Insiden pajak atau tax incidence adalah pembagian beban pajak di antara pembeli dan penjual.
Beban insiden pajak ditentukan oleh elastisitas pemintaan dan penawaran.
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden pajak akan
dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang dibandingkan.
Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan di mana permintaan adalah
elastis dengan permintaan tidak elastis. Insiden pajak dan elastisitas permintaan terdiri dari 2
kasus: kasus permintaan elastis dan kasus permintaan tidak elastis. Kesimpulannya :
Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh
para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak
penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka
seluruh pajak penjualan ditanggung pembeli.
.
Insiden pajak dan elastisitas penawaran terdiri ada 2 kasus juga yakni kasus penawaran elastis
dan kasus penawaran tidak elastis. Kesimpulannya :
Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli.
Kaitannya dengan dadweight loss dengan jenis barang ialah Pajak penjualan akan mengurangi
jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak
beban pajak yang ditanggung pembeli maka minat pembeli untuk membeli jenis barang
tertentu menurun, sehingga banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Dengan semakin sedikitnya barang yang dijual maka akan mengurangi keuntungan yang
diperoleh penjual. Demikian juga Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak
penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak
penjualan kepada penjual oleh pemerintah.
Deadweight loss