Anda di halaman 1dari 8

1.

identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang harus dilakukan guru dalam
melaksanakan PTK. Dalam mengidentifikasi masalah, guru harus melakukan refleksi
terhadap kondisi, proses, dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Melalui
kegiatan refleksi guru dapat mengidentifikasi berbagai masalah dalam pembelajaran
dan memecahkan masalah tersebut.
Identifikasi masalah adalah suatu proses yang paling penting dalam melakukan sebuah
penelitian selain dari latar belakang dan juga perumusan masalah yang ada.
Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan hasil
pengenalan masalah atau inventarisasi masalah

2. Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas


PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat reflektif untuk
memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Berdasakan pengertian tersebut, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik praktik pembelajaran yang dilakukan guru.

Selain itu, Penelitian Tindakan Kelas juga bertujuan untuk mengidentifikasi, menemukan
solusi, dan mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas agar pembelajaran semakin
berkualitas.

Setelah melakukan serangkaian Penelitian Tindakan Kelas, maka guru memiliki kewajiban
untuk menyusun laporan.

Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Contohnya


Pembuatan laporan harus mengikuti sistematika penyusunan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Sistematika penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan
contohnya ini secara garis besar dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi,
dan bagian penutup.

BAGIAN AWAL
Bagian awal laporan Penelitian Tindakan Kelas berisi tentang halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel. daftar gambar, dan daftar
lampiran.
1. Halaman Judul
Judul penelitian harus singkat dan padat (maksimal 22 kata). Judul penelitian harus jelas
menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasinya, hasil yang di
harapkan dan tempat penelitian.
2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ditanda tangani oleh ketua Prodi , dan pembimbing atau
pendamping (jika ada).
Halaman pengesahan sebagai bukti bahwa laporan Penelitian Tindakan Kelas yang
dibuat telah memenuhi persyaratan.
3. Abstrak
Abstrak adalah kepadatan atau sari dari hasil penelitian. Abstrak memuat latar belakang,
tujuan penelitian, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan yang diketik dalam satu spasi,
dirumuskan dalam satu paragraf dengan jumlah kata kurang lebih 200 kata atau
sebanyak satu halaman.
4. Kata Pengantar
Kata pengantar menjelaskan tentang mengapa masalah PTK diangkat sebagai bahan
penelitian, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penelitian, dan
harapan kepada pihak-pihak yang membaca laporan penelitian
BAGIAN ISI
Bagian isi memuat lima bab penting, yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metodologi
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
– Deskripsi masalah pembelajaran
– Jelaskan proses atau kondisi yang sebenarnya terjadi
– jelaskan hal-hal yang diduga menjadi penyebab permasalahan
– Dukung dengan data awal yang menunjukkan penyebab terjadinya masalah
– Pentingnya masalah dipecahkan
– Tindakan yang akan diberikan pada subjek dan alasannya (bisa diperkuat dengan teori)
2. Perumusan Masalah
– Berisi beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan.
– Masalah harus dirinci, sehingga tidak teralu umum.
– Dirumuskan dalam kalimat naratif, baik berupa pertanyaan atau pun problematis.
– Dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
Contoh perumusan masalah :
Apakah dengan menerapkan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran …. dapat
meningkatkan keterampilan proses …. ?
Apakah pendekatan keterampilan proses berbasis laboratorium dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran …. ?
3. Tujuan Penelitian
– Tujuan penelitian harus dinyatakan secara operasional
– Tujuan harus menunjukkan apa yang ingin dicapai pelalui Penelitian Tindakan Kelas.
Contoh tujuan penelitian :
Ingin mengetahui seberapa besar hasil penguasaan peserta didik terhadap materi ….
melalui pembelajaran model inkuiri.
Meningkatkan kompetensi peserta didik ……. dalam pembelajaran materi …..
Meningkatkan kompetensi peserta didik ….. dalam belajar materi ….. dengan
menerapkan model pembelajaran CTL.
4. Manfaat Penelitian
– Uraikan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan PTK yang akan dilakukan.
– Manfaat harus menggambarkan apa yang dapat diperoleh jika penelitian sudah
dilakukan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian pustaka mendasari tindakan untuk memecahkan masalah penelitian.
2. Kemukakan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan.
3. Pertimbangkan kemutakhiran dan relevansi bahan pustaka.
4. Pada akhir kajian pustaka dapat dirumuskan Hipotesis Tindakan.
5. Hipotesis Tindakan harus menyatakan intervensi yang akan dilaksanakan dan hasil..
Contoh Hipotesis Tindakan:
Pemberian tugas terstruktur dapat meningkatkan …. peserta didik ….
Penerapan metode …. dapat meningkatkan keterampilan proses ….. peserta didik kelas
….
Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar ….. peserta didik pada
materi ….
BAB III METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian : uraian gambaran subjek penelitian
2. Setting Penelitian : jelaskan lokasi, kelas, mata pelajaran, dan waktu penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian : perencanaan, pelaksanaan, observasi , dan refleksi.
a. Perencanaan
(1) Mendiskusikan masalah yang dihadapai guru dalam proses pembelajaran dan upaya
pemecahan masalahnya
(2) Menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dlakukan.
(3) Menentukan fokus peristiwa yang perlu diamati, membuat instrumen, membuat
rancangan tindakan, dan cara menguji hipotesis.
b. Pelaksanaan
(1) Implementasi semua rencana yang sudah dibuat
(2) Penjelasan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan
(3) Kegiatan yang seharusnya dilakukan guru
(d) kegiatan yang seharusnya dilakukan peserta didik.
c. Observasi (pengamatan)
(1) Menentukan waktu pengamatan
(2) Menentukan pelaku pengamatan
(3) Menyesuaikan pengamatan dengan instrumen
(4) Menentukan sumber data
(5) Menentukan teknik pengumpulan data serta analisa data.
d. Refleksi
(1) mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan
(2) melakukan evaluasi untuk penyempurnaan siklus berikutnya, mencakup analisis,
sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan dan tes.
4. Sumber Data : sumber data primer dan sekunder
5. Teknik Pengumpulan Data : angket, observasi, dokumentasi, atau studi pustaka.
6. Indikator Kinerja : uraikan indikator keberhasilan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Tindakan siklus I
b. Hasil observasi aktivitas peserta didik
c. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran
d. Hasil tes
e. Refleksi siklus I
f. Rekomendasi siklus I
2. Siklus II
a. Tindakan siklus II
b. Hasil observasi aktivitas peserta didik
c. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran
d. Hasil tes
e. Refleksi siklus II
f. Rekomendasi siklus I
B. Pembahasan
1. Deskripsi Tindakan
2. Deskripsi Aktivitas Peserta Didik
3. Deskripsi Pengelolaan Pembelajaran
4. Deskripsi Penguasaan Materi
a. Hasil penelitian ditulis lengkap sesuai data pengamatan.
b. Tabel, diagram, dan grafik dapat digunakan untuk menyajikan data.
Hasil karya peserta didik dan foto tentang proyek yang dilakukan peserta didik dapat
dicantumkan sebagai hasil penelitian.
Pembahasan menyajikan uraian tiap siklus sesuai data lengkap akibat tindakan yang
telah dilakukan.
Tunjukkan adanya perbedaan antara tindakan pembelajaran yang telah dilakukan secara
inovatif dengan pembelajaran biasa tanpa inovasi atau yang sering dilakukan selama ini.
Pada refleksi, berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan (dapat melalui grafik) dan
kelemahan-kelemahan yang terjadi selama tindakan pembelajaran.
Kemukakan adanya perubahan atau kemajuan yang terjadi pada diri peserta didik.
Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis
dan pembahasan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Simpulan memuat jawaban atas pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah.
2. Jawaban tidak saja berupa hasil, akan tetapi berisi juga produk dan proses.
B. Saran
1. Saran diperlukan jika hasil penelitian menyangkut pendukung bagian lain sekolah atau
menyangkut sistem yang lebih luas dari sekedar kelas, misalnya menghendaki
peningkatan keterampilan mengajar guru.
2. Jangan memberikan saran tentang perlunya PTK diteruskan atau diperluas, karena hal
tersebut kurang relevan.
BAGIAN PENUTUP
Bagian penutup laporan Penelitian Tindakan Kelas berisi daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
1. Daftar Pustaka
Semua pustaka yang dirujuk untuk mendukung penelitian yang dilaksanakan harus
dituliskan pada bagian daftar pustaka.
Daftar pustaka ditulis secara konsisten mengikuti urutan abjad dan mengikuti aturan
tertentu, misalnya American Psychology Association (APA).
Untuk buku teks :
Nama penulis (dibalik), judul buku (tulis miring), kota penerbit : Nama Penerbit.
Untuk Jurnal/Majalah
Nama Penulis, Tahun, Judul Tulisan, Nama jurnal / majalah (huruf miring), No., Volume.
Hasil Penilitian/Laporan Penelitian
Nama Peneliti, Tahun, Judul penelitian, jenis penelitian, Sponsor/Sumber. Dana , Kota
Contoh :
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rhinekka Cipta.
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Lampiran
Berisi biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian, misalnya foto-foto penelitian
tiap siklus, hasil lembar kerja siswa, data hasil observasi, dan hasil belajar peserta didik.
Demikian ulasan mengenai sistematika penyusunan laporan Penelitian Tindakan
Kelas PTK.

3. MENENTUKAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI DALAM PTK

a. Sebagai guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas, pasti kita
sering menjumpai permasalahan pembelajaran di kelas.
b. Permasalahan tersebut bisa berupa tingkat keaktifan siswa selama
proses pembelajaran yang rendah ataupun antusiasme siswa mengikuti
KBM yang kurang.
c. Yang tak kalah pentingnya adalah permasalahan yang berkaitan dengan
tingkat pencapaian kompetensi yang diajarkan.
d. Selama ini kita menyadarai dalam satu atau beberapa kleas yang kita ajar
mata pelajaran tertentu terdapat permasalahan.
e. Akan tetapi, permasalahan tersebut sering kita biarkan saja. Semua itu
terjadi karena kita menganggap hal permasalahan tersebut adalah satu
hal yang lumrah.
f. Keaktifan dan antusiasme siswa yang kurang selama proses
pembelajaran kita anggap sebagai fenomena yang wajar sehingga kita
tidak perlu mencarikan jalan keluar permasalahan.
g. Yang lebih parah lagi rendahnya pencapaian daya serap siswa kita
perbaiki dengan cara yang tidak bijaksana yaitu memberikan tugas
tambahan sebagai kegiatan remidi.
h. Apakah itu salah? Salah atau tidak bergantung dari keadaan yang terjadi
di lapangan. Kurang berkualitasnya proses pembelajaran tersebut
apakah hanya terjadi pada satu-dua siswa?
i. Berapa persenkah siswa yang melakukan hal tersebut?
j. Berapa persentase ketuntasan dalam kelas tersebut?
k. Apakah kita telah benar-benar menilai mereka dengan objektif?
l. Beberapa pertanyaan tersebut mungkin dapat kita jadikan sebagai
patokan apakah permasalahan tersebut pantas kita angkat sebagai
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) atau tidak.
m. Apabila persentase ketidakaktifan siswa melebihi 15% dari jumlah siswa
yang ada, maka permasalahan tersebut sangat pantas diangkat sebagai
tema atau permasalahan penelitian tindakan kelas kita.
n. Untuk menentukan Masalah yang akan dipilih, haruslah berdasarkan hal-
hal berikut ini:
1. Merupakan masalah pembelajaran yang aktual.
2. Tingkat kepentingan masalah yang ada.
3. Tingkat Kebermanfaatan dari pemecahan masalah tersebut (nilai
strategis).
4. Dapat ditemukan penyebab dan alternatif tindakannya.

Setelah kita mengidentifikasi permasalahan di kelas dan kita telah


menentukan permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah
mengidentifasi penyebab permasalahan tersebut terjadi.
Ingat, tidak ada masalah tanpa penyebab. Untuk mengidentifikasi
penyebab permasalahan tersebut, kita gali semua kemungkinan yang
bisa menimbulkan permasalahan.
Tentunya penyebab permasalahan pembelajaran di kelas
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor siswa, faktor guru, dan juga
faktor sarana pendukungnya.
Dalam langkah ini catatlah semua yang memungkinkan munculnya
permasalahan dari tiga faktor tersebut. Setelah kita menentukan
penyebab permasalahan tersebut, cobalah mencari data pendukung
untuk memastikan bahwa permasalahan tersebut memang disebabkan
oleh satu atau dua faktor yang telah kita tentukan.
Di sini kita bisa melakukan studi awal dengan melakukan
wawancara pada siswa dan atau teman sejawat, penyebaran angket,
mengkaji daya serap siswa, atau melakukan pretes.
Studi awal ini dilakukan untuk memastikan bahwa permasalahan
yang terjadi itu memang benar-benar terjadi, bukan hanya menurut
perasaan guru semata.
Dari hasil studi awal tersebut, kita akan memastikan permasalahan
dan penyebabnya sehingga kita dapat melangkah ke tingkat selanjutnya
yaitu penentuan solusi. Penentuan solusi atau jalan keluar pemecahan
masalah harus mempertimbangkan faktor-faktor penyebabnya. Dengan
demikian solusi yang kita pilih akan bisa lebih efektif. Beberapa hal yang
memungkinkan dijadikan solusi adalah Penggunaan media
pembelajaran. Penggunaan metode, teknik, atau model pembelajaran
inovatif.
Penggunaan bahan pendukung lain seperti buku, diktat, atau
lainnya yang inovatif. Dalam penentuan solusi , hendaknya didasarkan
pada hal-hal berikut
1. Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang ada.
2. Kemampuan Daya dukung (guru, sarana, kurikulum dll)
3. Kemudahan pelaksanaan
Sebagai contoh apabila penyebabnya tidak dimanfaatkannya
media sehingga PBM monoton, mungkin solusi yang akan diberikan
adalah pemanfaatan media pembelajaran. Setelah permasalahan dan
solusinya ditentukan, hal yang harus dilakukan adalah pembuatan judul.
Syarat judul yang baik adalah
1. Judul harus sudah menggambarkan isi PTK.
2. Ada tindakan untuk mengatasi masalah
3. Menarik untuk dibaca isinya.
4. Panjang diusahakan tidak lebih dari 15 kata (kalau terpaksa max
20 kata)
5. Subjek penelitian sudah tergambar pada judul Alternatif judul PTK

Upaya meningkatkan x melalui y pada kelas ….MI… peningkatan x


dengan menggunakan y pada kelas… MI …
Penggunaan y untuk meningkatkan … pada kelas … MI …

Catatan Subjek penelitian dapat diletakkan di tempat yang sesuai dengan


maksud judul. cobalah membayangkan permasalahan yang kita hadapai
di kelas saat pembelajaran.

Lalu cobalah permasalahan tersebut kita angkat sebagai permasalahan


penelitian. Coba saja mulai sekarang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi.

RANGKUMAN
Penentuan permasalahan dalam PTK dilakukan dengan beberapa
langkah yaitu:
1. mengidentifikasi permasalahan di kelas.
2. menentukan permasalahn yang paling urgen.
3. mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut.
4. melakukan studi awal (kegiatan prapenelitian).
5. mengidentifikasi solusi pemecahan masalah.
6. merumuskan judul penelitian
YAYASAN PERGURUAN IBNU KHALDUN BALIKPAPAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BALIKPAPAN
Status Terakreditasi B Berdasarakan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi
Nomor 297/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/PT/V/2020 Tanggal 26 Mei 2020
Alamat : Jl.Semoi RT 13 No.23 Kel. Margasari Kec. Balikpapan Barat 76136 Telp.(0542) 73351 Email: stai.bppn@gmail.com

MATA KULIAH : METODOLOGI PTK


SEMESTER : Ganjil
HARI/TANGGAL : Kamis, 6 Januari 2022
WAKTU : 19.00-20.30

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas

1. Bagaimanakan cara mengidentifikasi masalah dalam Metodologi PTK?

2. Bagaimanakah cara Menyusun Laporan Metodologi PTK?

3. Ada 3 cara Menyusun Laporan dalam Metodologi PTK,yaitu Bagian Awal,


Bagian Isi dan penutup. Coba buatkan kerangka dari isi laporan dalam
Metodologi PTK itu?
4. Bagaimanakah cara menentukan judul dalam Metodologi PTK?

5. Ada 4 Metodologi PTK. Sebutkan dan jelaskan!

@@@@is@@@@@@@@@@@@@Selamat Mengerjakan@@@@@@@tiar@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai