Anda di halaman 1dari 14

Analisis Industri : Matrik Evaluasi Faktor

Eksternal ( EFE )
Artikel
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas dalam Menempuh Mata
kuliah Management Strategi, Oleh Dosen / Asisten Dosen Pembina Dr.
S. Marten Yogaswara, M.M. / Saeful Al Mujab, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :
Nama : Nova
Npm : 155020083
Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
Analisis Industri : Matrik Evaluasi Faktor Eksternal ( EFE )

1. Pengertian Matrik EFE

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) merupakan strategi untuk


merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi
oleh perusahaan..
Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap kondisi
eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke dalam Matriks
Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi perusahaan.
Menurut David (2006, p131), matriks EFE membuat ahli strategi meringkas
dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum, dan persaingan. Terdapat lima langkah dalam
mengembangkan matriks EFE:
1) Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit
eksternal. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman
yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dahulu
kemudian ancaman. Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase,
rasio, dan angka perbandingan kalau mungkin.
2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat
penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut
agar berhasil dalam industri tersebut. Peluang sering mendapat bobot
lebih besar ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima
bobot tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat
ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang
gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai
konsensus kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor
di atas harus sama dengan 1,0.
3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini menjawab
faktor ini, dengan catatan 4=jawaban superior, 3=jawaban di atas rata-
rata, 2=jawaban rata-rata, 1=jawaban jelek. Peringkat didasarkan pada
efektivitas strategi perusahaan. Peringkat didasarkan pada keadaan
perusahaan, sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.
4) Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot.
5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan
nilai yang dibobot total bagi organisasi.

Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang


dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu
organisasi adalah 4,0 dan yang teredah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot
adalah 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu
organisasi memberi jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan
ancaman yang ada dalam industrinya. Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukkan
bahwa strategi perusahaan memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman
eksternal. Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFE, total
rata – rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan
rata – rata 2,5. Total rata – rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi
perusahaan saat ini tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman
eksternal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan bahwa perusahaan
merespon sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.
Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari
peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari
ancaman eksternal.
2. Contoh Analisis Industri : Matrik Evaluasi Faktor Eksternal ( EFE )
Pada PT. Herman Jaya

PT.Herman Jaya Putra adalah perusahaan yang bergerak dalam


bidang pengadaan, design, pemasangan, perbaikan bidang refractory & insulation
material pada industri pengolahan yang mempergunakan batu tahan api.
Tujuan Penelitian:
Memperhatikan masalah-masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai
berdasarkan perumusan masalah diatas adalah:
1. Mengetahui kondisi struktur industri yang digunakan oleh PT.Herman Jaya
Putra.
2. Menentukan posisi strategis yang digunakan PT.Herman Jaya Putra dalam
menghadapi persaingan dan mempertahankan pangsa pasarnya dengan
menggunakan analisis kekuatan industri (five-forces).
3. Memberikan usulan strategi bisnis untuk PT.Herman Jaya Putra dalam
menghadapi pesaing.

3. Metode Penelitian

Dengan semakin tingginya pertumbuhan industri pada bidang refractory &


insulation material dalam industri pengolahan yang mempergunakan batu tahan api
dan adanya pesaing dalam bidang industri yang sama, perusahaan harus berpikir
kritis untuk tetap mempertahankan pangsa pasar, kualitas produk dan meningkatkan
daya jual produknya. Oleh karena itu PT.Herman Jaya Putra harus memiliki strategi
bisnis yang tepat untuk tetap mempertahankan daya jual dan kualitas produknya.
Dalam menciptakan manajemen strategi yang baik diperlukan perangkat
manajemen strategi. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengetahui
kondisi internal dan eksternal PT.Herman Jaya Putra dengan menggunakan analisis
struktur industri dan analisis SWOT. Kemudian langkah selanjutnya membuat
matriks IFE dan matriks EFE yang nanti aka didapatkan bobot pada setiap variabel.
Untuk mengidentifikasi pesaing PT.Herman Jaya Putra serta kekuatan dan
kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan
dilakukan dengan menggunakan matriks CPM.
Matriks IE memosisikan berbagai divisi organisasi dengan bobot yang didapatkan
dari matriks IFE dan matriks EFE.Matriks GSM sebagai alat untuk merumuskan
alternatif strategi dalam salah satu empat kuadran. Matriks SWOT berguna untuk
menentukan strategi apa saja yang layak bagi perusahaan.
Langkah terakhir adalah QSPM merupakan matriks yang dapat menentukan strategi
paling tepat berdasarkan alternatif strategi yang diajukan. Kemudian untuk
memperkuat tipe strategi yang ada dilakukan dengan menerapkan STPD
(Segmentation, Targetting, Positioning, Differentiation) dan bauran pemasaran
(marketing mix)yang meliputi 4P (product, price, place, danpromotion). Penelitian
ini dilakukan bertahap dan saling terkait secara sistematis dengan flowchart
penelitian sebagai berikut:
star

Pengamatan Awal
1. Observasi kondisi pada PT.HERMAN JAYA PUTRA
2. Melakukan wawancara dengan pihak PT.HERMAN JAYA PUTRA

Rumusan Masalah
1. Kondisi struktur industri
2. Posisi PT.HERMAN JAYA PUTRA dengan pesaing
3. Manajemen strategi yang digunakan

Menetapkan Tujuan Penelitian


1. Memberikan gambaran yang jelas kondisi struktur industri
2. Memberikan gambaran posisi dalam menghadapi pesaing
3. Mengetahui strategi bisnis yang digunakan

Menetapkan Studi Pustaka


1. Strategi Manajemen
2. Analisis Lingkungan Industri
3. Analisis TOWS
4. Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, CPM, Grand Strategy
Matrix (GSM), Matriks QSPM
5. Dan lain sebagainya

1. Pengumpulan Data

2. Wawancara dengan pihak PT.HERMAN JAYA PUTRA Data


Sekunder: Data gambaran umum perusahaan, Data produk yang
dihasilkan perusahaan, Media internet yang dipakai, Kuisioner
Mengidentifikasi Visi dan Misi
perusahaan

Analisis strategi industri perusahaan


Persaingan Antar Industri :
1.Pendatang Baru
2. Pemasok
3. Produk Subtitusi
4. Pembeli

Analisis SWOT

Matriks IFE

Matriks EFE

4. Analisis struktural Five-Forces Model Porter

Menggunakan model lima kekuatan model Porter yang berarti keadaan persaingan
dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan pokok, yaitu
masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar
pembeli, kekuatan tawar pemasok, serta persaingan diantara para pesaing yang ada.
Produk Substansi
batu tahan api dan
semen tahan api

Pembeli Utama
Pemasok Kompetitor PTP Nusantara IX
PT. GUNUNG API
PTP Nusantara IX
Clay Tuban MULIA
PT. BENTENG API PTP Nusantara XI
Piropilit REFRACTINDO

Pendatang Baru
CV. Mekar Jaya
Technic
Berikut ini adalah hasil dari pembahasan keseluruhan dari Five-Forces Porter,
Sehingga didapatkan hasil pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Five-force Porter
Five-Forces Porter Kekuatan/ Kelemahan PT.Herman Jaya Putra
Perusahaan sejenis Lemah Lemah
Pendatang baru Kuat Kuat
Produk substitusi Lemah Kuat
Pemasok Kuat Kuat
Pembeli Lemah Kuat

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Five-force Porter PT.Herman Jaya Putra
cenderung lemah, sehingga hal ini menyebabkan struktur industri PT.Herman Jaya
Putra cenderung kuat.
5. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan strategi yang digunakan untuk mengetahui


gambaran yang jelas mengenai strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunity (peluang), dan threats (ancaman).
Kekuatan
1. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus memiliki kualitas yang
bagus, sesuai dengan komposisi, dan hasil yang bagus.
2. Garansi produk adalah sebuah surat keterangan dari suatu produk bahwa
pihak perusahaan menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja
dan kegagalan bahan dalam jangka waktu tertentu
3. Sertifikasi pada produk adalah pemberian jaminan tertulis dari pihak ketiga
(badan atau lembaga) independen bahwa suatu produk beserta proses yang
mendukungnya telah memenuhi persyaratan.
4. Perusahaan memberikan respon yang cepat kepada konsumen mengenai
produk yang ada diperusahaan. Pihak peruhaan memberikan respon melalui
telepon, email, dan juga datang kekantor untuk lebih menjelaskan tentang
produknya.
5. Loyalitas kepada pelanggan sangat berpengaruh untuk tetap menjalin
kemitraan sehingga terus menerus berkontribusi terhadap perusahaan.
Dengan mudahnya hubungan dengan suatu pelanggan membuat komunikasi
semakin lancar.
6. Pegawai yang loyal terhadap perusahaan mendukung produktivitas pada
perusahaa. Pada perusahaan ini sebagaian besar pegawainya sudah lama
mengabdi pada perusahaan.

Kelemahan
1. Harga adalah suatu nilai jual atau beli dalam suatu produk barang atau jasa.
Harga yang ditawarkan perusahaan cukup mahal dibandingkan perusahaan
pesaing dengan produk sejenis.
2. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan pada sebuah produk tidak
memenuhi sesuai pesanan setiap bulannya.
3. Kurangnya promosi yang diberikan oleh perusahaan dibandingkan pesaing.
4. Kurang dalama inovasi produk, hal ini dapat dilihat dari total jumlah
produksi untuk produk custome hanya 10% dari total produksi keseluruhan.

Peluang
1. Pasar yang dimiliki PT.Herman Jaya Putra yang bergerak dibidang
refractory dan insulation masih memiliki pasar yang luas.
2. Semakin meningkatnya kebutuhan pabrik yang menggunakan produk yang
ada pada perusahaan.
3. Model dari produk masih bisa dikembangkan.

Ancaman
1. Mulai banyak timbulnya pesaing dalam produk sejenis. Persaingan timbuk
karena tingginya permintaan dan juga pangsa pasar yang luas.
2. Munculnya banyak pesaing untuk merebut pasar tentu membutuhkan
promosi untuk sebuah produk.
3. Para pesaing PT.Herman Jaya Putra yang sama-sama bergerak dibidang
refractory & insulation memberikan harga yang lebih murah untuk produk
sejenis.
A. Matriks IFE

Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation–IFE Matrix) adalah


alat formulasi strategi untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam area fungsional bisnis.
Tabel 2.Matriks IFE
No Internal Factor Evaluation Matrix (IFE)

Kekuatan Bobot Peringkat Nilai


Tertimbang

1. Memiliki produk yang 0,08 4 0,32


berkualitas

2. Memiliki garansi pada 0,09 4 0,36


setiap produk
3. Memiliki sertifikat 0,09 4 0,36
pada setiap produk

4. Respon yang cepat 0,12 4 0,48


kepada konsumen
5. Loyalitas terhadap 0,07 3 0,21
pelanggan
6. Memiliki pegawai yang 0,05 3 0,15
loyalitas

No Kelemahan Bobot Peringkat Nilai


Tertimbang

1. Harga yang dimiliki 0,07 2 0,14


cukup mahal

2. Kurangnya kapasitas 0,17 1 0,17


produksi

3. Kurangnya promosi 0,18 1 0,18


yang diberikan

4. Kurangnya inovasi 0,08 2 0,16


pada produk

TOTAL 1,00 2,53

Pada peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan


apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1), atau
kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau kekuatan
utama (peringkat = 4).

B. Matriks EFE

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation–EFE Matrix)


memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,pemerintah,
hukum, teknologi, dan persaingan.
Tabel 3. Matriks EFE
No External Factor Evaluation Matrix (EFE)

Peluang Bobot Peringkat Nilai


Tertimbang

1. Memiliki pangsa pasar 0,21 3 0,63


yang luas

2. Semakin meningkatnya 0,17 2 0,34


kebutuhan pabrik yang
menggunakan produk
yang ada pada
perusahaan

3. Model produk masih 0,12 3 0,36


bisa dikembangkan
No Ancaman Bobot Peringkat Nilai
Tertimbang
1. Banyaknya pesaing 0,15 2 0,30
dalam produk
sejenis

2. Gencarnya promosi 0,18 3 0,54


yang dilakukan
oleh
pesaing

3. Pesaing 0,17 3 0,51


memberikan harga
lebih murah

Total 1,00 2,68

Pada peringkat 1hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang


seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut,
dimana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di atas rata-rata,
2 = respon perusahaan rata-rata, dan 1 = respon perusahaan jelek.

Kesimpulan Hasil Analisis


Analisis struktur industri dan perencanaan strategi bisnis PT.Herman Jaya
Putra digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan, keadaan internal dan
Eksternal perusahaan, daya saing perusahaan, strategi yang tepat dan usulan strategi
yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Strategi yang tepat untuk PT.Herman Jaya
Putra adalah strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini diimplementasikan dengan
meningkatkan strategi bauran pemasaran sehingga dapat mempertahankan pasar
dan juga meningkatkan penjuan produk PT.Herman Jaya Putra.

Saran Untuk Perusahaan


Berdasarkan hasil analisis di atas, strategi yang cocok untuk PT.Herman
Jaya Putra adalah penetrasi pasar. Strategi ini dapat diimplementasikan dengan
meningkatkan media promosi melalui iklan baris, toko jual beli online, layanan
pelanggan, memberikan harga yang kompetitif untuk produk sejenis dengan
pesaing yang ada, dan menggunakan email marketing sebagai feedback antara
konsumen dan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (2006).Strategic Management: Manajemen Strategis, Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.
http://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/profit/article/viewFile/467/886
https://ourakuntansi2.blogspot.co.id/2016/05/matriks-evaluasi-faktor-
eksternal.html
http://aderafiansyah.blogspot.co.id/2012/11/matriks-efe-external-factor-
evaluation.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=386570&val=5455&title
20STRUKTUR%20INDUSTRI%20DAN%20PERENCANAAN%20STRATEGI
%20BISNIS%20PT.%0HERMAN%20JAYA%20PUTRA#page=3&zoom=auto,-
107,33

Anda mungkin juga menyukai