Disusun oleh
857980269 Mila Ghifryna Ratih
6. Kegiatan apa yang harus dilaksanakan oleh guru pelaksana PTK pada tahap
Pasca Pembelajaran?
Jawab:
Ada beberapa kegitan yang harus dilakukan oleh guru pelaksana PTK segera setelah
pelajaran selesai yaitu:
a. Menghimpun/merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran.
b. Berdialog dengan siswa jika diperlukan.
c. Berdiskusi dengan teman sejawat utuk membahas data yang
dikumpulkan.
d. Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di
dalam
kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
Setelah semua dikerjakan oleh guru, maka selanjutnya guru harus mengakomodasi
hasil perbaikan dalam perencanaan perbaikan berikutnya, lebih-lebih jika masih
ada tujuan perbaikan yang belum tercapai. Dengan perkataan lain, ia membuat
revisi atas rencana perbaikan berikutnya, yang mungkin sudah disiapkannya.
7. Guru Pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi. Apa tujuannya dan
dengan siapa bekerjasama?
Jawab:
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi kerjasama antara praktisi guru,
kepala sekolah, siswa, dlI dan peneliti dosen, widyaiswara dalam pemahaman,
kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan
kesamaan tindakan action. Dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, maka kerja sama
kolaborasi antara guru dengan peneliti menjadi hal sangat sangat penting. Melalui
kerjasama inilah, mereka bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang
dihadapi guru dan atau siswa di sekolah. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif,
maka harus secara jelas diketahui peranan dan tugas yang harus dilakukan di antara , guru
dengan peneliti.
Dalam PTK kedudukan peneliti dosen widyaiswara setara dengan guru, dalam arti
masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling rnembutuhkan dan
saling melengkapi untuk mencapai tujuan peran kerjasarna kolaborasi sangat rnenentukan
keberhasilan PTK terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan,
melaksanakan penelitian melaksanakan tindakan, observasi, merekam data, evaluasi dan
refleksi, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir. Sering
terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru. Guru melakukan PTK tanpa kerjasama
dengan peneliti. Dalam hal ini guru berperan sebagai peneliti yang sekaligus juga sebagai
praktisi pembelajaran. Pada kedaaan seperti ini, maka guru melakukan sendiri
pengamatan terhadap diri sendiri ketika sedang melakukan tindakan. Untuk itu guru harus
mampu melakukan pengamatan diri secara objekf agar kelemahan yang terjadi dapat
terlihat dengan wajar, tidak harus ditutup-tutupi.
Guru yang professional, memang seharusnya mampu mengajar sekaligus meneliti. Di
samping itu dengan melalui PTK seperti itu, guru dapat mengkaji meneliti sendiri praktik
pembelajarannya, melakukan PTK dengan tanpa mengganggu tugasnya, mengkaji
permasalahan yang dialami dan yang sangat dipahami, dan melakukan kegiatan guna
mengembangkan profesionalismenya. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
tanpa kerjasama dengan peneliti, mempunyai kelemahan karena para praktisi umumnya
dalam hal ini adalah guru kurang akrab dengan teknik-teknik dasar penelitian, Di samping
itu, guru umumnya tidak cukup waktu untuk meakukan penelitian sehubungan padatnya
kegiatan pengajaran yang dilakukannya. Akibatnya, hasil PTK menjadi kurang memenuhi
kriteria validitas metodologi ilmiah.
8. Apa analisis data itu?
Jawab:
Analisis data adalah proses pengolahan data untuk tujuan menemukan informasi yang
berguna yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memecahkan
suatu masalah. Proses analisis ini meliputi kegiatan pengelompokan data berdasarkan
karakteristiknya, pembersihan data, transformasi data, pembuatan model data hingga
mencari informasi penting dari data tersebut. Secara istilah analisis data merupakan
sebuah kegiatan analisa penelitian yang dilakukan dengan cara memeriksa segala bentuk
data dari komponen penelitian, seperti catatan, dokumen, hasil tes, rekaman, oral history
dan lain sebagainya. Pengertian lainnya adalah sebuah metode untuk memproses atau
mengolah data menjadi informasi valid yang mudah dipahami ketika diasajikan kepada
khalayak umum untuk kemudian dimanfaatkan untuk menemukan solusi dari
permasalahan.
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan
naratif, refresentasi grafis, dan sebagainya. Sedangkan menyimpulkan adalah proses
pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan tersebut dalam bentuk
pernyataan kalimat dan/atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung
pengertian luas.