1. MUCHAMAD MANSUR
(KETUA) 2. FADLI ZUMAL
(MODERATOR)
ANGGOTA
2
Latar Belakang
3
MAKSUD & TUJUAN
4
RUANG LINGKUP PENERAPAN K3
Norma
K3 KELEMBAGAAN
Norma Penerapan SMK3
Norma
K3 KESEHATAN
5
DASAR HUKUM
PENGAWASAN NORMA K3
KELEMBAGAAN:
▪ UU No. 1 Tahun 1970 (Keselamatan Kerja)
▪ PP No. 50 Tahun 2012 (Sistem Managemen Keselamatan Kesehatan Kerja)
▪ Permenaker No. 4 Tahun 1987 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
▪ Permenaker No. 02 Tahun 1992 (Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
▪ Permenaker No. 4 Tahun 1995 (Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
▪ Permenaker No. 5 Tahun 1996 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja)
▪ Permenaker No. 18 Tahun 2016 (Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
6
DASAR HUKUM
PENGAWASAN NORMA K3 KESEHATAN:
▪ UUD 1945 Pasal 27 ayat (2)
▪ UU No. 3 Tahun 1969 (Persetujuan Konvensi ILO – Higiene Perniagaan & Kantor)
▪ UU No. 1 Tahun 1970 (Keselamatan Kerja)
▪ UU No. 3 Tahun 1992 (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
▪ UU No. 23 Tahun 1992 (Tentang Kesehatan)
▪ UU No. 13 Tahun 2003 (Ketenagakerjaan)
▪ PP 88 Tahun 2019 (Kesehatan Kerja)
▪ Permenakertranskop No. 1 Tahun 1976 (Kewajiban Latihan HIPERKES Bagi dokter Perusahaan)
▪ Permenaker No. 1 Tahun 1979 (Kewajiban Latihan HIPERKES dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan)
▪ Permenakertrans No. 02 Tahun 1980 (Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja)
▪ Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 (Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja)
▪ Permenakertrans No. 7 Tahun 1994 (Syarat Kesehatan dan Kebersihan dalam Tempat Kerja)
▪ Permenaker No. 8 Tahun 2010 (Alat Pelindung diri)
7
DASAR HUKUM
PENGAWASAN NORMA K3 KESEHATAN:
▪ Permenakertrans No. 7 Tahun 1994 (Syarat Kesehatan dan Kebersihan dalam Tempat Kerja)
▪ Permenaker No. 8 Tahun 2010 (Alat Pelindung diri)
▪ Permenakertrans No. 5 Tahun 2018 (K3 Lingkungan Kerja)
▪ Permen LHK No 5 Tahun 2022 (Pengolahan Air Limbah bagi Usaha dan / atau Kegiatan Pertambangan)
8
PENGENALAN PERUSAHAAN
9
TEMUAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi Pengawasan dan Implementasi K3 Kelembagaan
Temuan Positif
1. PT Perindustrian Bapak Djenggot mengelola bahan yang termasuk dalam kategori mudah terbakar. Maka dibentuk Tim Pemadam
Kebakaran dengan masing-masing anggotanya bersertifikat Pemadam Kelas C. Bahkan dalam susuna Tim tersebut dibagi dalam dua
regu untuk memudahkan pengaturan dalam system kerja shifting.
2. 6 personil operator forklift telah memiliki sertifikat operator K3 Forklift kelas II (Dua) yang telah disahkan oleh Kementrian
Ketenagakerjaan RI, akan tetapi lisensi 4 personil diantaranya sudah habis masa berlakunya.
3. Perusahaan sudah menerapkan system tanggap darurat jika terjadi kondisi darurat sudah ada petugas yang mengkoordinir sehingga
evakuasi bisa berjalan dengan baik.
4. Perusahaan sudah Memiliki AK3 Umum.
5. Perusahaan sudah membentuk Susunan anggota P2K3, meliputi Ketua P2K3 yang diangkat dari pimpinan perusahaan, Sekretaris P2K3
merupakan seorang Ahli K3 Umum serta memiliki sertifikasi sebagai Auditor K3, dan, anggota P2K3 yang merupakan perwakilan dari
divisi kerja yang ada di perusahaan baik yang sudah masuk di struktural maupun fungsional. Telah terdapat dokumen kerja tim P2K3.
6. PT Perindustrian Bapak Djenggot mengelola bahan kimia dalam jumlah yang besar, diperlukan Ahli K3 dalam Bidang Kimia. Maka dari
itu telah dilakukan Sertifikasi karyawannya sebagai Ahli K3 Kimia.
7. Perusahaan bekerjasama dengan PT Sucofindo dalam hal audit uji dan riksa lingkungan dan kimia.
10
TEMUAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi Pengawasan dan Implementasi K3 Kelembagaan
Temuan Negatif
1. Terdapat TPS LB3, Namun belum ada dokumen Izin TPS LB3 yang ditemukan dalam lampiran data yang disampaikan.
2. Tenaga Kerja PT Perindustrian Bapak Djenggot telah memiliki 3 personil Petugas P3K di Tempat Kerja yang telah disahkan oleh
Kementerian Ketenagakerjaan RI, akan tetapi 1 diantaranya memiliki lisensi yang sudah habis masa berlakunya.
3. Terdapat Sertifikasi Operator K3 Pesawat UAP Kelas II yang telah disahkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI, akan tetapi
lisensi yang dimiliki operator tersebut sudah habis masa berlakunya
4. Sesuai dengan jumlah karyawan sebanyak 265 orang dimana tiap 25 orang disediakan 2 peran petugas kebakaran dan 1 kordinator
untuk setiap 100 orang karyawan
5. Telah dibuat Tim Tanggap Darurat, namun belum ada dokumen yang menunjukkan bahwa Program/Kegiatan Tanggap Darurat telah
terencana dalam tahun berjalan dan tersedia anggaran pelaksanaannya.
6. Terdapat sertifikasi Ahli K3 Listrik dan Teknisi K3 Listrik yang telah disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, akan tetapi
kedua lisensinya memiliki masa berlaku yang sudah habis.
7. 6 personil operator forklift PT Perindustrian Bapak Djenggot telah memiliki Sertifikat Operator K3 Forklift Kelas II (Dua) yang
telah disahkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI, akan tetapi lisensi 4 personil diantaranya sudah habis masa berlakunya.
8. Perusahaan hanya memiliki 1 ahli K3 Kimia yang telah disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan 1 petugas K3 Kimia yang
bersertifikat BNSP.
11
TEMUAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi Pengawasan dan Implementasi K3 Kesehatan Kerja
Temuan Positif
1. Sarana protokol Kesehatan pencegahan COVID-19 sebelum memasuki area kerja.
3. Terdapat Ruang Fasilitas Kesehatan yang cukup memadai, Adanya : Kursi Roda dan Tandu menjadi kelengkapan fasilitas
kesehatan
6. Tersedia kotak P3K kelas A untuk 25 org yang rutin dilakukan pemeriksaaan tiap bulan tgl 6 baik isi, jenis maupun expirednya
13
TEMUAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi Pengawasan dan Implementasi Penerapan SMK3
Temuan Positif
1. Perusahaan menyediakan jalur pejalan kaki
4. Terdapat lampu emergency yang menyala Ketika terjadi padam listrik dan petunjuk exit untuk evakuasi
ketika terjadi kondisi gawat darurat
14
TEMUAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi Pengawasan dan Implementasi Penerapan SMK3
Temuan Negatif
1. Tidak ada hand rail atau pengaman lainnya di area dekat kolam
5. Ada kendaraan Roda 2 (dua) yang posisi Parkir tidak dalam keadaan mundur
15
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
K3 KELEMBAGAAN
16
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KELEMBAGAAN TEMUAN POSITIF
17
18
19
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KELEMBAGAAN TEMUAN NEGATIF
20
21
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KELEMBAGAAN
22
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KELEMBAGAAN
23
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
K3 KESEHATAN KERJA
24
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN KERJA TEMUAN POSITIF
25
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN
26
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN
27
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN KERJA TEMUAN NEGATIF
28
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN
29
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH K3
KESEHATAN
30
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
PENERAPAN SMK3
31
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH PENERAPAN
SMK3 TEMUAN POSITIF
32
33
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH PENERAPAN
SMK3 TEMUAN NEGATIF
34
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH SMK3
35
36
KESIMPULAN
Melalui aktivitas Praktek Kerja Lapangan serta analisa atas fakta-fakta yang ditemui di tempat kerja dan informasi yang
didapatkan dari perwakilan Manajemen PT. Perindustrian Bapak Djenggot, kami dapat merumuskan kesimpulan berikut:
1. Para Calon Ahli K3 Umum memiliki pengetahuan yang memadai tentang struktur organisasi dan keahlian K3 yang ada di PT.
Perindustrian Bapak Djenggot. Ini menunjukkan adanya pemahaman norma K3 Kelembagaan.
2. Meski mayoritas Operator Mekanik dan peralatan telah bersertifikat, namun ada beberapa sertifikat seperti operator forklift
yang telah kadaluarsa dan membutuhkan sertifikasi ulang.
3. Terdapat ketidakpatuhan beberapa karyawan terhadap aturan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), berdasarkan
pemeriksaan di lapangan. Ini mengindikasikan perlunya peningkatan kesadaran terhadap norma K3 Kesehatan.
4. Adanya indikasi kurangnya kepedulian mekanik terhadap kebersihan dan penataan alat kerja, menciptakan potensi kondisi
berbahaya.
5. Lingkungan kerja pada umumnya belum memenuhi standar K3 karena minimnya penanda K3 di tempat kerja. Ini memerlukan
peningkatan dalam penerapan peraturan yang berlaku.
6. PT. Perindustrian Bapak Djenggot diharapkan dapat memperkuat penerapan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1970 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP No 50
tahun 2012. Ini berhubungan dengan norma K3 SMK3.
7. PT. Perindustrian Bapak Djenggot harus konsisten dalam mengaplikasikan Budaya K3 sesuai peraturan dan hukum yang
berlaku, untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
perusahaan.
8. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap penerapan K3 di lokasi kerja untuk memastikan konsistensi penerapan Budaya K3
di Lingkungan Kerja.
37
SARAN
Saran perbaikan yang dapat kami berikan berdasarkan temuan negatif dari hasil observasi yang dilakukan di PT.
Perindustrian Bapak Djenggot adalah sebagai berikut :
1. Tingkatkan variasi dan frekuensi safety briefing untuk menumbuhkan kesadaran karyawan terhadap penggunaan
APD.
2. Tegur dan berikan sanksi bagi karyawan yang tidak konsisten menggunakan APD.
3. Lakukan pengecekan sertifikasi operator atau alat secara berkala dan selalu perbarui daftar master sertifikasi.
4. Tambahkan Safety sign di area risiko tinggi dan perbesar area parkir karyawan.
5. Pasang peredam suara di area dengan tingkat kebisingan tinggi dan tambahkan APAR serta sprinkler dan gas
detector di area produksi.
6. Lakukan sosialisasi terkait K3 dan Protokol Kesehatan Covid-19 secara rutin.
7. Pastikan kebersihan dan ketersediaan air dan sabun di fasilitas toilet.
8. Jaga dan tambahkan rambu-rambu K3 serta rambu-rambu jalur evakuasi di area tertentu.
9. Berikan waktu khusus untuk karyawan menjalankan ibadah dan tambahkan exhaust fan di setiap unit kerja.
10. Pastikan simbol B3 terpasang dengan benar dan MSDS mudah diakses.
11. Jalankan fungsi Struktur P2K3 dan laporkan kegiatannya secara rutin.
12. Monitor masa berlaku lisensi dan sertifikat K3 dan pengelolaan limbah B3.
38
TERIMA KASIH