Anda di halaman 1dari 10

AGORA Vol. 4, No.

1, (2016) 304

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA PT. BASIRIH INDUSTRIAL


BANJARMASIN

Kerina Marcelina Rusli


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: kerinamarcelina@gmail.com
Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi yaitu : Lingkungan Jauh dan Lingkungan Industri, sementara
lingkungan internal dan lingkungan eksternal PT. Basirih itu, lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di
Industrial serta untuk menganalisis strategi bersaing yang dalam perusahaan (Umar, 2011, p. 74). Oleh karena itu,
digunakan. Menganalisis strategi bersaing untuk mengetahui
perusahaan perlu memahami keadaan lingkungan eksternal
strategi tersebut sudah sesuai dengan kondisi lingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Penelitian ini menggunakan dan internal perusahaan untuk memenangi persaingan yang
metode kualitatif, dengan cara wawancara untuk mengumpulkan ada.
data. Dalam menganalisis lingkungan internal meliputi aspek Perusahaan yang akan diteliti adalah PT. Basirih Industrial
fungsional dari Pemasaran, Keuangan, Operasional, dan Sumber yang bergerak dalam bidang usaha kayu lapis. Perusahaan
Daya Manusia. Sedangkan untuk lingkungan eksternal terbagi berorientasi pada kegiatan ekspor, terutama ke negara
menjadi dua, yaitu lingkungan jauh meliputi Politik, Ekonomi,
Amerika, Eropa, Malaysia, Korea, India, dan Timur Tengah.
Sosial, dan Teknologi (PEST). Lingkungan eksternal yang kedua
adalah lingkungan industri yang meliputi 5 kekuatan bersaing Karena permintaan yang stagnan, perusahaan ini menambah
dari Michael R. Porter.Setelah melakukan analisis lingkungan memasok produknya ke beberapa kota seperti Banjarmasin,
maka selanjutnya akan dilakukan Matriks SWOT untuk Surabaya, dan Jakarta. PT. Basirih Industrial memiliki
mengetahui strategi yang cocok atau sesuai bagi perusahaan. banyak pesaing dalam menjalankan bisnisnya. Dampak dari
persaingan tersebut, perusahaan mengalami penurunan
Kata Kunci— Strategi Bersaing, PEST, 5 Kekuatan Bersaing, penjualan untuk daerah Eropa. Perusahaan juga memiliki
SWOT.
pesaing dari dalam negeri khususnya di Kalimantan Selatan,
hal tersebut diketahui pada data BPS yang menyatakan adanya
I. PENDAHULUAN peningkatan dari tahun 2014 hingga 2015. Namun, perusahaan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya masih berada dalam keadaan stagnan.
alam, yang salah satunya adalah kayu. Kayu mempunyai Sementara ini, keunggulan bersaing yang dimiliki oleh PT.
banyak manfaat, terutama sebagai bahan dasar membuat Basirih Industrial adalah keunggulan dalam produk yang
perabot rumah dan lain-lain. Kayu lapis sendiri sekarang lebih proses produksinya memiliki secondary process. Strategi yang
diminati jika dibandingkan dengan perabot yang dibuat dimiliki oleh PT. Basirih Industrial adalah penerapan efisiensi
langsung dari kayu. Kayu lapis dapat digunakan sebagai kerja dan peningkatan kualitas produk yang dilengkapi dengan
furniture, lantai, lapisan dinding, hingga sebagai konstruksi standar ISO. Namun, strategi yang dijalankan perusahaan
bangunan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kalimantan tersebut masih sangat sederhana karena efisiensi yang
Selatan, kelompok kayu lapis termasuk kelompok barang dijalankan belum terfokus pada bidang tertentu. Melihat
penyumbang ekspor terbesar di Kalimantan Selatan. Kegiatan fenomena tersebut peneliti ingin meneliti lebih jauh kondisi
ekspor kayu lapis pada bulan Januari-Juni tahun 2015 sebesar lingkungan internal dan eksternal PT. Basirih Industrial untuk
135.222.671 mengalami peningkatan jika dibandingkan dapat menganalisis dan mengetahui strategi bersaing yang
dengan kegiatan ekspor pada bulan Januari-Juni tahun 2014 sesuai bagi PT. Basirih Industrial yang nantinya dapat
sebesar 129.818.728 dengan perbedaan presentase sebesar digunakan dan diterapkan oleh perusahaan untuk menghadapi
4,16% (Badan Pusat Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan, persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
2015). menganalisis strategi bersaing PT. Basirih Industrial
Permintaan yang besar akan kayu lapis, usaha ini juga Banjarmasin dengan menggunakan analisis lingkungan
mencakup kegiatan ekspor maka secara tidak langsung internal dan lingkungan eksternal setelah itu dilakukan matriks
membantu dalam pengembangan perekonomian Indonesia. SWOT.
Hal tersebut membuat perusahaan dihadapkan dengan pesaing Strategi adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang
yang tidak sedikit dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat. bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
Masalah-masalah strategis adalah tugas yang harus dilakukan Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
oleh manajemen puncak suatu organisasi bukan hanya dengan memaksimalkan keterbatasan bersaing (Hunger & Wheelen,
mempertimbangkan lingkungan internal, melainkan juga 2001, p. 16). Strategi bersaing merupakan strategi bisnis yang
lingkungan eksternal karena mempunyai konsekuensi yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa
multi fungsional (Umar, 2011, p. 18). Lingkungan bisnis dapat perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang
dibagi atas dua lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan dilayani perusahaan. Apabila strategi perusahaan mengatasi
internal. Lingkungan ekternal terbagi ke dalam dua kategori, masalah bisnis dan industri apa yang harus dilayani
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 305

perusahaan, strategi bisnis mengatasi masalah bagaimana Glueck, 1998, p. 87).


perusahaan dan unit-unitnya dapat bersaing dalam bisnis dan Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua, yaitu:
industri (Hunger & Wheelen, 2001, p. 245). lingkungan jauh dan lingkungan industri. Dalam lingkungan
Menurut Hunger & Wheelen (2001), manajemen strategi industri, Michael E. Porter (dalam David, 2013)
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang mengemukakan konsep Competitive Strategy yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, yang disebut Lima Kekuatan Bersaing atau yang disebut Five
perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan Forces (p. 106), yaitu: Ancaman Masuk Pendatang Baru,
jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi serta Ancaman Pesaing Sesama Industri, Ancaman dari Produk atau
pengendalian (p. 4). Menurut David (2013, p. 35), terdapat Jasa Pengganti, Kekuatan Tawar-menawar Pemasok, dan
tiga tahapan dalam manajemen strategi, yaitu tahapan Kekuatan Tawar-menawar Pembeli. Sedangkan, lingkungan
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi jauh terdiri dari Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi
strategi. Ketiga tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut: (PEST). Lingkungan internal terdapat pendekatan fungsional
1. Perumusan Strategi (strategy formulation) yang analisis internalnya sering diarahkan pada pasar dan
Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi, sumber
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu daya manusia, dan struktur organisasi dan manajemen (Umar,
organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan 2001, p. 84).
internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian Setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal,
alternatif strategi, dan pemilihan strategi tertentu untuk kemudian dilakukan analisis SWOT. menurut Pearce dan
mencapai tujuan. Robinson (2005), SWOT adalah singkatan dari Strengths
2. Implementasi Strategi (strategy implementation) (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) dari perusahaan dan
Implementasi strategi mengharuskan perusahaan untuk lingkungan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman)
menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, yang dihadapi perusahaan (p. 166). SWOT analisis adalah
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya penggunaan teknik pemikirian yang luas dari manajer
sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat membuat peninjauan dari situasi strategi perusahaan. Hal
dijalankan. tersebut berdasarkan dari asumsi bahwa strategi yang efektif
3. Evaluasi Strategi (strategy evaluation) berasal dari kata-kata “fit” antara sumber internal perusahaan
Evaluasi strategi merupakan tahapan terakhir dari (strenghts dan weakness) dan situasi eksternal perusahaan
manajemen strategi. Evaluasi strategi adalah cara utama (opportunities dan threats) (Pearce dan Robinson, 2005, p.
untuk memperoleh informasi. 166). Analisis SWOT merupakan sebuah alat pencocokan
Indikasi dalam manajemen strategi, kejelasan pernyataan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan
visi dan misi diperlukan sebelum alternatif strategi dapat empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan-peluang),
diformulasi dan diimplementasikan. Para manajer strategi WO (kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-
kemungkinan untuk terlibat dalam proses pengembangan ancaman), dan strategi WT (kelemahan-ancaman).
pernyataan visi dan misi karena dari keterlibatan, dapat diakui
di dalam organisasi (David, 2013, p. 77). Strategi perusahaan II. METODE PENELITIAN
yang diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas. Strategi- Penelitian ini adalah penenlitian kualitatif, Andi Praswoto
strategi yang dimaksud adalah strategi generik (generic (2014) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah
strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama/induk metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan
(grand strategy). Strategi induk selanjutnya dijabarkan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah
menjadi strategi di tingkat fungsional perusahaan, yang sering tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian
disebut strategi fungsional (Umar, 2011, p. 31). hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil
Strategi generik adalah suatu pendekatan strategi penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan
perusahaan dalam rangka menggungguli pesaing dalam ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari
fenomena yang diamati. Sedangkan bila dilihat berdasarkan
industri sejenis (Umar, 2011, p. 32). Strategi yang digunakan
tujuan, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian
dalam penelitian ini adalah strategi generik dari Michael R.
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
Porter. Menurut Porter (dalam David, 2013), strategi
mengumpulkan fakta dan menguraikan secara menyeluruh dan
memungkinkan bagi organisasi untuk mendapatkan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan (Bungin,
keunggulan kompetitif dari tiga basis yang berbeda: strategi 2001, p. 48).
kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus Jenis penelitian ini adalah Penelitian jenis deskriptif
(p. 178). Analisis lingkungan adalah suatu proses yang kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas
digunakan perencana strategi untuk memantau sektor berbagai kondisi, realitas sosial yang ada di masyarakat yang
lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke
perusahaan. Yang dimaksud dengan analisis ialah penelurusan permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda,
peluang atau ancaman sampai ke pangkalnya. Hal ini juga atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun, fenomena
melibatkan upaya memilah yang utuh menjadi bagian untuk tertentu (Bungin, 2007, p. 68). Penelitian ini menggunakan
mengetahui sifat dasar, fungsi, dan hubungannya (Jauch dan data primer. Menurut Sugiyono (dalam Prastowo, 2014), data
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 306

primer adalah sumber informasi langsung kepada pengumpul maksudnya adalah perusahaan memiliki secondary process
data (p. 211). Data primer yang digunakan adalah hasil lagi, yaitu ketika plywood sudah selai diproduksi kemudian
wawancara dengan para narasumber atau informan. dilanjutkan ke proses menjadi film faced dan container
Menurut Burhan Bungin (2007), bahwa dalam penelitian flooring. Fungsi dari film faced adalah untuk pengecoran
kualitatif relasi metode pengumpulan data dan teknik-teknik bangunan sedangkan container flooring digunakan sebagai
analisis data kadang tak terelakkan, karena suatu metode lantai container.
pengumpulan data juga sekaligus adalah metode dan teknik PT. Basirih Indutrial berfokus pada penjualan ke luar negeri
analisis data (p. 107). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan yaitu ekspor yang presentasenya sebesar 90% dan sisanya
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sekitar 10% merupakan presentase penjualan dalam negeri.
wawancara. Pemilihan informan dilakukan secara purposive Perusahaan melakukan ekspor ke negara Amerika, Cina,
sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan Korea, Timur Tengah, dan Eropa. Sedangkan dalam negeri
tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara perusahaan menjual produknya ke Banjarmasin, Jakarta, dan
maksimal (Arikunto, 2010, p. 33). Teknik tersebut membantu Surabaya. Model usaha yang dijalankan oleh PT. Basirih
peneliti untuk menentukan informan, yaitu sebagai berikut: Industrial adalah Business to Business (B2B) karena
1. Direktur Utama perusahaan menjual produknya ke perusahaan atau industri
2. Manajer Pemasaran lain yang nantinya akan dijual kepada konsumen.
3. Manajer PP&C (Planning, Production, & Control) Visi dan Misi Perusahaan
4. Kepala Bagian Kasir Visi adalah suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang
5. Kepala Bagian Produksi yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
6. Staf Pemasaran perusahaan (Umar, 2011, p. 23). Visi PT. Basirih Industrial
7. Kasir adalah “Secara terus menerus meningkatkan kepuasan
Menurut Miles dan Huberman, ada tiga langkah dalam pelanggan, peduli terhadap keaman, keselematan, kesehatan
proses analisis data yaitu (Sugiyono, 2014, p. 95): kerja, dan kebersihan lingkungan kerjan, dan menciptakan
1. Reduksi Data (Data reduction), Mereduksi data berarti produk yang bermutu sesuai dengan standar.” Sedangkan,
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf
2. Penyajian Data (Data Display), Dengan mendisplaykan perusahaan (Umar, 2011, p. 23). Misi dari PT. Basirih
data, maka akan memudahkan untuk memahami apa Industrial adalah “Sebagai perusahaan yang bergerak di
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya bidang kayu lapis, kami memberikan pelayanan secara
berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. maksimal kepada pelanggan.”
3. Conclusion Drawing/verification, Kesimpulan dalam Analisis Lingkungan Eksternal
penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan 1. Lingkungan Jauh
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin a. Faktor Politik
juga tidak, Kayu lapis menggunakan sumber daya alam kayu yang
Menurut Burhan Bungin (2007), salah satu cara paling berkaitan dengan negara dan tidak bebas digunakan
penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian begitu saja. Perlunya perizinan atas penggunaan kayu
adalah dengan melakukan triangulasi peneliti, metode, teori, merupakan faktor politik yang mempengaruhi
dan sumber data (p. 256). Triangulasi adalah teknik perusahaan. Seperti yang tercantum pada Peraturan
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang Menteri Kehutanan Republik Indonesia nomor P.8 tahun
lain (Moleong, 2007, p. 330). 2014, dalam peraturan tersebut menjelaskan bagaimana
batas-batas ketentuan yang harus ditaati oleh perusahaan
yang memanfaatkan hasil hutan. Menurut Peraturan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 8 tahun 2014
Gambaran umum perusahaan bab 3 pasal 5, perluasan izin diberikan paling luas 50.000
PT. Basirih Industrial merupakan perusahaan yang bergerak (lima puluh ribu) hektar dan paling banyak 2 (dua) izin
dalam industri kayu lapis atau plywood. PT. Basirih Industrial untuk 1 (satu) perusahaan atau untuk 1 (satu) induk
berdiri pada tahun 1977 yang awalnya didirikan oleh dua perusahaan (Departemen Kehutanan, 2014). Dari
orang yang bernama Hj. Harmidi Harus dan Bapak J.P. peraturan tersebut perusahaan diperbolehkan untuk
Suharso. PT. Basirih Industrial berlokasi di Jalan Telaga Biru memperluas lahan HPH (Hak Pengusahaan Hutan). PT.
Trisakti, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Pada awalnya PT. Basiirih saat ini dapat memperluas lahan HPH dengan
Basirih Industrial bernama PT. Basirih Industrial Corporation adanya peraturan tersebut. Indonesia mengatur pada
namun sejak tahun 2003 hingga saat ini nama perusahaan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 yaitu tentang
berganti menjadi PT. Basirih Industrial. Sebelum perusahaan sistem jaminan sosial yang menyatakan bahwa
melakukan pengembangan menjadi industri plywood pada perusahaan wajib untuk mendaftarkan karyawannya
tahun 1992, PT. Basirih Industrial merupakan bidang usaha dalam jaminan sosial (BPJS Tenaga Kerja, 2004). Hal
somil. tersebut tentu perlu diperhatikan oleh perusahaan karena
Produk yang dimiliki oleh PT. Basirih Industrial adalah film apabila perusahaan tidak menjalankan sesuai dengan
faced plywood, container floring, plywood, dan veneer face ketentuan Undang-Undang maka perusahaan akan
back. Perusahaan memiliki produk khusus yang tidak sama terkena sangsi oleh pemerintah. Peraturan tentang
dengan perusahaan plywood lainnya. Khusus di sini keamanan dan kesehatan kerja sudah dijalankan sesuai
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 307

dengan peraturan yang diwajibkan Pemerintah. Untuk yang digunakan pun mesin yang sudah computerized
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan pun, PT. yaitu yang terkoordinasi dengan komputer. Pengaruh dari
Basirih Industrial sudah mendaftarkan semua perkembangan teknologi pun terlihat apabila mesin
karyawannya agar terjamin kesehatannya. Faktor politik bermasalah atau ada pemadaman listrik maka proses
yang mempengaruhi perusahaan adalah UMP (Upah produksi yang mestinya berjalan selama 24 jam pun akan
Minimum Provinsi), menurut keputusan Gubernur terhambat sehingga tidak dapat melakukan produksi.
Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0434/KUM/2015 Terhambatnya proses produksi membuat perusahaan
menyatakan upah minimum untuk provinsi Kalimantan tidak dapat mencapai target produksi. Mesin-mesin
Selatan pada tahun 2016 sebesar Rp. 2.085.050,00 yang tersebut merupakan buatan Jepang, Korea, dan Cina.
sebelumnya sebesar pada tahun 2015 Rp. 1.870.000,00. Untuk kantor administrasinya perusahaan memakai
Terjadi kenaikan dari tahun 2015 ke 2016, perusahaan teknologi yang standar saja seperti internet, fax, dan
pun ikut terpengaruh dengan adanya kenaikan upah komputer.
tersebut karena perusahaan berarti mengeluarkan biaya 2. Lingkungan Industri
tenaga kerja lebih banyak lagi pada tahun 2016. Padahal a. Ancaman Pesaing Baru
perusahaan belum mengetahui keadaan keuangan PT. Basirih Industrial bergerak pada industri plywood,
perusahaan apakah dapat memenuhi atau tidak dengan pada dasarnya plywood merupakan usaha yang
kenaikan upah tenaga kerja tersebut. Oleh karena itu, menjanjikan. Hal tersebut membuat orang berbondong-
faktor politik walaupun sangat berpengaruh bagi bondong masuk ke dalam industri plywood. Namun,
perusahaan. produk dari PT. Basirih Industrial memiliki perbedaan
b. Faktor Ekonomi jika dibandingkan dengan produk plywood dari
Faktor Ekonomi mempengaruhi karena PT. Basirih pesaingnya. Perbedaannya terletak pada proses
Industrial sebesar 90% melakukan ekspor. Karena ekspor pembuatannya, perusahaan memiliki secondary process
tersebut perusahaan melakukan penjualan dengan untuk menambah nilai jual produknya. Menurut
menggunakan mata uang asing yaitu dollar. Jadi wawancara, pesaing pun mulai mencoba untuk meniru
perusahaan sangat tergantung dengan kurs dollar produk dari PT. Basirih Industrial yang memiliki
sehingga perusahaan memiliki income yang tidak tentu. keunikan sendiri. Biaya untuk berpindah yang akan
Jika kurs mata uang asing tersebut meningkat terhadap dikeluarkan oleh perusahaan apabila berpindah dari satu
Rupiah perusahaan secara tidak langsung mendapatkan pemasok ke pemasok lain cukup besar, yang
income yang tinggi karena perusahaan tidak diungkapkan oleh Manajer PP&C. Hal tersebut
menggunakan bahan baku dari luar negeri. Namun, dikarenakan untuk memperoleh kayu perlu adanya
sebaliknya jika dollar melemah yang mengakibatkan legalitas, pemasok yang sudah dimiliki perusahaan
Rupiah meningkat nilainya perusahaan akan merupakan pemasok yang sudah lama bekerja sama
mendapatkan penurunan income. dengan PT. Basirih Industrial. Namun, ketika perusahaan
c. Sosial mencoba untuk mengganti pemasok dengan pemasok
Menurut data BPS Provinsi Kalimantan Selatan ekspor baru dan belum terbukti apakah kayu tersebut sudah
ke Jepang meningkat sebesar 69,35% dari Juli 2014 dipenuhi legalitasnya. Perusahaan dapat dikenakan
hingga Juli 2015 dengan penyumbang tersebesar pelanggaran penggunaan kayu jika terbukti pemasok
merupakan ekspor kayu dan barang dari kayu (Badan tersebut ilegal yang tentunya akan merugikan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, 2015). Gaya perusahaan. Selain itu, untuk memasuki industri plywood
hidup di Jepang yang menggunakan kayu sebagai membutuhkan modal yang besar karena bahan baku dan
konstruksi untuk rumah menyebabkan peminat kayu yang mesin yang membutuhkan biaya yang cukup mahal.
cukup banyak. Gaya hidup konsumen dalam negeri juga Disisi lain, untuk mengurus perijinan penggunaan kayu
yang saat ini sering menggunakan kayu digunakan untuk un tidak mudah dilakukan. Untuk pendatang baru harus
lantai. Seperti yang diketahui sekarang banyak mengurus perijinan pertahap sehingga tidak bisa
munculnya usaha seperti cafe dan toko-toko di kota besar langsung masuk begitu saja dalam industri plywood. Hal
seperti Semarang, Bandung, dan Yogyakarta yang tersebut yang membuat ancaman masuk pendatang baru
mengutamakan konsep-konsep tertentu pada desain tidak berpengaruh secara signifikan kepada PT. Basirih
interiornya dengan menggunakan kayu sebagai lantainya. Industrial.
Dengan adanya gaya hidup tersebut membuat peluang b. Ancaman Pesaing Sesama Industri
dari kayu lapis sebagai lantai pun meningkat. Faktor Setiap perusahaan tentu memiliki pesaing, jumlah
sosial lainnya adalah hubungan antara karyawan dan pesaing PT. Basirih Industrial cukup banyak sekitar 10
perusahaan. Perusahaan dan karyawan memiliki perusahaan. Keadaan perusahaan yang stagnan berbeda
hubungan yang baik. Hal tersebut terbukti selama ini apabila dilihat dari BPS Kalimantan Selatan yang
karyawan PT. Basirih Industrial tidak pernah melakukan menyatakan bahwa ekspor kayu meningkat dari tahun
demonstrasi karena perusahaan memperhatikan kemarin sebesar 4,16% (BPS Kalimantan Selatan, 2015).
kebutuhan karyawannya Hal tersebut juga menunjukkan keadaan perusahaan yang
d. Teknologi stagnan bukan karena kondisi industri yang buruk, namun
Perkembangan teknologi dengan kemajuan mesin-mesin perusahaan yang belum mampu untuk menghadapi
produksi yang canggih dapat meningkatkan kualitas dari pesaingnya. Pesaing global juga termasuk ancaman bagi
kayu lapis serta dapat mencapai target produksi. Mesin PT. Basirih Industrial, pesaing terbesar yaitu Rusia dan
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 308

Cina. Karakteristik kayu lapis sendiri sama dengan perusahaan tidak bisa menekan biaya. Sehingga membuat
pesaing lain tersebut karena fungsinya yang sama sebagai perusahaan menambah volume penjualan untuk menutupi
konstruksi bangunan dan lantai. Untuk tingkat biaya bahan baku yang meningkat. Oleh karena itu,
pertumbuhan industri kayu lapis menurut hasil kekuatan tawar-menawar pemasok pun berpengaruh
wawancara, menyatakan bahwa pertumbuhannya sedang. terhadap perusahaan.
Jadi untuk persaingan yang berpengaruh adalah pesaing e. Kekuatan Tawar-menawar Konsumen
sesama industri. Biaya tetap yang dikeluarkan PT. Basirih Industrial hampir seluruh produknya dijual
perusahaan menurut wawancara dengan Direktur Utama atau dipasarkan ke luar negeri. Sebelum perusahaan
sebesar 40% dan sisanya sebesar 60% merupakan biaya dengan konsumen mencapai kesepakatan dalam
variabel, karena perusahaan menggunakan tenaga melakukan pembeliaan terlebih dahulu konsumen
outsourcing dalam proses produksi. Untuk keluar dari memberikan kontrak yang diajukan kepada perusahaan.
industri pun sulit karena untuk masuk saja diperlukan kontrak tersebut berisi spesifikasi produk yang
biaya yang besar serta perijinan yang membutuhkan diinginkan. Setelah melihat kontrak tersebut perusahaan
proses. Oleh karena itu, pesaing sesama industri mempelajari kontrak dari konsumen. Kemudian
berpengaruh bagi PT. Basirih Industrial. perusahaan akan menawarkan harga kepada konsumen.
c. Ancaman Produk Pengganti Menurut hasil wawancara, konsumen biasanya akan
Kayu lapis atau yang disebut plywood dengan bahan baku menawar harga yang lebih rendah karena melihat dari
kayu untuk saat ini masih cukup baik penjualannya jumlah pesaing yang cukup banyak dengan harga yang
dilihat dari BPS Kalimantan Selatan yang menyatakan bersaing. Konsumen juga akan mencari produk yang
adanya peningkatan penjualan dari tahun 2015 sebesar murah dan membandingkan dengan produk pesaing. Hal
4,16% jika dibandingkan dengan penjualan plywood tersebut membuat perusahaan mengikuti keinginan
tahun 2014. Membuat konsumen lebih memilih untuk konsumen dengan pertimbangan sebelumnya. Perusahaan
menggunakan plywood karena tingkat kekuatannya yang secara tidak langsung terkena dengan dampak dari
baik jika digunakan untuk konstruksi bangunan. Namun, penekanan harga dari konsumen. Dampaknya perusahaan
menurut wawancara ada produk yang memiliki potensi mendapatkan keuntungan yang sedikit. Namun, jika
untuk menggantikan plywood dari kayu seperti terbuat menurut perusahaan harga yang ditawarkan oleh
dari kalsibot, gipsum atau semen. Bahan tersebut konsumen sangat rendah dan dibawah dari perhitungan
dikatakan berpotensi karena jika dibentuk sama seperti perusahaan maka sesuai dengan kebijakan perusahaan
plywood kegunaannya pun sama dan bahan baku yang maka perusahaan akan menolak kontrak tersebut. Dengan
lebih murah apabila dibandingkan dengan kayu. adanya penolakan kontrak tersebut membuat perusahaan
Walaupun, kekuatannya tidak sekuat jika dibandingkan pun kehilangan konsumen. Oleh karena itu tawar-
dengan bahan baku kayu, bahan baku kalsibot, gipsum, menawar berpengaruh terhadap perusahaan.
dan semen ini bisa menjadi subsitusi apabila nantinya Analisis Lingkungan Internal
kayu sudah sangat dibatasi oleh pemerintah. Untuk saat Lingkungan internal terdiri dari bagian Pemasaran,
ini, konsumen masih belum tertarik dengan produk yang Operasional, Keuangan, dan Sumber daya manusia.
berbahan baku selain kayu. Oleh karena itu, potensi Pembahasan untuk masing-masing bagian tersebut adalah
produk pengganti belum berdampak bagi perusahaan sebagai berikut:
karena permintaan konsumen akan plywood masih tinggi. 1. Pemasaran
d. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Pemasaran merupakan bagian dari perusahaan yang
Industri plywood dalam pembuatannya membutuhkan memiliki peran penting. Dalam pemasaran melakukan
kayu sebagai bahan baku utamanya. PT. Basirih analisis konsumen, penjualan produk atau jasa,
Industrial tentunya memerlukan pemasok untuk penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis
memenuhi produksi. Untuk mencukupi produksi biaya/keuntungan, berikut adalah masing-masing
perusahaan memerlukan lebih dari satu pemasok. Oleh penjelasannya:
karena itu perusahaan mengambil pemasok dari Sumatera a. Analisis Konsumen: Analisis konsumen yang
dan Kalimantan Tengah. Seringkali lokasi pemasok dilakukan PT. Basirih Industrial dengan cara melihat
dengan lahan berjauhan yang menyebabkan pemasok order atau kontrak konsumen. Jika order konsumen
membutuhkan biaya angkut lagi maka terkadang tersebut dalam skala besar maka pemasaran akan
pemasok menaikkan harga. Selain itu pemasok juga mengambil order tersebut. Kemudian setelah
melihat musim penghujan atau kemarau. Karena jika menyetujui order maka perusahaan akan membuat
musim penghujan, menurut hasil wawancara mengatakan kontrak dengan konsumen tersebut.
bahwa pemasok akan menaikkan harga kayu karena b. Penjualan produk: Menurut hasil wawancara dengan
pengangkutan kayu yang lebih sulit. Disisi lain, pemasok manajer pemasaran dan staf pemasaran, PT. Basirih
juga dapat meningkatkan harganya karena permintaan Industrial menjual produknya dengan cara
kayu yang tinggi dan bahan baku yang terbatas. Akibat menawarkan melalui telpon, fax, atau bertemu
dari meningkatnya bahan baku perusahaan pun terkena langsung kepada konsumen. Jika bertemu langsung
dampak yaitu mendapatkan keuntungan yang lebih maka konsumen dapat melihat sample produk dari
sedikit. Perusahaan tidak punya pilihan lain karena bahan PT. Basirih Industrial.
baku yang sangat dibutuhkan dalam proses produksi. c. Distribusi : Menurut hasil wawancara, distribusi yang
Karena bahan baku yang biayanya naik menyebabkan dilakukan oleh PT. Basirih Industrial dengan cara
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 309

menjual barangnya kepada perusahaan atau agen mesin yang terus menerus. Selain melakukan investasi
yang nantinya akan dijual kembali kepada konsumen. pada mesin, investasi juga dilakukan dalam bentuk
Pengiriman melalui jalur laut dan darat, untuk laut penambahan aset dengan melakukan perluasan lahan
perusahaan mengirim dengan menggunakan kapal perusahaan. Dalam pemutusan pembiayaan bagian
atau tongkang. Sedangkan untuk jalur darat keuangan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada
perusahaan menggunakan truk atau kontainer. Semua direktur. Jika direktur menganggap pengeluaran tersebut
aktivitas perusahaan berada di lokasi yang sama, baik diperlukan maka akan langsung dilakukan pembayaran.
kantor administrasi dan pabrik. Lokasi perusahaan Direktur melihat keperluan dari perusahaan, bila
yang berdekatan dengan pelabuhan, menjadi diperlukan maka perusahaan akan memprioritaskan
keuntungan untuk meminimaliskan biaya untuk pembiayaan tersebut. Keuangan pada perusahaan juga
pengiriman menuju pelabuhan karena hanya ada transparansi dengan karyawan. Keuangan pada
dibutuhkan 10 sampai 15 menit untuk mencapai perusahaan juga ada transparansi dengan karyawan.
pelabuhan. Bentuk transparansinya adalah jika perusahaan
d. Penetapan harga : Penetapan harga PT. Basirih mengalami keuntungan atau kerugian maka akan
Industrial, Menurut wawancara dengan Direktur langsung disampaikan kepada karyawan. Apabila
Utama, Manajer Pemasaran, dan Staf Pemasaran perusahaan mendapatkan keuntungan karena telah
dilakukan oleh bagian pemasaran. Hal pertama yang mencapai target yang diharapkan maka perusahaan akan
dilakukan pemasaran akan melihat harga pasaran saat mengumumkan jumlahnya dan memberikan keuntungan
ini. Kemudian perusahaan menghitung bahan baku, kepada karyawan sebagai bonus atau insentif karyawan
biaya operasional produksi, serta biaya lain-lain 3. Produksi dan Operasional
untuk menentukan harga. a. Proses
e. Riset Pemasaran : Riset pemasaran yang dilakukan Proses produksi diawali dengan pembelian kayu dan
oleh PT. Basirih Industrial adalah dengan cara menentukan kayu tersebut dapat diproduksi untuk
menghadiri acara-acara dari APKINDO (Asosiasi produk yang mana. PT. Basirih menggunakan dua
Panel Kayu Indonesia). Karena PT. Basirih Industrial jenis kayu yaitu kayu mekanik dan kayu rakyat, yang
terdaftar sebagai anggota dari APKINDO. Jadi, setiap membedakannya adalah ukurannya. Kayu mekanik
bulan pemasaran juga mengikuti rapat yang diadakan memiliki ukuran diameter yang besar jika
APKINDO yang bertujuan untuk menginformasikan dibandingkan dengan kayu rakyat. Proses produksi
masalah harga dan mutu dari PT. Basirih Industrial. menurut hasil wawancara, proses produksi dimulai dari
Selain itu, dengan adanya riset pemasaran dari rapat pemotongan kayu, pengeringan kayu, pengeringan
APKINDO, perusahaan juga dapat mengetahui terbagi menjadi tiga kriteria di PT. Basirih Industrial
standar harga dipasaran dan mutu yang dimiliki yaitu : Rest Dryer, Dryer & Roll, dan Someway. Untuk
sesama industri sehingga PT. Basirih Industrial dapat yang rest dryer merupakan pengeringan dari log
mengetahui standar yang harus digunakan. rakyat. yaitu jenis karet, sangon, keminting, dan jabon.
f. Analisis Biaya : PT. Basirih Industrial selain Kemudian setelah dari dryer menuju ke mesin core
melakukan analisis konsumen juga melakukan composer.
analisis biaya. Cara yang dilakukan PT. Basirih Core composer merupakan jenis dari core yang
Indusrial untuk melakukan analisis biaya hampir nantinya plywood akan diletakkan di tengah-tengah
sama dengan melakukan penetapan harga. Dengan core, tujuannya untuk menentukan ukuran dan
melakukan perhitungan bahan baku dan biaya ketebalannya. Setelah lewat dari someway langsung
operasional. Setelah itu pemasaran menimbang menuju ke veneer setting, veneer setting berfungsi
apakah total biaya produksi dapat memenuhi atau untuk menentukan setting yang menentukan clip
tidak pada harga yang akan dijual kepada konsumen. kemana arahnya. Clip ada tiga jenis yaitu, clip untuk
2. Keuangan film faced, clip ovalay dan clip face back. Ketika
Pembayaran tersebut meliputi pembayaran kepada clipnya film faced makan akan diproses lagi untuk
supplier, gaji karyawan, serta pengeluaran perusahaan secondary process. Sedangkan untuk clip ovalay dan
yang terkait dengan operasional. Modal awal yang clip faced back merupakan barang yang sudah selesai
digunakan perusahaan berdasarkan modal sendiri, yaitu yang siap dijual.
tanpa menggunakan pinjaman dari pihak lain. Kemudian, b. Kapasitas
menurut hasil wawancara, perusahaan juga melakukan Menurut manajer PP&C, kapasitas produksi yang
investasi yaitu dengan melakukan pembelian mesin dan dimiliki oleh PT. Basirih Industrial masih digunakan
menambah aset dengan cara perluasan perusahaan. sekitar 50% saja. Karena kapasitas produksi sebesar
Mesin yang digunakan oleh PT. Basirih Industrial dapat 10.000m3, namun volume produksinya hanya
dikatakan investasi yang cukup tinggi karena mesin yang mencapai 5000m3 hingga 6000m3. Hal tersebut
dipakai seharga 1 Milyar hingga 15 Milyar. dikarenakan jika kapasitas dipenuhi 100% secara tidak
Perusahaan melakukan investasi agar hasil produksi langsung membutuhkan bahan baku yang banyak.
pun akan maksimal dan kerusakan mesin pun dapat Karena penggunaan kayu yang dibatasi oleh
diminimaliskan. Karena dengan menginvestasikan pemerintah, serta sulitnya mendapatkan kayu maka
dengan pembelian mesin perusahaan hanya perlu perusahaan masih belum bisa melakukan hal tersebut.
mantainance berkala tanpa harus melakukan pembelian c. Persediaan
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 310

Sedangkan untuk persediaan, dalam PT. Basirih pendidikan perusahaan juga mengutamakan
Industrial tidak memiliki persediaan. Jadi, ketika ada pengalaman selama 5 tahun di perusahaan plywood.
order barulah perusahaan memesan bahan baku. b. Pelatihan dan Pembinaan
Menurut hasil wawancara dengan narasumber pun Menurut hasil wawancara, pembinaan yang
mengatakan bahwa karena pengiriman melalui jalur dilakukan ada dua jenis, yaitu teori dan praktek. Secara
laut menyebabkan perusahaan tergantung pada cuaca. teori disampaikan oleh bagian personalia. Personalia
Cuaca yang buruk seperti gelombang tinggi di laut kemudian membawahi trainer yang akan melatih
menyebabkan pengiriman terlambat dan tentunya karyawan dan menyampaikan bagiamana cara bekerja
menghambat proses produksi mengingat perusahaan dalam pabrik serta tata cara berpakaian, dan ketentuan
tidak memiliki persediaan bahan baku. apa saja yang harus dijalankan. Kemudian, karyawan
d. Tenaga Kerja yang baru masuk akan didampingin oleh pengawas-
Tenaga Kerja merupakan hal yang berperan penting pengawas yang fungsinya untuk mengawasi,
dalam produksi di PT. Basirih Industrial. Menurut mengontrol, serta menentukan karyawan tersebut layak
hasil wawancara dengan kepala bagian Produksi, atau tidak untuk tetap bekerja dalam waktu 6 bulan.
penyebab dari kecacatan produk seringkali karena Jadi Ketika karyawan tidak memiliki kinerja yang baik
karyawan. Karyawan diperlukan keterampilan untuk maka pekerja tersebut akan dikembalikan lagi ke
memproduksi produk. Karena turn over karyawan outsourcing agar bisa digantikan dengan karyawan
yang cukup tinggi menyebabkan keterampilan dalam yang lain.
produksi kayu lapis tidak begitu baik. Selain itu, mesin c. Sistem Imbalan/Upah
di pabrik masih ada dibeberapa bagian yang manual PT. Basirih Industrial melakukan penentuan upah
menyebabkan keterampilan pun diperlukan yang tidak pekerja berdasarkan masa kerja dan jabatan. Menurut
bisa hanya dipelajari dalam waktu singkat dan perlu keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Selamatan
adanya pelatihan sebelumnya. Upah Minimum yang ditetapkan sebesar Rp.
e. Kualitas 1.870.000,00 (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Ketika produk sudah selesai dari tahap produksi, Provinsi Kalimantan Selatan). Jadi perusahaan juga
maka dilakukan pengecekan oleh manajer operasional menggunakan Upah minimum daerah untuk
yang dibantu oleh bagian quality control. Kualitas juga menentukan upah. Untuk karyawan yang memiliki
diperhatikan yaitu dengan berdasarkan standar ISO masa bekerja kurang 1 tahun maka perusahaan akan
serta standar yang tergantung dari tujuan produk memberikan sebesar Upah Minimum.
tersebut seperti CE Marking untuk tujuan pengiriman Sedangkan untuk pekerja yang sudah memiliki masa
ke Eropa atau CIRB untuk pengiriman ke California. kerja lebih dari 1 tahun makan perusahaan akan
Selain itu, pengecekan juga dimaksudkan untuk memberikan tambahan sebesar Rp 30.000,00. Namun,
mengecek apakah ada kecacatan pada produk tersebut. hal tersebut berbeda pada yang memiliki jabatan yang
4. Sumber Daya Manusia lebih tinggi seperti manajer, kepala seksi, kepala
PT. Basirih Industrial untuk mendukung aktivitas bagian memiliki upah sebesar Rp 3.000.000,00 sampai
perusahaan tentunya membutuhkan sumber daya Rp 3.500.000,00 tergantung pada senioritas karyawan
manusia. Perusahaan memiliki dua sistem tenaga kerja, tersebut. Apabila karyawan tersebut baru masuk maka
yaitu karyawan tetap dan outsourcing. Sumber daya akan diberikan Rp 3.000.000,00.
manusia perusahaan meliputi: d. Motivasi Karyawan
a. Perekrutan PT. Basirih juga memberikan insentif atau bonus
Menurut hasil wawancara dengan Direktur Utama, bekerja apabila perusahaan mencapai target setiap
PT. Basirih Industrial memiliki standar dalam bulannya yang diberikan langsung kepada karyawan.
melakukan perekrutan karyawan untuk operasional. Selain itu perusahaan juga memberikan bantuan setiap
Ketika karyawan tersebut memiliki pendidikan rendah, tahun bagi karyawan melalui penghargaan.
maka perusahaan terlebih dahulu melihat pengalaman Penghargaan diberikan kepada anak karyawan yang
calon karyawan terlebih dahulu. Pengalaman harus memiliki prestasi. Hal tersebut dilakukan agar
didapatkan dari bekerja di industri yang sama yaitu karyawan dapat termotivasi bekerja serta merasa
industri plywood. Namun, pada saat proses produksi diperhatikan oleh perusahaan.
tidak bisa dipenuhi oleh karyawan yang ada maka PT. e. Hubungan Karyawan dan Buruh/Manajemen
Basirih Industrial akan melakukan perekrutan Hubungan yang baik tercipta karena perusahaan
karyawan secara acak baik yang memiliki pengalaman berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan
maupun tidak ada batasan pendidikan. karyawan. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki
Perusahaan menerima pendidikan mulai dari SD, sangsi-sangsi untuk mendisiplinkan karyawan apabila
SMP, hingga SMA. Perekrutan yang mengutamakan melanggar peraturan perusahaan. Jika karyawan
pengalaman juga adalah operator yang tugasnya melakukan pelanggaran maka perusahaan akan
menjalankan mesin serta memegang alat berat. memberikan teguran secara lisan. Namun, apabila
Kemudian untuk perekrutan manajer berbeda dengan karyawan tersebut tetap melakukan pelanggaran
karyawan operasional, perusahaan mengharuskan makan perusahaan akan memberikan peringatan
untuk memiliki pendidikan minimal SMA. Selain tertulis.
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 311

Analisis SWOT  Strategi SO


Tabel 1 Matriks SWOT 1. Memperluas pasar dengan keunikan produk (S1-O1).
Faktor Internal Strenght Weakness PT. Basirih Industrial melalui kekuatannya yaitu
1. Keunikan Produk 1. SDM tidak keunikan produk dapat memperluas produknya ke
2. Produk yang mencukupi pasarnya seperti ke negara Jepang dan dalam negeri
berstandar 2. Tidak seperti Semarang dan Bandung. Karena dengan produk
3. Lokasi perusahaan memiliki yang memiliki keunikan tersendiri menjadi kelebihan
strategis layanan bagi produk perusahaan untuk membuat konsumen
4. Mesin perusahaan tambahan tertarik dan dapat menjadi peluang yang baik bagi
yang canggih konsumen industri kayu lapis/ plywood.
5. Transparansi dalam 3. Tidak 2. Mesin yang canggih dapat dimaksimalkan produksinya
perusahaan memiliki dengan menambah lahan HPH (S3-O2).
6. Perusahaan persediaan PT. Basirih Industrial memiliki mesin yang canggih
memperhatikan bahan baku untuk mendukung proses produksi. Namun, mesin yang
SMK3 4. Kapasitas canggih tersebut belum terpenuhi kapasitasnya. Oleh
tidak karena itu, dengan melakukan penambahan lahan HPH,
Faktor Eksternal maksimal perusahaan dapat menambat bahan baku agar dapat
Opportunity Strategi SO Strategi WO memaksimalkan kapasitas produksi.
1. Perluasan 1. (S1-O1): 1. (W3-O2): 3. Produk yang berstandar ISO memudahkan kegiatan
pasar ke luar Memperluas pasar Menambah ekspor dengan transaksi dollar (S2-O3).
negeri dan dengan keunikan lahan HPH Perusahaan memiliki standar ISO yang menjadi syarat
dalam negeri. produk. untuk dapat utama untung melakukan ekspor. Mata uang yang
2. Penambahan 2. (S3-O2): menambah digunakan sebagai transaksi adalah dollar US. Oleh
lahan HPH. Mesin yang canggih bahan baku karena itu, melihat peluang naiknya nilai dollar
3. Kurs Dollar dapat dimaksimalkan sehingga, dapat membuat perusahaan mendapatkan tambahan
yang naik produksinya dengan dijadikan bahan pemasukan karena kenaikan dollar atas rupiah. Maka
menambah lahan persediaan dengan volume penjualan yang sama perusahaan
HPH. bahan baku. mendapatkan pendapatan yang lebih banyak.
3. (S2-O3): 2. (W4-O2):  Strategi WO
Produk yang Menambah 1. Menambah lahan HPH untuk dapat menambah bahan
berstandar ISO lahan HPH agar baku sehingga, dapat dijadikan bahan persediaan bahan
memudahkan kegiatan perusahaan baku (W3-O2).
ekspor dengan dapat PT. Basirih Industrial tidak memiliki persediaan bahan
transaksi dollar. menambah baku, hal tersebut menjadi kelemahan bagi perusahaan.
kapasitas Oleh karena itu, melihat peluang untuk menambah
produksi. lahan HPH, maka perusahaan bisa memperoleh lebih
Threat Strategi ST Strategi WT banyak bahan baku sehingga dapat dijadikan
1. Bahan baku 1. (S1-T2): 1. (W2-T2): persediaan bahan baku.
yang terbatas Terus Menambah 2. Menambah lahan HPH agar perusahaan dapat
2. Persaingan mempertahankan layanan menambah kapasitas produksi (W4-O2).
yang ketat keunikan produk agar konsumen untuk Kapasitas produksi yang tidak maksimal menjadi
3. Penggunaan dapat menghadapi dapat kelemahan PT. Basirih Industrial. Jika dilihat dari
produk persaingan. menghadapi peluang yang dimiliki perusahaan untuk menambah
berbahan 2. (S2-T2): persaingan. lahan HPH, maka perusahaan bisa memperoleh lebih
baku non- Mempertahankan banyak bahan baku yang membuat kapasitas produksi
kayu standar yang dimiliki dapat dimaksimalkan.
untuk menghasil  Strategi ST
produk yang baik agar 1. Terus mempertahankan keunikan produk agar dapat
dapat menghadapi menghadapi persaingan. (S1-T2).
persaingan. Perusahaan memiliki keunikan produknya sendiri,
3. (S3-T2): dengan mempertahankan atau meningkatan keunikan
Menggunakan mesin yang dimiliki tersebut perusahaan dapat menghadapi
yang canggih sehingga persaingan dari Rusia dan Cina. Karena konsumen pun
perusahaan dapat akan melihat keunikan dan kualitas yang terbaik.
menghadapi Sehingga konsumen memiliki loyalitas kepada PT.
persaingan. Basirih Industrial.
2. Mempertahankan standar yang dimiliki untuk
Berdasarkan Matriks SWOT di atas maka berikut adalah menghasil produk yang baik agar dapat menghadapi
strategi yang dapat digunakan perusahaan: persaingan (S2-T2).
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 312

Perusahaan memiliki standar-standar untuk melakukan tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama yang menyatakan
ekspor seperti ISO dan standar lainnya yang bahwa perusahaan pada tahap stagnan dan tidak ada
dikhususkan dibeberapa negara, dengan pertumbuhan dalam industri.
mempertahankan standar dan menambah standar untuk Berdasarkan analisis kondisi lingkungan internal dan
menuju beberapa negara lainnya maka perusahaan lingkungan eksternal PT. Basirih Industrial. Kondisi
tentu dapat unggul dalam bersaing. Sehingga PT. lingkungan internal perusahaan memiliki kekuatan yang
Basirih Industrial pun dapat menghadapi persaingan. mendukung yaitu, memiliki keunikan produk, produk yang
3. Menggunakan mesin yang canggih untuk menghasilkan berstandar, lokasi yang strategis, mesin yang canggih,
produk perusahan berkualitas baik sehingga perusahaan transparansi perusahaan, perhatian perusahaan akan SMK3.
dapat menghadapi persaingan (S3-T2). Sedangkan kelemahan perusahaan yaitu, SDM yang tidak
PT. Basirih Industrial memiliki mesin yang canggih mencukupi baik secara kuantitas maupun kualitas, tidak
untuk mendukung aktivitas produksi sehingga hal memiliki layanan tambahan konsumen, perusahaan juga tidak
tersebut menjadi kelebihan perusahaan. Dengan mesin memiliki persediaan bahan baku, dan kapasitas produksi yang
yang canggih maka kualitas produk dapat terjaga belum maksimal.
dengan baik sehingga membuat perusahaan dapat Kondisi lingkungan eksternal perusahaan memiliki peluang
bersaing. dan ancaman. Untuk peluang perusahaan memiliki peluang
 Strategi WT untuk memperluas pasar ke luar negeri maupun dalam negeri.
Menambah layanan tambahan konsumen untuk dapat Peluang lainnya adalah mencoba, memperluas lahan HPH.
menghadapi persaingan yang ketat (W2-T2). Sedangkan untuk ancaman, perusahaan memiliki ancaman
Kekurangan perusahaan yang tidak memiliki layanan bahan baku yang terbatas, penggunaan produk berbahan non-
tambahan konsumen dan ancaman dari persaingan yang kayu, dan persaingan yang ketat. Strategi yang digunakan
ketat dapat diatasi dengan menambahkan layanan pada dasarnya sudah cocok terlihat dari perusahaan yang
tambahan konsumen. Dengan adanya layanan memiliki lokasi strategis yaitu dekat dengan pelabuhan
tambahan konsumen dapat membuat konsumen untuk sehingga dapat mengefisiensikan pengiriman menuju
memilih produk dari perusahaan karena mendapatkan pelabuhan. Selain itu, menurut hasil wawancara yang
layanan tambahan sehingga dapat menambah penjualan dilakukan dengan informan, mengatakan bahwa strategi yang
dan konsumen memiliki loyalitas kepada perusahaan. digunakan sudah cocok dengan perusahaan.
Jika dilihat dari rencana jangka pendek dan jangka panjang
Analisis Strategi perusahaan sudah cocok dengan strategi yang digunakan
PT. Basirih Industrial memiliki Visi “Secara terus menerus karena rencana jangka pendek perusahaan mengambil order
meningkatkan kepuasan pelanggan, peduli terhadap keaman, sedikit. Artinya order sedikit, perusahaan tidak mengharuskan
keselematan, kesehatan kerja, dan kebersihan lingkungan konsumen untuk melakukan order dalam jumlah banyak
kerjan, dan menciptakan produk yang bermutu sesuai dengan karena order tersebut hanya untuk mengisi produksi yang
standar”. Dan Misi “Sebagai perusahaan yang bergerak di masih bisa dilakukan perusahaan dengan jangka waktu sekitar
bidang kayu lapis, kami memberikan pelayanan secara 3-4 bulan saja. Sedangkan untuk jangka panjang perusahaan
maksimal kepada pelanggan”. Menurut David (2013, p. 81), melakukan kontrak dengan konsumen dalam waktu yang
karena misi sering terlihat dan bagian dari publik dalam proses panjang yaitu kontrak tahunan. Bila dari sisi strategi efisiensi
strategi manajemen penting untuk memasukkan 9 sudah sesuai karena perusahaan mencoba untuk menambah
karakteristik, yaitu: 1)Konsumen (customers), 2)Produk/jasa produksi dengan mengambil order jangka pendek. Karena
(product or services), 3)Pasar (market), 4)Teknologi apabila produksi tidak menambah produksi perusahaan tidak
(technology), 5)Perhatian akan kelangsungan hidup, bisa menutupi biaya untuk tenaga kerja. Rencana jangka
pertumbuhan, dan profitabilitas (concern for survival, growth, panjang pun sudah cocok dengan strategi perusahaan saat ini.
and profitability), 6)Filosofi (phylosophy), 7)Konsep diri (self- Kemudian rencana jangka pendek maupun panjang sudah
concept), 8)Perhatian dengan kesan publik (concern for public cocok dengan visi dan misi karena perusahaan memberikan
image), 9)Perhatian dengan karyawan/pekerja (concern for pelayanan secara maksimal kepada konsumen.
employees). Apabila dilihat dari kekuatan perusahaan yang memiliki
Misi yang dimiliki oleh PT. Basirih Industrial mencakup keunikan dan produk yang berstandar dengan strategi efisiensi
produk (product), konsep diri (self-concept), dan konsumen saja belum mencakup karena perusahaan tidak befokus
(customers). Hal tersebut terlihat dari misi perusahaan yang kemana arah perusahaan. Fokus terhadap keunikan yaitu
mengatakan produk dan konsep dirinya pada kata-kata strategi fokus diferensiasi atau strategi fokus biaya.
“Perusahaan yang bergerak dalam kayu lapis”. sedangkan Perusahaan tidak memiliki fokus membuat perusahaan sulit
untuk konsumen dilihat dari misi perusahaan yang untuk menentukan yang mana lebih diutamakan. Walaupun
mengatakan, “memberikan pelayanan secara maksimal kepada strategi yang digunakan PT. Basirih Industrial sudah cocok
pelanggan”, dapat diketahui bahwa PT. Basirih Industrial namun, hal tersebut belum dapat untuk meningkatkan
mengutamakan kepuasan konsumennya. Perusahaan masih penjualan perusahaan. hal tersebut juga terlihat dari kondisi
belum mencakup 6 karakteristik lainnya. Selain itu, perusahaan yang stagnan.
perusahaan saat ini pada tahap kedewasaan dimana terjadinya Perusahaan memiliki kekurangan maupun ancaman
transisi dari industri yang berkembang pesat ke yang lebih karyawan yang tidak mencukupi baik kualitas maupun
lambat atau mature hampir senantiasa merupakan periode kuantitas. Karena perusahaan menggunakan tenaga
yang kritis dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan, hal outsourcing tanpa mengutamakan pendidikan. Hal tersebut
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 313

membuat perusahaan tidak efisien karena perusahaan perlu DAFTAR PUSTAKA


mengadakan pelatihan atau pembinaan berkali-kali karena Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penlitian Suatu
turn over keluar yang tinggi dari karyawan. Namun, secara Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
keseluruhan perusahaan masih dapat menggunakan strategi Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format
efisiensi dan mengutamakan standar pada produk.. Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga
Universitas Press.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Bungin, Burhan. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Kesimpulan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang telah BPJS Ketenagakerjaan, Undang-Undang Sistem Jaminan
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: Sosial Nasional (2015). Retrieved December 20, 2015
1. Kondisi lingkungan internal perusahaan meliputi from<http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/perat
Pemasaran, Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan uran/Undang-undang.html>
Operasional. Dalam lingkungan internal terdapat kelebihan David, Fred R. (2009). Manajemen Strategic: Konsep. Jakarta:
dan kekurangan perusahaan. Kelebihan perusahaan adalah Salemba Empat
keunikan produk, produk yang berstandar, lokasi David, Fred R. (2013). Strategic Management, Concepts and
perusahaan strategis, mesin perusahaan yang canggih, Cases, 14th Edition. United States: Pearson Education.
transparansi dalam perusahaan, dan perusahaan Departemen Kehutanan, Peraturan Menteri Kehutanan
memperhatikan SMK3. Sedangkan kekurangan perusahaan Republik Indonesia. 2014. Retrieved December 18,
adalah SDM tidak mencukupi, tidak memiliki layanan 2015 from <http://www.dephut.go.id/uploads/files
tambahan konsumen, tidak memiliki persediaan bahan /a8858109e0b387df218f7e5a11834966.pdf>
baku, dan kapasitas tidak maksimal. Hunger, J. David, & Wheelen, Thomas L. (2001). Manajemen
2. Lingkungan eksternal perusahaan meliputi politik,
strategis. Trans. Julianto Agung. Yogyakarta: ANDI.
ekonomi, sosial, dan teknologi yang mempengaruhi
Hunger, J. David, & Wheelen, Thomas L. (2010). Strategic
perusahaan. Selain itu, untuk lingkungan industri yaitu,
Management and Business Policy, 12th Edition. United
ancaman masuk pendatang baru, ancaman pesaing sesama
industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar- States: Pearson Education.
menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar konsumen. Indonesia. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan.
Dari faktor-faktor berikut yang paling mempengaruhi Perkembangan Ekpor dan Impor Kalimantan Selatan,
perusahaan adalah ancaman pesaing sesama industri, (2015, June). Retrieved September 3, 2015 from
kekuatan tawar-menawar pemasok, dan kekuatan tawar- <http://kalsel.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-
menawar konsumen. Dua faktor lainnya mempengaruhi 20150818135653.pdf>
juga mempengaruhi perusahaan, namun tidak besar. Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat. Undang-Undang
3. Menurut hasil analisis dari lingkungan eksternal dan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 (2013).
internal PT. Basirih Industrial stretagi efisiensi yang Retrieved September 3, 2015 from
selama ini digunakan sudah cocok atau sesuai untuk <http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2013
bertahan bagi PT. Basirih Industrial. _18.pdf>
Saran Jauch, Lawrence R. dan William F. Glueck, (1998).
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, maka saran Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Edisi
dalam penelitian ini untuk perusahaan adalah: ketiga. Jakarta: Erlangga.
1. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Kompas, Kurs Mata Uang Kertas, 2015, 3 December.
strategi baru yaitu strategi fokus diferrensiasi. Karena Kompas, Kurs Mata Uang Kertas, 2015, 5 December.
strategi perusahaan sudah cocok untuk bertahan bagi Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.
perusahaan, namun belum dapat untuk meningkatkan
Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
penjualan perusahaan. Berdasarkan hasil SWOT yang
Porter. Michael E. (2007). Strategi Bersaing (competitive
menyatakan strategi (S1-T2) untuk terus mempertahankan
strategy): Teknik Menganalisa Industri dan Pesaing.
keunikan produk agar dapat menghadapi persaingan.
2. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memperluas Trans. Agus Maulana. Tanggerang: Karisma Publishing
pasar agar penjualan tidak bergantung pada suatu wilayah Group
saja. Praswoto, Andi. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam
3. PT. Basirih Industrial juga dapat mempertimbangkan untuk Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz
melakukan revisi pada misi perusahaan agar dapat Media.
mencakup 9 komponen penting dari misi perusahaan. Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
4. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk Alfabeta.
mempekerjakan lebih banyak karyawan tetap daripada Umar, Husein. (2011). Strategic Management in Action.
karyawan outsourcing untuk proses produksi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai