Anda di halaman 1dari 19

MODUL 3

MERANCANG PENELITIAN
TINDAKAN
KELAS
Disusun Oleh :
1. Lisa oktavia
2. Lisnawati
3. Lulu anggun sartika
4. Meta sari
MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Kegiatan Belajar 1 Lorem Ipsum

Langkah –langkah Perencanaan Penelitian Kegiatan Belajar 2


Tindakan Kelas Rencana dan Proposal PTK

1. Menentukan cara pengumpulan data,


2. Menyusun rencana perbaikan secara
1. Menentukan langkah-langkah menemukan lengkap, serta
masalah, 3. menyusun proposal PTK.
2. Menganalisis penyebab munculnya
masalah
3. Merumuskan masalah, serta
4. Mengembangkan alternatif tindakan
KEGIATAN BELAJAR 1
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Menemukan masalah pembelajaran merupakan langkah
awal dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) . Masalah
yang ada dalam pembelajaran sangat beragam seperti
masalah yang berkaitan dengan strategi pembelajaran,
hasil belajar siswa, sarana dan fasilitas pembelajaran,
atau kur angnya motivasi siswa dalam belajar. Sebagai
seorang guru kita harus mempunyai kepekaan yang
tinggi terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran tersebut yang menjadi tanggung jawab
kita sebagai guru.
A. LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MENEMUKAN DAN
MERUMUSKAN MASALAH

Beberapa Contoh masalah yang mungkin kita


hadapi sehari-hari antara lain seperti berikut :
1) Dalam Interaksi Pembelajaran
2)Berkaitan dengan prestasi belajar 3).
Disiplin Belajar
Adapun cara memilih masalah dari sebanyak
masalah yang kita hadapi tersebut kita bisa me
lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti melakukan refleksi untuk mendiagnosis
pembelajaran yang kita kelola. Diagnosis dilakuk an secara
kontinyu dari proses ke proses, melihat hasil belajar siswa
atau melakukan diskusi dengan teman se jawat atau kalau
perlu dengan kepala sekolah. Jika mas alah sudah ditemukan,
kita dapat menggunakan kriteria berikut untuk menguji
apakah masalah yang kita te mukan layak diatasi dengan PTK
(Abimanyu, Tim Pelatih proyek PGSM, 1999 ).
a. Jangan memilih masalah yang tidak Anda kuasai.
b. Ambillah topik yang skalanya kecil dan relativ terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi kita dan
siswa.
d. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana
pengembangan sekolah.
2. MENGANALISIS MASALAH
Masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran tentu harus se gera kita
selesaikan agar tidak berlarut-larut. Namun sebelum kita
menyelesaikannya terlebih dahulu harus diketahui apa yang menjadi
penyebab masalah tersebut. Tanpa menemukan akar penyebab yang
benar,kita tidak mungkin dapat mengatasinya secara tepat. Analisis
masalah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1.Merenungkan kembali masalah tersebut dengan melakukan
introspeksi / refleksi melalui pertanyaan yang diajukan pada diri sendiri
mengapa masalah tersebut sampai terjadi.
2. Bertanya kepada siswa melalui angket maupun wawancara langsung
tentang persepsinya terhadap pembelajaran.
3. Menelaah berbagai dokumen seperti pekerjaan rumah siswa, soal-
soal ulangan, serta hasil ulangan atau latihan siswa. Analisis
berakhir jika akar penyebab masalah sudah ditemukan.Akar penyebab
masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan yang akan
dilakukan oleh guru. Jika penyebab ini tidak ditemukan secara tepat,
maka tindakan perbaikanpun tidak akan berhasil.
3. MERUMUSKAN MASALAH
Setelah melakukan analisis masalah dan
menemukan penyebab masalah, kita harus
merumuskan masalah pembelajaran yang kita
hadapi dalam bentuk masalah pe nelitian yang
dapat dipecahkan dengan melalui kegiatan PTK.
Rumusan masalah sudah menyiratkan apa yang
akan dilakukan oleh guru untuk mengatasi
masalah tersebut.
Rumusan masalah yang dibuat haruslah dibuat
dalam bentuk kalimat tanya dan aspek yang akan
diperbaiki serta upaya memperbaikinya.
B. MENGEMBANGKAN ALTERNATIF TINDAKAN

Sebelum menyusun alternatif tindakan, kita harus


membuat hipotesis atau jaw aban sementara. Ada
hal-hal yang harus diingat ketika menge mbangkan
alternatif tindakan yakni :
a. mengkaji teori atau hasil penelitian masalah
terkait, dengan masalah yang kita hadapi
b. berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar
dibidangnya dan
c. Mengingat kembali pengalaman kita dalam
mencoba menangani masalah dengan penga
laman kita sendiri. Dengan begitu, hipotesis kita
tidak asal jadi tetapi melalui kajian dan
Setelah menetapkan alternatif tindakan, tindakan
tersebut perlu kita kaji ulang dengan mence rmati
apakah alternatif tersebut sesuai dengan :
a. Teori pembelajaran dan teori pendidikan
b. Hasil penelitian yang relevan
c. Hasil diskusi dengan teman sejawat, para pakar,
dan peneliti lainnya
d. Pendapat dan saran pakar pendidikan, serta
e. Pengalaman guru sendiri dalam melakukan
pembelajaran (Tim Pelatih, 1999)
Dengan begitu, hipotesis kita tidak asal jadi
tetapi melalui kajian dan pertimbangan.
Disamping itu harus terukur (measurable)
dan dapat dilaksanakan (applicable).
KEGIATAN BELAJAR 2
RENCANA DAN PROPOSAL PTK

Dalam kegiatan belajar ini kita telah mencermati dan


berlatih mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan
masalah serta mengembangkan alternatif tindakan
perbaikan, maka kita diharapkan mampu :
1. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
secara lengkap
2. Menentukan cara mengumpulkan data, serta
3. Menyusun proposal PTK
A. RENCANA PERBAIKAN
Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana
yang siap untuk dilaksanakan dapat dibuat dalam bentuk
format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) ya ng pada
dasarnya sama dengan format Rencana Pembelajaran (RP)
sehari-hari. Hanya saja pada RPP terdapat tambahan-tambahan
komponen yang terkait dengan perbaikan.
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, langkah
yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut:
1. membuat skenario pembelajaran
2. mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang
diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan,
termasuk mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan.
3. M enyusun RPP lengkap
4. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat
digunakan untuk memperbaiki scenario pembelajaran.
B. MENENTUKAN DAN MEMPERSIAPKAN
PROSEDUR DAN INSTRUMEN PENGUMPUL
DATA
Pengumpul data utama PTK adalah guru, namun jika guru
merasa sibuk untuk mengumpulkan data sendiri, ia dapat
meminta teman sejawat untuk berperan sebagai observer. Cara
yang digunakan dapat melalui observasi, wawancara atau
melihat rekaman data siswa. Instrumen yang digunakan adalah
alat perekam dan lembar observasi dan pedoman wawancara.
Yang harus diingat adalah, cara dan instrumen pengumpul data
harus sesuai dengan tujuan perbaikan.
C. PROPOSAL PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi
tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang di rancang oleh
para pengusulnya. Proposal PTK, hakikatnya tidak jauh berbeda
dari proposal dalam bidang penelitian lainnya. Proposal diajukan
oleh guru atau tim.

2. Formal Proposal PTK


Format proposal PTK secara umum meliputi
komponen-komponen sebagai berikut :
a. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah
b. Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
c. Kerangka Teoritis
d. Metodologi Penelitian
SISTEMATIKA USULAN PTK
1. JUDUL PENELITIAN
2. BIDANG KAJIAN
3. PENDAHULUAN
4. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
5. TUJUAN PENELITIAN
6. MANFAAT HASIL PENELITIAN
7. KAJIAN PUSTAKA
8. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
9. JADWAL PENELITIAN
10. BIAYA PENELITIAN
11. PERSONALIA PENELITIAN
12. DAFTAR PUSTAKA
13. LAMPIRAN-LAMPIRAN
(Instrumen Penelitian, Curiculum vitae semua peneliti, surat
keterangan ketua lemlit, surat keterangan Dekan
Format PTK yang dikeluarkan oleh
Ditjen Dikti pada Tahun 2004 adalah
sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti melakukan refleksi untuk mendiagnosis
pembelajaran yang kita kelola. Diagnosis dilakukan secara
kontinyu dari proses ke proses, melihat hasil belajar siswa
atau melakukan diskusi dengan teman se jawat atau kalua
perlu dengan kepala sekolah. Jika mas alah sudah ditemukan,
kita dapat menggunakan kriteria berikut untuk menguji
apakah masalah yang kita te mukan layak diatasi dengan PTK
(Abimanyu, Tim Pelatih proyek PGSM, 1999 ).
a. Jangan memilih masalah yang tidak Anda kuasai.
b. Ambillah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi kita dan
siswa.
d. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana
pengembangan sekolah.
Format PTK yang dikeluarkan oleh Ditjen
Dikti pada Tahun 2004 adalah sebagai
berikut :
a. Judul
Judul PTK harus singkat dan jelas, namun mampu
menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan,
hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian.

b. Bidang kajian
Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang
menjadi fokus PTK yang diusulkan.

c. Pendahuluan
Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah
pembelajaran, proses identifikasi dan analisis masalah,
penyebab/akar masalah, serta alasan mengapa penting untuk
diatasi.
d. Perumusan dan Pemecahan Masalah
Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat Tanya dan
merupakan masalah penelitian.
e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan
masalah dan tindakan perbaikan. PTK pada umumnya bertujuan
untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan.
f. Manfaat penelitian
Menjelaskan manfaat penelitian bagi guru, siswa dan institusi
(sekolah/LPTK)
g. Kajian Pustaka
Mencantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain
yang relevan dengan permasalahan dan tindakan yang
dirancang.
h. Rencana dan Prosedur Penelitian
Bagian ini memuat:
1) Subjek penelitian, tempat,
waktu, dan lama tindakan
2) Langkah-langkah PTK terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, evaluasi-refleksi.
i. Jadwal penelitian
Memuat semua kegiatan penelitian yang jadwalnya dibuat
dalam bentuk tabel khusus disebut dengan Gantt Chart.
j. Biaya Penelitian
Mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan
Dalam penelitian.

k. Personalia Penelitian
Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.

l. Daftar pustaka
Memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian.

m. Lampiran
Pada umumnya yang dilampirkan adalah: instrumentpenelitian,
riwayat hidup tim peneliti, dan surat keterangan lain yang
diperlukan.
SEKIAN !!

Anda mungkin juga menyukai