Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN STRATEGI BISNIS PT PETROKIMIA

GRESIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN


DAYA SAING GUNA MEMENANGKAN
PERSAINGAN BISNIS SERTA MENJAWAB
TANTANGAN GLOBAL
DAVID MUNDOVI
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017
OVERVIEW

1. PENDAHULUAN
2. DASAR TEORI
3. METODOLOGI
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
6. SARAN DAN KESIMPULAN
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana posisi strategik PT Petrokimia Gresik melalui analisa Internal
Eksternal (IE).
2. Berdasarkan posisi strategik tersebut maka strategi bisnis apa yang harus
dikembangkan PT Petrokimia Gresik agar mampu meningkatkan daya saing
guna memenangkan persaingan bisnis serta menjawab tantangan global.
DASAR TEORI
Judul Penulis Persamaan Perbedaan
Analisis Internal External Roganda Harizona melakukan analisis lingkungan industri Saragih (2013) tidak melakukan
(IE) Dalam Menentukan Saragih dengan metode 5 Forces, melakukan analisa lingkungan makro dengan
Strategi Pada PT Semen Tahun 2013 analisa (IFE-EFE) dengan menggunakan analisa PESTEL dan tidak
Gresik (Persero) elemen SWOT, serta menggunakan IE menggunakan kerangka strategi
Matrix Diamond untuk merumuskan
rekomendasi strateginya
Strategi Bersaing PT Oka Mahendra Jati Melakukan analisis lingkungan industri Analisa yang digunakan, Kusuma
Garuda Indonesia Airline Kusuma dengan metode 5 Forces (2013) menggunakan analisa SCA dan
Untuk Dapat Tahun 2013   menggunakan matrik BCG. Sedangkan
Meningkatkan Daya Saing penelitian ini menggunakan analisa
Berkelanjutan PESTEL, SWOT, IFE-EFE), menggunakan
IE Matrix dan kerangka strategi
Diamond
Formulasi Strategi Bisnis Randy C Pranoto Melakukan analisis lingkungan industri Pranoto (2013) tidak melakukan
PT Pacific Samudra Tahun 2014 dengan metode 5 Forces dan analisa lingkungan makro dengan
Perkasa Pada Industi menggunakan kerangka strategi Diamond analisa PESTEL, IFE-EFE, dan IE Matrix
Pertambangan Batubara dalam perumusan strateginya
Metalurgik Di Indonesia
Selain penelitian terdahulu diatas, pada bab II ini juga dibahas mengenai teori seputar strategi, analisis industri,
analisis SWOT, elemen tentang strategi diamond
METODOLOGI

 METODE : metode analisis The Internal Factor Evaluation (IFE)


Matrix dan The External Factor Evaluation (EFE) Matrix dengan
menggunakan The Internal-External (IE) Matrix untuk
menentukan posisi strategik perusahaan.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
 Profil Perusahaan
 PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia,
yang awalnya bernama Proyek Petrokimia Surabaya.
 PT Petrokimia Gresik mengoperasikan 25 pabrik
 PT Petrokimia Gresik secara konsisten dan berkesinambungan
melakukan inovasi produk dan pengembangan pabrik berbasis
teknologi.
 Bermula dari produksi pupuk berbasis Nitrogen, PT Petrokimia Gresik
mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi pupuk berbasis
Fosfat, dan kemudian berkembang lagi kearah produksi pupuk
majemuk.
BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN)
 MELAKUKAN ANALISIS TREND PASAR DAN KONSUMEN
 Menghitung tingkat produksi dan pertumbuhan tanaman pangan
 Menghitung tingkat produksi dan pertumbuhan tanaman holtikultura
 Menghitung tingkat produksi dan pertumbuhan tanaman perkebunan
 MELAKUKAN ANALISIS SUMBER DAYA, KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL MENGGUNAKAN UJI VRINE
 Analisis sumber daya fisik dengan menghitung tingkat produksi keseluruhan pabrik dengan sarana pendukungnya serta sarana informasi.
 Analisis sumberdaya dan peningkatan sumber daya dengan pelatihan dan diklat serta menciptakan budaya organisasi yang aman dan nyaman.
 Analisis sumberdaya organisasi berupa kemampuan operasi dengan secara konsisten melakukan inovasi produk dan pengembangan pabrik
berbasis teknologi, serta memaksimalkan jaringan distribusi dan mengamankan ketersediaan bahan baku.
 Analisa kemampuan investasi
 Analisa kemampuan inovasi.
 ANALISIS PESAING
 ANALISA KONDISI LINGKUNGAN BISNIS MICRO YANG DIPENGARUHI OLEH :
 Pengaruh politik
 Pengaruh ekonomi
 Pengaruh social kultural
 Pengaruh teknologi
 Pengaruh lingkungan (pengelolaan limbah)
BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN)
LANJUTAN
 ANALISIS 5 FORCE PORTER
 Intensitas persaingan di antara pesaing
 Ancaman pendatang baru
 Ancaman barang substitusi
 Kekuatan pemasok
 Kekuatan pembeli
 KLASIFIKASI HASIL ANALISIS
 Internal factor evaluation matrix, diklasifikasikan menjadi 2 : strength dan weakness
 Strength factor tersebut dimiliki atau mampu dilakukan dengan baik oleh perusahaan, sedangkan weakness jika belum memliki/belum
melakukan dengan baik dan perusahaan pesaing sudah memiliki/sudah dapat melakukan dengan baik.
 Setelah itu, dilakukan pemberian peringkat dan bobot, scoring dimulai dari 0,0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting).
 Sedangkan untuk peringkat, dimulai dari peringkat 1 (kelemahan utama), peringkat 2 (kelemahan mino), peringkat 3 (kekuatan minor) dan
peringkat 4 (kekuatan utama).
 External factor evaluation matrix, diklasifikasikan dalam 2 hal : opportunities dan threat
 Dimasukkan dalam opportunies jika dinilai bisa memberikan dampak positif pada outcome.
 Dan dimasukkan pada threat jika dinilai bisa memberikan dampak negative pada outcome.
 Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan
dalam industri pupuk (industry based).
 Sedangkan peringkat berkisar antara 1 sampai 4. Nilai peringkat mengindikasikan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam
merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan diatas rata-rata, 2 = respon perusahaan standar,
dan 1 =
 respon perusahaan jelek
BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN)
LANJUTAN
 Analisis metode IE (internal external) matrix
 IFE (internal factor evaluation) meliputi strength dan weakness memiliki score 2,43.
 EFE (external factor evaluation) meliputi opportunities dan threat memiliki score 2.96
 Dari hasil perhitungan IFE dan EFE maka dapat diketahui bahwa posisi strategi PT Petrokimia Gresik di Internal External (IE) Matrix terletak
pada koordinat (X; Y) 2,43; 2,96 pada sel V. Posisi strategik pada sel V ini masuk dalam kategori Hold and Maintain.
 Direktur Utama PT Petrokimia Gresik dalam sesi wawancara narasumber memberikan gambaran mengenai posisi strategik perusahaan
tersebut bahwasanya “hold nya dalam arti kita mencoba melihat room for improvement apa sih yang masih bisa kita lakukan, bagaimana
kita meningkatkan keunggulan kompetitif kita dibanding yang lain, efisiensi segala macam” (Chistijanto, wawancara, 17 Mei, 2017)
 Lemahnya daya dukung infrastruktur ini terlihat dari hasil analisis Internal Factor Evaluation (IFE) terhadap kelemahan perusahaan. Hasil
penilaian memperlihatkan setidaknya ada dua faktor yang menjadi kelemahan utama perusahaan yakni pabrik yang sudah berumur lebih
dari 30 tahun dan tingkat utilisasi kapasitas produksi yang tinggi sebesar 93%.
 Dengan demikian maka, salah satu cara yang bisa dipakai PT Petrokimia Gresik untuk meningkatkan jumlah penjualan dalam upaya
meningkatkan profit perusahaan adalah dengan melakukan upgrade atau pengembangan pabrik baru. Namun hal ini terbentur dengan
keterbatasan lahan. Dari total 450 hektar lahan yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik 98% diantaranya telah dipakai.
 Sementara itu dari hasil analisis External Factor Evaluation (EFE) PT Petrokimia Gresik memiliki bargaining position yang lemah terkait
supplai bahan baku khususnya unsur P dan K yang sangat tergantung pasokan dari luar negeri (impor). Beberapa hal ini lah yang menjadi
pertimbangan bagi perusahaan saat ini untuk tidak melakukan pengembangan pabrik, seperti yang dikatakan oleh nara sumber Direktur
Utama PT Petrokimia Gresik “sehingga buat saya sekarang ketika kita ngomong demand NPK itu semakin meningkat apakah kita akan
ambil itu semuanya atau tidak? Saya kembalikan ke daya dukung, lahan sudah terbatas, kita harus bicara upstreamnya, the beauty of
Petrokimia Gresik itu adalah karena integrasinya” (Chistijanto, wawancara, 17 Mei, 2017).
 Dengan pertimbangan tersebut strategi yang paling tepat berdasarkan posisi Hold & Maintain adalah dengan menerapkan intensive
strategy. Strategi ini mengindikasikan usaha intensif perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif melalui pengembangan produk
dan pasar existing (product and market development).
 FORMULASI STRATEGI BISNIS
KESIMPULAN TESIS MENDAPATKAN NILAI
A

 Pengungkapan Latar belakang dari yang sangat detail menjadi mudah dimengerti
pembaca dalam membahas suatu kajian yang kompleks serta penggambaran
skema yang jelas dan akurat dalam penjelasan per data tabel maupun teori.
 Berani mengambil topik perihal melakukan pemberian rekomendasi strategi
bisnis yang baru terhadap Perusahaan PT. Petrokimia Gresik yang sudah berjalan
beberapa tahun lamanya.
 Penjelasan dari berbagai literatur yang sangat jelas sehingga mengarahkan dari
yang topik kompleks menjadi sederhana dan mudah dimengerti.
 Berani melakukan penelitian secara universal sehingga didapat banyak nya data
penelitian yang jelas dalam pembuatan tesis demi mendapatkan suatu kajian
strategi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai