BERDASARKAN
MERIT SYSTEM
Dr. Herman, M.Si.
Kepala Bidang Pengelolaan Diklat
Pusat Pengembangan ASN BKN
1
Data
H e r m an
Sumenep,16-Maret-1969
Pribadi
S-1, Unibraw Malang
S-2, UGM Jogja
S-3, UI Jakarta
Kepala Bidang Pengelolaan Pusbang ASN-BKN
Pengajar S-2 UI
MATERI
I. Dasar Hukum Merit System
II. Sejarah Merit System
III. Pengertian dan Prinsip Merit
System
IV. Kriteria Pengisian Jabatan
V. Prasyarat Penerapan Merit System
VI. Strategi Membangun Merit System
di Indonesia
I
Dasar
MERIT
Hukum
SYSTEM
Manajemen ASN
diselenggarakan berdasarkan:
Sistem Merit
(Merit System)
MANAJEMEN ASN
pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang :
1.profesional
2.memiliki nilai dasar
3.etika profesi
4.bebas dari intervensi politik
5.bersih dari praktik KKN
1.
MANAJEMEN
PNS
Penyusunan dan Penetapan
Kebutuhan
2. Pengadaan
3. Pangkat dan Jabatan
4. Pengembangan Karier
5. Pola Karier
6. Promosi
7. Mutasi
8. Penilaian Kinerja
9. Penggajian dan Tunjangan
10.Penghargaan
11.Disiplin
12.Pemberhentian
13.Jaminan Pensiun dan
Jaminan Hari Tua
14.Perlindungan
MANAJEMEN
PPPK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penetapan Kebutuhan
Pengadaan
Penilaian Kinerja
Penggajian dan
Tunjangan
Pengembangan
Kompetensi
Pemberian
Penghargaan
Disiplin
Pemutusan Hubungan
Perjanjian Kerja
Perlindungan
ARTINYA
14 Komponen Manajemen PNS
9 Komponen Manajemen PPPK
Dilakukan Berdasarkan
SYSTEM
MERIT
SISTEM MERIT
(UU No.5
Tahun 2014)
Kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi fisik/kecacatan
II
Sejarah
MERIT
IRAN
Sejarah
Merit
System
kuno
CINA
INDIA
EROPA
AMERIKA
SERIKAT
Sejarah
Merit
System
(IRAN )
merit system digunakan dalam administrasi
kepegawaian (personnel administration) terutama
era pemerintahan Kavadh I & Khosrou I (Ali Farazmand, 1990)
merit system berkontribusi besar pada peningkatan
profesionalisasi administrasi negara yang mendorong
berbagai inovasi dalam teori dan praktik governance
(CHINA)
Merit system telah dipraktikkan Dinasti
QIN & HAN di China (Plato & China abad 6)
Calon pejabat tidak terbatas kaum
bangsawan, tetapi juga masyarakat
pedesaan
Ada seleksi calon pejabat - Peringkat calon
ditentukan oleh MERIT, melalui the civil
service examinations,
PENDIDIKAN menjadi menjadi kunci mobilitas
(EROPA)
Inggris berlangsung sejak akhir abad
pertengahan (Ide ini diawali pertama kali dengan reformasi
sistem kepegawaian (civil service reform) di Inggris tahun 1870an)
(AMERIKA SERIKAT)
Pertengahan abad 19, merit telah digunakan sebagai prinsip
(AS)
To the Victor Belong the Spoils"
(Senator
William L. March)
(AS)
Tahun 1883, diterbitkan undang-undang
kepegawaian (Civil Service Act) yang
dikenal dengan sebutan Pendleton Act
(Woodrow Wilson-Presiden 28)
III
Pengertian
MERIT
MERIT = IQ + E
E= Effort)
MERITOKRASI
suatu tatanan sosial di mana
seseorang/individu diranking sesuai
dengan nilai atau kualitas seseorang
(Nicole J. DeSario, 2003)
MERIT SYSTEM
secara sederhana menunjuk pada
orang terbaik yang dipilih untuk
mengisi jabatan-jabatan tertentu
ARTINYA
Jabatan haruslah diisi oleh orang-orang terbaik
karena kualitas dan kemampuannya,
bukan karena faktor nonmerit , seperti politik,
keluarga, teman, suku, agama, etnis, daerah,
kelas sosial, jender, kekayaan dan sebagainya
MERIT SYSTEM
inilah menurut Belcher merupakan
Esensi Dasar
REFORMASI KEPEGAWAIAN
ERIT SYSTEM
Kebijakan
dan
Manajem
en ASN
Kualifikasi
Kompetensi
Kinerja
berdasark
an
StrukturKriteria
Proses/Prosed
ur/Mekanisme
MERIT SYSTEM
dua hal:
1.Struktur Merit
2.Proses Merit
menunjukkan
STRUKTUR:
1.Kualifikasi
2.Kompetensi
3.Kinerja
PROSEDUR::
1.Adil & Wajar
(equity,
fairness, opennes,
transparant)
2.nonDiskriminatif
IV
Prinsip
MERIT
12 Larangan Sistem
Merit (Prohibited Personnel
Practice)
6. ???
Prinsip Pertama
bahwa rekrutmen pegawai hendaknya diambil dari
individu-individu yang qualified yang diperoleh dari
sumber-sumber yang tepat sebagai upaya untuk
mendapatkan tenaga kerja dari semua segmen
masyarakat, dan seleksi hendaknya didasarkan
kemampuan, pengetahuan, dan keahlian serta
dilakukan secara adil dan terbuka agar semua
orang mendapatkan kesempatan yang sama
Prinsip Kedua
bahwa seluruh pegawai hendaknya
diperlakukan secara adil dan fair pada semua
aspek manajemen kepegawaian tanpa
memandang latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal usul bangsa, jenis
kelamin, status perkawinan, umur, atau
kondisi kecacatan, serta mendapatkan
penghargaan yang tepat sesuai dengan
privasi dan hak-hak konstitusional seseorang
Kepastian Hukum
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
(UU No.5/2014)
Konsekuensi
Penerapan Sistem Merit Bagi
Isntansi
Penataan jabatan (restructuring & rightsizing)
agar semua jabatan jelas kontribusinya
terhadap pencapaian target kinerja organisasi
Penyusunan kualifikasi, standar kompetensi,
target kinerja untuk setiap jabatan
Penerapan sistem penilaian kinerja yang
objektif dan transparan
Penyempurnaan sistem remunerasi
Penempatan kembali pegawai
Penyusunan rencana pengembangan karier,
termasuk program diklat
V
Mengapa
Harus Merit System
dalam Manajemen ASN
Electoral Popularity
Social Class
Patronage
MERIT
Seniority
Representativeness
VI
Prasyarat
Penerapan
Merit
VII
Strategi
Membangun
Dalam Pengisian
Jabatan
Merit
System
Strategic Content
(Content Meritocracy)
merit system harus
didefinisikan secara jelas,
tegas, detil, dalam Per-UU
Parameternya terukur
Terima Kasih
semoga selalu dalam lindungan
ALLAH SWT