Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI DOKTOR AGRIBISNIS

UJIAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU DAN METODE PENELITIAN
Hari / Tanggal : Rabu, 28 Desember 2022
Sifat : Take home exam
Dikumpulkan : Jumat, 30 Des 2022 sebelum pkl. 18.00 wib
Dosen : PROF. DR. IR. AKHMAD FAUZI, MMT, IPU.

Jawaban soal Ni Dewi Amball ikka


Npm : 22661030002

1. Para ahli filsafat mengatakan bahwa “science is justification believe” yang


diperoleh dari peningkatan makna. Bagaimana menurut anda hubungannya
dengan the value of science, the validity of science, dan tujuan dari science itu
sendiri?
Jawab : Secara terminologis filsafat adalah suatu pemikiran yang rasional dalam
usaha mendapatkan suatu gambaran yang menyeluruh dalam upaya untuk
mendapatkan suatu kebenaran. Secara singkat, filsafat mencakup
“segalanya”. Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan; disebut
“sebelum” karena semua ilmu pengetahuan khusus mulai sebagai bagian dari filsafat
dan disebut “sesudah” karena ilmu pengetahuan khusus pasti menghadapi
pertanyaan tentang batas-batas dari kekhususannya

2. Suatu penelitian dilakukan karena memiliki alasan ilmiah mengapa penelitian


tersebut harus dilakukan, bukan hanya karena daya tarik fenomena saja.
a. Buatlah latar belakang penelitian yang memuat fenomena dan masalah
penelitian (problem research) secara singkat dan tentukan judulnya.
Jawab; Pada bagian ini mensinyalir tentang adanya suatu gejala/masalah yang
kemudian diuraikan tentang topik atau masalah yang menjadi issu sentral penelitian
atau gejala penelitian sebagai informasi awal untuk diteliti, berdasarkan fakta-fakta
atau data-data (hasil dari pra-penelitian/ Biro Pusat Statistik/Badan Resmi lainnya),
atau informasi yang berasal dari referensi ilmiah (seperti jurnal, hasil-hasil
penelitian sebelumnya,seminar lokakarya, pendapat pemegang otoritas), dan
instuisi atau pengalaman pribadi. Informasi awal tersebut, sebutkan sumber
referensinya. Data-data, fakta-fakta, dan referensi lainnya harus ada dalam
belakang masal untuk menunjukan bahwa gejala atau fenomena itu disinyalir ada
memang berdasarkan fakta, pengalaman dan referensi yang ditangkap dengan
panca indera bukan khayalan atau bukan persepsi penulis yang tanpa fakta dan
bukan uraian kajian pustaka).
Misalnya,isu utama ( problem issu) yang akan diteliti adalah:
a. Berdasarkan pengamatan/observasi awal/laporan : Ada
data yang menhunjukkan kinerja guru sekolah atau prestasi
siswa menurun dari tahun ketahun.
b. Ketika seminar pendidikan: Dilontarkan tentang kurangnya
minat siswa ke sekolah kejuruan .
c. Berdasarkan pengalaman: Perkembangan sekolah tidak
menunjukkan peningkatan yang positif.
Problem utama tersebut harus berdasarkan fakta yang
disajikan dalam bentuk tabel atau kutipan dari sumber yang
syah, tidak dipersepsi atau dikarang atau diperkirakan sendkiri.
(2) Memuat tentang mengapa kejadian/gejala itu dianggap
masalah dan mengapa penting diteliti, dan apa dampaknya
apabila masalah ini dibiarkan, apakah mengancam,
mengganggu, menghambat dan menyulitkan sehingga
menimbulkan kesenjangan. Termasuk implikasi masalah
terhadap berbagai aspek.
Misalnya:
Bila masalah kinerja sekolah itu rendah dan tidak diatasi, maka
akan mengancam pada citra sekolah, dan akan berdampak
pada menurunnya minat siswa untuk melanjutkan kesekolah
tersebut. Selain dapat mengganggu proses perkembangan
sekolah, kinerja sekolah juga akan menyulitkan sekolah dalam
mencapai prestasi belejar siswa, yang pada akhirnya akan
menyulitkan siswa untuk masuk perguruan tinggi dan du
b. Buatlah rumusan masalah (question research) dan latar belakang penelitian
Jawab : Dalam bagian ini,mula-mula kemukakan semua faktor atau
variabel yang teridentifikasi sebagai masalah yang
menyebabkan terjadinya suatu masalah utama berdasarkan
referensi (literatur) atau hasil penelitian tertentu.Tentu saja
banyak faktor penyebab yang merupakan masalah dan
menyebabkan masalah lain, tetapi yang diidentifikasi adalah
faktor-faktor dan masalah masalah yang terjangkau dan
dikuasai peneliti saja.
Misalnya:
Masalah yang menyebabkan ”rendahnya kinerja” diidentifikasi
karena fasilitas belajar, rendahnya kompetensi guru, tidak
baiknya budaya kerja, kurang kndusipnya iklim kerja, dan endahnya kemampuan kepemimpinan yang
menyebabkan
kinerja rendah.

Disini masalah utamanya adalah produktivitas yang rendah


yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebabnya. Dengan
demikian faktor-faktor penyebabnyalah yang harus
diidentifikasi, dan sangat banyak faktornya sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki.
(2) Apabila semua faktor yang menyebabkan terjadinya
masalah tersebut sudah teridentifikasi(terdeteksi), kemudian
pilihlah beberapa faktor yang terjangkau oleh kemampuan
ilmu peneliti dan menarik untuk diteliti (tahap inilah yang
disebut tahap pembatasan masalah).
Misalnya peneliti akan memilih dan memabatasi pada dua
factor penyebabnya saja yaitu iklim dan kompetensi yang
menyebabkan kinerja rendah.
Dalam contoh di atas, faktor kepemimpinan tidak dipilih karena
mungkin menurut peneliti tidak menarik untuk diteliti atau tidak
memiliki cukup ilmu pengetahuan untuk meneliti masalah
penyebabnya itu.
(3) Setelah beberapa faktor tersebut dipilih (dibatasi) untuk diteliti,
kemudian masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya (?) yang opera sional, terukur, observable, padat, jelas
dan tegas.
Misalnya :
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa, diantaranya
fasilitas belajar, kompetensi profesional guru, budaya sekolah,
iklim pembelajaran, kemampuan manajerial kepala sekolah,
dsb. ( Jam’an, 2008: 2). Dari berbagai factor yang
mempengaruhi prestasi siwa, penulis sangat tertarik untuk
meneliti tentang kompetensi professional guru dan budaya
kerja sekolahl. Persoalan ini cukup menantang dan sangat
menarik untuk diteliti, karena selain belum ada yang meneliti
masalah ini cukup aktual dan sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang penulis miliki. Oleh sebab itu pertanyaan yang ingin di
jawabi adalah:
(a) Bagaimana pengaruh konpetensi professional guru
terhadap kinerja guru ?
(b) Sejauhmana pengaruh budaya kerja sekolah berpengaruh
terhadap kinerja guru?
Rumusan masalah sebaiknya diakhiri dengan tanda Tanya
sebab diawali dengan kata tanya.

3. Penelitian dilakukan guna mendapatkan informasi dan memecahkan masalah.


a. Buatlah landasan teori yang akan digunakan sebagai pemecahan masalah
(problem solving) dan gambarkan kerangka berpikirnya.
Jawab :
Landasan Teori
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi prosedural
urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai seorang
pemula (novice) memecahkan masalah. Pemecahaan masalah adalah
aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah
biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan
dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda. 1
Pemecahan masalah
dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari
sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi
yang baru.2
Proses pemecahan masalah tersebut dilakukan oleh siswa, ketika
siswa dihadapkan pada persoalan yang mereka temukan sendiri atau
masalah yang sengaja diberikan dalam proses pembelajaran. Tujuan
penggunaan metode ini adalah memberikan kemampuan dasar dan
teknik kepada siswa agar mereka mampu memecahkan masalah,
ketimbang hanya dicecoki dengan sejumlah data atau informasi yang

b. Dari kerangka berpikir tersebut buatlah paradigma penelitiannya.


Jawab : Pada intinya, paradigma ini percaya bahwa manusia mempunyai kontrol untuk menentukan pilihan perilaku
mereka. Selain menekankan pada individu tersebut, paradigma kualitatif juga menilai bahwa fenomena atau peristiwa
harus dilihat secara menyeluruh. Tak cukup hanya dengan melihat fenomena tersebut tanpa melihat alasan ataupun
penyebab dari peristiwa yang terjadi. Saat kita ingin melihat peristiwa yang terjadi disertai dengan penyebab
terjadinya, maka paradigma kualitatif dapat menjadi pilihan yang tepat untuk Anda gunakan

c. Buat pula hipotesis dari model paradigma tersebut


Jawab : hipotesis komparatif karena dugaan jawaban atau fakta kebenaran sementara yang akan
diungkapkan melalui rumusan masalah yang mengarah kepada pertanyaan perbandingan atau komparasi
diantara kedua variabel penelitian.

Jika dijelaskan maka misalnya seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana loyalitas pendukung boy band
Korea A dibandingkan dengan loyalitas pendukung boy band X. Apakah loyalitas antara pendukung
memiliki tingkat intensitas yang sama atau berbeda?
Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa bentuk variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Terdiri
dari variabel pertama adalah loyalitas boy band Korea X dengan boy band club X. Dapat juga dipahami
bahwa rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian berbentuk perbandingan antara dua variabel
yang telah ditentukan.

Dengan demikian maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif atau perbandingan.

d. Apa yang saudara pahami tentang novelty berikan contoh.


Jawab; Mungkin belum banyak mengetahui apa itu novelty. Dalam penulisan karya ilmiah,
sebuah pembaruan merupakan bagian penting bahkan menjadi unsur utama yang harus
dipertimbangkan dalam menulis skripsi/tesis atau penelitian. Secara umum, pengertian dari novelty
merupakan unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan baik jika
menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi
kehidupan.

Sebagai contoh saat Anda membongkar skripsi, tesis, maupun disertasi di perpustakaan kampus,
sadarkah Anda jika sebenarnya penelitian yang ada merupakan hasil penelitian yang sudah ada
sebelumnya? Bahkan sebuah karya tulis ilmiah skripsi / tesis masih bisa dikatakan memiliki novelty
walaupun melibatkan penelitian yang sama persis dengan penelitian sebelumnya.

Misalnya peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh media sosial terhadap penjualan online
di suatu negara. Penelitian di negara yang berbeda dapat melakukan penelitian dengan variabel yang
sama persis. Hal tersebut tidak dapat dikatakan melakukan plagiarisme sepanjang peneliti
melakukan pengutipan dengan kaidah yang benar. Sebuah penelitian mungkin melibatkan variabel
yang sama persis dengan penelitian lain. Namun, ketika lokasi penelitiannya berbeda maka mungkin
akan menghasilkan novelty.

Menurut Dr. Asfak, sebuah pembaruan karya tulis ilmiah bisa ditemukan melalui melalui diskusi
dengan supervisor (berdasarkan publikasi supervisor) atau dengan membaca Literature review dan
research focus.

Sementara menurut Dr. Kiki Adi Kurnia, dispora Indonesia yang menjadi dosen di Universiti
Teknologi Petronas (UTP) novelty bukan dilihat dari hasil uji turnitin. Pembaruan suatu riset bisa
diketahui dari keyword tulisan tersebut. Anda dapat mencari dari search keyword di mesin pencari,
jika sudah banyak maka bukan hal yang baru. Perlu disadari bahwa novelty tidak hanya soal produk
baru, bisa juga methodology bisa memperbarui produk

Sebuah pembaruan bisa diartikan sebagai informasi baru dimana peneliti merupakan orang pertama
yang melakukannya (new theoretical derivatif). Kebaruan bisa dalam metodologi penelitian maupun
masalah yang diteliti.

4. Jelaskan problem formulation dalam memulai suatu penelitian hingga diperoleh


suatu hipotesis dari penelitian tersebut.

Jawab,:
Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah

suatu skill yang dapat diasah lewat praktik.

Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill, kamu bisa belajar

penyelesaian persoalan layaknya hard skill.


Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints

di bawah ini.

Apa Itu Skill Problem Solving?

Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas

segala halangan dari tujuanmu. 

Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai.

Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Metode Problem Solving

Anda mungkin juga menyukai