KATA PENGANTAR
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya juga kepada pembaca, dan bisa
menjadi ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin Allahumma Aamiin.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak
buruk terhadap kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari
perbuatan yang tidak mempunyai status. Oleh karena itu pemerintah harus
mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan
berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu
mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan bab isi adalah sebagai berikut:
3. Tujuan Penulisan
2
BAB II
1. Pendidikan Seks
Di dalam Islam, isu yang berkaitan dengan seks bukanlah perkara asing,
dibicarakan dengan begitu luas oleh para ilmuan dan para ulama. Pembicaraan
masalah seks tersebut bukanlah berdasarkan kepada pandangan mereka
semata-mata, tetapi adalah berdasarkan kepada pandangan Al-Qur’an.
Pendidikan seks dalam perspektif Al-Qur’an menunjukkan bahwa islam
sangat mementingkan ummatnya menjalani kehidupan seksual yang sempurna
3
dan baik selaras dengan tuntunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Segala perintah
dan peraturan agama berkaitan dengan seksual yang ditetapkan oleh Islam
adalah kepada kesejahteraan hidup manusia. Hal ini menjadi perlu diketahui
dan dipahami agar tidak salah faham dalam memahami seks, sehingga
pendidikan seks benar-benar dapat menjaga agama, keturunan, dan
keharmonisan seseorang.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Dan yang sungguh aneh, kebanyakan kita membuat hal yang aneh. Dari
kutipan beberapa buku tentang ilmu jiwa. Dalam buku itu terdapat materi tentang
pendidikan seks. Yang harapannya adalah dari buku-buku itu mau mengarahkan
kepada pembinaan Islam – yang ada hubungannya dengan seksualitas yang cukup,
dengan pengetahuan yang bisa dipahami dan sistematis sesuai dengan fase-fase
kehidupan manusia dari masa anak-anak sampai dewasa. Namun, hasilnya sangat
menyesakkan dada, dimana perhatian para peneliti yang mengetahui bahwasanya
Islam bukan saja merupakan nasihat-nasihat yang mendorong untuk berakhlak,
namun merupakan jalan hidup yang sempurna itu sangat sedikit sekali.
Ada sebuah asumsi bahwa mereka tidak menyinggung ajaran Islam dalam
masalah pendidikan seks ini, dikarenakan mereka belum membaca prinsip-prinsip
dalam, dan mereka tidak memiliki latar belakang Islam. Hal ini merupakan
ketidaktahuan yang tidak bisa ditolelir.
Ajaran Islam tergambar dalam Al-Qur’an dan sunnah yang berbicara tentang
asal-usul manusia dan perkembangan penciptaannya dalam perut ibunya. Allah
Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (yang
berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik. Al
mu’minun: 12-14
5
dirinya melakukan mandi besar. Selain itu dia juga harus mengetahui bahwa
mimpi bersetubuh itu merupakan gejala alami yang terjadi pada laki-laki dan
perempuan, dan itu bukan merupakan suatu kesalahan atau kejahatan yang
menimbulkan hukuman bagi para pemuda dan pemudi. Dan seorang gadis juga
harus belajar bahwa berakhirnya haid merupakan hal yang mengharuskan dirinya
melakukan mandi besar dan merupakan tanda kesempurnaan sebagai seorang
perempuan serta tandanya dia mulai memikul tanggung jawab. Hal itu bukan
merupakan sebab mulai terbentuknya keterikatan jiwa atau lahirnya berbagai
kecemasan, sebagaimana dipropagandakan oleh orang-orang yang menganjurkan
pendidikan seks.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah
bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan
mereka ini ingin di puji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa
memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul
adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja
bergaul dengan siapapun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hokum yang berlaku,
karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu, kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke
depan sebelum melakukan suatu hal, apalagi yan belum kita ketahui dampak baik
dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
6
Berikut beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks
bebas adalah sebagai berikut:
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun
orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa
tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan
penyesalan pada akhir perbuatan remaja tersebut.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya
informasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam
percobaan yang tanpa mereka sadari membahayakan mereka.
7
e. Tontonan yang tidak mendidik.