Anda di halaman 1dari 41

MODUL

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN


DEMAM BERDARAH MELALUI PROGRAM SISMANTIK DI
SEKOLAH DASAR

NI WAYAN SEPTARINI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016
DAFTAR ISI

 
DAFTAR  ISI  ................................................................................................................................  ii  
BAB  I  PENDAHULUAN  ..............................................................................................................  1  
A.   Latar  Belakang  ..............................................................................................................  1  
B.   Relevansi  ......................................................................................................................  2  
C.   Tujuan  ...........................................................................................................................  2  
D.   Manfaat  ........................................................................................................................  2  
BAB  II  PENYAJIAN  KEGIATAN  ...................................................................................................  3  
A.   Penyajian  Hari  I  .............................................................................................................  3  
1.   Seven  Boom  ..............................................................................................................  3  
2.   Pretest  .......................................................................................................................  4  
3.   Focus  Group  Discussion  (FGD)  ..................................................................................  5  
4.   Penyuluhan  Dengan  Video  .......................................................................................  7  
5.   Ice  breaking  ..............................................................................................................  8  
B.   Penyajian  Hari  II  ............................................................................................................  9  
1.   Dinamika  Kelompok  ..................................................................................................  9  
2.   Penyampaian  Mekanisme  PSN  ...............................................................................  11  
C.   Penyajian  Hari  III  .........................................................................................................  13  
1.   Post  Test  .................................................................................................................  13  
2.   Pengumpulan  lembar  PSN  ......................................................................................  14  
3.   Pembagian  hadiah  ..................................................................................................  14  
4.   Penutup  Kegiatan  ...................................................................................................  15  
BAB  III  PENUTUP  ....................................................................................................................  16  
Evaluasi  Pretest  dan  Post  test  ............................................................................................  16  
1.   Evaluasi  Formatif  ....................................................................................................  16  
2.   Evaluasi  Proses  .......................................................................................................  16  
Umpan  Balik  dan  Tindak  Lanjut  .........................................................................................  17  
1.   Umpan  balik  ............................................................................................................  17  

ii  
 
2.   Tindak  lanjut  ...........................................................................................................  18  
Lampiran  1.  Materi  Pendidikan  Kesehatan  ............................................................................  19  
Lampiran  2.  Pedoman  FGD  ....................................................................................................  31  
Lampiran  3.  Kuisioner  ............................................................................................................  33  
Lampiran  4.  Pedoman  Pelaksanaan  Dinamika  Kelompok  ......................................................  36  
Lampiran  5.  Jadwal  Kegiatan  .....................................................  Error!  Bookmark  not  defined.  
DAFTAR  PUSTAKA  ..................................................................................................................  38  

iii  
 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban


ganda di mana penyakit menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu
telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit
degeneratif. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit
menular yang berkaitan dengan perilaku masyarakat dan sampai saat ini masih
menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial
dan ekonomi dan perilaku kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan Propinsi Bali tahun 2015,
jumlah penderita DBD di provinsi Bali dilaporkan sebanyak 10.759 kasus dengan
jumlah kematian 29 orang (angka insiden : 259,1/100.000 penduduk ; CFR/angka
kematian : 0,2 %). Denpasar adalah kota yang memiliki angka kematian tertinggi
akibat DBD pada tahun 2015 yaitu 14 kasus. (Profil Dinkes Kota Denpasar tahun
2015).
Salah satu upaya pemerintah Kota Denpasar untuk mengurangi kejadian DBD
adalah dengan kegiatan PSN. Kegiatan PSN sangat membutuhkan peran serta aktif
masyarakat. Salah satunya dengan memberdayakan anak sekolah melalui kegiatan
sismantik. Menurut Meumann (Kartono, 2007) yang mengamati perkembangan
menyatakan bahwa anak pada usia 7-12 tahun sudah mulai memahami benda-benda
dan peristiwa.
Puskesmas melakukan upaya menurunkan kejadian DB salah satunya dengan
membentuk kader jumantik anak sekolah yang disebut self jumantik di sekolah-
sekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas. Salah satu sekolah yang memiliki
self jumantik yaitu SDN 2 Pedungan. Kelompok self jumantik ini baru terbentuk pada
awal bulan Oktober. Tujuan pembentukan kelompok self jumantik ini yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa dalam upaya pencegahan penularan
DBD. Hal ini merupakan potensi yang besar jika dapat diberdayakan dalam
melaksanakan pemberantasan penyebaran DBD di lingkungan sekolah dan
lingkungan rumahnya masing-masing. Apabila seluruh siswa mempunyai
pengetahuan dan sikap yang baik dalam melaksanakan kegiatan PSN di lingkungan

1  
 
sekolah dan di rumah masing-masing maka diharapkan akan terjadi peningkatan
Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga kejadian DBD di Kecamatan Denpasar Selatan
mengalami penurunan.

B. Relevansi
Sebelumnya tidak ada penelitian mengenai program pendidikan kesehatan
tentang pencegahan demam berdarah pada siswa sekolah dasar yang dalam
partisipasinya berhubungan atau dapat mempengaruhi turunnya angka kejadian DBD
di Kelurahan Pedungan. Namun ada beberapa jurnal, seperti jurnal mengenai Peran
Pelatihan dan Kegiatan PSN Sekolah dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan
Partisipasi Dalam Penurunan Angka Kejadian DBD yang ditulis oleh Abednego
Wicaksono menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan PSN melalui program sismantik
di sekolah dapat membantu dalam pencegahan terjadinya DBD di suatu wilayah.

C. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai penyakit demam
berdarah dan pencegahannya.
2. Meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar untuk melakukan PSN di
lingkungan sekolah.
3. Memaksimalkan peran sismantik sekolah dasar.

D. Manfaat
1. Dapat meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai penyakit demam
berdarah dan pencegahannya.
2. Dapat meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar untuk melakukan PSN di
lingkungan sekolah.
3. Dapat memaksimalkan peran sismantik di sekolah dasar.

2  
 
BAB II
PENYAJIAN KEGIATAN

A. Penyajian Hari I

1. Seven Boom
Petunjuk Pelaksanaan
Permainan dilakukan untuk membuat peserta dan fasilitator saling mengenal
satu sama lain, peserta komunikatif dan berani memperkenalkan diri, membantu
peserta konsentrasi dan fokus dalam suasana pelatihan.
Melalui permainan tersebut, ada unsur-unsur yang bisa digunakan sebagai
pedoman untuk mengikuti pelatihan tersebut. Melalui permainan sederhana tersebut,
biasanya peserta akan lebih nyaman dan tidak sungkan terhadap fasilitator (orang
dliluar lingkungan sekolah) serta diharapkan dapat terjadi komunikasi 2 arah antara
peserta dan fasilitator. Unsur-unsur yang didapat dalam permainan ini adalah :
a. Keterbukaan
b. Semangat
c. Ketelitian
d. Konsentrasi
e. Komunikasi yang efektif
Tujuan Pelaksanaan
a. Peserta bisa saling mengenal satu sama lain.
b. Peserta menjadi lebih berkonsentrasi dan siap untuk belajar.
c. Fasilitator dapat mengetahui kelebihan tiap-tiap peserta.
d. Mencairkan suasana yang tegang menjadi lebih riang.
Langkah-Langkah Permainan
Melakukan permainan “seven boom” dimana peserta dan tim fasilitator akan
duduk berbaur dan membentuk huruf U. Permainan dimulai dengan menghitung
1,2,3,4,5,6, dan peserta/fasilitator yang mendapat menyebutkan bagian angka 7 harus
mengatakan “BOOM”. Putaran permainan dapat dimulai dari kanan atau kiri
pemimpin permainan. Jika salah mengucapkan urutan angka atau lupa mengatakan
boom pada saat urutan angka 7, maka peserta/fasilitator tersebut harus maju dan
memperkenalkan dirinya. Peserta permainan yang lain boleh menanyakan apa saja

3  
 
kepada peserta yang maju (sebatas perkenalan singkat). Permainan dapat dimulai
dengan tempo yang lambat kemudian cepat untuk membuat peserta konsentrasi.
Peserta yang telah maju, tidak diikutkan lagi dalam putaran permainan selanjutnya.
Permainan ini dimainkan dalam waktu 10 menit, jika ada peserta yang tidak maju
dalam permainan ini untuk perkenalan maka dapat dilakukan perkenalan diri secara
spontan.
Rangkuman
Selama kegiatan pembukaan, peserta sangat antusias mengikutinya tanpa ada rasa
canggung dan malu.

2. Pretest
Fasilitator akan mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta
terhadap materi DBD yang akan disampaikan dengan mengadakan pre-test. Pre-Test
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya kuisioner.
Kuisioner akan dibagikan kepada tiap peserta dan diberikan batasan waktu dalam
mengerjakan kuisioner tersebut.
Tujuan Pelaksanaan
Mengukur pengetahuan peserta pelatihan terhadap materi yang akan
disampaikan sehingga membantu fasilitator dalam menyiapkan materi yang akan
disampaikan serta menekankan beberapa materi yang dinilai kurang dimengerti oleh
peserta berdasarkan hasil pre-test.
Uraian Materi
Adapun kuisioner terdiri dari 15 pertanyaan yang mencakup materi yang akan
diberikan yakni :
a. Mengenal DBD dan Tanda Gejalanya
1) Pengertian
2) Tanda dan Gejala
3) Pertolongan Awal Pada Penderita DBD
b. Mengenal Nyamuk Penular DBD
1) Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
2) Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
3) Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti
c. Pencegahan DBD melalui Kegiatan PSN oleh Sismantik

4  
 
1) Kegiatan PSN Anak Sekolah (3M Plus)
-Kuisioner terlampir –
Langkah-Langkah Kegiatan
Fasilitator membagikan soal yang telah disiapkan kepada para peserta.
Nantinya peserta akan diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang ada
selama 15 menit. Setelah semua peserta selesai menjawab soal, maka fasilitator akan
mengumpulkan kembali lembar soal tersebut dan dilakukan penilaian.
Rangkuman
Pada proses pelaksanaan pretest, peserta dapat mengerjakan soal dengan baik
dan tidak melebihi dari waktu yang ditetapkan.

3. Focus Group Discussion (FGD)


Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan FGD dilaksanakan setelah kegiatan pre test.
Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang
Demam Berdarah Dengue. Adapun sasarannya adalah 12 orang siswa SD dengan
pengaturan tempat yang telah ditentukan. Pelaksana kegiatan ini dibagi menjadi 4
bagian, yaitu fasilitator, notulen, observer, dan dokumentasi. Alat bantu yang
digunakan yaitu notebook, alat tulis, recorder dan kamera.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
a. Pembukaan
1) Mengucapkan salam.
2) Mengucapkan terimakasih karena telah bersedia hadir.
3) Memberikan penjelasan tentang tujuan diadakan diskusi.
4) Menjelaskan bahwa pada diskusi ini tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Oleh karena itu dimohonkan kepada responden untuk mengemukakan
pendapat dan pengalamannya dengan sebebas-bebasnya.
5) Menjelaskan bahwa fasilitator hanya membatu mengatur jalannya diskusi.
6) Menjelaskan bahwa pada diskusi ini boleh mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan demam berdarah dengue.
b. Uraian Materi
1) Persepsi tentang penyakit demam berdarah

5  
 
Probing :
- Ceritakan bagaimana orang disekitar yang terkena penyakit demam
berdarah?
- Bagaimana perasaannya melihat orang terkena penyakit demam berdarah?
- Bagaimana menurut saudara terkait penyakit demam berdarah?
2) Pengetahuan demam berdarah
Probing:
- Menurut sepengetahuan saudara apa itu penyakit demam berdarah?
- Menurut saudara apa penyebab penyakit demam berdarah?
- Kenapa nyamuk dapat menularkan penyakit demam berdarah?
- Menurut saudara nyamuk seperti apa yang menyebabkan demam
berdarah?
- Menurut saudara bagaimanakah perkembangan nyamuk penyebab demam
berdarah?
- Menurut sepengetahuan saudara bagaimana tanda dan gejala penyakit
demam berdarah?
- Menurut saudara panas dan bintik-bintik merah seperti apa tanda penyakit
demam berdarah?
- Bagaimanakah langkah yang dapat dilakukan ketika mengalami tanda dan
gejala penyakit demam berdarah?
- Menurut sepengetahuan saudara dimanakah tempat berkembangnya
nyamuk demam berdarah?
- Tempat penampungan air seperti apa menurut saudara dapat menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk?
- Menurut saudara penampungan buatan seperti apa yang dapat menjadi
perkembangbiakan nyamuk?
- Sepengetahuan saudara penampungan alami seperti apa yang dapat
menjadi perkembangbiakan nyamuk?
- Bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah menurut saudara?
- Bagaimana saja pencegahan penyakit demam berdarah yang selama ini
saudara lakukan?
3) Faktor penghambat

6  
 
Ceritakan apa saja faktor penghambat saudara untuk melakukan pencegahan
penyakit demam berdarah?
4) Dukungan
Bagaimana dukungan keluarga dan sekolah dalam pencegahan demam
berdarah?
5) Akses Informasi
Menurut saudara bagaimana keberadaan informasi tentang penyakit demam
berdarah dari sekolah?
6) Harapan
Bagaimana harapan saudara terkait pencegahan demam berdarah?
c. Penutup
Sebelum diskusi diakhiri, responden dipersilahkan untuk menyampaikan
tambahan atas tanggapan yang telah disampaikan. Fasilitator menutup proses
diskusi dan diakhiri dengan ucapan terimakasih.

4. Penyuluhan Dengan Video


Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setelah kegiatan pretest. Kegiatan
penyuluhan ini menyasar peserta secara perorangan dan dilaksanakan selama 30
menit. Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan ini yaitu penyampaian materi tentang
DBD kepada peserta melalui media video. Alat bantu yang digunakan yaitu LCD,
alat tulis, laptop dan pengeras suara (speaker).
Tujuan Pelaksanaan
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu agar peserta lebih memahami dan
mengerti tentang DBD melalui pemutaran video.
Uraian Materi
Adapun materi yang disampaikan dalam video tersebut yaitu :
a. Penyebab penyakit DBD;
b. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti;
c. Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti;
d. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan lokasi nyamuk tersebut
berkembang biak;
e. Ciri-ciri penyakit DBD;

7  
 
f. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes
Aegypti.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Adapun urutan pelaksanaan penyuluhan ini, antara lain:
a. Pembukaan yang dilakukan kepada penyuluh
b. Penyampaian materi melalui media video
c. Melakukan penyampaian materi secara lisan oleh penyuluh kepada peserta
disela-sela pemutaran video
d. Melakukan sesi diskusi dan tanya jawab dengan peserta di akhir pemutaran
video.
Latihan / Tugas
Dalam kegiatan penyuluhan ini, penugasan yang diberikan kepada peserta
yaitu membuat prakarya dari barang-barang bekas yang menjadi tempat nyamuk
Aedes Aegypti berkembang seperti botol bekas dan diakhir pertemuan ke III (tanggal
26/11/2016) peserta diharapkan membawa hasil prakarya tersebut ke sekolah.
Rangkuman
Selama kegiatan penyuluhan, peserta sangat antusias dan aktif menjawab
pertanyaan yang diberikan penyuluh. Selain itu peserta juga aktif mengemukakan
pendapatnya dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan.

5. Ice breaking
Petunjuk Pelaksanaan
Ice breaking dilakukan sebagai kegiatan akhir pada pertemuan hari I dimana
waktu pelaksanaannya 5 menit. Ice breaking yang diberikan yaitu berupa senam
ceria dan yel-yel yang berkaitan dengan topik yang telah disampaikan.
Tujuan Pelaksanaan
Kegiatan ice breaking ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan
kebosanan para peserta.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah kegiatan ice breaking antara lain:

8  
 
1) Fasilitator memberikan arahan untuk mengikuti kegiatan ice breaking berupa
senam dengan mengikuti gerakan di video yang telah disediakan dengan
seksama.
2) Fasilitator memberikan yel – yel yang kemudian akan diikuti oleh peserta.
3) Peserta diajak untuk mengulang kembali gerakan senam ceria dan yel-yel
yang diberikan tersebut secara bersama-sama.
Uraian Materi
Pada kegiatan ice breaking materi yang disampaikan yaitu tentang siklus
perkembangbiakan nyamukAedes Aegypti dalam bentuk yel-yel.
Latihan / Tugas
Peserta ditugaskan untuk menghapal yel-yel yang diberikan dan akan
dinyanyikan di setiap pertemuan selanjutnya.
Rangkuman
Selama kegiatan ice breaking, peserta sangat bersemangat mengikuti gerakan
senam ceria serta menyanyikan yel-yel yang diberikan.

B. Penyajian Hari II

1. Dinamika Kelompok
Petunjuk Pelaksanaan
Dinamika kelompok adalah suatu pengetahuan sosial yang menganalisa
hakekat aktivitas kelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi,
saling mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak,
berkembang dan menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian
tujuan.
Target dalam kegiatan ini adalah 11 orang siswa peserta sismantik. Peralatan
pendukung dalam dinamika kelompok ini yaitu spidol dan kertas buram.
Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dinamika kelompok antara lain:
a. Membentuk kerjasama antar team kelompok, sehingga anggota kelompok dapat
saling berkomunikasi dalam kegiatan kelompok.

9  
 
b. Memecahkan masalah dan mengurangi ketidak pahaman materi sehingga bisa
lebih efektif, cepat dan efisien.
c. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang masalah demam berdarah
dengue agar peserta bisa menerapkan di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat sehingga menurunkan angka kesakitan akibat DBD.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan dinamika kelompok:
a. Peserta akan dibagi menjadi 4 kelompok ( terdiri dari 3 orang, random)
b. Masing-masing kelompok menentukan nama kelompok.
c. Perwakilan kelompok mengambil ATK untuk bermain permainan yang telah
disiapkan dan akan dibimbing oleh mahasiswa pendamping.
Uraian Materi
Dalam dinamika kelompok hal yang akan dibahas adalah materi pendidikan
kesehatan yang meliputi mengenal Demam Berdarah Dengue dan tanda gejalanya.
Selain itu pokok bahasan lain yaitu:
a. Pengertian dan Penyebab DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular melalui gigitan
nyamuk yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan, yang
disebabkan oleh virus dengue.
b. Cara penularan DBD
DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus yang hidup di dalam maupun disekitar lingkungan rumah kita. Adapun
proses penularan DBD adalah sebagai berikut :DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus betina. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue
sewaktu menggigit atau menghisap darah orang yang sakit DBD atau memang
didalamnya sudah terdapat virus dengue tetapi tidak menunjukan gejala sakit.
c. Tanda dan gejala DBD
Pada hari ke-1 sakit, panas mendadak dan terus menerus, badan lemas-lesu. Hari
ke-2 dan ke-3, Uluhati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung. Tampak
bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan nyamuk yang
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Pada hari ke-3 sampai
hari ke-7, panas turun secara tiba-tiba dan ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi:

10  
 
penderita sembuh, atau keadaan penderita memburuk yang ditandai dengan gelisah,
ujung-ujung tangan dan kaki teraba dingin, berkeringat, renjatan (syok), lemah-lesu,
denyut nadi teraba lemah bahkan tak teraba, kadang kesadarannya menurun. Gejala
dan Tanda lanjutan kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan atau
di gusi.
d. Pencegahan DBD melalui PSN ( Pemberantaan Sarang Nyamuk)
PSN adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup,
menguras dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis atau yang
dikenal dengan istilah 3M plus. Kegiatan PSN oleh sismantik meliputi pengamatan
jentik dan kegiatan 3M plus.
Latihan / Tugas
Masing-masing kelompok menuliskan materi yang dibahas:
a. Kelompok 1 membahas tentang pengertian DBD
b. Kelompok 2 cara penularan
c. Kelompok 3 tanda dan gejala
d. Kelompok 4 cara mencegah DBD
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dikusi yang telah dilakukan
dan siswa lain memberi masukan.
Rangkuman
Para siswa SD 2 Pedungan sangat antusias dalam mengikuti dinamika
kelompok dari awal sampai dengan akhir. Mereka lebih mengerti dengan sistem
dinamika kelompok karena mereka dapat bertukar pikiran dengan teman yang lain,
selain itu para siswa SD juga dilatih untuk memberanikan diri dalam
mengungkapkan pendapat dan berargumen. Dengan dilaksanakan dinamika
kelompok diharapkan siswa lebih memahami mengenai DBD dan bisa memberikan
informasi kepada teman yang lain dan keluarga.

2. Penyampaian Mekanisme PSN


Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan PSN ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah melakukan
dinamika kelompok.
Tujuan Pelaksanaan

11  
 
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para peserta kegiatan dapat melakukan
pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri di lingkungan sekitar mereka,
memahami rupa/bentuk jentik, dan mengerti tentang tempat-tempat yang dapat
menjadi lokasi perkembangbiakan jentik.
Targetnya adalah 11 peserta sismantik dan tambahan siswa yang mengikuti kegiatan
dinamika kelompok.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Langkah pertama fasilitator membagikan lembar PSN kepada tiap peserta dan
membimbing peserta untuk mengisi lembar PSN. Lalu fasilitator menunjukan rupa
jentik dengan menunjukannya pada video. Setelah peserta dianggap paham, kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan PSN. Fasilitator mengajak peserta melalukan kegiatan
PSN di lingkungan sekolah sesuai kelompok dan tiap kelompok akan didampingi
oleh 1 orang fasilitator. Hasil temuan akan dicatat pada lembar PSN.
Peserta diajak kembali ke ruang kelas untuk menceritakan hasil temuan
seperti jenis tempat perkembangbiakan nyamuk yang diamati dan ada/tidaknya jentik
nyamuk.
Uraian Materi
Materi yang diberikan adalah materi mengenai pedoman mengisi form Hasil
Pemeriksaan Jentik. Form ini berisi informasi lokasi dilakukan pemeriksaan meliputi
nama kecamatan, desa, dan banjar, serta informasi nama sismantik yang melakukan
pemeriksaan.
Selain itu, peserta PSN juga dijelaskan cara melengkapi tabel pada form.
Tabel ini berisi tanggal pengamatan dan jenis/tempat penampungan air. Tanggal
pengamatan diisi sesuai dengan waktu saat melakukan pengamatan. Pada bagian
jenis/tempat penampungan air terdapat masing-masing 2 baris. Pada form berisi
beberapa jenis/tempat penampungan air yang dicantumkan, jika ditemukan tempat
penampungan air pada lokasi pengamatan, maka baris pertama di beri tanda “√”.
Sedangkan bila tidak ditemukan tempat penampungan air yang disebutkan, peserta
menulis tanda “X”. Baris kedua menyatakan ada tidaknya jentik. Bila terdapat jentik,
di tulis “pos” yang artinya positif, sedangkan bila tidak terdapat jentik di tulis “0”
(nol).

12  
 
Latihan / Tugas
Fasilitator membagikan lembar PSN kepada peserta untuk dilakukan di
rumah masing-masing dan hasilnya akan dikumpulkan pada pertemuan ke-3.
Rangkuman
Secara umum kegiatan PSN ini sudah berjalan cukup kondusif, pihak sekolah
sangat mendukung ketika siswa melakukan pemeriksaan jentik di lingkungan
sekolah. Hambatan yang dialami yaitu berupa kesulitan peserta dalam memahami
cara mengisi form hasil pemeriksaan jentik.

C. Penyajian Hari III

1. Post Test
Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan post test ini dilaksanakan pada awal kegiatan di pertemuan terakhir.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu 11 orang siswa kelas 4 SDN 2
Pedungan yang telah mengikuti pretest.
Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari kegiatan post test ini yaitu untuk mengukur peningkatan
pengetahuan sismantik tentang penyakit DBD.
Uraian Materi
Materi yang ada pada kuisioner sama dengan materi saat pretest. Adapun
kuisioner terdiri dari 15 pertanyaan yang mencakup materi yang akan diberikan
yakni :
a. Mengenal DBD dan Tanda Gejalanya
1) Pengertian
2) Tanda dan Gejala
3) Pertolongan Awal Pada Penderita DBD
b. Mengenal Nyamuk Penular DBD
1) Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
2) Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
3) Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti
c. Pencegahan DBD melalui Kegiatan PSN oleh Sismantik

13  
 
1) Kegiatan PSN Anak Sekolah (3M Plus)
Langkah-Langkah Pelaksanaan :
a. Menginformasikan tentang adanya post test
b. Seluruh sismantik dibagikan lembar soal
c. Menjelaskan kembali petunjuk pengisian lembar soal post test
d. Menyepakati waktu pengisian selama 15 menit
e. Menginstruksikan pengecekan kembali jawaban
f. Mengumpulkan post test
Rangkuman
Selama kegiatan post test, peserta dapat mengerjakan soal dengan baik dan
tidak melebihi waktu yang telah disepakati.

2. Pengumpulan lembar PSN


Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan pengumpulan lembar PSN dilakukan setelah kegiatan post test.
Lembar PSN tersebut berisikan data hasil pemeriksaan para peserta di rumah masing-
masing selama 3 hari.
Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari pengumpulan lembar PSN ini adalah untuk mengevaluasi para
peserta tentang cara melakukan PSN dengan benar dan untuk mengetahui keberadaan
jentik di rumah masing-masing.
Langkah-Langkah Pelaksanaan :
a. Menginformasikan pengumpulan lembar PSN yang telah dibagikan
b. Menginstruksikan pengecekan kembali isi form
c. Mengumpulkan form PSN
Rangkuman
Seluruh peserta telah mengumpulkan lembar PSN yang telah mereka isi, ada
beberapa siswa yang masih salah dalam roses pengisian lembar tersebut.

3. Pembagian hadiah
Petunjuk Pelaksanaan
Pembagian hadiah ini dilakukan pada akhir acara di pertemuan terakhir.
Hadiah diberikan kepada para peserta yang aktif selama mengikuti kegiatan dan

14  
 
memiliki peningkatan pengetahuan yang baik dilihat dari nilai pre test dan post test
yang ada. Selain itu hadiah juga diberikan kepada peserta yang membuat prakarya
terbaik.
Tujuan Pelaksanaan
Untuk memberikan apresiasi terhadap kerja keras yang dilakukan oleh peserta
dan motivasi mereka agar tetap aktif menjadi sismantik.
Langkah-Lngkah Pelaksanaan :
a. Menginformasikan tentang pembagian hadiah
b. Menyebutkan nama-nama penerima hadiah yaitu untuk 3 orang yang mengalami
peningkatan nilai dari pre ke post test, 3 orang yang membuat prakarya dari
barang bekas, 3 orang yang aktif selama kegiatan, dan pembagian hadiah ATK
kepada seluruh peserta.
c. Berfoto dengan para penerima hadiah

4. Penutup Kegiatan
Menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat
didalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan kesehatan tentang demam berdarah
melalui program sismantik di SDN 2 Pedungan utamanya kepada kepala sekolah,
guru, puskesmas dan seluruh adik-adik kelas 4 SD yang ikut terlibat didalam
implementasi kegiatan serta dosen pembimbing yang memberikan pengarahan
didalam implementasi kegiatan.

15  
 
BAB III
PENUTUP

Evaluasi Pretest dan Post test

1. Evaluasi Formatif
Dalam pembuatan soal-soal pretest dan post test didasarkan pada materi
penyuluhan yang telah disiapkan sebelumnya yang berjumlah 15 butir soal pilihan
ganda. Materi yang dijadikan panduan dalam menyusun soal adalah pengembangan
dari Petunjuk Teknis Jumantik – PSN Anak Sekolah dari Kementerian Kesehatan
Indonesia 2014. Pemberian materi penyuluhan telah disajikan dalam bentuk tayangan
video dan melalui diskusi kelompok. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah
dikoordinasikan dengan pihak sekolah diantaranya ruang kelas, meja, bangku,
proyektor, layar, aliran listrik, dan papan tulis. Ruang kelas yang digunakan telah
dikondisikan setenang mungkin untuk menjaga konsentrasi peserta. Adapun
persiapan dalam melakukan pretest dan postvtest adalah telah disepakati dari awal
oleh siswa bahwa akan dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk mengetahui
pengetahuan siswa sebelum kegiatan penyuluhan dan dilakukan post test untuk
mengukur keberhasilan penyuluhan yang diberikan sebelumnya. Petugas
penanggung jawab kegiatan pretest dan post test dilakukan oleh 2 orang anggota
kelompok. Tugas dari penanggung jawab pretest dan post test adalah menyusun soal-
soal pretest – post test dan kunci jawaban, mencetak soal, mendistribusikan soal pada
saat kegiatan pretest – post test serta menganalisis hasil pretest dan post test antara
lain menghitung nilai yang didapat oleh masing-masing siswa dan
mengakumulasikan nilai, menghitung nilai rata-rata capaian siswa serta
membandingkan nilai antara pretest dan post test, mengukur keberhasilan capaian
target yang ditentukan sesuai tujuan kegiatan.

2. Evaluasi Proses
Kegiatan pretest dilakukan pada minggu pertama kegiatan dilaksanakan. Saat
evaluasi proses harus diperhatikan jumlah peserta yang hadir dengan jumlah peserta
yang ditargetkan. Kendala-kendala yang ditemui oleh peserta. Kegiatan post test
dilakukan pada minggu terakhir kegiatan Evaluasi  Sumatif  

16  
 
Data tingkat pengetahuan peserta sebelum diberikan intervensi yakni
penyuluhan pencegahan DBD dengan kegiatan 3M Plus dan PSN diperoleh dari hasil
pretest.

Dari 15 soal yang diberikan terdapat beberapa soal yang harus ditekankan oleh
beberapa peserta , terutama pada soal-soal berikut:
Kegiatan apa saja yang termasuk dalam 3M plus?
A. Menguras, menutup, mendaur ulang dan menghindari gigitan nyamuk
B. Menguras, mengubur, menutup dan mengedukasi
C. Menguras, mengubur, mendaur ulang dan mengedukasi
Dari hasil pre-test, diketahui bahwa pengetahuan peserta tentang 3M Plus masih
sebatas pada kegiatan 3M saja. Jawaban pilihan kegiatan Plus bervariasi antara 1
peserta dengan peserta lainnya pada saat dilakukan kegiatan review materi.
Kapankah nyamuk demam berdarah menghisap darah?
A. Pagi, sore dan malam hari
B. Malam hari
C. Pagi dan sore hari
Tempat perkembangbiakan jentik alamiah berada pada?
A. Tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun
B. Ember, kaleng bekas, dan ban bekas
C. got, sungai dan saluran irigasi sawah
Apakah kepanjangan dari PSN?
A. Pemusnahan sarang nyamuk
B. Pemerdayaan sarang nyamuk
C. Pemberantasan sarang nyamuk

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Umpan balik
Puskesmas
Sebelum turun ke lapangan untuk menentukan lokasi, berkonsultasi dengan
pihak Puskesmas untuk mengetahui lokasi yang tepat dijadikan tempat kegiatan.

17  
 
Puskesmas memberikan respon yang positif, dimana diajak ke pemegang program
kemudian memberikan besaran masalah yang dihadapi dan puskesmas.
Sekolah
Setelah mendapatkan ijin dari Puskesmas, dilanjutkan ke pihak sekolah.
Respon sekolah terutama kepala sekolah positif dan menerima kami melakukan PBL
di tempat tersebut. Kepala sekolah memberikan jadwal pelaksanaan kegiatan yang
kami dan kelas yang akan dijadikan sasaran kegiatan. Beliau juga menunjuk wali
kelas untuk membantu pelaksanaan kegiatan di sekolah.
Siswa
Saat hari pertama datang ke kelas respon siswa sangat menerima kami dengan
baik. Saat kami memaparkan kegiatan yang akan dilakukan di sekolah tersebut dan
akan memilih mereka sebagai partisipan, hampir semua siswa bersedia untuk
mengikuti kegiatan. Selama proses kegiatan pertama sampai kegiatan berakhir siswa
bersifat kooperatif.

2. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan berakhir adalah melaporkan
hasil kegiatan yang kami lakukan kepada pihak sekolah, dimana kami ingin agar
kegiatan yang kami lakukan bisa dilanjutkan atau dimasukkan dalam program UKS.
Siswa yang telah dilatih bisa dijadikan peer educator di sekolah tersebut. Kegiatan
kerja bakti yang dilakukan sekolah yang melakukan pembersihan di lingkungan
sekolah ditambah dengan pemantauan jentik.
Pelaporan yang kami lakukakan kepada pihak Puskesmas adalah laporan
pengamatan jentik dan pelatihan sismantik. Laporan pengamatan jentik kami
menyerahkan form hasil pengamatan jentik di sekolah dan pelatihan sismantik
apabila puskesmas ingin melakukan pelatihan sismantik ke sekolah-sekolah bisa
menunjuk siswa tersebut.

18  
 
Lampiran 1. Materi Pendidikan Kesehatan

A. Materi 1 : Mengenal Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dan Tanda Gejalanya


1. Pengertian DBD
Demam berdarah adalah penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditandai dengan panas (demam) dan disertai
dengan pendarahan.
2. Cara Penularan DBD
DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus yang hidup di dalam maupun disekitar lingkungan rumah kita. Adapun
proses penularan DBD adalah sebagai berikut :
DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina.
Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit atau menghisap darah
orang yang sakit DBD atau memang didalamnya sudah terdapat virus dengue tetapi
tidak menunjukan gejala sakit. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak
dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya. Bila nyamuk
tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain yang sehat, maka virus itu akan
dipindahkan melalui air liur nyamuk saat menggigit atau menghisap. Virus dengue
akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil
(kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan cairan bahkan bisa
mengakibatkan renjatan (syok).

Gambar 3.2.1 Cara penularan virus dengue dari nyamuk ke manusia

3. Gejala dan Tanda DBD


a) Gejala dan Tanda awal
Hari ke-1 sakit :
Panas mendadak dan terus menerus, badan lemas-lesu.
Pada tahap ini, sangat sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain.

19  
 
 

Gambar 3.3.1 Demam sebagai gejala dan tanda awal DBD

Hari ke-2 dan ke-3 :


Uluhati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung.
Tampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan nyamuk
yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Untuk
membedakan bintik-bintik merah tersebut dapat dilakukan dengan cara
meregangkan kulit, bila bintik merah menghilang saat kulit diregangkan, maka
itu bukan petekie.

Gambar 3.3.2 Perut terasa nyeri Gambar 3.3.3 Petekie atau bintik-bintik merah pada
kulit akibat pecahnya pembuluh darah tepi (kapiler)

b) Gejala dan Tanda lanjutan

20  
 
Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan atau di gusi.

Gambar 3.3.2 Mimisan akibat pecahnya pembuluh darah tepi (kapiler) di rongga hidung

Dapat terjadi muntah dan atau BAB yang bercampur darah.


Bila sudah parah, penderita akan tampak gelisah, ujung-ujung tangan dan kaki
teraba dingin, serta berkeringat. Bila tidak segera mendapat pertolongan,
penderita dapat meninggal.

Gambar 3.3.3 Muntah darah dapat terjadi bila kondisi penderita sudah para

Perhatian :
Pada hari ke-3 sampai hari ke-7, panas turun secara tiba-tiba dan ada 2
kemungkinan yang dapat terjadi:
1) Penderita sembuh, atau
2) Keadaan penderita memburuk yang ditandai dengan gelisah, ujung-ujung
tangan dan kaki teraba dingin, berkeringat, renjatan (syok), lemah-lesu,
denyut nadi teraba lemah bahkan tak teraba, kadang kesadarannya menurun.

21  
 
Gambar 3.3.4 Penderita tampak gelisah, berkeringat pada tangan dan kaki

4. Pertolongan Pada Penderita DBD


Pertolongan pertama penderita DBD pada gejala dan tanda awal:
a) Berikan minum sebanyak-banyaknya (air putih, teh, susu, atau larutan
oralit)

Gambar 3.3.5 Penderita diberikan minum sebanyak-banyaknya

b) Berikan kompres air hangat

Gambar 3.3.6 Kompres hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh yang tinggi

c) Berikan obat penurun panas (paracetamol sirup atau tablet)

Gambar  3.3.7  Berikan  obat  penurun  panas  

22  
 
Bila penderita DBD pada gejala dan tanda lanjut :
Bawa penderita segera ke layanan kesehatan terdekat, seperti: puskesmas,
dokter, klinik, atau rumah sakit.

Gambar 3.3.8 Bawa penderita ke Puskesmas atau Rumah Sakit segera

23  
 
B. Materi 2 : Mengenal Nyamuk Penular DBD
Penyakit DBD ditularkan oleh 2 jenis nyamuk Aedes yakni Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus. Nyamuk ini lebih banyak hidup di air bersih dan menghisap darah
pada siang hari.
1. Siklus hidup nyamuk Aedes

Nyamuk aedes memiliki siklus hidup sempurna, yakni telur, jentik, kepompong
dan menjadi nyamuk dewasa. Masa pertumbuhan dari telur, jentik, kepompong hingga
menjadi nyamuk sekitar 8-12 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. Semakin
tinggi suhu dan kelembaban semakin cepat masa pertumbuhan nyamuk.

Gambar 3.3.11 Siklus hidup nyamuk Aedes

a. Telur

Telur nyamuk akan dikeluarkan oleh nyamuk betina dan diletakkan satu
persatu di atas permukaan air, biasanya pada dinding bagian dalam kontainer di
permukaan air. Jumlah telur nyamuk untuk sekali bertelur dapat mencapai 300 butir
dengan ukuran ± 5 mm. Telurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu
dengan yang lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama),
telur dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. Telur akan menetas menjadi jentik
setelah 1-3 hari terendam air.

24  
 
 

Gambar 3.3.12 Telur nyamuk Aedes


b. Jentik
Setelah telur terendam selama 2-3 hari, selanjutnya menetas menjadi jentik.
Jentik mengalami 4 tingkatan atau stadium yang disebut instar, yaitu instar I, II, III
dan IV. Waktu pertumbuhan dari masing-masing stadium adalah jentik instar I
selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2 hari, jentik instar III selama 2 hari, jentik
instar IV selama 2-3 hari. Jentik Aedes di dalam air dapat dikenali dengan ciri–ciri
berukuran 0,5–1 cm dan selalu bergerak aktif dalam air. Pada waktu istirahat
posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air untuk bernapas (mendapatkan
oksigen). Selanjutnya jentik berkembang menjadi kepompong.

Gambar 3.3.13 Jentik nyamuk Aedes

c. Kepompong
Kepompong adalah periode puasa, membutuhkan waktu 1-2 hari.
Kepompong berbentuk seperti koma dan lebih pendek dibandingkan jentik, aktif
bergerak dalam air terutama bila terganggu. Pada tingkat kepompong ini tidak
memerlukan makan, tetapi perlu udara. Dalam waktu 1-2 hari perkembangan
kepompong sudah sempurna, maka kulit kepompong pecah dan nyamuk dewasa
muda segera keluar dan terbang. Pada umumnya nyamuk jantan menetas lebih
dahulu dari nyamuk betina.

25  
 
 

Gambar 3.3.14 Kepompong nyamuk Aedes


d. Periode dewasa
Secara umum nyamuk Aedes terdiri tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan
abdomen, mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. Nyamuk Aedes
dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam bercak putih. Tubuh
dan tungkainya ditutupi sisik dengan bercak putih. Aedes Aegypti di bagian
punggung tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan
berwarna putih, sedangkan Aedes.Albopictus di bagian punggung tubuhnya tampak
satu garis lurus tebal berwarna putih. Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata
40 meter maksimal 100 meter, namun secara pasif karena faktor angin atau terbawa
kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Nyamuk ini dapat hidup dan berkembang biak
sampai ketinggian daerah sekitar 1.000 meter dari permukaan laut, di atas ketinggian
1.000 meter dengan suhu udara terlalu rendah nyamuk tidak dapat berkembang biak,
sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.

Gambar 3.3.15 Nyamuk Aedes dewasa

26  
 
 

2. Tempat Perkembangbiakan Jentik Nyamuk Aedes


a. Tempat Buatan

Tempat perkembangbiakan jentik buatan adalah segala sesuatu yang dibuat
oleh manusia yang berada di sekitar pemukiman penduduk dan dapat berfungsi
menampung air dan jernih, yang kemudian digunakan oleh nyamuk Aedes untuk
tempat berkembangbiak, seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas,
pot/vas bunga, kaleng, plastik, dan lain-lain.

 
Gambar 3.3.96 Jenis tempat perkembangbiakan jentik buatan manusia
b. Alamiah

Tempat perkembangbiakan jentik alamiah adalah segala suatu yang telah
tersedia di lingkungan pemukiman berupa tanaman yang dapat menampung air jernih
sebagai tempat perindukan nyamuk pada tempat alami, seperti ketiak daun,
tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun.

27  
 
Gambar 3.3.17 Jenis tempat perkembangbiakan jentik alamiah

3. Perilaku Nyamuk Aedes


a. Perilaku menghisap darah
Nyamuk Aedes betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari,
dengan puncak kepadatan nyamuk pada jam 08.00-10.00 dan jam 15.00-17.00.
Nyamuk betina menghisap darah yang dipergunakan untuk pematangan telur. Untuk
mengenyangkan perutnya, nyamuk Aedes dapat menghisap darah beberapa kali dari
1 orang atau lebih, sehingga potensi untuk menularkan penyakit demam berdarah
semakin banyak. Nyamuk Aedes aegypti lebih banyak menghisap darah manusia di
dalam rumah, sedangkan nyamuk Aedes albopictus lebih banyak mengisap darah di
luar rumah.
b. Perilaku istirahat
Nyamuk Aedes setelah mengisap darah akan beristirahat untuk proses
pematangan telur, setelah bertelur nyamuk beristirahat untuk kemudian menghisap
darah kembali. Nyamuk Aedes aegypti lebih menyukai beristirahat di tempat yang
gelap, lembab, tempat tersembunyi di dalam rumah atau bangunan, termasuk kolong
tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur. Selain itu juga bersembunyi pada
benda-benda yang digantungkan seperti baju, tirai dan dinding. Walaupun jarang,
bisa ditemukan di luar rumah, di tanaman atau tempat terlindung lainnya. Sedangkan
nyamuk Aedes albopictus jarang ditemukan beristirahat di dalam rumah. Kebiasaan
istirahat nyamuk Aedes albopictus beristirahat di luar rumah, seperti di tanaman,
rerumputan, tanaman kering, dan lain-lain.

28  
 
C. Materi 3: Pencegahan DBD Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Oleh Sismantik
PSN adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup,
menguras dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis atau yang
dikenal dengan istilah 3M plus. Kegiatan PSN oleh sismantik meliputi pengamatan
jentik dan kegiatan 3M plus.
1. Kegiatan PSN 3M plus

a. Pengamatan Jentik
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan jentik nyamuk.
Pengamatan jentik dilakukan sebagai berikut:
1) Mencari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada didalam
dan di luar lingkungan sekolah atau rumah.
2) Setelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada
tidaknya jentik.
3) Mencatat hasil temuan jentik dan jenis tempat perkembangbiakan yang
diperiksa pada formulir PSN.
b. Menguras
Menguras tempat penampungan air secara rutin dan terus-menerus. Menguras
harus dilakukan setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh
sebelum menjadi nyamuk dewasa karena periode perkembangan dari telur
sampai menjadi kempompong yakni 8-12 hari. Sehingga sebelum 8 hari harus
sudah dikuras.
c. Menutup
Menutup adalah kegiatan menutup semua tempat penampungan air, terutama
penampungan air yang disimpan dalam waktu lebih dari 1 minggu.
d. Memanfaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis
Adapun gelas, kaleng, bambu atau benda bekas apapun yang masih dapat
dimanfaatkan dengan cara diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis, contohnya dapat dijadikan pot bunga, pot tanaman hias, gantungan
jendela, tempat pensil dan lain-lain menurut kreatifitas.

29  
 
e. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan ini untuk menilai keberhasilan PSN 3M Plus oleh sismantik, serta
sebagai informasi penting untuk membuat intervensi menghadapi kejadian DBD
di lingkungan sekolah. Pencatatan dilakukan sesuai dengan panduan formulir
PSN.
1) Seminggu sekali, siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan
sekolahnya dengan didampingi guru penanggung jawab.
2) Formulir PSN akan dikumpulkan kepada guru penanggung jawab, bila
ditemukan hasil positif jentik di lingkungan sekolah, diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan PSN di lingkungan sekolah dan melaporkan ke
Puskesmas untuk mendapatkan arahan atau intervensi lanjutan.
3) Hasil rekapan selama 1 bulan akan disetorkan kepada pihak Puskesmas.

30  
 
Lampiran 2. Pedoman FGD

1. Topik FGD : Demam Berdarah Dengue


2. Tujuan : Mengetahui pengetahuan siswa SD tentang Demam
Berdarah Dengue
3. Peserta : 12 orang siswa SD (kelas III 6 orang dan kelas IV 6
orang)
4. Tempat : Ruang kelas SDN 2 Pedungan
5. Frekuensi : 2 kali
6. Pelaksana
a. Fasilitator : Ni Kadek Candra Dewi
b. Pencatat/notulen : Gusti Ayu Ikha A S, Kadek
Yulita Lestari Dewi,
c. Observer : Verderika Adriana R N, Ni Putu Amita Pratiwi
d. Dokumentasi : Kadek Budiastuti, Dewa Ayu Mudhayanti
7. Pengaturan Tempat :

8. Perlengkapan :

Notebook, pulpen, recorder, kamera

31  
 
9. Pelaksanaan FGD
a. Pembukaan :
2) Mengucapkan salam
3) Mengucapkan terimakasih karena telah bersedia hadir.
4) Memberikan penjelasan tentang tujuan diadakan diskusi.
5) Menjelaskan bahwa pada diskusi ini tidak ada jawaban yang benar atau
salah. Oleh karena itu dimohonkan kepada responden untuk
mengemukakan pendapat dan pengalamannya dengan sebebas-bebasnya.
6) Menjelaskan bahwa fasilitator hanya membatu mengatur jalannya
diskusi.
7) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan demam berdarah dengue.
b. Topik Bahasan
7) Pengertian demam berdarah
8) Penyebab penyakit demam berdarah
9) Tanda dan gejala penyakit demam berdarah
10) Tempat berkembangnya nyamuk demam berdarah
11) Cara pencegahan penyakit demam berdarah
c. Penutup
Sebelum diskusi diakhiri, responden dipersilahkan untuk menyampaikan
tambahan atas tanggapan yang telah disampaikan. Fasilitator menutup proses
diskusi dan diakhiri dengan ucapan terimakasih.

32  
 
Lampiran 3. Kuisioner

Soal Pretest Dan Posttest Pendidikan Kesehatan Tentang Demam Berdarah


Dengue (DBD)

Nama :
Umur :
Kelas :
Petunjuk : Silahkan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan melingkari
jawaban yang anda rasa paling tempat.

1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit demam berdarah?


A. Penyakit yang disertai dengan batuk,pilek
B. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang disebabkan
oleh virus dengue
C. Penyakit yang diturunkan dari orang tua
2. Apa penyebab dari penyakit demam berdarah?
A. Virus
B. Bakteri
C. Jamur
3. Bagaimanakah cara penularan penyakit demam berdarah?
A. Melalui gigitan nyamuk
B. Melalui gigitan anjing
C. Melalui gigitan udara
4. Bagaimanakah gejala awal demam berdarah?
A. Demam tinggi, nyeri uluhati, tampak bintik-bintik merah pada kulit
B. BAB terus menerus, badan lemas, demam
C. Batuk, pilek, sakit tenggorokan
5. Apa nama nyamuk yang menularkan penyakit demam berdarah?
A. Anopheles sp
B. Aedes Aegypti
C. Culex sp
6. Bagaimanakah siklus hidup nyamuk demam berdarah?
A. Telur, jentik, kepompong, nyamuk dewasa
B. Nyamuk dewasa, telur, kepompong, jentik

33  
 
C. Jentik, telur, kemompong, nyamuk dewasa
7. Dimanakah jentik nyamuk dema m berdarah biasa berkembang biak?
A. Tempat penampungan air, dispenser, kulkas, bak mandi
B. Got, rawa-rawa, sawah
C. Sungai, tempat penampungan air, sawah
8. Pada gambar di bawah, yang manakah nyamuk yang menularkan demam
berdarah?

A.

B.

C.

9. Bagaimanakah cara pencegahan nyamuk demam berdarah?


A. Melakukan penyuluhan
B. Melakukan pembersihan saluran air
C. Memberikan 3M plus
10. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam 3M plus?
A. Menguras, menutup, mendaur ulang dan menghindari gigitan
nyamuk
B. Menguras, mengubur, menutup dan mengedukasi
C. Menguras, mengubur, mendaur ulang dan mengedukasi
11. Kapankah nyamuk demam berdarah menghisap darah?
A. Pagi, sore dan malam hari
B. Malam hari
C. Pagi dan sore hari
12. Di tempat yang bagaimanakah nyamuk demam berdarah beristirahat?
A. Tempat yang terang, lembab dan terbuka
B. Tempat yang gelap, lembab, tempat tersembunyi di dalam rumah
C. Di luar rumah, taman, rerumputan kering

34  
 
13. Tempat perkembangbiakan jentik alamiah berada pada?
D. Tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun
E. Ember, kaleng bekas, dan ban bekas
F. got, sungai dan saluran irigasi sawah
14. Apakah kepanjangan dari PSN?
A. Pemusnahan sarang nyamuk
B. Pemerdayaan sarang nyamuk
C. Pemberantasan sarang nyamuk
15. Siapakah yang berperan dalam kegiatan pemberantasan penyakit demam
berdarah?
A. Pemerintah
B. Petugas puskesmas
C. Seluruh masyarakat

35  
 
Lampiran 4. Pedoman Pelaksanaan Dinamika Kelompok

 
Topik : DBD
  Peserta :
  Waktu :
Peralatan : Spidol, kertas buram
 

Pelaksanaan :
1. Peserta akan dibagi menjadi 4 kelompok ( terdiri dari 3 orang, random)
2. Masing-masing kelompok menentukan nama kelompok.
3. Perwakilan kelompok mengambil ATK untuk bermain permainan yang telah
disiapkan dan akan dibimbing oleh mahasiswa pendamping.
4. Masing-masing kelompok menuliskan materi yang dibahas:
Kelompok 1 membahas tentang pengertian DBD
Kelompok 2 cara penularan
Kelompok 3 tanda dan gejala
Kelompok 4 cara mencegah DBD
5. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dikusi yang telah dilakukan
dan siswa lain memberi masukan.

36  
 
Acnowledgement:
Terima kasih kepada Mahasiswa PSKM yang telah mengujicobakan modul ini:
1. Gusti Ayu Ikha Adyastuty Sanatha (1520015002)
2. Putu Inok Puspaeni (1520015003)
3. Inas Shonya Anggraini (1520015007)
4. Verderika Adriana Riska Nenabu (1520015010)
5. Kadek Budiastuti (1520015024)
6. Ni Putu Amita Pratiwi (1520015028)

7. Pande Nyoman Sasmita Tri Wahyuni (1520015029)


8. Ni Kadek Candra Dewi (1520015031)
9. Kadek Yulita Lestari Dewi (1520015047)
10. Dewa Ayu Mudhayanti (1520015048)

37  
 
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Prop Bali. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015. Denpasar:
Dinkes Prop Bali.
Kartini, Kartono. 2007. Perkembangan Psikologi Anak. Jakarta : Erlangga.
Kemenkes RI. 2014. Petunjuk Teknis Jumantik PSN Anak Sekolah. Jakarta:
Kemenkes RI.
Profil Kesehatan Indonesia. 2015.
Profil Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun 2015.

Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai