1. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar persetujuan, kata pengantar, dan daftar isi.
2. Bagian pokok terdiri dari pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah dan
pemecahannya, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kajian teori, kajian hasil
penelitian yang relevan, hipotesis, rencana penelitian, subyek penelitian, prosedur PTK,
serta pengumpulan dan analisis data.
3. Bagian akhir, terdiri dari penutup, daftar istilah (jika ada), daftar pustaka, dan lampiran.
Langkah-langkah yang membuat PTK yang harus Bapak/Ibu perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Bagian awal
Bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel
maupun lampiran.
2. Bagian inti
a. Bab I: Pendahuluan
Landasan teori
Hasil penelitian yang relevan
Kerangka pikir
Hipotesis tindakan
Pelaksanaan tindakan
Hasil analisis data
Pembahasan
Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)
Penulisan PTK yang benar, selalu diawali dengan kata “penggunaan” atau “peningkatan” boleh juga
gabungan dua kata, seperti “Upaya peningkatan”. Hal ini sudah menjadi pakem dalam penulisan
PTK.
Karena kata penggunaan dan kata peningkatan, selalu ditulis di awal kalimat dalam sebuah PTK,
seperti contoh berikut ini:
“Upaya peningkatan kemampuan mengenal warna melalui metode eksperimen pada anak kelompok
A di TK ABA Tangerang.”
Jadi dalam membuat kalimat pertama atau paragraf pertama pada PTK, harus meliputi 4 hal, yaitu
ibaratnya ada penyakit, ada obat, ada pasien, dan ada rumah sakit. Penyakit adalah tentang
kompetensi dasar, kemudian obat adalah tindakan, dan yang ketiga ada pasien yaitu siswa, dan
rumah sakit adalah sekolah di mana guru yang bersangkutan mengajar.
Laporan karya ilmiah PTK, harus ditulis berdasarkan pengalaman nyata daripada guru pembuat
PTK atau tempatnya mengajar. Jadi dalam menulis PTK yang benar, memang harus– merupakan
pengalaman kerja daripada guru yang membuat karya ilmiah PTK terkait, bukan merupakan karya
fiktif.
Maka ketika guru pembuat PTK itu mengajar di kelas 3, dia harus membuat karya PTK dengan
objek kelas 3, tidak boleh menggunakan objek kelas 2 ataupun kelas 4. Karena hal ini akan dinilai
oleh pejabat penilai, terkait keabsahan dan kelayakan karya ilmiah PTK yang benar.
Jika demikian, maka gunakanlah ciri khas PTK ini, dengan memperhatikan di mana tempat Anda
mengajar yang sebenarnya.
Di mana penulisan PTK yang benar, harus ada peningkatan daripada sebuah siklus. Semisal pada
hasil prasiklus untuk mengontrol, hasil prasiklus pertama untuk eksperimen, dan prasiklus terakhir
atau ketiga sebagai keberhasilan. Namun jika siklus telah dijalankan tidak berhasil, maka harus
membuat siklus baru, sebagai kompetensi dasar.
Lampiran dalam PTK yang lengkap adalah menyertakan Surat izin penelitian, RPP masing-masing
siklus, instrumen berupa lembar observasi dan tes, contoh hasil karya siswa, dan foto-foto kegiatan.
Guru yang membuat PTK menjadi penyaji dalam seminar. Selanjutnya dalam penulisan PTK yang
benar, harus menyertakan bukti pelaksanaan dalam lampiran. Sebuah seminar minimal diikuti
diikuti oleh 15 guru dari 3 sekolah berbeda, sementara guru penyaji maksimal adalah 3 orang.
Karena Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu karya ilmiah, maka sistematika penulisannya adalah
mengikuti pakem karya ilmiah, yaitu harus ada