PENDAHULUAN
konsep seksualitas pada anak usia dini sangatlah berbeda dengan orang dewasa,
pada anak- anak lebih kepada bagagaimana caranya mereka mengenali dirinya,
dan memiliki konsep yang positif. Memperkenalkan bagian tubuh pribadi, siapa yang
boleh menyentuh dan siapa yang tidak boleh menyentuhnya, secara alamiah juga
diajarkan batasan atau bagian mana aurat laki- laki dan aurat perempuan serta
bagaimana cara menjaganya dengan menggunakan tema yang unik. Tidak ada cara
yang instan untuk mengajrkan seks pada anak kecuali melakukan setahap demi setahap
sejak dini sesuai gendernya (Haryono,dkk : 2018).
1
Mengingat sangat pentingnya pendidikan seks bagi anak usia dini untuk itu
perlu diberikan pendidikan seks yang tepat bagi anak yaitu melalui pemberian materi
pendidikan seks yang tepat bagi anak usia dini. Tujuan adanya materi pendidikan seks
bagi anak usia dini yaitu agar guru bisa lebih terkonsep dalam menyampaikan
pemahaman mengenai seks pada anak sehingga akan mudah dimengerti oleh anak dan
diharpkan anak dapat terhindar dari perlakuan-perlakuan seks menyimpang yang dapat
membahayakan dirinya.
1.3 Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai pentingnya pendidikan seks
bagi anak.
1.3.2Tujuan Khusus
1 Mengetahui pengertian dari pendidikan seksual pada anak.
2 Mengetahui pentingnya pendidikan seks bagi anak.
3 Mengetahui pendidikan seks sebaiknya dimulai.
4 Mengetahui faktor-faktor pendukung pendidikan seks bagi anak.
5 Mengetahui cara memilih kata-kata yang cocok untuk menerangkan kehidupan
seks.
6 Mengetahui pertanyaan-pertanyaan pertama dari seorang anak.
7 Mengetahui bila anak tidak mau bertanya mengenai seks.
2
8 Mengetahui berolok-olok mengenai kehidupan seks.
9 Mengetahui masturbasi berbahaya.
10 Mengetahui kata-kata jorok.
11 Mengetahui cara menerangkan menstruasi kepada gadis kecil.
12 Mengetahui cara menerangkan peranan ayah dalam kelahiran bayi.
13 Mengetahui tehnik pendidikan seks.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perilaku seksual dan reproduksi pada manusia merupakan hasil interaksi dari
berbagai factor. Perilaku seksual dan reproduksi pada binatang, terutama mamalia, antara
lain ditandai dengan perilaku yang disebut sebagai estrus. Kata estrus berasal dari bahasa
Yunani oistros yang berarti nafsu birahi, atau gelisah.
Perilaku seksual dipacu oleh pengaruh hormon : pada perempuan hormon estrogen
dan progesterone, sedangkan pada laki-laki hormon testosterone. (Mohamad, 1998 : 1)
Seksualitas adalah ekspresi seksual seseorang yang secara social dianggap dapat
diterima serta mengandung aspek-aspek kepribadian yang luas dan mendalam.
Seksualitas merupakan gabungan dari perasaan dan perilaku seseorang yang tidak hanya
didasarkan pada cirri seks secara biologis, tetapi juga merupakan salah satu aspek
kehidupan sebagai manusia yang tidak dapat dipisahkan dari aspek hidup yang lain.
(Mohamad, 1998 : 36)
Makna seksualitas adalah bagaimana suatu masyarakat memberikan arti atau makna
terhadap hal-hal seksual yang secara nyata ada di masyarakat. Misalnya, dengan siapa
orang boleh berhubungan seks, kapan harus berhubungan seks, dan apa yang harus
dilakukan secara seksual, mengapa orang harus melakukan hal-hal seksual, apa yang
pantas dan tidak pantas dibicarakan, dan dengan siapa pembicaraaan tentang seksualitas
dilakukan (Wagner dan Yatim, 1997:87).
Dari beberapa penelitian, kita mengetahui bahwa ada masyarakat yang
memperbolehkan berhubungan seks sebelum menikah, tetapi ada juga masyarakat yang
melarangnya. Ini berarti bahwa tingkat pembatasan aktifitas seksual antara masyarakat
yang satu dengan yang lainnya tidak selalu sama selama rentang kehidupan tertentu. Ada
masyarakat yang memberikan batasan yang lunak bagi remaja tapi tidak bagi orang
dewasa.
Seksualitas adalah maksud dan motif dalam diri manusia. Seksualitas adalah hasrat
(desire) dan keinginan (want), yang tumpang tindih dengan aspek-aspek lain kehidupan.
Seksualitas adalah mengenai prilaku seksual, perilaku feminim dam maskulin, peran
gender dan interaksi gender. Tergantung dari alirannya, maka ada teori yang beranggapan
seksualitas seseorang berkembang dengan dipengaruhi secara kuat oleh mitos dan
stereotip yang berlaku dalam masyarakat (ekstern), ada pula yang menganggap
4
seksualitas ditentukan olek struktur anatomi-biologis yang dimiliki oleh seseorang
(psikoanalisa). Sementara itu, teori yang berkembang berdasarkan aliran psikologi
humanistik menekankan bahwa perilaku seksual atau seksualitas seseorang
dikembangkan sebagai hasil pilihan orang itu sendiri.
Pendidikan seks tidaklah menyangkut uraian atau penjelasan-penjelasan yang
bersifat anatomis saja. Pendidikan seks, bagaimanapun juga tetap akan menyangkut sifat
(behavior), emosi, kepribadian, pandangan hidup, lingkungan sosial dan nilai-nilai moral
yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Tidaklah berlebihan ketika Sigmun Freud menyatakan bahwa faktor libido atau
dorongan seksual merupakan faktor dominan yang mempengaruhi sifat, kepribadian dan
jalan hidup setiap individu. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman
dan pengetahuan seks yang benar ditanamkan secara dini dan wajar ke dalam benak
anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan layak kelak.
penerangan tentang masalah- masalah yang terkait dengan seksual yang diberikan pada
anak dari guru maupun orang tua, upaya untuk menjaga anak terbebas dari kebiasaan
yang tidak bermoral dan beragama, atapun yang berkaitan dengan segala
kemungkinan ke penyimpangan seksual.
Pendidikan seks wajib diberikan ke anak sejak usia dini. Anak-anak perlu
diajarkan tentang persamaan dan perbedaan antara pribadi seorang anak laki-laki dan
perempuan. Tujuannya agar anak mampu mengenali diri mereka dengan baik. Meskipun
demikian, dalam menyampaikan perlu memperhatikan dan menyesuaikan kesiapan
psikologi anak. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengajari dan membiasakan
anak agar membiasakan diri membersihkan alat kelaminnya sendiri setelah buang air
kecil atau besar. Ini bertujuan agar anak tidak bergantung pada orang lain. Penanaman
sikap mandiri akan memberikan pengajaran pada anak tentang etika. Pendidikan
seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-
masalah seksual yang diberikan pada anak, dalam usaha menjaga anak terbebas dari
kebiasaan yang tidak Islami serta menutup segala kemungkinan ke arah penyimpangan
seksual.
5
Pada usia anak dini, pendidikan seks dapat diberikan untuk menjelaskan hal-hal
yang menjelaskan tentang fungsi alat kelamin laki-laki dan perempuan serta menjaga diri
sendiri dari orang-orang yang berniat buruk melakukan kekerasan seksual.
Perkembangan Psikoseksual, menurut Hastomo mengungkapkan bahwa secara umum
pengalaman seksualitas pada anak usia dini lebih menekankan pada perilaku atau
kebiasaan. Sedangkan fungsi seksualnya belum mengalami perkembangan yang
signifikan.
Jadi dapat disimpulkan pendidikan seks merupakan penjelasan tentang
pengenalan anggota tubuh, perawatan anggota tubuh, dan menjaga anggota
tubuhnya. Pendidikan seks ini untuk membentengi anak-anak dari kejahatan seksual
diluar sana.
6
2.2.3 Manfaat Pendidikan Seks Untuk Anak
Manfaat Pendidikan Seks menurut Thoharudin antara lain sebagai berikut:
8
rasa percaya diri yang cukup besar dalam jiwa anak-anak tersebut. Ini berarti bahwa
pendidikan seks juga akan memperkuat kepribadian orang tersebut.
11. Pendidikan seks yang sehat dan wajar memugkinkan anak-anak meraih taraf
kedewasaan yang layak menurut usianya.
12. Pendidikan seks mempersiapkan seseorang anak untuk kelak menjadi orang tua yang,
dengan baik dan benar, akan mengajarkan penegtahuan seks kepada anak-anaknya.
Salah satu fakta yang patut mendapat perhatian dari para orang tua adalah bahwa
percobaan seks sering kali dilakukan atau terjadi pada anak-anak yang tidak memiliki
pengetahuan yang baik mengenai seks. Anak-anak yang mempunyai pengertian yang
utuh dan menyeluruh mengenai peristiwa kelahiran dan perkembangan manusia
cenderung lebih mudah mengendalikan dorongan-dorongan yang bersumber dari dalam
dirinya sendiri. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa para pelaku kejahatan
seksual umumnya berasal dari keluarga-keluarga yang sama sekali tidak atau sedikit
sekali memperoleh penjelasan dan pengetahuan mengenai seks.
Pendidikan seks yang baik dan benar tidak hanya setengah-tengah memuaskan rasa
ingin tahu anak mengenai masalah seks. Justru sebaliknya, anak-anak yang mengetahui
fakta-fakta seksual dan sadar bahwa mereka orang tuanya sudi membicarakn hal ini
dengan mereka cenderung kurang tertarik terhadap percobaan-percobaan seksual yang
tidak terarah bila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengetahui fakta-fakta dan
kesadaran tersebut. Memberikan penjelasan, seksual selalu mempunyai pengaruh positif;
anak-anak mungkin masih ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tetapi mereka akan
lebih suka mengajukan secara langsung kepada orang tuanya, bukan kepada sumber
sumber yang kesadaran tanggung jawabnya atau moralitasnya masih diragukan.
Tetapi banyak informasi atau penjelasan mungkin membutuhkan bahan atau
pengetahuan yang terlalu luas dan cenderung berakibat negatif terhadap kepribadian
anak-anak tersebut. Tidaklah bijaksana dan tidak juga mendidik apabila para orag tua
menceritakan segala hal yang mereka ketahui mengenai seks.
Pada umumnya, pertanyan-pertanyan anak-anak bersifat sederhana dan mudah dan,
karena itu hanya membutuhkan keterangan atau jawaban yang juga sederhana. Jujur dan
sederhana adalah jawaban yang tepat bagi mereka. Kemudian tunggulah dengan sabar
pertanyaan-pertanyan berikutnya.
Kita bisa menyelamatkan anak-anak kita dari perasaan malu yang tidak pada
tempatnya atau dari pemikiran yang terlalu kritis, apabila kita menegaskan bahwa
persoalan seks sebaiknya dibicarakan hanya di rumah. Abak-anak kita mudah menerima
aturan sederhana ini.
9
2.4 Usia Pendidikan Seks Sebaiknya Dimulai
Sesungguhnya pendidikan sex telah diberikan secara atau tidak sadar oleh para
orang tua kepada anaknya semenjak hari kelahiran anak-tersebut. Lewat perbuatan-
perbuatan seperti menimbang, merawat, membersihkan badannya, bermain dengannya
dan juga tertawa senang bersamannya, para orang tua tanpa sadar telah mengajarkan
beberapa hal penting mengenai sex. Barangkali anda bertanya apakah perbuatan tersebut
merupakan pendidikan sex juga. Melalui perbuatan-perbuatan yang menyenangkan ini
sesungguhnya anda sedang memperkenalkan kepadannya suatu hal yang teramat penting
dalam hidup ini. Biasanya anak-anak mulai bertanya mengenai sex pada usia 2-4 tahun.
Pada usia ini anak-anak gemar berbicara dan merasa senang apabila pertanyaan-
pertanyaannya mendapat tanggapan, meskipun sebenarnya dia sering tidak memahami
arti atau maksud yang di kemukakan dalam jawaban ini. Seringkali orang tua merasa
bahwa anak kecil tidak perlu dan belum pantas mendapatkan pendidikan sex. Ini
merupakan pandangan yang keliru karena sesungguhnya para orang tua secara tidak
sadar telah memberikan pendidikan sex semenjak hari kelahiran anak-anaknya. Tetapi
masalahnya adalah bahwa orang tua ini tidak mau membicarakan tentang sex dengan
anaknya sampai anak-anaknya mencapai usia 13 tahun, usia yang mereka anggap cocok
untuk anak-anaknya untuk mulai mendapat pendidikan sex. Dan tentu saja, usia 13 tahun
sudah terlalu lambat untuk memulai pendidikan sex secara sadar dari orang tua. Dalam
kurun waktu 0-13 tahun beberapa peristiwa penting dalam kehidupan dan perkembangan
keperibadian si anak telah terlewatkan, dan mustahil bisa terulang. Apabila anak-anak
bertanya mengenai sex, jangan tangguhkan jawabannya sampai waktu yang anda anggap
tepat, karena waktu yang tepat untuk menjawab anak-anak adalah saat ketika ia bertanya.
Apabila anda menangguhkannya, pertanyaan itu mungkin akan terlupakan dan daya tarik
alamiah atau perbedaan yang dia lihat tersebut adalah hal yang wajar, bahwa perempuan
menciptakan wanita berbeda dari laki-laki, dan keduannya adalah baik baginya.
Membiarkan anak-anak tersebut memperoleh jawaban dari orang lain atau sumber-
sumber yang lain cenderung membuat anak-anak itu kurang percaya kepada orang
tuannya ataupun tempatnya bertanya, pada gilirannya, akan membuat komunikasi antara
anak dengan orang tuanya menjadi terganggu. Masalah seperti ini, bila tidak segera
diatasi, bias berdampak luas terhadap perkembangan keperibadian anak-anak itu kelak
setelah mereka dewasa.
Secara garis besar, dr. Boyke membagi pendidikan seks bagi anak berdasarkan usia
ke dalam empat tahap yakni usia 1 – 4 tahun, usia 5-7 tahun, 8-10 tahun dan usia 10-12
tahun.
10
Usia 1 sampai 4 tahun
Orangtua disarankan mulai memperkenalkan anatomi tubuh, termasuk alat genital.
Perlu juga ditekankan pada anak bahwa setiap orang adalah ciptaan Tuhan yang unik,
dan berbeda satu sama lain. ”Kenalkan, ini mata, ini kaki, ini vagina. Itu tidak apa-apa.
Terangkan bahwa anak laki-laki dan perempuan diciptakan Tuhan berbeda, masing-
masing dengan keunikannya sendiri.
Usia 5 – 7 tahun
Menurut dr. Boyke, rasa ingin tahu anak tentang aspek seksual biasanya meningkat.
Mereka akan menanyakan kenapa temannya memiliki organ-organ yang berbeda
dengan dirinya sendiri. Rasa ingin tahu itu merupakan hal yang wajar. Karena itu,
orang tua diharapkan bersikap sabar dan komunikatif, menjelaskan hal-hal yang ingin
diketahui anak. ”Kalau anak laki-laki mengintip temannya perempuan yang sedang
buang air, itu mungkin karena ia ingin tahu. Jangan hanya ditegur lalu ditinggalkan
tanpa penjelasan. Terangkan, bedanya anak laki-laki dan perempuan. Orangtua harus
dengan sabar memberikan penjelasan pada anak,” ujar Boyke.
Usia 8 – 10 tahun
Anak sudah mampu membedakan dan mengenali hubungan sebab akibat. Pada fase
ini, orangtua sudah bisa menerangkan secara sederhana proses reproduksi, misalnya
tentang sel telur dan sperma yang jika bertemu akan membentuk bayi.
Usia 11-13 tahun
Anak sudah mulai memasuki pubertas. Ia mulai mengalami perubahan fisik, dan mulai
tertarik pada lawan jenisnya. Ia juga sedang giat mengeksplorasi diri. Anak perempuan,
misalnya, akan mulai mencoba-coba alat make up ibunya. Pada tahap inilah peran
orangtua amat sangat penting. Orangtua harus menerima perubahan diri anaknya
sebagai bagian yang wajar dari pertumbuhan seorang anak-anak menuju tahap
dewasa, dan tidak memandangnya sebagai ketidakpantasan atau hal yang perlu
disangkal.
Di sisi lain orangtua harus berusaha melakukan pengawasan lebih ketat, dengan cara
menjaga komunikasi dengan anak tetap berjalan lancar. Kalau anak merasa yakin dan
percaya ia bisa menceritakan apa saja kepada orang tuanya, orang tua akan bisa
mengawasi si anak dengan lebih baik.
Sebaiknya anak perempuan memiliki hubungan lebih dekat dengan ibu, dan
sebaliknya. Hal itu mempermudah anak membentuk identitas dirinya sendiri sebagai
individu dewasa.
11
”Kalau anak perempuan jauh lebih dekat dengan ayahnya, dan kurang akrab dengan
ibunya, ia bisa saja mencari sosok ayah jika ia mencari pasangan hidup kelak, tidak
suka teman seusianya.
12
Kehidupan binatang peliharaan yang sudah dikenal oleh anak-anak dapat menjadi
sarana penunjang bagi pendidikan seks bagi anak-anaknya atau induk anjing uang
sedang menyusui anak-anaknya. Berilah jawaban-jawaban yang dapat dimengerti
anak-anak .
6. Perjalanan Waktu
Ketika anak-anak bertumbuh makin besar dan mulai mengerti mengenai orang-orang
yang ada di sekelilingnya, seiring dengan perkembangan ini tumbuh pula secara
alamiah rasa ingin tahunya. Tunggulah sampai anak-anak anda bertanya dan pada
saat itulah.
Jawaban Anda akan benar-benar diperhatikan dan diserap anak-anak Anda. Memberi
penjelasan tanpa ditanyakan oleh anak-anak tidak akan banyak manfaatnya, karena
anak-anak cenderung kurang tertarik kepada penjelasan seperti itu.
7. Kesediaan Mendengar
Simaklah dengan cermat setiap pertanyaan anak Anda agar Anda dapat mengetahui
apa sebenarnya yang ingin diketahuinya.
8. Jangan Mengangguhkan Penjelasan Anda
Janganlah berusaha menunda penjelasan Anda dengan jalan mengalihkan perhatian
anak terhadap hal yang lain. Dia akan bingung dan heran mengapa Anda tidak
bersedia menjawab pertanyaannya.
9. Jawaban Yang Wajar Dan Sederhana
Jawaban yang selalu mendetail dan panjang akan membingungkan anak itu.
10. Mendidik Sebagai Suatu Proses
Pendidikan seks bukanlah dalam bentuk suatu pelajaran, tetapi lebih merupakan
sebuah proses perkembangan kepribadian yang mestidijalani anak-anak agar dapat
menjadi manusia yang memahami seks secara proporsional. Proses ini harus dimulai
semenjak anak-anak baru lahir hingga mencapai usia dewasa.
11. Tingkah Laku Orang Tua
Mereka akan meniru sikap dan tingkah laku Anda.
12. Orang Tua Sebagai Nara Sumber Utama
Sumber terbaik bagi anak-anak Anda untuk memperoleh informasi seks adalah diri
Anda sendiri, yakni orang tuanya.
13. Pola Hidup Yang Baik
Keberhasilan Anda dalam memberikan pendidikan seks kepada anak-anak Anda tidak
dapat dpisahkan dari segi-segi kehidupan yang lainnya. Karena itu, sebagai orang tua,
Anda perlu membina pola kehidupan rumah tangga yang baik. Anak-anak cenderung
13
tumbuh dan berkembang dengan mengikuti pola dan pandangan hidup yang
diperluhatkan oleh orang tuanya dan orang-orang dewasa yang ada disekelilingnya.
14
tahun, orang tua boleh menambahkan semua anak berasal dari kedua orang tuanya,
setiap bayi mula-mula amat kecil didalam perut ibu, kemudian dia terus tumbuh dan
bertambah besar dan setelah cukup besar ia akhirnya keluar dari perut ibunya. Kadang-
kadang anak kecil mengutarakan keinginannya untuk masuk kembali kedalam perut
ibunya. Kepada anak ini jelaskan bahwa setiap bayi lahir itu kehendak tuhan dan bayi
yang telah lahir tidak bisa kembali lagi kedalam perut ibunya. Ketiaka anak bertanya
tentang mengapa laki-laki mempunyai penis sedangkan perempuan tidak ? orang tua pun
menjawab tuhan mengkaruniakan vagina pada semua perempuan dan kepada laki-laki
dikaruniakan penis padanya.
Jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan akan memudahkan untuk
merumuskan jawaban yang jujur dan gambling atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul
kemudian. Cerita bohong atau tidak benar, hanya akan menimbulkan pemahaman yang
keliru dan kebingungan dalam benak anak-anak serta akan melahirkan pertanyaan-
pertanyaan aneh yang jawabannya semakin sulit.
15
sekecil apapun keberhasilan tersebut, buatlah peraturan-peraturan yang tidak terlalu ketat
yang menyisakan ruang bagi mereka untuk bertanya dengan bebas, tempatkanlah anak-
anak itu dalam suasana santai dan gembira, ciptakanlah situasi dalam rumah tangga yang
membuat anak berani bertanya, ketika anak-anak sudah senang dan merasa aman
bersama anda mereka tidak akan begitu enggan lagi membagi rasa ingin tahunya dan
mau bertanya.
Akibat anak-anak tidak mau bertanya soal seks kepada orang tuanya di rumah
padahal rasa ingin tahu anak sebenarnya tidak pernah diam dan arena itu mereka tetap
akan mencari informasi seks di luar lingkungan keluarganya, yaitu memilih tokoh atau nara
sumber lain karena menganggap bawa orang tuanya tidak lagi menjadi tempat aman untuk
bertanya. Hal ini berbahaya karena anak belum mampu memilih sumber informasi seks
yang baik dan benar
Cara yang dapat dimanfaatkan untuk membantu anak mengembangkan minat yang
normal terhadapan kehidupan seks:
- Bisa melalui pengamatan kehidupan binatang peliharaan, pelajaran melalui
pengamatan kehidupan binatang memang baik, tetapi itu tidak cukup, anak harus
mengerti mengenai dirinya sendiri dia harus belajar tentang kehidupan manusia yang
sesungguhnya.
- Obyek lain yang efektif untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak adalah bayi yang
baru lahir. Biasanya setelah anak memperhatikan bayi baru lahir rasa ingin tahunya
mulai tumbuh. Untuk membantu anak katakanlah komentar sepertii”waktu baru lahir
dulu, kamu sangat kecil seperti bayi itu”
- Apabila anak anda yang sudah mencapai usia sekolah masih tidak mau bertanya,
meskipun kelihatannya dia dia mempunyai keinginan untuk bertanya, anda bisa
membantunya dengan memahami pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya ingin
diajukannya namun dia tidak mau mengajukannya, amati tingkah laku dan sifat-sifatnya
dengan cermat, ciptakan situasi yang kondusif dan tunjukkan bahwa anda selalu siap
dengan senang hati menjawab segala pertanyaannya, berilah motivasi agar anak itu
mulai bertanya. Bila cara-cara diatas telah diterapkan namun belum berhasil maka
anak masih bisa menolongnya dengan mengajaknya diskusi secara langsung.
16
Hampir semua anak kecil akan merasa tidak senang apabila sering diolok-olok
tentang teman bermainnya yang berlawanan jenis. Sedikit saja olok-olok semacam ini,
akan membuatnya merasa canggung dalam hubungan pergaulan dengan teman-
temannya terutama yang berlawanan jenis kelamin dengannya.
Dalam fikirannya akan terbentuk persepsi bahwa bergaul dengan sesama anak-anak
tetapi yang berlawanan jenis kelamin merupakan perbuatan yang tidak pantas. Dia
cenderung menarik diri dari pergaulan dengan anak-anak lain yang berlawanan jenis
dengannya. Dan apabila keadaan ini terus berlanjut, dia akan merasa sulit atau bahkan
tidak mampu bekerja sama dengan lawan jenisnya kelak setelah dia dewasa.
18
2.11 Bagaimana Menerangkan Menstruasi Kepada Gadis Kecil
Anak perempuan,khususnya memasuki usia 9-10 tahun, sering bertanya-tanya
dalam hati mengenai peristiwa “berdarah-darah” tersebut. Banyak diantara mereka takut
kalau peristiwa itu suatu saat akan menimpa dirinya. pada usia tersebut,umumnya daya
pikir mereka sudah cukup berkembang maka anda dapat memberikan keterangan yang
agak rinci sebagai berikut:
“Bayi didalam kandungan ibunya belum bisa makan seperti kita. Karena itu tuhan
mengatur supaya bayi itu memperoleh makan melalui perempuan. Jadi,makanan bayi
terkandung dalam darah ibunya. Makanan terseabut dikumpulkan setiap bulannya disuatu
tempat dalam perut perempuan yang sudah dewasa,sebagai cadangan kalau ada bayi
nanti dalam rahim perempuan tersebut. Apabila tidak ada bayi ,darah itu tidak dibutuhkan
dan dibuang melalui vagina perempuan. Peristiwa ini terjadi sekali sebulan bagi setiap
perempuan dewasa. Jadi, keluarnya darah itu bukan karena penyakit atau luka-luka
didaam. Tuhanlah yang menghendaki perempuan mengalami peristiwa itu sekali sebulan.”
19
perkembangan yang berbeda. Tetapi kebanyakan anak-anak yang berusia 5 atau 6 tahun
mulai bertanya mengenai asal-usulnya dan hal-hal yang ada sangkut-pautnya dengan
persetubuhan. Seperti yang telah dikemukakan tadi, agak sulit menerangkan bagaimana
peranan sang ayah dalam kelahiran bayi. Kesulitan ini dirasakan terutama oleh para orang
tua yang pada masa kecilnya tidak mendapatkan pendidikan dan pemahaman seks yang
sehat, tetapi hal ini sebenarnya tidaklah terlalu sulit.
Salah satu pengertian yang perlu ditanamkan ke dalam pikiran anak kecil secara dini
adalah bahwa setiap bayi itu harus mempunyai ayah dan ibu. Konsep ini penting sekali
karena merupakan landasan bagi penjelasan selanjutnya tentang peranan ayah dalam
kelahiran sang bayi. Para orang tua perlu menerangkan bahwa setiap bayi itu punya dua
orang tua – ayah dan ibunya. Misalnya dengan menerangkan bahwa seekor anak kelinci
ada induknya dan bapaknya.
Satu hal yang barangkali perlu dikemukakan adalah bahwa ayah dan ibu sepakat
untuk mempersatukan bibit mereka hanya karena saling mencintai dan mengasihi.
Katakan pula bahwa ayah dan ibu menginginkan bayi ini untuk dicintai dan dirawat dengan
gembira. Disamping itu, perlu juga ditekankan bahwa persetubuhan itu hanya boleh
dilakukan oleh suami-isteri. Persetubuhan kita bicarakan hanya sebatas dibutuhkan untuk
menjelaskan bagaimana bibit ibu bertemu dan bersatu dengan bibit ayah.
Penjelasan perasaaan mengenai cinta memang perlu tetapi penjelasan tanpa disertai
perbuatan nyata tidak banyak manfaatnya. Pemahaman yang baik mengenai cinta sangat
berguna untuk memudahkan pengertian yang sehat mengenai kehidupan seks.
Masalahnya menjadi agak sulit apabila anak itu sendiri tidak pernah mengenal salah
satu orang tuanya, dalam hal ini ayahnya. Sebagai akibatnya penjelasan-penjelasan di
atas mungkin menjadi sulit diterima si anak. Bila sang ayah tidak hadir dalam diri anak
karena sudah meninggal, sesorang masih bisa berterus terang dengan keadaan tersebut.
21
Sebagaimana telah disebutkan, teknik pendidikan seks tersebut dilakukan dengan
menyesuaikan terhadap kemampuan dan pemahaman anak sehingga teknik penyampaian
dan bahasa amat perlu dipertimbangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seksualitas adalah ekspresi seksual seseorang yang secara social dianggap dapat
diterima serta mengandung aspek-aspek kepribadian yang luas dan mendalam.
Pendidikan seks sangat penting untukdiberikan kepada anak. Dengan pemberian
pendidikan seks ini akan dapat membuat anak merasa puas dengan keberadaannya, anak
juga akan merasa senang dapat mengetahui jawaban keingin tahuannya dan akan
mengarahkan anak untuk tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Hidayana, I.M. dkk. 2004. Seksualitas Teori dan Realitas. Jakarta : FISIP UI
Mohamad, Kartono. 1998. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Tretsakis, Maria. 2003. Seks Dan Anal-Anak. Bandung : Pionir Jaya
http://rental-sukses.blogspot.com/2010/12/pendidikan-seks-pada-anak-usia-dini.html
http://article.duniaaretha.com/2011/01/perlunya-pendidikan-seks-pada-anak.html
Schaafsma, Dilana, dkk. (2014). Identifying Effective Methods for Teaching Sex Education to
Individuals With Intellectual Disabilities: A Systematic Review, The Journal of Sex
Research. Diterbitkan oleh: Routledge. Diakses di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pmc/articles/PMC4409057/
Septiani, Reni Dwi. ―Pentingnya Komunikasi Keluarga Dalam Pencegahan Kasus Kekerasan Seks Pada
Anak Usia Dini.‖ Jurnal Pendidikan Anak 10, no. 1 (2021): 51.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/40031.
94. https://core.ac.uk/download/pdf/228822655.pdf.
Ajeng, Nhimas, Putri Aji, Tritjahjo Danny Soesilo, and Yustinus Windrawanto. ―Pelaksanaan Pendidikan Seks
Pada Anak Usia Dini Oleh Orang Tua Dan Guru Di Tk Pamekar Budi Demak.‖ Cendakia 2, no. 1
(2018): 111–17.
―Implementasi Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini.‖ PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 3, no. 2 (2020): 80.
Riska Ayu Hapsari, Siti Wahyuningsih, Ruli Hafidah. ―Perbandingan Pemahaman Seks Anak Usia 4-5 Tahun
Ditinjau Dari Penerapan Pendidikan Seks.‖ Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 3 (2021):
2080. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1363
23
Tahun Need Assessment of Sexual Education By Mother.‖ Jurnal Psikologi Proyeksi 6, no. 1 (2021):
74. research.unissula.ac.id.
https://books.google.co.id/books?id=-
1lcEAAAQBAJ&pg=PA30&dq=buku+tentang+program+pembelajaran+seksualitas&hl=id&newb
ks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwj2nL70ydWDAxXExjg
GHcmeDiY4FBDoAXoECAoQAw#v=onepage&q=buku%20tentang%20program
%20pembelajaran%20seksualitas&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=z3ETEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+tentang+program+pembelajaran+seksualit
as&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjygr6U
ydWDAxXizzgGHdUOCkc4ChDoAXoECAMQAw#v=onepage&q&f=false
https://www.google.co.id/books/edition/Bicara_Seks_Dengan_Anak/beYC0AEACAAJ?
hl=id&kptab=overview
24