Anda di halaman 1dari 9

GLOBAL

COMPETITIVENESS
INDEX ANALYSIS
DOSEN PENGAMPUH :

PROF. DR. HJ. SULASTRI.,


ME.,M.KOMP
ANGGOTA
KELOMPOK 2 :

NAMA NIM
ARRIDHO HAYKAL ZIKRADIRAZKY 01032682327011

BEAN NUR ANGGRAINI 01032682327006

MOHAMAD IMAN TAUFIQ 01032682327007


Global Competitiveness Index (GCI)
merupakan adalah alat yang diterima
untuk menilai potensi pertumbuhan suatu
negara melalui evaluasi atas produktivitas
dan efisiensi negara tersebut. GCI
memiliki pendekatan holistik dalam upaya
mencapai peningkatan pertumbuhan
ekonomi, produktivitas, dan
pembangunan sumber daya manusia.
Hasil pengukuran GCI digunakan para
pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi
tantangan dan kekuatan untuk
merencanakan strategi pertumbuhan
ekonomi di masing-masing negara.
Proses ini menciptakan 12 pilar untuk
mengukur daya saing di setiap negara.
World Economic Forum (WEF)
mempublikasikan laporan tahunan
dengan judul The Global Competitiveness
Report (GCR) yang berisi tentang daya
saing global negara-negara di dunia.
ANALISIS GCI 4 NEGARA ASEAN 2017
1. indonesia 3. malaysia
RANK : 36 / 137 RANK : 23 / 137

2. Thailand 4. singapura
RANK : 32 / 137 RANK : 3 / 137

Sumber : World Economic Forum (WEF) 2017


INDONESIA
Indonesia berada di peringkat 36 dari total
137 negara. Posisi Indonesia pada tahun
2017 mengalami peningkatan, hingga naik
5 tangga dari tahun sebelumnya.
Posisinya di peringkat ini terutama
didorong oleh Market Size (5.7) yang
besar, peringkat ke 9 di dunia dan
Macroeconomic Environment (5.7) yang
kuat, peringkat ke 26 di dunia. Dengan
skor yang cukup tinggi dari kedua pilar
tersebut, membuat negara Indonesia
memiliki pondasi yang cukup kuat untuk
bersaing dengan negara lain. Lalu ada
pilar Innovation (4.0), peringkat ke 31 di
dunia dan Business Sophiscation (4.6),
peringkat ke 32 di dunia. Indonesia adalah
satu salah satu inovator terbaik di antara
negara-negara berkembang.
Sebaliknya, Indonesia tertinggal cukup
jauh dalam hal Technological Readiness
(3.9), peringkat 80 di dunia. Ditambah
pilar Health and Primary Education (5.4),
peringkat 94 di dunia dan Labor Market
Efficiency (3.9), peringkat 96 di dunia.
thailand

Thailand merupakan negara tertinggi


ketiga dari negara-negara yang kami
analisis, yaitu berada di peringkat 32
dari total 137 negara. Thailand
memilki 2 pilar yang unggul, yaitu
Macroeconomic Environment (6.2),
peringkat 9 di dunia dan Market Size
(5.2), peringkat 18 di dunia. Di mana,
kedua pilar tersebut saling
mendukung untuk upaya
pertumbuhan ekonomi dan daya
saing dengan negara lain. Namun,
perlu upaya peningkatan pada pilar
yang masih rendah yaitu Institutions
(3.8), peringkat 78 dan Health and
Primary Education (5.5), peringkat
90.
malaysia

Negara Malaysia memiliki ranking


pilar yang cukup konsisten, dapat
dilihat pada pilar Goods Market
Efficiency (5.1), dan Business
Shopistication (5.1), yang mana
kedua pilar tersebut berada di
rangking 20. Lalu, ada pilar
Infrastructure (5.5) dan Innovation
(4.7), di rangking 22. Negara ini
bahkan tidak ada pilar yang rangking
nya di bawah 46 atau dari 12 pilar
nya masuk rangking 50 besar. Hal
ini yang menyebabkan Malaysia
dapat bersaing dengan negara-
negara lain dan berada pada ranking
23 dari total 137 negara.
singapura
Singapura menjadi negara ASEAN yang
bisa kokoh berada di peringkat 3 dari total
137 negara. Pilar Higher Education and
Training (6.3), serta pilar Goods Market
Efficiency (5.8), keduanya menjadi top pillar
yakni pertama di dunia. Lalu, pilar
Institutions (6.1), Infrastructure (6.5), Labor
Market Efficiency (5.8), Health and Primary
Education (6.8), Financial Markert
Development (5.7), pilar-pilar tersebut
masuk dalam peringkat lima besar,
sehingga menambah kekuatan daya saing
negaranya.
Pilar Macroeconomic Environment (6.0),
sedikit mengalami perubahan memburuk
sebagai akibat dari periode deflasi yang
terus berlanjut pada saat itu. Ada ruang
untuk perbaikan di antara pilar Innovation
(5.3) dan Business Sophistication (5.2).
Singapura masih tertinggal dibandingkan
dengan negara-negara lain yang menjadi
pusat inovasi paling produktif di dunia.
gei dan gci

Networking (GEI)
Infrastructure (GCI)
Human Capital (GEI)
Labor Market Efficiency (GCI)
Higher Education and Training
(GCI)
Technology Absorption (GEI)
Technological readiness
(GCI)

Anda mungkin juga menyukai