Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

BAHAYA SEKS BEBAS

Disusun Oleh :

1. Khoirunnisa Fani Larasati

2. Aulia Ratnasari

3. Yunita Setyani

4. Tri Sutanti

5. Riandika Naufal Hanif

KELOMPOK 4 KELAS VIII SMP N 3 PANGGANG

TAHUN 2017/2018
A. Hakikat Seks Bebas
1. Pengertian Pendidikan seks
Seks adalah anugerah terindah dari tuhan yang maha kuasa.seks bebas adalah
hubungan seks yang dilakukan di luar tali perkawinan dan dilakukan dengan berganti-
ganti pasangan.pendidikan seks memang sangat luas, tetepi secara umum terbagi atas
seks instruction dan seks education.
a. Seks instruction yaitu penerangan mengenai perubahan anatomi tubuh dan organ
reproduksi dalam tubuh sehubungan dengan pengaruh homon reproduksi.
b. Seks education menyangkut tentang etika,moral,fisikologi,ekonomi,serta
pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya
sendiri sebagai individu seksual dan mengadakan hubungan interpersonal yang
baik.
2. Tujuan Pendidikan Seks
Tujuan pendidikan seks secara umum yang tercantum dalam converance of seks
education and family planing tahun 1962, yaitu untuk menghasilkan manusia-
manusia dewasa yang dapat menjalankan kehiduapan yang bahagia karena dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertangguang jawab
trhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Tujuan khususnya antara lain adalah :
a. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik,mental,dan
proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada
remaja.
b. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan
penyesuaian seksual (peran,tuntunan,dan tangguang jawab).
c. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua
manivertasi yang bervariasi.
d. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk
memberikan dasar yang rasiaonal dalam membuat keputusan berhubungan dengan
perilaku seksual.
e. Memberika pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar
individu dapat menjaga diri dan melawan eksplotasi yang dapat
mengganggukesehatan fisik dan mentalnya.
f. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional, dan
eksplorasi seks yang berlebihan.
3. Pentingnya Pendidikan Seks
Pentingnya pendidikan seks bagi remaja dapat di lihat dari hal – hal berikut :
a. Dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan dankelainan-kelainan seksual
khususnya para remaja.
b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral remaja.
c. Dapat mengatasi gangguan-gangguan psikis para remaja.
d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
B. Bahaya seks bebas
1. Menciptakan kenangan buruk
Hubungan seks pra nikah yang diketahui masyarakat umum akan mengakibatkan
cemoohan bagi pasangan tersebut.
2. Kehamilan dan akibatnya
Hamil diluar nikah merupakan resiko terbesar yang sering terjadi pada pasangan yang
melakukan seks bebas, inilah malapetaka terbesar bagi seorang gadis.
3. Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi
Jika hubungan inti sudah berbuah kehamilan, biasanya pasangan tersebut akan
melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Aborsi dipilih untuk menutupi aib dan
rasa malu, resiko aborsi antara lain terjadinya pendarahan, infeksi saluran kelamin
dan kandungan, kerusakan rahim yang berakibat kemandulan, timbulnya kanker
rahim, dll.
4. Penyebaran penyakit
Budaya seks bebas memungkinkan untuk selalu berganti pasangan. Perilaku ini
sangat rentan menyebarkan penyakit menular seksual seperti HIV / AIDS, sifilis, dan
gonore.
5. Keterlanjuran dan timbul dari rasa kurang hormat
Perilaku seks bebas melibatkan secara emosi kedua pasangan.
C. Cara menghindari seks bebas
Untuk menghindari seks bebas peranan keluarga dalam membimbing dan
mendidik sangatlah penting,terutama pada masa remaja yang sedang mencari jati dirinya.
1. Penerangan menurut kaidah agama
Pada dasarnya semua agama di Dunia melarang adanya seks bebas. Sebagai insan
yang beragama kita dituntut memberikan teladan dan pengertian untuk tidak
melakukan seks bebas. Pendidikan seks menurut kaidah agama dapat berupa :
a. Memberi pengertian kepada anak bahwa seks hanya boleh dilakukan oleh orang
yang sudah berkeluarga.
b. Membimbing anak dengan memishkan tempat tidur mereka saat usia pubertas
(menjelang dewasa).
c. Menghormati orang yang berlainan jenis.
d. Menghindari berduaan di tempat sepi.
2. Pendidikan seks di sekolah
Pendidikan seks disekolah dilakukan secara berjenjang sesuai tingkat
perkembangan anak. Pendidikan seks dimulai sejak usia anak-anak (SD) untuk
persiapan masa remaja. Pada jenjang SMP-SMA pendidikan seks harus lebih
ditekankan lagi karena pada usia-usia ini keingintahuan anak tentang seks semakin
besar selaras dengan tingkat perkembangan organ-organ reproduksinya.
3. Pendidikan seks di keluarga
Untuk menghindari agar anak tidak terjerumus seks bebas, keluarga perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Berikanlah pendidikanseks sedini mungkin, asal dengan batasan-batasan tertentu.
b. Dalam penyampaian kepada anak yang sudah memasuki usia remaja, antara anak
laki-laki dan perempuan jangan dalam waktu dan tempat yang sama.
c. Jangan memberikan pendidikan seks kepada anak sedetai detainya.
d. Berikan kesibukan kepada anak sesuai dengan bakatnya, misalnya olahraga,
menyanyi, menari, atau main musik.
4. Pendidikan seks di masyarakat
Karena anak juga bergaul dimasyarakat perlu adanya pengawasan yang intensif,
antara lain sebagai berikut :
a. Jangan membiarkan anak keluar malam setiap hari.
b. Masyarakat ikut mengawasi adanya peredaran video porno.
c. Persewaan video jangan hanya memburu keuntungan belaka, tetapi ikut menjaga
moralitas bangsa terutama generasi mudanya.

Anda mungkin juga menyukai