Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI KAJIAN KEMUSLIMAHAN DAI FKM X FIB UNAIR

Hari/tanggal : Sabtu, 05 September 2020


Pemateri : Shabrina Fillahi Najah
Tema : Sex Education Dalam Pandangan Islam

Pendidikan Seksual dalam Islam


Sex education jaman now dalam pencarian google : adegan kissing, vulgar, adegan laki-
laki dan pr berhubungan badan, mengumbar aurat, dsb.
Adakah pendidikan seksual dalam islam?
- Secara terminologi (bhs arab) pendidikan seksual dalam islam diartikan dengan
pendekatan “tarbiyah jinsiyah”, Tarbiyah adalah pendidikan, Jinsiyah berhub dg jenis
kelamin.
- Sedangkan menurut prespektif istilah, pendidikan seksual dalam Islam adalah segala
sesuatu yg mengatur perkembangan biologis serta mendidik hawa nafsu syahwat
Tujuan : agar anak-anak, akil= dewasa tidak hanya fisik tetapi secara pemikiran dan
mental dan paham mana yg halal dan haram.
Perbedaan sex edu jaman sekarang dan tarbiyah jinsiyah
- Sex edu jaman now: teori manusia, parsial (step-step), save sex, segala orientasi sex
dilindungi.
- Tarbiyah jinsiyah: terori ilahiyah, perintah Allah bukan buatan manusai, tuntunan
Nabi SAW. kompehrnsif, halal sex (akad nikah dulu), orientasi sex diatur.
Prinsip-prinsip tarbiyah jinsiyah adalah “Saaduz Dzari’ah” atau langkah
preventif/pencegahan, yang berisi aturan dan pedoman, bukan kekangan, karena Islam
tidak mengharapkan kerusakan umat.
3 bahasan utama tarbiyah jinsiyah: aurat, thaharah, dan reproduksi
Tahapan
o 0-7 tahun : tarbiyah jinsiyah ditanamkan ketika masih kecil, agar mereka tdk
kehilangan jati diri dan dapat menjaga diri dr hal-hal yg dilarang oleh Allah, ada 3
konsep yang harus tuntas dan dipahamkan ketika umur 0-7 th : 1). Menutup Aurat,
pemahaman bahwa tubuh berharga, tidak sembarang orang boleh melihat. Dan
dibiasakan menutup aurat sejak kecil. 2). Konsep Bersuci, macam-macam hadas dan
cara membersihkan, toilet training, khitan bagi laki-laki untuk menjaga kebersihan,
3). fitrah kelelakian dan keperempuanan. (dikenalkan dg fitrah masing”, harapannya
klo besar tdk transgender, lgbt, dsb. Unutk anak laki-laki, ditanamkan bahwa
seorang laki-laki harus kuat, tangguh secara fisik dan mental, disajikan kisah-kisah
sahabat nabi ketika berperang, karena fitrah laki-laki adalah gentelment, macho,
tanggungjawab besar. Dibiasakan melakukan aktivitas fisik olga karate, taekwondo,
dll. Untuk anak perempuan dibiasakan dg aktivitas lemah lembut, seperti main
boneka, memasak. Baik anak lelaki dan perempuan selalu ditanamkan aktivitas ke-
tauhid-an (sholat dan pake jilbab). Menumbuhkan rasa malu, bukan malu minder, tp
malu sbg seorang muslim, menanamkan rasa malu agar tidak berbuat seenaknya.
o 7-10 tahun : ada 3 bahasan, 1). Etika melihat, agar tdk melihat apa yg seharusnya
tdk mereka lihat 2) Etika meminta izin, dan 3). konsep mahram, berkaitan dg etika
melihat org lain.
- etika laki-laki dg mahramnya pr, melihat sewajarnya, dalil an-nur ayat 31
- etika pr dg pr sesama muslimah, agar tdk ada lesbi, muncul hasrat, tdk boleh
lihat, dada sampai lutut
- etika lk” dg lk” lainnya. Selain pusar dan lutut boleh dilihat
- etika lk melihat pr yg bukan mahram, tdk boleh melihat sama sekali, apalagi
pacara, sentuhan, dsb. an nur 30-31.
- Etika pr melihat lk” diperbolehkan, tp ttep dijaga pandangannya.
o 10-14 tahun: 1). konsep bersuci, lebih dalam, diajarkan mandi besar, pr haid, dsb.
2). reproduksi awal, anak smp belajar reproduksi jd sejalan dengan agama Islam 3).
menjauhi larangan agama, anak dipahamkan apa saja larangan agama dan nasihat
untuk menjauhinya. Islam sudah menajarkan dengan tuntas sejak abad 14. Untuk
anak perempuan ditekankan untuk mempelajari Fiqih darah : karena kita akan
menjadi ibu dari anak pr kita, kitalah yang mendidik mereka.
o Lebih dr 14 th / siap berkeluarga : 1). fikih munakahat, agar siap berkeluarga, dan 2).
fiqih jima’ dg adab, fiqih jima’ ketika akan menikah, berisi tentang aturan dan adab
berjima’. Kebutuhan biologis itu manusiawi, namun Islam hadir untuk mengatur
agar tetap suci, murni, tdk terkontaminasi dg hal-hal yg dilarang.
- Do’s : perhatikan rukun dan adab jima” (Referensi Kitab : Fatu Izhar, Qurrotul
Uyun, kebebasan wanita jilid 6)
- Dont’s : haram ketika melakukan jima’ dengan paksaan, istri sedang haid/nifas,
dan melalui dubur.

Tanya Jawab
- Mazlin Chairany : Bagaimana menyikapi apabila aurat (saat kls 4 sd) secara tidak
sengaja terlihat oleh orang lain. Dan bagaimana baiknya apabila saudara sekandung
sesama pr satu kamar dan sering terlihat auratnya? Aurat yang tdk sengaja dilihat org
lain, tidak apa-apa, dengan alasan ketidaksengajaan dan jga masih sd, diambil pelajaran
berharga, untuk selalu menjaga anak-anak kita kelak. Prespektif luka mental, pergi
psikolog, bisa mengobati luka. Untuk saudara/adiknya dikasih tahu syariatnya,
dipahamkan konsep aurat dan melihat, dan segera keluar ruangan apabila melihat yg
tidak sewajarnya.
- Sukmawati : Sebaiknya kamar anak dan ortu, serta saudara-saudaranya dipisah dari umur
brp? Pemisahan ruangan dilakukan sebelum umur 7 th, dibiasakan untuk saudara laki-
laki dan perempuan agar tidak tidur dalam satu selimut.
- Elok dwi : bagaimana jika ada seseorang anak laki-laki yg mempunyai bakat sperti
menjahit, memasak, designer, menenun (atau bakat lain sperti yg dipunyai perempuan) tp
dlm keluarga ank tsb bakatnya tdk diperbolekan/dilarang. karena tdk sesuai dgn konsep
kelaki-lakian. Lalu dari sisi Islam bgmn kak, apa laki2 hrus selalu menjalankan aktivitas
layaknya laki2, tdk boleh memiliki bakat yg dimiliki perempuan & harus selalu terlihat
kuat, kalo iya sprti itu, bisa dikatakan toxic maskulinity dong kak? Dalam sudut pandang
Islam, Toxic maskulinity adalah ketika semakin jauh dr fitrahnya sbg laki-laki,
mencontoh dari ajaran Rasulullah bahwa, anak laki-laki berumur 1-14 th, wajib
ditumbuhkan jiwa keprajuritan, prawira, melibatkan fisik. Untuk bakat seperti yang
dimiliki pr bisa dieksplore lebih ktk umur 14 thn ke atas.
- Rafida mumtaz : Pendidikan seksual dlm Islam ditanamkan dlm upaya preventif, apakah
Islam juga mengatur menjadi korban? Diperkenankan untuk mengobati luka, hilangkan
trauma, memutus rantai pelaku kejahatan, perbanyak ilmu pendidikan seksual dalam
Islam lalu aplikasikan, gunakan jalur hukum apabila masalah belum teratasi.
- Usi Tausiah : saat ini sudah banyak sekali yg menggembor”kan sex edu saat in, masih
bebas, tdk menyertai sex edu ajaran islam. Bagaimana cara memberikan pemahaman
bagi umat islam yg lain mengenai sex edu dalam Islam? Perbanyak ilmu kemudian
syiarkan.

Referensi buku : Tarbiyatul Aulad Fiil Islam, Cara Nabi Mendidik anak Laki-Laki, Cara
Nabi Mendidik AnakPerempuan

Anda mungkin juga menyukai