Anda di halaman 1dari 9

p- ISSN : 2407 – 1846

TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN


MATRIK IE, SWOT DAN AHP UNTUK MENDAPATKAN
ALTERNATIF STRATEGI PRIORITAS

Sampik Krisning Tyas1*, Chriswahyudi2


Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Al - Kamal, Jakarta Barat
Jalan Raya Al – Kamal No.2, Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520
*
Email : tyas.sampik08@gmail.com

ABSTRAK
Perencanaan strategi pemasaran diperlukan perusahaan untuk dapat tetap bertahan dan bersaing. Strategi tersebut
harus sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini, sehingga perlu untuk mengetahui faktor internal dan eksternal
perusahaan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah perencanaan strategi pemasaran menggunakan
pendekatan matrik IE dengan mengkombinasikan metode SWOT dan AHP. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui posisi perusahaan dan memilih alternatif strategi prioritas yang dapat digunakan sebagai strategi
pemasaran yang akan diterapkan di PT. Duta Media Teknologi (DUMET School). Hasil penelitian didapat faktor
internal dan eksternal mempunyai nilai CR dibawah 0,1 yang berarti bahwa pendapat para expert konsisten dan
data dapat dipakai ketahap selanjutnya. Matrik IFE mempunyai nilai tertimbang 3,372, hal itu mengindikasikan
posisi internal yang kuat, matrik EFE mempunyai nilai tertimbang 3,335 mengindikasikan bahwa perusahaan
merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada. Posisi perusahaan berada pada kuadran I, dapat
disimpulkan bahwa strategi yang sesuai adalah tumbuh dan kembangkan serta alternatif strategi prioritas yang
mempunyai bobot tertinggi yaitu weaknesses – opportunities (WO) dengan skor 0,377. Strategi WO memiliki
fokus terhadap kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada. Maka strategi alternatif prioritas
berkonsentrasi pada kelemahan yang dimiliki perusahaan yaitu dengan menambah jumlah instruktur yang
memiliki kualifikasi agar DUMET School dapat bertahan dalam waktu yang lama dan menjadi tempat kursus
terbaik di Jakarta.

Kata kunci: Matrik IE, Matrik SWOT, AHP

ABSTRACT
A marketing strategy planning is required by a company to survive and compete. The strategy must be in
accordance with the current condition of the company, so that it is necessary to know an internal and external
factors companies. One strategy that can be used is the marketing strategy planning used the matrix approaches
of IE and combine the SWOT and AHP method. This research is conducted to know the position of the company
and choose the alternative priority strategy that can be used as a marketing strategy to be applied in PT. Duta
Media Technology (DUMET School). The results of the research will be obtained by internal and external
factors having a CR value below 0.1 which means the experts’ opinions are consistent and the data can be used
in the next step. The IFE matrix has a weighted value of 3.372, this indicates the strong internal position, the
EFE matrix having a weighted value of 3.335 indicates that the company responses well the opportunity and
threat that exist within the company. The position of the company is in the first quadrant, it can be concluded
that the appropriate strategy is growth and develop and the alternative priority strategy that has the highest
weight namely weakness - opportunities (WO) with a score of 0.377. The WO strategy has a focus on the
weaknesses it has to achieve the existing opportunities. Then the alternative priority strategy concentrates on the
weakness of the company that is by the addition of the number of instructors who have qualified that the DUMET
School can survive in a long time and become the best course in Jakarta.

Keywords: IE Matrix, SWOT Matrix, AHP

PENDAHULUAN menghubungkan antara masa kini dengan masa


Salah satu fungsi manajemen yang datang yang diinginkan, karena perencanaan
paling utama adalah perencanaan karena dari adalah mempersiapkan masa depan. Masa
fungsi tersebutlah fungsi – fungsi lain disusun. depan memang akan datang dengan sendirinya,
Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana tapi tanpa perencanaan masa depan tersebut
merupakan jembatan yang dibangun untuk

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

mungkin bukan masa depan yang kita sedangkan total nilai di atas 2,5
inginkan. mengindikasikan posisi internal yang kuat.
Dengan adanya perencanaan strategis ini Memasukkan matrik IFE antara 10 sampai 20
maka konsepsi perusahaan menjadi jelas faktor. Jumlah faktor tidak memengaruhi
sehingga akan memudahkan dalam kisaran total rata – rata tertimbang karena
memformulasikan sasaran serta rencana – bobot selalu berjumlah 1,0.
rencana lain dan dapat mengarahkan sumber – David (2006), Matrik EFE (External
sumber organisasi secara efektif. Sehingga Factor Evaluation), Memungkinkan para
dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi penyusun strategi untuk merangkum dan
dapat menentukan keberhasilan organisasi atau mengevaluasi informasi ekonomi sosial,
perusahaan budaya, demografi, lingkungan, politik,
Strategi pemasaran memegang peranan pemerintahan, hukum, teknologi, dan
yang sangat penting dalam sebuah perusahaan persaingan. Terlepas dari jumlah peluang dan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu ancaman utama yang dimasukkan dalam
cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Matrik EFE, total nilai tertimbang tertinggi
Penerapan strategi pemasaran yang benar akan yang mungkin dicapai untuk sebuah organisasi
memberikan efek yang kuat terhadap adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total nilai
perusahaan yang sedang berjalan. tertimbang rata – rata adalah 2,5. Total nilai
Untuk dapat mencapai apa yang di tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa
inginkan oleh perusahaan, perlu diperhatikan sebuah organisasi merespon dengan sangat
lingkuan internal dan eksternal. Mengingat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada
kedua faktor tersebut sangat berpengaruh di industrinya. Dengan kata lain, strategi
terhadap kebijakan perusahaan dalam perusahaan secara efektif mampu mengambil
kelangsungan kegiatan usahanya. Mencoba keuntungan dari peluang yang ada dan
sebaik mungkin dengan cara memanfaatkan meminimalkan pengaruh yang mngkin muncul
kekuatan dan peluang yang ada, dan dari ancaman eksternal. Total nilai tertimbang
mengantisipasi gerakan pesaing dan ancaman. sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi
Untuk mendapatkan keuntungan yang perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau
maksimal. tidak menghindari ancaman eksternal.
Untuk mewujudkan tujuan perusahaan
agar dapat berkelanjutan maka dibutuhkan Matrik Internal – Eksternal (IE)
rancangan strategi pemasaran yang optimal. Setelah dilakukan rekapitulasi nilai
Maka tujuan dari penelitian ini adalah faktor – faktor baik internal (IFE) maupun
menentukan strategi pemasaran untuk eksternal (EFE), tahap berikutnya jumlah nilai
mengetahui posisi perusahaan dengan tertimbang dari masing – masing faktor diplot
pendekatan matrik IE dan memilih alternatif kedalam matrik IE. Matrik IE didasari pada
strategi prioritas dengan mengkombinasikan dua dimensi kunci, total rata – rata tertimbang
metode SWOT dan AHP. IFE pada sumbu X dan total rata – rata
tertimbang EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X
Matrik EFE Dan Martik IFE pada matrik IE, total rata – rata tertimbang dari
Menurut David (2006), Matrik IFE 1,0 – 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 – 2,99
(Internal Factor Evaluation) adalah alat adalah menengah dan nilai 3,0 – 4,0 adalah
formulasi strategi yang digunakan untuk tinggi.
meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan Tujuan penggunaan model ini untuk
kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat
dan juga memberikan dasar untuk yang lebih detail, matrik IE tersebut dapat
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan,
antara area – area tersebut. Berapapun banyak tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat
faktor yang dimasukkan ke dalam Matrik IFE, dikelompokan mejadi tiga strategi utama yaitu:
nilai tertimbang total berkisar antara 1,0 a. Pertama, posisi perusahaan yang berada
sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik pada sel I, II dan IV dapat digambarkan
tertinggi, dengan skor rata – rata 2,5. Nilai sebagai tumbuh dan kembangkan.
tertimbang total di bawah 2,5 mencirikan Strategi intensif (penetrasi pasar,
organisasi yang lemah secara internal, pengembangan pasar, dan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

pengembangan produk) adalah strategi dan pengembangan produk adalah dua


yang sesuai. strategi yang umum digunakan dalam
b. Kedua, posisi perusahaan yang berada divisi tipe ini.
pada sel III, V, VII dapat dikelola c. Ketiga, posisi perusahaan yang berada
dengan cara terbaik dengan strategi jaga pada sel VI, VIII dan IX dapat
dan pertahankan, artinya strategi yang menggunakan strategi tuai atau
diterapkan tanpa mengubah arah strategi divestasi.
yang telah ditetapkan. Penetrasi pasar

Gambar 1. Matrik Internal – Eksternal (IE)

SWOT – AHP d. Threath (ancaman), yaitu menguraikan


Analisis kekuatan (strengths), faktor – faktor ancaman yang dimiliki
kelemahan (weaknesses), peluang oleh perusahaan.
(opportunities) dan ancaman (threats) atau Alternatif yang digunakan merupakan kriteria
biasa disebut dengan analisis SWOT berpasangan dari matrik SWOT yaitu:
merupakan analisis yang dapat a. SO (strengths – opportunities)
mengungkapkan faktor – faktor penting dalam b. WO (weaknesses – opportunities)
suatu keadaan perusahaan dan industri. c. ST (strengths – threath)
Meskipun demikian analisis SWOT d. WT (weaknesses – opportunities)
tidak dapat menentukan faktor mana yang
paling penting diantara faktor – faktor yang Analisis Hierarki Proses (AHP)
telah teridentifikasi (Yuksel, 2007). merupakan salah satu metode yang dapat
Kriteria SWOT yaitu : digunakan dalam sistem pengambilan
a. Strengths (kekuatan), yaitu menguraikan keputusan yang dikembangkan oleh Saaty
faktor – faktor kekuatan yang dimiliki (1991). Model pendukung keputusan ini akan
oleh perusahaan. menguraikan masalah multi faktor atau
b. Weaknesses (kelemahan), yaitu multi kriteria yang kompleks menjadi suatu
menguraikan faktor – faktor kelemahan hierarki.
yang dimiliki oleh perusahaan. Penyusunan Hierarki dalam pemilihan
c. Opportunities (peluang), yaitu strategi disusun dalam 3 (tiga) level hierarki
menguraikan faktor – faktor kelemahan yaitu:
yang dimiliki oleh perusahaan. a. Level pertama (1) merupakan tujuan
mendapatkan strategi pemasaran terbaik.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

b. Level kedua (2) merupakan kriteria yang mana yang sebaiknya dipilih yaitu SO,
digunakan dalam memilih strategi WO, ST dan WT.
pemasaran terbaik, yaitu strengths Struktur hierarki yang dipakai pada
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), penelitian ini mengacu pada strategi SWOT,
opportunities (peluang) dan threath adapun hierarki yang digunakan dapat dilihat
(ancaman). pada Gambar 2.
c. Level ketiga (3) merupakan alternatif

Gambar 2. Struktur Hierarki SWOT – AHP

Mulai
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pendahuluan
Pengolahan data pada penelitian ini
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, data
Perumusan Masalah
yang diperoleh dalam penelitian akan diolah
dan dianalisis sehingga dapat memberikan Pembuatan Kuesioner
suatu sistem kerja yang jelas. Metode yang
dipakai dalam pengolahan data adalah SWOT Pengumpulan Data
untuk memformulasikan strategi dengan
menggunakan faktor – faktor internal dan Pengolahan faktor internal (SW) dan
eksternal (OT) menggunakan AHP
eksternal, serta dilakkan pembobotan dengan
AHP. Dengan demikian perusahaan Tidak
Konsisten
perusahaan akan mengetahui strategi Ya
pemasaran terbaik yang harus digunakan oleh
perusahaan. Matrik IFE Matrik EFE
Berikut ini merupakan metodologi
penelitian di PT. Duta Media Teknologi Matrik IE

(DUMET School). Tahapan penelitian dapat


dilihat pada Gambar 3. Pengumpulan Data Faktor internal
(SW) dan eksternal (OT)
berdasarkan Bobot Prioritas

Pengolahan Matrik SWOT


Alternatif menggunakan AHP

Tidak
Konsisten

Ya

Selesai

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Pengumpulan Data jika data tidak konsisten maka peneliti


Penyusunan Kuesioner Penelitian kembali ke tahap pengumpulan data, peneliti
Instrumen yang digunakan pada melakukan pengumpulan data lagi yaitu
penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner berupa pengisian ulang kuesioner kepada
yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu expert yang lain sampai didapat data
semua alternatif jawaban responden sudah konsisten.
disediakan oleh peneliti, responden tinggal 2. Pengolahan Matrik IFE dan EFE
memilih alternatif jawaban yang dianggapnya Matrik IFE dan EFE bertujuan untuk
sesuai. mendapatkan nilai tertimbang, nilai tertimbang
Peneiliti membuat 3 macam kuesioner dan di dapat dari bobot dan peringkat, bobot
diberikan kepada 3 expert, yaitu: didapatkan dari pengolahan data yang pertama
1. Kuesioner faktor internal (SW) dan yaitu pengolahan faktor internal dan eksternal
eksternal (OT) menggunakan AHP, menggunakan AHP dan untuk peringkat
untuk mendapatkan nilai bobot prioritas didapat dari kuesioner kedua yang sudah diisi
setiap kriteria SWOT dan hasil oleh para expert.
kuesioner dapat dipakai ke tahap 3. Matriks IE
selanjutnya jika nilai CR < 0,1 yang Setelah mendapatkan nilai tertimbang
berarti menyatakan bahwa pendapat dari matrik IFE dan EFE dilanjutkan ke
expert konsisten. pengolahan matrik IE, tujuan dari matrik IE
2. Kuesinoer Penentuan Peringkat, untuk adalah untuk mengetahui posisi perusahaan.
mendapatkan nilai peringkat setiap Setelah mengetahui posisi perusahan
kriteria SWOT yang akan digunakan dilanjutkan lagi ke pengolahan data yang
kedalam perhitungan matrik IFE dan terakhir yaitu Pengolahan SWOT Alternatif
EFE. menggunakan AHP.
3. Kuesioner SWOT Alternatif 4. Pengolahan SWOT Alternatif
menggunakan AHP, untuk mendapatkan menggunakan AHP
nilai bobot prioritas dari matrik SWOT Dari pengolahan data yang pertama
yang sudah dijadikan strategi alternatif yaitu pengolahan faktor internal dan eksternal
berpasangan (SO, WO, ST, WT), hasil menggunakan AHP, dari masing – masing
kuesioner dapat dipakai jika nilai CR < kriteria (strengths, weaknesses, opportunities,
0,1 yang berarti menyatakan bahwa threats) yang memiliki bobot tertinggi (bobot
pendapat expert konsisten. Alternatif tertinggi urutan 1 dan 2 ) akan diolah lagi
dengan bobot prioritas tertinggi menjadi alternatif pasangan (SO, WO, ST,
dijadikan strategi yang lebih utama WT). Dilakukan penilaian lagi melalui
diterapkan. kuesioner yang diisi oleh para expert.
Tujuan dari pengolahan ini adalah untuk
Kuesioner yang telah di isi oleh expert, mengetahui nilai bobot prioritas dari setiap
dikumpulkan untuk dilakukam tahap alternatif berpasangan (SO, WO, ST, WT),
selanjutnya, yaitu pengolahan data. hasil kuesioner dapat dipakai jika nilai CR <
0,1. Alternatif dengan bobot prioritas tertinggi
Pengolahan Data dijadikan strategi yang lebih utama untuk
1. Pengolahan SWOT Kriteria diterapkan.
menggunakan AHP
Kuesioner yang sudah di isi oleh expert, HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner pertama yaitu kuesioner faktor 1. Internal faktor ( IF ) dan eksternal
internal (SW) dan eksternal (OT) dengan Faktor ( EF ) yang sudah di
penilaian AHP diolah menggunakan metode konfirmasi oleh expert
AHP, tujuannya untuk mendapatkan bobot Strengths (kekuatan)
dari setiap kriteria SWOT dan hasil kuesioner S1 : Lokasi tempat kursus yang strategis
dapat dipakai ke tahap selanjutnya jika nilai S2 : Harga lebih terjangkau dibanding
CR < 0,1 yang berarti menyatakan bahwa tempat kursus lain yang sejenis
pendapat expert konsisten, dan dapat S3 : Keunikan pelayanan yang dimiliki
dilakukan ke pengolahan data selanjutnya
yaitu pengolahan data matrik IFE dan EFE,

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

S4 : Fasilitas kursus yang sudah lengkap T2 : Kekuatan pesaing yang tidak diketahui
dan materi selalu terupdate secara jelas
S5 : Tidak ada instruktur freelance, T3 : Perkembangan sofware dengan cepat
instruktur adalah seorang praktisi T4 : Persaingan service dengan lembaga
dibidang website, design, digital kursus lain
marketing T5 : Persaingan produk dengan lembaga
S6 : Sudah ada pemasaran melalui tutorial kursus lain
online T6 : Semakin banyak sistem pembelajaran
Weaknesses (kelemahan) yang dilakukan secara online
W1 : Lokasi tempat kursus baru ada di
Jakarta dan Depok 2. Pengolahan Faktor Internal (strengths
W2 : Jumlah produk kursus yang masih - weaknesses) dan Eksternal
terbatas dan kurang branding secara (opportunities - threats) Menggunakan
offline AHP
W3 : Kekurangan instruktur untuk beberapa Faktor internal (SW) dan eksternal (OT)
program kursus, sehingga mempunyai nilai CR < 0,1 yang berarti
jadwal kursus terbatas bahwa prefensi dari expert semuanya
W4 : Banyak instruktur yang baru lulus konsisten sehingga dapat dilakukan ke tahap
kuliah, jadi untuk skill masih selanjutnya.
perlu terus dikembangkan
W5 : Belum ada program kursus online dan 3. Matrik IFE dan EFE
terbatasnya tempat belajar Setelah pengolahan faktor internal dan
W6 : Konsultasi dengan instruktur melalui eksternal dinyatakan konsisten (CR < 0,1),
sosmed tidak berjalan dengan lancar maka dapat dilakukan ke tahap selanjutnya,
Opportunities (peluang) yaitu pengolahan data matrik IFE dan EFE..
O1 : Menjadi tempat kursus terbaik di Dari hasil pengolahan faktor internal dan
Jakarta eksternal menggunakan AHP diambil nilai
O2 : Menjadi tempat pendidikan formal bobot untuk di masukan ke dalam
O3 : Mendapatkan peningkatan jumlah perhitungan, untuk peringkat diambil dari
siswa kuesioner yang sudah di isi oleh para expert.
O4 : Dapat bertahan dalam waktu yang lama Didapat nilai tertimbang dari matrik IFE
O5 : Sofware yang terus berkembang adalah 3,372. Hal itu mengindikasikan posisi
merupakan kebutuhan bagi masyarakat internal yang kuat, yang menandakan bahwa
sehingga tempat kursus selalu perusahaan merespon dengan baik kekuatan
dibutuhkan dan kelemahan di dalam perusahaannya. Dan
O6 : Dapat mengembangkan dan menambah matrik EFE adalah 3,435 menandakan bahwa
produk kursus perusahaan merespon dengan baik peluang
O7 : Banyak permintaan dari calon siswa dan ancaman yang ada dalam perusahaannya.
untuk membuka dumet school di luar Dalam kata lain perusahaan secara efektif
Jakarta dan Depok, maka berpeluang mengambil keuntungan dari peluang yang
akan ada DUMET School di seluruh ada saat ini dan meminimalkan efek yang
Indonesia mungkin muncul dari ancaman eksternal.
Threath (ancaman)
T1 : Semakin banyak tempat kursus yang
bergerak dibidang yang sama

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Tabel 1. Perhitungan Nilai Tertimbang IFE dan ini :


EFE Setelah ditarik garis vertikal dan horizontal
terjadi sebuah titik pertemuan pada kuandran I,
maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang
sesuai adalah tumbuh dan kembangkan,
perusahaan berada pada posisi internal yang
kuat dan merespon dengan sangat baik peluang
dan ancaman yang ada. Untuk perusahaan ini,
terus berkonsentrasi pada pasar saat ini
(penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan
produk saat ini (pengembangan produk) adalah
strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk
perusahaan di kuadran I untuk bergerak jauh
dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya
saat ini.

5. SWOT Alternatif – AHP


Dari pengolahan faktor internal dan
eksternal menggunakan AHP, 2 bobot prioritas
tertinggi dari masing – masing kriteria
(strengths, weaknesses, opportunities, threats)
akan di ambil untuk di susun menjadi alternatif
matrik berpasangan SO, WO, ST dan WT. Dan
hasilnya sebagai berikut :

1. SO (strengths – opportunities)
S1 (0,128) : Lokasi tempat kursus yang
strategis.
S5 (0,108) : Tidak ada instruktur freelance,
4. Matrik IE instruktur adalah seorang praktisi
Setelah mengetahui nilai tertimbang dari dibidang website, design,
matrik IFE dan EFE selanjutnya adalah digital marketing.
mengkombinasikannya kedalam matrik IE. Nilai O4 (0,174) : Dapat bertahan dalam waktu yang
tertimbang matrik IFE adalah 3,372 dan nilai lama.
tertimbang matrik EFE adalah 3,435. Nilai O1 (0,127) : Menjadi tempat kursus terbaik di
tertimbang IFE dan EFE kemudian dimasukan Jakarta.
kedalam matrik IE, ditarik garis vertikal dan SO : Lokasi kursus yang strategis dan
horizontal maka terjadi sebuah titik pertemuan skill instruktur yang sudah expert
pada kuandran, dimana akan diperoleh strategi dibidangnya membuat DUMET
yang sesuai. Gambar matriks disajikan di bawah School berpeluang dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama dan
menjadi tempat kursus terbaik di
Jakarta.

2. WO (weaknesses – opportunities)
W3 (0,182) : Kekurangan instruktur untuk
beberapa program kursus,
sehingga jadwal kursus terbatas.
W4 (0,108) : Banyak instruktur yang baru
lulus kuliah, jadi untuk skill
masih perlu terus dikembangkan.
O4 (0,174) : Dapat berkelanjutan dalam
waktu yang lama.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

O1 (0,127) : Menjadi tempat kursus terbaik di peluang eksternal, memperbaiki kelemahan


Jakarta. yang dimiliki perusahaan untuk meraih
WO : Menambah jumlah instruktur peluang yang ada. Maka strategi pemasaran
yang memiliki kualifikasi agar terbaik yang digunakan adalah menambah
DUMET School dapat bertahan jumlah instruktur yang memiliki kualifikasi
dalam waktu yang lama dan agar DUMET School dapat bertahan dalam
menjadi tempat kursus terbaik di waktu yang lama dan menjadi tempat kursus
Jakarta. terbaik di Jakarta.
2. Strengths – Opprtunities (29,5%)
3. ST (strengths – threats) Strategi SO (strengths – opportunities)
S1 (0,128) : Lokasi tempat kursus yang yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
strategis. memanfaatkan peluang eksternal,
S5 (0,108) : Tidak ada instruktur freelance, memaksimalkan kekuatan yang dimiliki
Instruktur adalah seorang praktisi untuk meraih peluang yang ada. Maka
dibidang website, design, digital strategi pemasaran terbaik yang digunakan
marketing. adalah lokasi kursus yang strategis dan skill
T4 (0,108) : Persaingan service dengan instruktur yang sudah expert dibidangnya
lembaga kursus lain. membuat DUMET School berpeluang dapat
T5 (0,093) : Persaingan produk dengan bertahan dalam jangka waktu yang lama dan
lembaga kursus lain. menjadi tempat kursus terbaik di Jakarta.
ST : Lokasi kursus yang strategis dan 3. Weaknesses – Threats (19,8%)
skill instruktur yang sudah expert Strategi WT (weaknesses – threats)
dibidangnya merupakan hal yang yaitu pengurangan kelemahan internal dan
harus dipertahankan agar mampu menghindari ancaman eksternal,
unggul dalam persaingan service memaksimalkan kekuatan yang dimiliki
dan produk. untuk mengurangi kelemahan internal agar
dapat menghindari ancaman eksternal. Maka
4. WT (weaknesses – threats) strategi pemasaran terbaik yang digunakan
W3 (0,182) : Kekurangan instruktur untuk adalah menambah jumlah instruktur yang
beberapa program kursus, memiliki kualifikasi agar mampu unggul
sehingga jadwal kursus terbatas. dalam persaingan service dan produk.
W4 (0,108) : Banyak instruktur yang baru 4. Strengths – Threats (12,9%)
lulus kuliah, jadi untuk skill masih Strategi ST (strengths – threats) yaitu
perlu terus dikembangkan. menggunakan kekuatan internal untuk
T4 (0,108) : Persaingan service dengan menghindari atau mengurangi pengaruh dari
lembaga kursus lain. ancaman eksternal. Maka strategi pemasaran
T5 (0,093) : Persaingan produk dengan terbaik yang digunakan adalah Lokasi kursus
lembaga kursus lain. yang strategis dan skill instruktur yang sudah
WT : Menambah jumlah instruktur expert dibidangnya merupakan hal yang harus
yang memiliki kualifikasi agar dipertahankan agar mampu unggul dalam
mampu unggul dalam persaingan persaingan service dan produk.
service dan produk.
Setelah tersusun alternatif matrik SIMPULAN DAN SARAN
berpasangan SWOT selanjutnya dibuat Simpulan
kuesioner dan berikan ke expert untuk diberi Posisi perusahaan berada pada kuadran
penilaian. Selanjutnya dilakukan perhitungan I, dapat disimpulkan bahwa strategi yang
menggunakan metode AHP dan hasilnya sesuai adalah tumbuh dan kembangkan serta
seperti dibawah ini: alternatif SWOT yang mempunyai bobot
Alternatif strategi yang menjadi prioritas prioritas tertinggi yaitu weaknesses –
yaitu : opportunities (WO). Strategi WO memiliki
1. Weaknesses – Opportunities (37,7%) fokus terhadap kelemahan yang dimiliki untuk
Strategi WO (weaknesses – meraih peluang yang ada. Perusahaan berada
opportunities) bertujuan untuk memperbaiki pada posisi internal yang kuat dan merespon
kekurangan internal dengan memanfaatkan dengan sangat baik peluang dan ancaman yang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 8


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 – 1846
TI - 001 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

ada. Maka strategi alternatif prioritas Levin, Richard I. 1995. Pengambilan


berkonsentrasi pada kelemahan yang dimiliki Keputusan Secara Kuantitatif. Jakarta :
perusahaan yaitu dengan menambah jumlah PT. Raja Grafindo Perkasa.
instruktur yang memiliki kualifikasi agar Luthans. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10.
DUMET School dapat bertahan dalam waktu Yogyakarta : Andi.
yang lama dan menjadi tempat kursus terbaik Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan
di Jakarta. Kriteria Majemuk. Jakarta : Grasindo.
Pearce, J. A. 2008. Strategic Management :
Saran Formulation, Implementation and
1. Perusahaan melakukan studi evaluasi Control, s.l. McGrawHill.
lanjutan setelah penerapan strategi “Pengangguran di Indonesia”. Diakses dari
pemasaran WO (weaknesses – https://www.indonesia-
opportunities) investments.com/id/keuangan/angka-
2. Perusahaan melakukan penelitian ekonomi-makro/pengangguran/item255,
Pada tanggal 1 November 2016 pukul
secara periodik untuk mengetahui
13.00
perkembangan strategi yang Robbins, Stephen P. Dan Mary Courter. 2010.
seharusnya digunakan. Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta :
Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Saaty, Thomas L. 1991. Pengambilan
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. : PT. Dharma Aksara Perkasa.
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumber
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Daya Manusia, Kepemimpinan dan
Jakarta : Salemba Empat. Perilaku Administrasi. Jakarta : Bumi
Fathnurfirda, Ilma. 2012. Perancangan Aksara.
Strategi Industri Film Indonesia Simon, Herbert A. 1997. Penerapan Teori
Menggunakan Metoda SWOT – AHP. Keputusan Dalam Kepemimpinan
Tesis. Universitas Indonesia. Depok Transformasi di Setiap Keputusannya.
Firdaus R. 2015. Analisa Strategi Pemasaran Diambil dari :
Pada PT. Lincoln Electric Indonesia. http://teknikkepemimpinan.blogspot.co.i
Jurnal. Institut Sains dan Teknologi Al – d/2013/03/penerapan-teori-keputusan-
Kamal. Jakarta dalam_5095.html?m=1, Diakses pada
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia tanggal 02 Desember 2016.
dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta : Susanto, Hari. 2016. Pemilihan Supplier Bahan
BPFE. Baku Terbaik Dengan Menggunakan
Hanif. 2007. Sistem Pendukung Keputusan. Metode Analytical Hierarchy Process
Diambil dari : (AHP) Dan Metode Perbandingan
http://hanif.wordpress.com/2007/08/01/2 Eksponensial (MPE) Di PT. Edesia
3-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung- Global (Restoran Wilshire). Jurnal.
keputusan-spk/, Diakses tanggal 02 Institut Sains dan Teknologi Al –
Desember 2016. Kamal. Jakarta.
Irpan. 2012. Keputusan dan Pengambilan “UU20-2003-Sisdiknas”. Diakses dari
Keputusan. Diambil dari : http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU2
http://irpantips4u.blogspot.co.id/2012/11 0-2003-Sisdiknas.pdf, Pada tanggal 1
/spk-keputusan-dan-pengambilan- November 2016 pukul 13.00
keputusan.html, Diakses tanggal 02 Yuksel. 2007. Using The Analytic Network
Desember 2016. Process (ANP) in a SWOT analysis.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Volume Range Planning.
(Edisi Milenium). Jakarta : PT.
Prenhallindo.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017 9


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017

Anda mungkin juga menyukai