Anda di halaman 1dari 35

KONSEP SISTEM MERIT DLM PENGELOLAAN ASN

APBD KABUPATEN BOYOLALI 2019 (dalam ribuan)

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

2.310.937.250 2.371.992.037 61.055.114

PAD ; 331.678.459
BTL ; 1.375.196.741 PNRM ; 75.261.114

DP ; 1.477.549.037

BL ; 996.795.623 PLUAR ; 14.206.000


PLYS ; 501.709.754
KOMpOSISI BELANJA PEGAWAI

PEGAWAI : Rp. 994.674.535.000 ,- 43,04 %

NON PEGAWAI : Rp. 1.316.262.715.000 ,- 56,96 %

freegoogleslidestemplates.com
PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN
PENERAPAN SISTEM MERIT DLM
PENGELOLAAN ASN
a. Pengertian SISTEM MERIT
b. Obyek dalam SISTEM MERIT

c. Fungsi SISTEM MERIT


d. Konsep SISTEM MERIT dlm Pengelolaan ASN

e.Monitoring, Penilaian dan Pengembangan


SISTEM MERIT

f. Kelembagaan SISTEM MERIT dlm pengelolaan ASN


SISTEM MERIT ?

Sistem merit pd dasarnya adalah konsepsi dlm


manajemen SDM yg menggambarkan diterapkannya
obyektifitas pd keseluruhan semua proses dlm
pengelolaan ASN yakni pd pertimbangan kemampuan
dan prestasi individu utk melaksanakan pekerjaannya
(kompetensi dan kinerja).
SISTEM MERIT
Kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
pada :
1) Kualifikasi
2) Kompetensi
3) Kinerja secara adil dan wajar. OBYEKTIFITAS

Tanpa membedakan :
. Latar belakang Politik, Ras, Warna kulit, Agama, Asal
Usul, Jenis kelamin, Status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan.

7
OBYEK DLM SISTEM MERIT
Obyeknya dilaksanakan pada semua tahapan dlm
, seperti :
1. Rekruitmen

2. Pengangkatan

3. Penempatan

4. Promosi.

Sistem ini biasanya disandingkan dengan SPOIL SISTEM,


yang Penerapan Manajemen SDM lebih mengutamakan
Pertimbangan SUBYEKTIF, seperti alasan Politik, Personal,
Kedekatan dan Lainnya,
FUNGSI MERIT
. Bagi Organisasi, sistem ini mendukung
keberadaan prinsip Akuntabilitas yg saat ini
menjadi tuntutan sektor Publik.
. Bagi Pegawai, sistem ini Menjamin Keadilan
dan menyediakan ruang Keterbukaan dalam
perjalanan Karier seorang pegawai.
. UU ASN secara jelas mengakomodasi sistem
merit dalam pelaksanaan manajemen ASN
(Psl 51 UU ASN).
PENERAPAN SISTEM MERIT DLM PENGELOLAAN ASN

MANAJEMEN
PNS
Psl 55 UU ASN

PADA SEMUA
HARUS
SISTEM KOMPONEN ATAU
MENERAPKA
MERIT FUNGSI
N SISTEM
MANAJEMEN ASN
MERIT

MANAJEMEN
PPPK
Psl 93 UU ASN
MEKANISME PENGELOLAAN ASN
1. Penyusunan & penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Pangkat dan Jabatan
4. Pengembangan Karier
5. Pola karier; Promosi; Mutasi
MANAJEMEN 6. Penilaian kinerja
PNS 7. Penggajian dan tunjangan
8. Penghargaan
9. Disiplin
10.Pemberhentian
MEKANISME 11.Jaminan pensiun dan hari tua
PENGELOLAAN 12.Perlindungan
ASN

1. Penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Penilaian kinerja
MANAJEMEN 4. Penggajian dan tunjangan
PPPK 5. Pengembangan kompetensi
6. Pemberian penghargaan
7. Disiplin
8. Pemutusan hubungan Perjanjian kerja 11
MONITORING, PENILAIAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM MERIT
BERDASAR KOMPETENSI,
PANGKAT & KUALIFIKASI DAN
JABATAN ASN PERSYARATAN JABATAN

PENGEM- BERDASAR KUALIFIKASI,


BANGAN KOMPETENSI, PENILAIAN
KARIER ASN KINERJA
MONITORING
JAMINAN MUTASI KUALIFIKASI, KOMPETENSI
DAN
MERIT PENILAIAN PEGAWAI DAN KEBUTUHAN INSTANSI
SISTEM DIWUJUDKAN
PENILAIAN BERDASAR KINERJA
KINERJA SESUNGGUHNYA PEGAWAI
BERDASAR KINERJA
PROMOSI PEGAWAI DAN BUKAN
PEGAWAI PERTIMBANGAN
SUBYEKTIF
• Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),
kewenangannya : untuk melakukan Monev pelaksanaan
kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin
perwujudan atau pelaksanaan sistem merit pada instansi
pemerintah.
• Kementrian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan
aparatur negara ( Kemen PAN dan RB ) yang
bertugas memberikan pertimbangan kepada presiden
dalam penindakan pejabat yang berwenang dan pejabat
pembina kepegawaian atas penyimpangan sistem merit
dalam pengelolaan ASN
STRUKTUR KELEMBAGAAN

PRESIDEN
Memegang kekuasaan tertinggi pembinaan
dan manajemen ASN

KEMENTERIAN LNS

KEMEN PANRB KASN


Merumuskan kebijakan

1. Menjaga merit system


2. Monev Seleksi JPT
LPNK 3. Laporan ke Presiden
LAN BKN
Melaksanakan Mengelola
Kajian dan diklat pegawai ASN
Menteri/Kementerian
PAN dan RB BKN
1. Perumusan & penetapan 1. Penyelenggaraan
kebijakan, manajemen ASN
2. Koordinasi & sinkronisasi 2. Pengawasan &
kebijakan, pengendalian pelaksanaan
3. Pengawasan atas NSPK manajemen ASN
pelaksanaan kebijakan ASN; (Mengelola Pegawai ASN)

LAN KASN
• Penelitian, pengkajian Monitoring, evaluasi kebijakan, &
kebijakan manajemen ASN, rekomendasi yg mengikat utk menjamin
perwujudan sistem merit &
• Pembinaan & pengawasan penerapan asas, kode
penyelenggaraan Diklat ASN etik, & kode perilaku ASN.
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

1. Sifat dan Kedudukan: (Pasal 27)


a. Lembaga Non Struktural
b. Mandiri, bebas dari intervensi politik

2. Tujuan : (Pasal 28)


• menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN;
• mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat NKRI;
• mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien,
terbuka, dan bebas KKN;
• mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam
pelayanan;
• menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan
• mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.
FUNGSI & TUGAS KASN
Fungsi : mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik/perilaku, penerapan Sistem
Merit.
Tugas : a. Menjaga netralitas Pegawai ASN;
b. Melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan
c. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden.
Dalam melakukan tugasnya KASN dapat :
a. melakukan penelusuran data & informasi pada Instansi Pemerintah;
b. melakukan pengawasan thd pelaksanaan fungsi Pegawai ASN;
c. menerima laporan thd pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN;
d. berprakarsa melakukan penelusuran data & informasi thd dugaan
pelanggaran norma dasar, kode etik & kode perilaku Pegawai ASN;
e. melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik
dan kode perilaku Pegawai ASN.
WEWENANG KASN
Wewenang (Pasal 32)
a. mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT;
b. mengawasi & mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar,
kode etik/perilaku;
c. meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat;
d. memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar,
kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; dan
e. meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan.

Tindak lanjut hasil pengawasan (Pasal 33)


Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf b, KASN
berwenang untuk memutuskan adanya pelanggaran kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN.
Tindak Lanjut Keputusan KASN

Keputusan KASN:
Ada PPK dan PyB wajib
pelanggaran pelanggaran kode etik dan Ditindaklanjuti
kode perilaku Pegawai ASN menindaklanjuti

Tidak
Hasil Ditindaklanjuti
pengawasan
KASN
KASN merekomendasikan kepada Presiden
untuk menjatuhkan sanksi terhadap PPK
Tidak ada dan PyB yang melanggar prinsip Sistem
pelangaran Merit dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Sanksi sebagaimana dimaksud berupa:


a. peringatan;
b. teguran;
c. perbaikan, pencabutan, pembatalan, penerbitan keputusan, dan/atau pengembalian pembayaran;
d. hukuman disiplin untuk PyB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. sanksi untuk PPK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewenangan Menjatuhkan Sanksi
Penjatuhan Sanksi atas pelanggaran Sistem Merit oleh :
• Presiden selaku pemegang kekuasan tertinggi
pembinaan ASN, terhadap keputusan Pejabat
Pembina Kepegawaian; dan

• Menteri PANRB terhadap keputusan yang ditetapkan


oleh Pejabat yang Berwenang, dan terhadap Pejabat
Pembina Kepegawaian di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota.
SUSUNAN & KEANGGOTAAN KASN
1. KASN, terdiri atas: (Pasal 35)
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota.
b. 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota
c. 5 (lima) orang anggota.
2. Unsur keanggotaan:
terdiri dari unsur pemerintah dan/atau non-pemerintah
3. Syarat menjadi Anggota KASN
– WNI;
– setia dan taat kepada Pancasila dan UUDNRI 1945;
– berusia paling rendah 50 (lima puluh) tahun pada saat mendaftarkan diri;
– tidak sedang menjadi anggota parpol dan/atau tidak sedang menduduki
jab.politik;
– mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas;
– memiliki kemampuan, pengalaman, dan/atau pengetahuan di bidang
manajemen SDM;
– berpendidikan paling rendah strata dua (S2) di bidang AN, manajemen SDM,
kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan, dan/atau S2 di bidang lain;
– tidak merangkap jabatan pemerintahan dan/atau badan hukum lainnya; dan
– tidak pernah dipidana penjara.
ASISTEN KASN
KASN dibantu oleh:
 Asisten
 Pejabat Fungsional keahlian yg dibutuhkan.
Syarat sebagai asisten KASN:
- diangkat & diberhentikan oleh ketua KASN berdasarkan persetujuan
rapat KASN;
- dpt berasal dari PNS maupun non-PNS yg memiliki kualifikasi akade-
mik paling rendah S2 di bidang AN, manajemen publik, manajemen
SDM, psikologi, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan,
dan/atau S2 di bidang lain yg berkaitan dgn manajemen SDM.
- tidak sdg menjadi anggota dan/ pengurus parpol, tdk merangkap
jabatan, serta diseleksi scr terbuka & kompetitif.
- memiliki & melaksanakan nilai dasar, kode etik & kode perilaku serta
diawasi oleh anggota KASN.
PENGANGKATAN & PEMBERHENTIAN
ANGGOTA KASN
1. Penetapan (Pasal 37 ayat (1))
Presiden menetapkan Ketua, Wakil Ketua, & Anggota KASN dari
anggota KASN terpilih yg diusulkan oleh tim seleksi.
2. Masa Jabatan (Pasal 37 ayat (2))
Ketua, Wakil Ketua, & anggota KASN ditetapkan untuk masa jabatan
5 th & hanya dpt diperpanjang utk 1 kali masa jabatan.
3. Pemberhentian : (Pasal 37 ayat (3))
• meninggal dunia; mengundurkan diri; tdk mampu jasmani/rohani
shg tdk dpt menjalankan kewajiban sbg anggota KASN;
• dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yg sdh mem-
peroleh kekuatan hukum yg tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan; atau
• menjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan negara.
Seleksi Anggota KASN
Menjamin Netralitas Anggota KASN:
• Anggota KASN yg berasal dr PNS diberhentikan sementara dr jabatan ASN.
• Anggota KASN yg berasal dari PPPK diberhentikan statusnya dari PPPK.
• Anggota KASN yg berasal dari non-pegawai ASN hrs mengundurkan diri
sementara dari jabatan & profesinya.
Tim Seleksi Anggota KASN:
• Beranggotakan 5 (lima) org yg dibentuk oleh Menteri.
• Tim seleksi dipimpin oleh Menteri & melakukan tugas selama 3 (tiga) bln.
• Anggota tim seleksi hrs memiliki pengetahuan & pengalaman di bidang
ASN, rekam jejak yg baik, integritas moral, & netralitas.
• Melakukan proses seleksi anggota KASN dgn mengumumkan scr terbuka
lowongan tsb kpd masy. scr luas, melakukan penilaian pengetahuan,
kompe-tensi, integritas moral, rekam jejak calon, & uji publik.
• Tim seleksi menyampaikan 2 (dua) kali jumlah anggota KASN utk dipilih &
ditetapkan oleh Presiden.
Majelis Kehormatan KASN
• KASN memiliki & melaksanakan kode etik & kode perilaku.
• Dlm hal terjadi pelangggaran kode etik & kode perilaku
sbgmana dimaksud, Presiden membentuk Majelis
kehormatan kode etik & kode perilaku.
• Majelis kehormatan kode etik & kode perilaku terdiri atas:
- 5 (lima) orang yg berasal dari luar KASN &
- memiliki pengetahuan, pengalaman, & kompetensi di
bidang ASN, rekam jejak yg baik, integritas moral, &
netralitas, serta
- berusia paling rendah 55 (lima puluh lima) thn.
Lembaga Administrasi Negara
LAN memiliki fungsi:
»pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN;
»pembinaan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN;
»penyelenggaraan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN
baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga diklat
lainnya;
»pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN;
dan
»melakukan akreditasi lembaga diklat Pegawai ASN, baik
sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
1.
LAN bertugas:
1. Meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN
sesuai kebutuhan kebijakan;
2. Membina & menyelenggarakan diklat Pegawai ASN berbasis
kompetensi;
3. Merencanakan & mengawasi kebutuhan pendidikan &
pelatihan Pegawai ASN secara nasional;
4. Menyusun standar & pedoman penyelenggaraan & pelaks
diklat, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di
bidangnya dgn libatkan K/L;

5. Memberikan sertifikasi kelulusan peserta diklat


penjenjangan;
6. Membina dan menyelenggarakan diklat analis kebijakan
publik; dan
7. Membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan
pelatihan
Kewenangan LAN
LAN berwenang:
a. Mencabut izin penyelenggaraan diklat Pegawai
ASN yang melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan rekomendasi kepada Menteri
dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN;
dan
c. Mencabut akreditasi lembaga diklat Pegawai
ASN yg tidak memenuhi standar akreditasi.
BKN
FUNGSI :
• pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
• manajemen ASN dlm bidang pertimbangan teknis formasi, pengadaan,
perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun; dan
• penyimpan informasi Pegawai ASN dan pengembangan Sistem Informasi ASN.
TUGAS :
• mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;
• membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi
pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah;
• membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;
• mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN;
• menyusun NSPK kebijakan Manajemen ASN;
• menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan
• mengawasi & mengendalikan pelaksanaan NSPK manajemen kepegawaian ASN.
Pejabat Pembina Kepegawaian
• Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dpt mendele-
gasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, & pemberhen-
tian pejabat (selain JPT utama & madya, & pejabat fungsional ahli utama) kpd:
– Menteri di kementerian;
– Pimpinan Lembaga di LPNK;
– Sekretaris Jenderal di Sekretariat Lembaga Negara & LNS;
– Gubernur, di Provinsi dan
– Bupati/Walikota, di Kabupaten/Kota.

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah pejabat yg


mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, & pemberhentian Pegawai ASN &
pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah
sesuai dgn ketentuan per-UU-an.
Pejabat yang Berwenang ( PyB )
• Presiden dpt mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen
ASN kpd PyB di Kementerian, Sekjen/ Sekretariat LN, Sekretariat LNS,
Sekda Provinsi & Kab./Kota.
• PyB dlm menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah
berdsrkan Sistem Merit & berkonsultasi dgn PPK di Instansi masing-2.
• PyB memberikan rekomendasi usulan kpd PPK di Instansi masing-2.
• PyB mengusulkan pengangkatan, pemindahan, & pemberhentian
Pejabat Adms & Pejabat Fungsional kepada PPK di instansi masing-2.

Pejabat yg Berwenang adalah pejabat yg mempunyai


kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, & pemberhentian Pegawai ASN sesuai
dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.
ASAS PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN DAN
MANAJEMEN ASN

• kepastian hukum
• keterbukaan
• profesionalitas
• proporsionalitas • nondiskriminati
• keterpaduan • persatuan dan
• delegasi kesatuan
• netralitas • keadilan dan
• akuntabilitas kesetaraan, dan
• efektif dan efisien • kesejahteraan.
PRINSIP A S N
SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN

a. nilai dasar
b. kode etik dan kode perilaku
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab pada pelayanan publik
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas
e. kualifikasi akademik
f. jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas, dan
g. profesionalitas jabatan.
- Menyelenggarakan
Kewenangan monitoring - Kewenangan
urusan pemerintahan - Kewenangan
dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
dibidang pendayagunaan penelitian, pengkajian
kebijakan dan manajemen manajemen ASN
aparatur negara kebijakan manajemen
ASN untuk menjamin - Pengawasan
- kewenangan perumusan ASN
sistem merit serta dan pengendalian
dan penetapan kebijakan - Pembinaan
pengawasan terhadap pelaksanaan norma,
- Koordinasi dan dan
penerapan asas serta standar, prosedur, dan
sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan
kode etik dan kode kriteria manajemen
- Pengawasan dan pendidikan dan
perilaku ASN ASN
pelaksanaan kebijakan pelatihan ASN
ASN

KEANGGOTAAN KASN
- Jumlah 7 orang anggota
- usia min 50 tahun
- pendidikan S2
- diangkat oleh Presiden
- masa jabatan 5 tahun

Anda mungkin juga menyukai