Anda di halaman 1dari 60

PENERAPAN SISTEM MERIT

DALAM MANAJEMEN ASN


KEBIJAKAN DAN PRAKTIK BAIK

Iwan Agustiawan Fuad


Asisten Komisioner KASN

BIDANG PENGAWASAN
PENERAPAN SISTEM MERIT WILAYAH I

2021
OUTLINE PAPARAN

1 SISTEM MERIT: GAMBARAN UMUM

2 SISTEM MERIT DALAM UPAYA


PENCEGAHAN KORUPSI

3 PERAN PPK DAN PYB

4 EVALUASI 2020

5 PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN


SISTEM MERIT
GAMBARAN
1 UMUM SISTEM
MERIT
MENUJU INDONESIA 2045
LINGKUNGAN STRATEGIS & KEBUTUHAN ASN BERKUALITAS

VISI INDONESIA 2045: BERDAULAT, MAJU, ADIL


DAN MAKMUR
Revolusi Industri 4.0
Manusia Indonesia yang unggul,
berbudaya, serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi

SDM ASN yang profesional, bersih,


kompeten, netral dan berintegritas
Ekonomi yang maju dan
sangat berperan dalam menentukan
efektivitas pemerintah mewujudkan berkelanjutan
visi pembangunan

Pembangunan yang merata dan


inklusif

Future of Government Negara yang demokratis, kuat,


(digital & citizen centric new dan bersih
government model)
KONTRIBUSI SISTEM MERIT DALAM
MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL

VISI KASN
Mendukung Visi Presiden Melalui Terwujudnya Asn Kelas Dunia

MISI KASN:
Mengawasi Pelaksanaan Nilai Dasar, Kode Etik, Kode Perilaku dan
Netralitas serta Penerapan Sistem Merit dalam Kebijakan dan
Manajemen ASN

TUJUAN KASN:
Terwujudnya ASN Profesional, Berintegritas dan Netral
Sasaran Strategis: “Meningkatnya Kualitas Penerapan
Sistem Merit dalam Kebijakan dan Manajemen ASN”
TATA KELOLA SEKTOR PUBLIK INDONESIA DALAM
PERBANDINGANNYA DI ASEAN
Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (2019) belum
pada level tinggi di ASEAN
85

Government Effectiveness
60
53
SKOR

40 Global Competitiveness
Index

37

34
36
Negara Index (GCI) 4.0 2019
(2019)

Peringkat Nilai Peringkat Nilai


Singapura Brunei Malaysia Indonesia Vietnam Thailand
Singapura 1 84,8 1 2,22
Filipina
Sumber: Transparency International
Korea Selatan 13 79,6 23 1,38
Peringkat Global Talent Competitiveness Index (2019)
Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN
Malaysia 27 74,6 38 1,00
Thailand 40 68,1 62 0,36
41.8
47.52

78.48
60.04 52.17 Indonesia 50 64,6 73 0,18
SKOR

1 41.3
Philippines 64 61,9 84 0,05
Vietnam 67 61,5 86 0,04
Sumber: World Bank, World Economic Forum

Singapura Malaysia Brunei Filipina Indonesia Thailand


Sumber: INSEAD
REFORMASI MANAJEMEN ASN
MENUJU SMART ASN 2024
Open
System
Open Career 2020-2024
System
2015-2019

Closed Career DYNAMIC


GOVERNANCE
System
2010-2014 PERFORMANCE-BASED HUMAN CAPITAL
SMART ASN 2024
BUREAUCRACY
MANAGEMENT Profil:
MANAJEMEN • Integritas
BIROKRASI SDM
RPJM 4 (2020-2024):
• Nasionalisme
EKSISTING RULE-BASED • Profesionalisme
BUREAUCRACY RPJM 3 (2015-2019): Birokrasi Berkelas
Dunia • Wawasan global
Sistem Merit
Comfort ADMINISTRASI • IT & bahasa asing
Zone KEPEGAWAIAN • Hospitaity
• Networking
RPJM 2 (2010-2014):
• Entrepreneurship
Reformasi Birokrasi
KEBIJAKAN SISTEM MERIT
KEBIJAKAN SISTEM MERIT
PRINSIP DASAR SISTEM MERIT
UU 5 TAHUN 2014
Sistem Merit adalah kebijakan dalam Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa mempertimbangkan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecacatan.

PP 11 TAHUN 2017 (PASAL 134)


“Ketentuan mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif
dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah Manajemen ASN yang mendasarkan pada kualifikasi,
menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan kompetensi dan kinerja
persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara.”

PP 17 TAHUN 2020 (PASAL 3)


Pendelegasian kewenangan dapat ditarik kembali oleh Presiden
dalam hal: (1) Pelanggaran prinsip sistem merit yang dilakukan
oleh PPK; (2) Untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan
PERMENPAN 40 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN SISTEM
MERIT Bersifat objekif, terukur, akuntabel,
PERATURAN KASN 9 TAHUN 2019 partisipatif dan transparan
TENTANG TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN
SISTEM MERIT
PENGERTIAN SISTEM MERIT DALAM
MANAJEMEN ASN DI INDONESIA
Dasar
Pasal 51 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN “Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan sistem
merit”.

Pengertian
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang
diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan mereka


pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya;

Mengembangkan kemampuan & kompetensi ASN;


Memberikan kepastian karier dan melindungi karier ASN dari intervensi
politik dan tindakan kesewenang-wenangan;
Mengelola ASN secara efektif dan efisien;
Tujuan Memberikan penghargaan bagi ASN yang adil dan layak sesuai kinerja.
8 ASPEK PENILAIAN SISTEM MERIT
Pada PermenPANRB No. 40 Tahun 2018 dan PerKASN No. 9 Tahun 2019

PENGEMBANGAN PROMOSI DAN MUTASI


PERENCANAAN PENGADAAN KARIER
KEBUTUHAN Promosi & mutasi
Pengembangan karier berdasarkan
Kebutuhan pegawai Pengadaan pegawai bertumpu pada kualifikasi,
dihitung secara tepat dilakukan secara pengembangan kompetensi dan
dengan Anjab & ABK. terbuka dan kompetitif. kompetensi & kinerja. kinerja.

01 02 03 04

05 06 07 08

MANAJEMEN KINERJA PENGGAJIAN, PERLINDUNGAN & SISTEM INFORMASI


PENGHARGAAN, & PELAYANAN
Sistem informasi
Kinerja dinilai secara DISIPLIN Instansi melaksanakan dimanfaatkan untuk
objektif & terukur, serta Tunjangan berdasarkan kinerja; program perlindungan penyelenggaraan
digunakan sebagai penghargaan rutin untuk pegawai dan pelayanan manajemen ASN.
pertimbangan karier. berprestasi; penegakan kode etik pegawai.
& kode perilaku.
BOBOT PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MERIT

6% 10%
4%

Perencanaan Kebutuhan
10% 10%
Pengadaan

20%
8
ASPEK
SISTEM MERIT
Pengembangan Karier
Promosi dan Mutasi
Manajemen Kinerja

30%
Penggajian, Penghargaan, dan Disiplin
Perlindungan dan Pelayanan
10%
Sistem Informasi
SISTEM MERIT DALAM
2 UPAYA PENCEGAHAN
KORUPSI
KORSUPGAH DAN SISTEM MERIT

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


membentuk Tim Koordinasi dan Supervisi dalam
Pencegahan (Korsupgah) Korupsi di Instansi
Pemerintah.

Korsupgah korupsi adalah upaya


pencegahan korupsi secara preventif
dalam 8 area intervensi, salah satunya
adalah manajemen ASN dengan program
penerapan Sistem Merit. KPK bekerjasama
dengan KASN untuk melakukan pengawasan
penerapan sistem merit pada instansi pemerintah
sebagai salah satu upaya pencegahan korupsi
pada area manajemen ASN
3 PERAN PPK DAN PYB
KEWENANGAN PPK DAN PYB
DALAM PENERAPAN SISTEM MERIT

PRESIDEN
Pemegang kekuasaan tertinggi
pembinaan Manajemen ASN

DELEGASI
Pendelegasian kewenangan dapat ditarik KEWENANGAN PPK
kembali oleh Presiden dalam hal: a. Pembinaan Manajemen ASN
a. Pelanggaran prinsip sistem merit yang b. Menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan
dilakukan oleh PPK; atau PPK pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan
b. Untuk meningkatkan efektifitas tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional
penyelengaraan pemerintahan. keahlian utama

(PP 17/ 2020 Pasal 3)


KEWENANGAN PyB
a. Pembinaan Manajemen ASN
b. Menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi
PyB Pemerintah berdasarkan Sistem Merit
c. Memberikan rekomendasi usulan kepada PPK
d. Mengusulkan pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pejabat Administrasi dan Pejabat
Fungsional kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian
PERAN PPK DAN PYB
DALAM PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MERIT

1 2 3

PERSIAPAN PELAKSANAAN MONITORING &


EVALUASI
Menyusun Road Map Menilai Tingkat Penerapan
Penerapan Sistem Merit Sistem Merit Melakukan Pengawasan
dan Evaluasi
Melaksanakan Rekomendasi
Membentuk Tim Penilai
Hasil Penilaian
Mandiri Penerapan
Sistem Merit
CAPAIAN SISTEM MERIT
INSTANSI PEMERINTAH
4 DAERAH
S.D TAHUN 2021
SISTEM MERIT ≥ BAIK 48 KABUPATEN/KOTA (1/2)
PENETAPAN TAHUN 2019
(2 IP)
Kota Tangerang 288.5
Kota Bogor 266.5

PENETAPAN TAHUN 2020


(23 IP dan 1 IP Evaluasi)

Kota Bandung 332.5


Kota Tangerang 328.5
Kab. Sumedang 301.5
Kab. Sidoarjo 297.5
Kab. Karawang 295
Kab. Sinjai 294
Kota Pekanbaru 290.5
Kab. Wajo 289
Kota Yogyakarta 287
Kab. Tasikmalaya 280
Kab. Kepulauan Anambas 275.5
Kota Tangerang Selatan 267.5
Indragiri Hilir 262.5
Kab. Jombang 262.5
Kota Bukittinggi 260.5
Kota Payakumbuh 258.5
Kab. Pangkajene dan Kepulauan 257.5
Kota Surabaya 256
Kota Surakarta 253.5
Kota Cilegon 253
Kab. Sumbawa Barat 252.5
Kab. Tangerang 251.5
Kab. Bandung Barat 251
Kota Denpasar 250
Sangat Baik Baik Kurang

18
SISTEM MERIT ≥ BAIK 48 KABUPATEN/KOTA (2/2)
PENETAPAN Sd Smt 1 TAHUN 2021
(23 IP)
Kab. Sleman 321.5
Kab. Bandung 318.5
Kota Pontianak 311
Kab. Kepulauan Selayar 285.5
Kab. Purworejo 285

Kab. Kulonprogo 273.5


Kab. Agam 272
Kota Probolinggo 271.5
Kab. Karimun 271
Kab. Barru 268
Kota Banda Aceh 267
Kab. Pinrang 264.5
Kab. Bone 263.5
Kab. Mojokerto 263
Kab. Magelang 262
Kab. Majalengka 261

Kab. Parepare 261


Kab. Malang 261
Kab. Sragen 259.5
Kab. Purwakarta 258.5
Kota Malang 256.5
Kab. Serang 254
Sangat Baik Baik
Kota Jayapura 253.5
19
KATEGORI HASIL PENILAIAN SISTEM MERIT

Kategori I BURUK Kategori II KURANG


I (100 - 174) – indeks (0,2 – 0,4)
Dibimbing untuk mencapai
I (175 - 249) – indeks (0,41-0,6)
Dibimbing intensif untuk
mencapai kategori baik.

I
kategori baik.

Kategori IV SANGAT BAIK


II
Kategori III BAIK
(250 -324) – Indeks (0,61-0,8) IV

(325-400) – Indeks (0,81-1)
Dapat diberi kesempatan untuk mengisi
• Dapat diberi kesempatan untuk mengisi JPT

I dari talent pool dan rencana suskesi (apabila JPT dari talent pool dan rencana suskesi
sudah membangun manajemen talenta) (apabila sudah membangun
namun tetap berkoordinasi dengan KASN. manajemen talenta) namun tetap
berkoordinasi dengan KASN.
• Dievaluasi setiap tahun
• Dievaluasi setiap 2 tahun
STRENGTH AND WEAKNESS IMPLEMENTASI SISTEM MERIT
DI INSTANSI PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2020

CAPAIAN NILAI PER-ASPEK DI TINGKAT PEMERINTAH DAERAH


(dalam persen)
PERENCANAAN KEBUTUHAN

88.46
SISTEM INFORMASI PENGADAAN
ASPEK CAPAIAN TERTINGGI
o PERENCANAAN KEBUTUHAN (88.46%) 77.24 81.54
o PERLINDUNGAN & PELAYANAN (87.50%)

87.50 47.44
PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN PENGEMBANGAN KARIR

50.48
ASPEK CAPAIAN TERENDAH
o PENGEMBANGAN KARIR (47.44%)
75.48 o PROMOSI DAN MUTASI (50.48%)

78.37
PENGGAJIAN, PENGHARGAAN, DISIPLIN PROMOSI MUTASI

*Data
*Data diambil
diambil dari
dari rata
rata –– rata
rata capaian
capaian MANAJEMEN KINERJA
13 IP Daerah yang telah ditetapkan
13 IP Daerah yang telah ditetapkan
5 PETUNJUK TEKNIS
PENILAIAN SISTEM
MERIT
ALUR PENILAIAN
PENERAPAN SISTEM MERIT
Monev & Tindak Lanjut
Tindaklanjut rekomendasi
KASN dan pengajuan
pengisian jabatan melalui
talent pool

Penetapan
Rapat pleno internal dan
Audiensi eksternal yang melibatkan
paguyuban Sistem Merit
Pertemuan KASN bersama
para PPK dan Pyb dalam Verifikasi & Klarifikasi
rangka memberikan Verifikasi hasil penilaian
penguatan komitmen mandiri yang dilanjutkan
dengan klarifikasi dokumen
Coaching dan implementasi
Pengarahan teknis tentang
tata cara penilaian Mandiri
dalam Aplikasi SIPINTER
TIMELINE INPUT DATA PENILAIAN MANDIRI
MELALUI SIPINTER

TAHAP 2
Verifikasi oleh KASN
TAHAP 1 dan proses penetapan
penilaian akhir
Input Penilaian Mandiri
Verifikasi oleh KASN serta Bukti oleh Instansi
dan proses penetapan Pemerintah
penilaian akhir
Input Penilaian
Mandiri serta Bukti Oktober –
oleh Instansi Pemerintah

Juli – Desember
April –
Juni September
Januari –
Maret
Best Practice
Aspek 1
Perencanaan
Kebutuhan

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai peta jabatan dan


rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun,
dilengkapi Anjab dan ABK. Pemenuhan
kebutuhan ASN (CPNS, P3K & PI).
Aspek 1 Tangkap Layar e-formasi
Best Practice rencana kebutuhan jangka
Perencanaan Kebutuhan menengah (5 Tahunan)
Aspek 1
Best Practice
Perencanaan Kebutuhan
Keputusan PPK terkait Peta
Jabatan

Data pegawai yang memasuki masa pensiun


berbasis sistem informasi
Aspek 1
Best Practice Data pegawai berbasis sistem
Perencanaan Kebutuhan informasi
Best Practice

Aspek 2
Pengadaan

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai rencana tahunan


pengadaan ASN (CPNS, P3K & PI). Adanya
kebijakan internal pengadaan ASN yang
dilakukan terbuka, kompetitif, transaparan
dan tidak diskriminatif.
Aspek 2
Best Practice Pengajuan kebutuhan pegawai tahun
Pengadaan
berjalan
Aspek 2
Best Practice
Pengadaan Program pelatihan dasar CPNS
Pengumuman yang terintegrasi dengan program
Kebijakan internal yang pengadaan ASN melalui pengembangan kompetensi
memuat pedoman terkait berbagai media lainnya
pengadaan CPNS
Best Practice
Aspek 3
Pengembangan
Karir

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai standarisasi


jabatan, SKJ, profil kompetensi,
rencana pengembangan
kompetensi, manajemen talenta
dan rencana suksesi.
Aspek 3 PROSES PEMBANGUNAN
Best Practice
Pengembangan Karir TALENT POOL

VISI – MISI, ARAH


Nilai-nilai
STRATEGIS
Organisasi
ORGANISASI
SOTK Penempatan
Baperjakat

Kebutuhan
Nilai
PERSYARATAN Pegawai Succession Chart
kinerja
ADMINISTRASI Individu
Ya

Tidak
Hasil Evaluasi Kesiapan
Proses Penilaian Talenta
Penilaian Kompetensi
Kompetensi Data
Identifikasi
Pegawai
Calon Hi-flier Kebutuhan
(matriks 9 Pengisian Jabatan
Proses Kolom)
HASIL
Penilaian
Penilaian
Kinerja
Kinerja
KESIAPAN
PENGEMBANGAN
KARIR

SKJ dan Penilaian Kinerja


dibutuhkan
Aspek 3KARIR
ASPEK 3 PENGEMBANGAN TALENT POOL YANG DISUSUN BERDASARKAN
Best Practice PEMETAAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN
Pengembangan Karir HASIL PENILAIAN KINERJA
ASPEK 3 PENGEMBANGAN RUJUKAN BUKTI RENCANA SUKSESI
Aspek 3KARIR
Best Practice DENGAN MEMPERTIMBANGKAN POLA
Pengembangan Karir KARIER INSTANSI (1)
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3 KARIR RUJUKAN BUKTI RENCANA SUKSESI
Best Practice DENGAN MEMPERTIMBANGKAN POLA
Pengembangan Karir
KARIER INSTANSI (2)
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR RUJUKAN BUKTI
Best Practice KESENJANGAN KUALIFIKASI
Pengembangan Karir DAN KOMPETENSI PEGAWAI
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR RUJUKAN BUKTI INFORMASI
Best Practice TENTANG KESENJANGAN
Pengembangan Karir KINERJA (1)
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR RUJUKAN BUKTI
Best Practice
Pengembangan Karir KESENJANGAN KINERJA (2)
RUJUKAN BUKTI STRATEGI DAN PROGRAM
Aspek 3 UNTUK MENGATASI KESENJANGAN KOMPETENSI
Best Practice
Pengembangan Karir DAN KINERJA DALAM RANGKA PENINGKATAN
KAPASITAS ASN
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR RUJUKAN BUKTI PENYELENGGARAAN
Best Practice DIKLAT UNTUK MENGATASI KESENJANGAN
Pengembangan Karir
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR RUJUKAN BUKTI PELAKSANAAN PENINGKATAN
Best Practice KOMPETENSI MELALUI PRAKTIK KERJA DAN
Pengembangan Karir PERTUKARAN PEGAWAI
ASPEK 3 PENGEMBANGAN
Aspek 3KARIR
Best Practice
Pengembangan Karir

PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPETENSI


MELALUI COACHING DAN MENTORING
Best Practice
Aspek 4
Promosi dan
Mutasi

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai pola karier.


Adanya kebijakan dan pelaksanaan
pengisian jabatan struktural secara
terbuka dan kompetitif (regional
dan nasional).
ASPEK 4 PROMOSI Aspek
DAN MUTASI
4
Best Practice
Promosi
POLA dan Mutasi
KARIR PEGAWAI
Aspek 4
Best Practice
Promosi dan Mutasi
Kebijakan internal terkait
Promosi dan Mutasi Pelaksanaan pengisian Selter JPT
diumumkan di berbagai media

Kebijakan internal
terkait pengisian JPT
Aspek
ASPEK 4 PROMOSI 4
DAN MUTASI
Best Practice
Promosi dan Mutasi
Laporan pelaksanaan pengisian JA oleh Baperjakat

Pengumuman pengisian JA secara terbuka


Best Practice
Aspek 5
Manajemen
Kinerja

Kondisi Ideal

Instansi menerapkan metode penilaian kinerja yg


objektif & terukur. Melakukan penilaian kinerja
(evaluasi) secara berkala. Dan, menggunakan
penilaian kinerja sebagai pertimbangan utama
dalam pengembangan karier ASN.
Aspek
ASPEK 5 MANAJEMEN 5
KINERJA
Best Practice
Manajemen Kinerja

Penggunaan Penilaian Kinerja untuk Pembinaan dan


Pengembangan Karir Pegawai

Penggunaan penilaian kinerja untuk


pembinaan dan pengembangan karir
ASPEK 5 MANAJEMEN KINERJA
Aspek 5
Best Practice
Manajemen Kinerja Penilaian Kinerja yang Objektif dan Terukur

Analisis capaian
kinerja

Catatan permasalahan
ASPEK 5 MANAJEMEN KINERJA
Aspek 5 PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
Best Practice SECARA BERKALA DISERTAI DENGAN
Manajemen Kinerja
DIALOG KINERJA (1)

Peniliaian
Kinerja Harian
ASPEK 5 MANAJEMEN KINERJA
Aspek 5
Best Practice
Manajemen Kinerja

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA SECARA


BERKALA DISERTAI DENGAN DIALOG KINERJA (2)
ASPEK 5 MANAJEMEN KINERJA
Aspek 5 KETERSEDIAAN INFORMASI TENTANG ANALISIS
Best Practice PERMASALAHAN KINERJA DAN PENYUSUNAN
Manajemen Kinerja STRATEGI PENYELESAIANNYA UNTUK
MEWUJUDKAN TUJUAN ORGANISASI (2)

Strategi
pengembangan
Best Practice
Aspek 6
Penggajian
Penghargaan
Dan Disiplin

Kondisi Ideal
Instansi melaksanakan pemberian tunjangan
kinerja berdasarkan hasil penilaian kinerja.
Adanya penghargaan terhadap pegawai
berprestasi. Pelaksanaan dan penegakkan
kode etik dan kode perilaku.
Aspek 6
Best Practice Penggajian, Penghargaan, Pemberian Penghargaan kepada Pegawai
dan Disiplin

Bentuk penghargaan

Syarat Penghargaan Dokumentasi kegiatan


Best Practice
Aspek 7
Perlindungan
dan Pelayanan

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai program perlindungan


(hukum dan program lainnya). Penyediaan
fasilitas/pelayanan yg memudahkan pegawai.
Aspek 7
ASPEK 7 PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN
Best Practice Perlindungan dan
Pelayanan
Pemberian Perlindungan kepada Pegawai
Best Practice
Aspek 8
Sistem
Informasi

Kondisi Ideal

Instansi mempunyai SIMPEG online yg


terintegrasi dengan sistem-sistem lainnya.
Penggunaan e-office untuk memudahkan
pelayanan-pelayanan perkantoran.
Aspek 8
ASPEK 8 SISTEM INFORMASI
Best Practice
Sistem
Tangkap LayarInformasi
Sistem Informasi
TERIMA KASIH
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)

Email : penerapansistemmerit@kasn.go.id
Telp. :( 021 ) 7972098
Website : www.kasn.go.id

@Komisi_ASN

@kasn_ri

facebook.com/KomisiASNResmi

Anda mungkin juga menyukai