkatkan kinerja dari MK3L secara berkesinambungan dengan

melakukan perbaikan secara terus menerus.

5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial (TJS) Perusahaan adalah prinsip dasar

dan komitmen dalam membangun hubungan dan kemitraan yang

22
seimbang antara PT Cipta Kridatama, mitra kerja, masyarakat,

lingkungan, pemerintah, dan pemilik konsesi pertambang.

PT Cipta Kridatama sebagai penyedia jasa pertambangan

terintegrasi menyadari pentingnya komunitas dan lingkungan di

sekitar operasinya. Komitmen mengembangkan dan menjaga

kualitas lingkungan itu khususnya di bidang pendidikan, sosial,

budaya, dan kesehatan.

Program yang menjadi implementasi komitmen TJS PT Cipta

Kridatama, sangat terkait dengan kebutuhan dan kepentingan

dasar masyarakat, antaranya perbaikan infrastruktur jalan,

pengadaan air bersih, pembangunan dan perbaikan sarana ibadah,

balai adat, gedung sekolah, dan bantuan obat ke pusat-pusat

kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup warga

sekitar.

Akan halnya komitmen yang berkaitan langsung dengan

operasional perusahaan, diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan

dan kemandirian ekonomi masyarakat lokal serta kesempatan kerja

dan peluang menciptakan lapangan kerja masyarakat lokal.

Kesungguhan melibatkan potensi lokal itu juga dilaksanakan

dengan penunjukan langsung sub-kontraktor atau perusahaan lokal

23
sebagai mitra, dengan mengikuti standar yang diterapkan oleh PT

Cipta Kridatama.

B. Alur produksi batu bara di PT Cipta Kridatama

Alur produksi batu bara di PT. Cipta Kridatama melalui 7 tahap, yaitu :

1. Land Clearing

Land Clearing adalah kegiatan pembukaan dan pengolahan lahan

sampai dengan lahan tersebut siap ditanami berbagai jenis

tanaman/pepohonan.

2. Top Soil Removal

Adalah pemindahan lapisan top soil (lapisan 1) atau pengupasan

lapisan tanah teratas yang mengandung humus. Ketebalan topsoil

umumnya 0,3-1meter dari permukaan tanah. Lapisan di bawahnya

yang masih gembur disebut subsoil. Kedua lapisan tanah ini

diambil dan dipindahkan untuk nantinya akan digunakan lagi pada

proses reklamasi.

3. Drilling and Blasting

24
Drilling and Blasting adalah proses penghancuran tanah dengan

tekstur yang keras, dengan cara meledakkan lapisan tanah.

4. Overburden removal

Overburden removal adalah kegiatan memindahkan material

bongkaran dari alat gali (excavator jenis backhoe maupun shovel)

dari point loading ke tempat penumpukan/pembuangan yang telah

direncanakan yang disebut disposal. pengkerukan lapisan tanah

sampai pada pemindahan (lapisan 2)

5. Coal Minning

Coal Minning adalah mengambil batu bara dibawah lapisan.

6. Top Soil Recovery

Top Soil Recovery adalah proses penimbunan kembali galian

dengan menggunakan top soil yang telah dipindahkan.

7. Overvburden

C. Potensial Hazard di lingkungan kerja PT Cipta Kridatama


Potensi Hazard yang ada di lingkungan kerja PT Cipta Kridatama

pada bagian lingkungan salah satunya pada alat kerja, yaitu ;


1. Excavator

25
Skenario Konsekuensi Resiko
Kebakaran Mesin Kerusakan alat
Bucket menabrak vesel HD yang Kerusakan alat

mundur
Unit amblas karena lantai tidak Kerusakan alat

stabil
Operator jatuh terpeleset di Cidera terkilir

tangga
Operator tersembur uap radiator Luka Bakar
Menambrak orang lain di areal Cedera kepala

swing
Sumber bahaya Excavator, yaitu:

- Swing Area
- Posisi terhadap face
- Posisi idler dan drive
- Blind area
- Api di ruang mesin
- Akses (tangga,tempat berjalan)
- Tekanan sistem hidrolik
- Ergonomi dan kenyamanan operator

2. Dozer

Skenario Bahaya Konsekuensi Resiko


Terguling di areal yang miring Fatal
Menabrak unit lain saat mundur Kerusakan alat
Masuk jurang di pinggiran Fatal

disposal
Tertimpa pohon saat land clearing Kanopi,rusak dan fatal
Kebisingan mesin Gangguan pendengaran

3. Heavy Duty Dump Truk

Skenario Bahaya Konsekuensi resiko

26
Menabrak unit kecil atau Kerusakan alat dan fatal

excavator waktu mundur


Terguling karena jalan licin Cidera ringan dan kerusakan alat
Jatuh karena meloncat ke unit lain Patah tulang
Melindas unit yang lebih kecil Fatal
Menyerempet unit lain waktu Kerusakan alat

parkir
Tersembur air panas radiator Luka bakar
Engine over running Kerusakan unit
Terguling saat dumping dengan Kerusakan unit

vessel terangkat

Sumber bahaya Heavy Duty Dump Truk


- Blind area
- Kecepatan
- Kemiringan jalan
- Front/dumping area
- Api di ruang mesin
- Akses (tangga, tempat berjalan)
- Tekanan sistem hidrolik/pneumatic

4. Blasthole Drilling Machine

Skenario bahaya Konsekuensi resiko


Mast patah karena misoperation Unit/alat rusak
Debu masuk ke dalam kabin Gangguan kesehatan
Drill bit hilang Loss time
Unit drill rebah/terbalik Unit/alat rusak
Unit ditabrak unit lain Unit/alat rusak

5. Motor Grader

Skenario bahaya Konsekuensi resiko


Ditabrak hauler Unit/alat rusak
Masuk parit/jurang Alat rusak/cidera serius
Alat rusak karena misoperation Loss time

27
6. Compactor

Skenario bahaya Konsekuensi resiko


Ditabrak hauler Unit/alat rusak
Masuk parit/jurang Alat rusak/cidera serius
Alat rusak karena misoperation Loss time

7. Light Vehicle

Skenario bahaya Konsekuensi resiko


Terguling di area yang miring Fatal
Menabrak unit lain saat mundur Kerusakan unit
Terlindas alat berat saat di blind Fatal

spot area
Terbalik pada saat licin atau over Fatal

speed

Selain itu juga ada pada lingkungan kimia, Pada PT Cipta

Kridatama karena sebagian besar kegiatan adalah kegiatan

pertambangan batu bara, maka para operator dan staff berpotensi

terpapar elemen berbahaya dari batu bara tersebut. Batu bara adalah

zat kompleks, yang secara alami mengandung unsur kimia, termasuk

merkuri, selenium, dan arsen. Pembakaran batu bara dapat

menghasilkan unsur yang dilepaskan dari pembangkit listrik dengan

dampak yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia dan

lingkungan.
Pembakaran batu bara itu sendiri menghasilkan limbah yang

umumnya terdiri dari bahan mineral yang tidak mudah terbakar,

bersama sejumlah kecil karbon yang tidak bereaksi. Produksi limbah

28
ini dapat diminimalkan dengan pembersihan batu bara sebelum

pembakaran. Selain itu hasil dari galian lahan lapisan tanah ke-6 untuk

mendapatkan batu bara akan menghasilkan air tanah yang kadar

asamnya sangat tinggi. Air asam tambang terbentuk saat mineral

sulfida tertentu yang ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana

terdapat air dan oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan

terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam.

Hasil reaksi kimia ini, beserta air yang bersifat asam, dapat keluar dari

asalnya jika terdapat penggelontor yang cukup, umumnya air hujan

yang pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasi. Air yang keluar

dari sumbernya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah air asam

tambang tersebut. Hal ini sangat berbahaya bagi pekerja yang

bertugas memompa air tersebut untuk mengeringkan tanah agar dapat

ditimbun kembali menggunakan tanah humus atau top soil. Usaha ini

diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah,

mengeringkan atau mengeluarkan air yang masuk ke daerah

penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya

aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang

berlebihan, terutama pada musim hujan. Selain itu penyaliran tambang

ini juga dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan alat serta

mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga alat alat

mekanis yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur yang

29
lama. Air yang sangat tinggi asamnya tersebut dapat menyebabkan

dampak negatif bagi lingkungan,biota perairan, kualitas air permukaan

dan masyarakat disekitar wilayah tambang.

D. Program program K3 yang ada di PT Cipta Kridatama

Dari hasil kunjungan di PT Cipta Kridatama, untuk menghindari

dampak dari fatigue (kelelahan kerja) perusahaan mengadakan

operator cadangan untuk sihft malam pada malam ke-5 dan malam ke-

6. Karena pada malam terakhir di setiap minggu, di shift malam

tersebut paling besar risiko fatigue terjadi. Mengadakan annual MCU

yang dilaksanakan setahun sekali bagi para pekerja.

30
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- PT Cipta Kridatama sebagai pengembangan dari jasa penyewaan

dan penggunaan alat berat PT Trakindo Utama. Industri tambang

Indonesia yang tumbuh pesat mendorong perusahaan mengubah

haluan bisnis ke jasa pertambangan terpadu.

- Alur produksi batu bara di PT Cipta Kridatama meliputi land

clearing, Top Soil Removal, Drilling and Blasting, Overburden

removal, Coal Minning, Top Soil Recovery, Overvburden

- Potensi Hazard yang ada di lingkungan kerja PT Cipta Kridatama

pada bagian lingkungan salah satunya pada alat kerja, yaitu

Excavator, Dozer, Heavy Duty Dump Truk, Blasthole Drilling

Machine, Motor Grader, Compactor, Light Vehicle. Selain itu juga

ada pada lingkungan kimia dari elemen berbahaya termasuk

merkuri, selenium, dan arsen juga dari Air Asam Tambang (AAT)

yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan masyarakat

di sekitar lingkungan tambang.


- Program K3 yang dibuat oleh perusahaan untuk mengurangi

kecelakaan kerja akibat fatigue yaitu pengadaan operator

cadangan untuk shift malam pada malam ke-5 dan ke-6.

B. Saran

31
- Sebaiknya untuk penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) lebih

diperhatikan agar jika ada pengunjung atau kunjungan dari luar

dapat menggunakan APD agar terhindar dari bahaya atau

kecelakaan saat berkunjung.


- Pemberian intervensi bagi pekerja yang telah menjalankan annual

MCU dan terdeteksi memiliki penyakit.


- Memperhatikan gizi kerja para karyawan dengan penyediaan

sarana gizi kerja berupa kantin dan ruang makan yang tidak jauh

dari tempat kerja karyawan.

32

Anda mungkin juga menyukai