Anda di halaman 1dari 37

PRODUCT-MARKET ANALYSIS

NANOBIOPESTISIDA
“BIOCON”
Shafyra Nuruzzakiyya Mar’atushsholihah
Agribisnis Unpad 2017
Business Development Intern
PT BIOPS AGROTEKNO INDONESIA
STP MODEL
The STP Model

The STP Model is an approach To divide the customers into groups of


Step 1: Segment your market people with common characteristics
that can be used to identify the and needs
most valuable market segments
and then sell to them
successfully with carefully
Decide which segments to target by
targeted products and Step 2: Target your best customer finding the most attractive ones.
marketing.

Identify how you want to position your


product to target the most valuable customer
Step 3: Position your offering segments, based on the personality and
behavior of your target market.

https://www.mindtools.com/pages/article/stp-model.htm
Segmentasi berdasarkan
Skala Usaha Petani

• Skala besar (lahan ≥ 0,5 ha) = 11.424.687 RTP di Jawa Barat: 3.220.560 RTP (pertumbuhan 5,95%)
• Skala kecil (lahan < 0,5 ha) = 16.257.430 RTP di Jawa Barat: 2.499.172 RTP (pertumbuhan 8,75%)

Kepemilikan Lahan Petani di Indonesia, 2018


(hektar)

20%
1%
2% %
6%
58,73% petani di Indonesia memiliki lahan
14%
kurang dari 0,5 ha
59%
43,7% petani di Jawa Barat memiliki lahan
16% kurang dari 0,5 ha

< 0,5 0,5-0,99 1-1,99 2-2,99 3-3,99 4-4,99 5-9,99 ≥ 10


Segmentasi berdasarkan Jenis
Tanaman

Di Indonesia:
Subsektor Tanaman Hortikultura
- Tanaman tahunan 9.020.433 RTP (Jawa Barat 1.262.208 RTP)
- Tanaman semusim 3.240.133 RTP (Jawa Barat 406.284 RTP)

Subsektor Tanaman Perkebunan


- Tanaman tahunan 11.377.444 RTP (Jawa Barat 702.448 RTP)
- Tanaman semusim 852.523 RTP (Jawa Barat 34.818 RTP)
Segmentasi berdasarkan
Budidaya Pertanian PERTANIAN ORGANIK DAN ANORGANIK
• Menurut data Statistik Organik Indonesia, total luas lahan yang
digunakan untuk menanam produk organic mencapai 261.400 hectare
dan yang sudah tersertifikasi seluas 79.800 hectare (jumlah lahan baku
sawah 7.460.000 hectare).
• Produk organic terbesar dari Indonesia adalah kopi organic (346.200
ton), beras organic (12.276 ton), dan madu (2.702 ton).
• Pada tahun 2016, permintaan produk organic meningkat sebesar 54%.

Luas Lahan Pertanian di


Indonesia, 2019 (hectare)
3%

97%

Lahan organik Lahan Sawah Baku


Segmentasi berdasarkan
Budidaya Pertanian

URBAN FARMING
Segmentasi berdasarkan Kelompok Umur Petani, 2018 (tahun)

Kelompok Umur Petani 15%


1% 10%

24%
22%
Kelompok Usia Kepala
Indonesia Jawa Barat
Rumah Tangga (tahun)

< 25 191.000 18.281 28%

25 – 34 2.722.446 258.025
< 25 25-34 35-44 45-54 55-64 > 65

35 – 44 6.548.105 669.243

45 – 54 7.841.355 936.052 65% Kepala Rumah


55 – 64 6.256.083 793.634
Tangga Usaha (RTP) di
≥ 65 4.123.128 575.590
Indonesia berusia di
atas 45 tahun
Segmentasi berdasarkan
Pendidikan Petani

Jumlah petani yang menempuh pendidikan,


JUMLAH PETANI
NO JENJANG PENDIDIKAN 2018 (orang)
INDONESIA JAWA BARAT
20%%
1%
0%
1. Tidak/belum tamat SD 8.247.112 731.852
14%
2. Tamat SD 13.994.725 2.289.748 25%

3. Tamat SLTP 5.400.834 461.043


4. Tamat SLTA 4.799.070 263.202 16%
5. Tamat D1/D2 119.156 8.442
6. Tamat D3 129.849 8.182
7. Tamat D4/S1 754.814 53.721 42%
8. Tamat S2/S3 42.246 5.413
Belum tamat SD SD SLTP SLTA D1/D2 D3 D4/S1 S2/S3

66,42% petani di Indonesia mengenyam pendidikan maksimal hingga tamat SD


79,01% petani di Jawa Barat mengenyam pendidikan maksimal hingga tamat SD
Survei Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 2015
Segmentasi berdasarkan
Penggunaan Internet oleh Petani

• Petani pengguna internet di Indonesia 4.501.415


orang (Jawa Barat: 405.805 orang)
• Petani bukan pengguna internet di Indonesia
28.986.391 orang (Jawa Barat: 3.415.798 orang)

Penggunaan internet pada petani, 2018 (orang)

13%

87%

Menggunakan internet Tidak menggunakan internet


Targeting

Petani Program
Rumah
pengguna urban
tangga
biopestisida farming
pelaksana
dalam pemerintah
urban farming
usahataninya daerah
Permintaan Pasar terhadap Biopestisida
Permintaan
No. Value Rumah Tangga/
Petani Pemerintah
Masyarakat
1. Daya kerja tinggi  
2. Sisa residu sedikit/tidak ada  
3. Tidak menimbulkan daya resisten terhadap OPT 
4. Tersedia dalam jumlah besar (volume)  
5. Tersedia dalam jumlah kecil (volume)  
6. Mudah diaplikasikan   
7. Mudah dibawa kemana-mana 
8. Kemasan dan desain menarik 
9. Kemasan dan desain informatif   
10. Harga murah 
11. Mudah ditemukan (akses pasar)  
12. Ramah lingkungan   
13. Legalitas produk  
14. Kualitas pelayanan 
15. Bau tidak menyengat 
16. Aman dalam jangkauan anak-anak 
Target 1: Petani

Skala Kesesuaian Produk dengan Permintaan


Value 1 3 5
(Tidak Sesuai) (Sesuai) (Sangat Sesuai)
Daya kerja tinggi 
Sisa residu sedikit/tidak ada 
Tidak menimbulkan daya resisten terhadap OPT
Tersedia dalam volume besar 
Mudah diaplikasikan 
Kemasan dan desain informatif 
Harga murah
Mudah ditemukan 
Ramah lingkungan 
Target 2: Rumah Tangga

Skala Kesesuaian Produk dengan Permintaan


Value 1 3 5
(Tidak Sesuai) (Sesuai) (Sangat Sesuai)
Sisa residu sedikit/tidak ada 
Tersedia dalam volume kecil 
Mudah diaplikasikan 
Mudah dibawa 
Kemasan dan desain menarik 
Kemasan dan desain informative 
Mudah ditemukan 
Ramah lingkungan 
Legalitas produk 
Kualitas pelayanan 
Bau tidak menyengat 
Aman dalam jangkauan anak-anak 
Target 3: Pemerintah

Skala Kesesuaian Produk dengan Permintaan


Value 1 3 5
(Tidak Sesuai) (Sesuai) (Sangat Sesuai)
Daya kerja tinggi 
Tersedia dalam volume besar 
Tersedia dalam volume kecil 
Mudah diaplikasikan 
Kemasan dan desain informatif 
Ramah lingkungan 
Legalitas produk 
VALIDATION BOARD Customer Hypothesis
We describe our audience or target customer In terms of the
problem that they are facing.
The validation board is a canvas or a model built with Problem Hypothesis
a set of necessary elements and tools to validate an This is the assumption that the customer has that you can solve.
idea based on testing, learning, and pivoting. Solution Hypothesis
We provide a brief description of our product and how it solves the
problem defined.
Assumptions
These are all the assumptions about the customer, problem, and
solution hypothesis that require testing.
Riskiest Assumption
We prioritize putting as the most important one, the one that
represents the major amount of risks.
Method
How we test it (exploration, pitch, concierge, surveys, contradiction)
Minimum Success Criteria
Define what’s gonna probe that your assumption was validated or
invalidated.
Get Out of the Building

https://cobuildlab.com/blog/validating-your-idea-the-first-step-to-create-your-startup/
Petani pengguna
biopestisida

Kebutuhan
pestisida organik

Daya kerja
Daya kerja Tersedia dalam tinggi
tinggi volume besar

Sisa residu
Mudah
sedikit/tidak Interview
diaplikasikan
ada
Tidak Kemasan dan
menimbulkan desain
daya resisten informatif
terhadap OPT
Mudah Ramah 16/20 petani
Harga ditemukan lingkungan
murah
Response Interview: Petani
Value 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Daya kerja tinggi     


Sisa residu sedikit    X 
Tidak menimbulkan daya resisten   
Harga murah   
Tersedia dalam volume besar  X  X 
Mudah diaplikasikan      
Kemasan dan desain informative     
Mudah ditemukan     
Ramah lingkungan      
(+) legalitas   X  X
Resume Interview
Target: Petani
Responden 1: Ceu Dida
• Petani organic biasanya usahatani skala kecil
• Luas lahan yang dimiliki kurang dari 1000 m2 di daerah Cimenyan
• Budidaya organic yang dilakukan berdasarkan standar organic Indonesia yang mengacu pada standar organic internasional
• Karakteristik organic komprehensif (mulai dari pengolahan lahan; input produksi: bibit, pupuk, pestisida; pemeliharaan)
• Pupuk dan pestisida produksi sendiri (namun pupuk sulit mencari pasokannya, sementara pestisida memanfaatkan dedaunan
(fungisida) dan bahan-bahan alami lain yang baunya menyengat (insektisida). (VALIDATED)
• Pembuatan pupuk dan pestisida organic murah bahan baku tetapi mahal tenaga kerja. (VALIDATED)
• Selain menggunakan input organic, jenis penanaman tumpang sari juga mampu meminimalisasi hama.
• Tidak akan menggunakan predator alami karena menyakiti hama (ulat)……
• Pestisida/input organic lainnya yang penting legalitasnya, sudah tersertifikasi dan selalu diperbarui (VALIDATED)
• Kinerja pestisida organic dan anorganik kurang lebih sama, periode pemberiannya pun sama, hasilnya organic lebih bagus
(VALIDATED)
• Pasar yang ditarget adalah e-commerce, karena kalau ke pasar tradisional harga tidak masuk.
• Produk harus jelas informasinya (komposisi, kegunaan, cara pakai) dan mudah diaplikasikan (VALIDATED)
Resume Interview
Target: Petani
Responden 2: Kang Diky CV Bumi Agrotech
• Luas lahan 3000 m2 di Lembang dan 2000 m2 di Cisarua
• Budidaya di BA menggunakan input organic dan juga anorganik (disebut ecofarm). Karena input organic (pupuk dan pestisida) daya
kerjanya lambat (slow release) sehingga perlu katalisator juga (bahan aktif/bahan kimia seperti fungisida dan insektisida).
• Namun penggunaan bahan aktif tersebut sebisa mungkin diminimalisasi, misalnya menggunakan pestisida dengan dosis rendah
dan dilakukan pengamatan OPT (pemberian pestisida tidak berkala, tetapi hanya jika ada OPT saja).
• OPT yang menyerang biasanya ulat-ulatan, kutu, trips
• Penggunaan input harus yang tersertifikasi dan sesuai standard. (VALIDATED)
• Kebutuhan pestisida setiap bulannya maksimal 2 kg (fungisida) dan 2L (pestisida) sehingga untuk luas lahan 0,5 ha di BA
pemakaian pestisida termasuk sedikit sekali (dari normalnya 8-12 kg/bulan) (VALIDATED)
• Menggunakan pestisida MSDS LD50 (Lethal Dose 50%-dosis terendah), artinya dosis suatu zat (dalam hal ini pestisida) dapat
mengakibatkan respons kematian sebanyak 50% dari total organisme yang mengonsumsinya. (VALIDATED)
• Pestisida diberikan lebih bersifat preventif.
• Tidak berorientasi pada pasar organic, karena faktor utama konsumen adalah harga barang, bukan kualitas. Konsumen lebih
menyukai harga murah (yang non organic).
Resume Interview
Target: Petani
Responden 3: Kang Yayan (Petani Padi Organik di Tasikmalaya sejak 2004)
• Luas lahan padi organic pribadi 1000 m2, luas lahan kelembagaan petani padi
organic 30 hektar di Tasikmalaya.
• Input saprodi pupuk dan pestisida produksi sendiri, pemberian pestisida kalau
butuh saja (tujuannya untuk pengendalian hama, bukan pencegahan).
• Pestisida biasanya dibuat dari daun sirsak, bawang putih, bahan-bahan yang
baunya menyengat. (VALIDATED)
• Hama yang menyerang biasanya penggerek batang, wereng.
• Menanam tanaman pengalih membantu untuk mengurangi penyerangan hama
pada padi organic.
• Benih padi organic biasanya tidak perlu tersertifikasi. (INVALIDATED)
Resume Interview
Target: Petani
Responden 4: Kang Ayeng
• Mempunyai screenhouse di Lembang seluas 120 m2.
• Tanaman yang ditanam kangkung dan wild rocket dalam 16 bedengan.
• Penanaman dibudidayakan tanpa pestisida.
• Bibit kangkung beli, bibit wild rocket disemai dari tanaman sebelumnya.
• Hama yang muncul seperti belalang dan ulat cenderung banyak di musim kemarau.
• Kalau hama masih sedikit, bisa diatasi secara manual. Sedangkan kalau sudah banyak,
menggunakan daun sirsak, bawang putih, daun suren, daun insulin.
• Pemberian pestisida alami pada 15 hst, pestisida bisa terurai dalam 15 hari sehingga tidak
meninggalkan residu saat dipanen (pada hari ke-35).
• Kebutuhan pestisida 100-200 ml tergantung banyaknya hama (dalam sebulan/1 kali tanam).
• Kalau hama sudah tidak terkendali, dilakukan rotasi tanaman untuk memutus penyebaran hama.
Resume Interview
Target: Petani
Responden 5: Pa Gunawan
• Mulai menanam kopi sejak 2014 dan sampai saat ini sudah panen 2 kali.
• Lahan seluas 8 hektar di Pangalengan, 1 hektar terdapat 2000 pohon kopi dan tanaman tumpang sari (sayuran: kol, kentang).
• Hasil produksi masih rendah, idealnya 1 pohon bisa menghasilkan 3 kg ceri.
• Varietas yang ditanam jenis Sigara Rutang sesuai dengan yang dianjurkan Dinas Perkebunan karena fase tumbuhnya singkat sekitar 2,5 tahun.
• Penyakit yang sering timbul di kopi seperti karat daun.
• Pengolahan tanah dan pemeliharaan dengan pupuk kandang, tapi tanah sebelumnya dipakai budidaya sayuran sehingga terdapat residu bahan kimia dari penanaman
sebelumnya.
• Tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida, tapi tanaman kopi mendapat nutrisi dari pupuk dan pestisida yang diberikan pada tanaman tumpang sari (kol, kentang).
• Kebutuhan pupuk kandang sangat besar, 1 pohon 2 kg pupuk kandang sehingga untuk keseluruhan lahan kebutuhannya sangat besar.
• Pernah membuat pupuk organic juga dari probiotik dan GDM
• Belum pernah mengaplikasikan pestisida organik (pernah hanya untuk 1-2 pohon aja untuk percobaan).
• Pestisida organic mudah larut jika terkena hujan dan efektivitasnya rendah, berbeda dengan pestisida kimia yang cepat menyerap, efektivitasnya tinggi, dan tidak larut/hilang jika
terkena hujan.
• Orientasi pasar kopi Indonesia belum menjadikan keorganikan sebagai salah satu pertimbangan, masih berdasarkan cita rasa dan aroma, jadi usahatani pun belum ada ke arah
organic di samping biaya sertifikasinya yang mahal.
• Jika perlu menggunakan pestisida minat ke bahan-bahan organic namun harus efektif, kebutuhannya sedikit tapi kinerjanya bagus, tidak mudah tercuci oleh hujan, tidak
menjadikan hama resisten, ekonomis, mudah dan jelas cara pengaplikasiannya.
• Karena pasar tidak mempertimbangkan residu pada produk, jadi tidak apa-apa jika masih ada residu yang tertinggal.
Resume Interview
Target: Petani
Responden 6: Kak Lintang
• Biopestisida yang diharapkan tingkat efikasinya harus tinggi, tidak
menyebabkan side effect, efektif dan daya kerjanya cepat, informasi
pada produk harus jelas tanggal kadaluarsanya, dosis, cara pakai,
komposisi, dan kegunaan.
Rumah tangga
pelaku urban
farming

Sulit menemukan
pestisida ramah
lingkungan

Kemasan dan
Kemasan desain
Sisa residu Legalitas
dan desain informatif
sedikit produk
menarik
Tersedia Kemasan
Kualitas
dalam dan desain
volume kecil
pelayanan
informatif Interview

Mudah Mudah Bau tidak


diaplikasikan ditemukan menyengat

Mudah Ramah
Aman dalam 16/20 Rumah
jangkauan Tangga
dibawa lingkungan anak
Response Interview: Rumah Tangga
Value 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Kemasan dan desain informatif         


Sisa residu sedikit        
Tersedia dalam volume kecil         
Mudah diaplikasikan         
Mudah dibawa         
Kemasan dan desain menarik  X X X X  X X X
Mudah ditemukan      
Ramah lingkungan         
Legalitas produk    X     X
Kualitas pelayanan 
Bau tidak menyengat X X       
Aman dalam jangkauan anak        
(+) daya kerja tinggi     
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 1: Ceu Elfina
• Melakukan urban farming karena pekarangan rumah gersang dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (mengurangi pembelian ke pasar)
• Berawal dari 2-3 pot kini udah belasan jenis tanaman dalam polybag, pot, bedengan
• Input produksi: benih beli di online shop, tanah dan sekam: toko tani
• Pupuk dan pestisida buat sendiri (mol, ecoenzym, larutan garam, larutan bawang putih)
• Sebisa mungkin tidak menggunakan pestisida walaupun nabati, tapi kalau diperlukan pakai pestisida alami buatan sendiri
• Hama yang muncul seperti ulat, semut, kutu, kumbang (paling sulit diatasi)
• Kelebihan pemberian pestisida bisa membuat hama menjadi resisten. (INVALIDATED)
• Selain pemberian pestisida, penanaman secara multiple crop juga bisa mengurangi hama
• Pestisida yang baunya menyengat justru bagus untuk mengusir hama dan jika dari bahan alami tentu aman digunakan siapa pun. (INVALIDATED)
• Penting untuk menunjukkan legalitas/sertifikasi produk agar terjamin keorganikannya. (VALIDATED)
• Packaging simple aja (INVALIDATED) namun memuat informasi penting tentang produk tersebut. (VALIDATED)
• Untuk skala luas lahan di pekarangan rumah butuh yang langsung dipakai dalam kemasan kecil aja, tapi bisa diisi ulang. (VALIDATED)
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 2: Ceu Qisthy
• Di pekarangan rumah menanam jenis hortikultura yang dikonsumsi sehari-hari seperti tomat, pakcoy, beberapa jenis selada,
seledri, dan lain-lain.
• Sudah praktik urban farming sejak semester 3 di sekitar kost.
• Input produksi biasanya beli di online shop dan toko tani sekitar rumah (Garut).
• Media tanam meracik sendiri, pupuk organic (pupuk kandang) beli dari peternakan, pestisida buat sendiri biasanya dari bahan
dasar tembakau dan alcohol yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:10 sehingga dosisnya rendah (riset jurnal).
• Pestisida tersebut mengandung nikotin yang bisa membuat hama (ulat) ngga nafsu makan, cukup beracun tapi dapat terurai dalam
tanah kurang lebih 4 hari sehingga pemberian pestisida kalau dibutuhkan saja dan sebisa mungkin tidak dipanen dalam waktu 5-6
hari setelah diberikan pestisida tembakau karena belum terurai.
• Kebutuhan buat pestisida 1 kg tembakau kering + 400 ml alcohol kemudian diencerkan dengan air, digunakan seperlunya.
• Selain dari tembakau, pernah juga pakai larutan cabai tetapi kurang efektif (tidak ada pengaruh apa-apa), pernah juga pake daun
dan biji mimba tapi tanaman nimba sulit ditemukan, dan membuat mol sendiri dari bonggol pisang + larutan gula + air cucian
beras.
• Sebelumnya pernah pakai NPK, tentu beda hasil tanamannya, tanaman daun-daunan bisa tumbuh lebih lebar dan besar-besar
dibandingkan pakai bahan organic.
• Input produksi harus merek yang terpercaya dan spesifik/jelas penggunaannya untuk apa. (VALIDATED)
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 3: Bu Dewi
• Mempunyai kebun hidroponik di pekarangan rumah, kurang lebih ada 400-500 lubang tanam.
• Tanaman yang dibudidayakan jenis sayur-sayuran daun seperti kangkung, bayam, sawi, caisim,
pakcoy, selada merah, selada hijau, kailan.
• Bekerja di sektor kesehatan, melakukan budidaya hidroponik untuk mengisi waktu luang, pernah
mengikuti pelatihan hidroponik.
• Instalasi dibangun sendiri, input-input produksi beli di toko hidroponik dan online.
• Sudah komersial sedikit-sedikit, setiap minggunya rotasi tanaman dan menyemai benih, seminggu
sekali ada yang bisa dipanen juga.
• Biasanya tidak menggunakan pestisida karena masih bisa ditangani secara manual, namun
tertarik untuk menggunakan pestisida dari bahan organic.
• Pertimbangan dalam membeli pestisida organic harus tidak mengubah rasa dan tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman juga, efektif, legalitas diprioritaskan, informasi produk harus
jelas (komposisi, cara penggunaan, expire date, desain kemasan tidak menjadi pertimbangan.
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 4: Nadiah
• Hobi menanam, awalnya mau tanaman obat tetapi jadinya untuk keperluan sehari-hari aja (cabe domba, tomat, sirih, telang,
buncis, lidah buaya, sawi)
• Input produksi beli secara online
• Media tanam menggunakan tanah, sekam, pupuk kandang, air cucian beras
• Pupuk menggunakan NPK, pestisida menggunakan larutan bawang putih
• Cenderung mengurangi bahan kimia karena merusak tanah (VALIDATED)
• Kriteria pestisida yang diminati harus organic, efektif, pemberiannya tidak perlu sering-sering, daya reaksi tahan lama (VALIDATED)
• Informasi pada kemasan penting untuk menunjukkan asal produk, kegunaan, takaran penggunaan (VALIDATED) tapi tidak harus
menarik, yang simple aja (INVALIDATED)
• Kemasan menyukai yang mudah digunakan seperti dalam botol semprot dengan takaran yang sudah dibuat (ready to use)
(VALIDATED)
• Legalitas produk tidak terlalu dipertimbangkan (INVALIDATED)
• Lebih menyukai yang tidak berbau karena mengganggu (VALIDATED)
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 5: Ayyida
• Mulai menanam sejak 2008.
• Menanam nangka, bamboo jepang, mangga, durian, jambu air, alpukat, sirsak,
daun jeruk, pandan.
• Menggunakan pestisida kimia yang mudah didapat. (VALIDATED)
• Hama yang muncul seperti semut.
• Tertarik untuk menggunakan pestisida organic dengan pertimbangan harga harus
ekonomis, daya kerja harus tinggi, legalitas penting untuk mengetahui
komposisinya apa dan sudah terjamin, butuh dalam bentuk konsentrat karena
kebutuhannya pun cukup banyak, kemasan ngga perlu menarik, harus ramah
lingkungan, kalau bisa tidak berbau supaya tidak mengganggu saat
pengaplikasian.
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 6: Shofura
• Menanam di pekarangan kaktus, cemara, jeruk bali, mangga, delima, pete, jambu air,
jambu batu, singkong, sereh, sirih, cengek, daun jeruk, daun katuk, palm.
• Input beli di toko tanaman langsung, cenderung tidak beli online supaya bisa konsultasi
(VALIDATED)
• Menggunakan pestisida kimia karena instan dan mudah didapat
• Izin edar penting, karena sudah terjamin komposisinya (VALIDATED)
• Kemasan dan desain harus jelas infonya, sebisa mungkin kemasan menarik (VALIDATED)
• Legalitas produk penting, karena sebagai pengguna awam perlu jaminan asal usul produk
(VALIDATED)
• Daya kerja pestisida harus tinggi, walaupun pemberian pestisida hanya jika muncul hama
saja (tidak teratur)
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 7: Faris
• Mulai menanam sejak pandemic, karena lahan kecil sehingga memutuskan untuk
budidaya hidroponik dengan membuat instalasi sendiri.
• Tanaman yang dibudidayakan antara lain kangkung, bayam, dan pakcoy. Hingga saat ini
sudah 2 kali panen dan sedang menanam periode ke-3.
• Input beli secara online (nutrisi, rockwool)
• Belum menggunakan pestisida tapi tertarik untuk menggunakan pestisida organic .
• Kriteria pestisida yang diinginkan harus tidak merusak/mengganggu pertumbuhan
tanaman, ramah lingkungan, informasi harus jelas, kemasan simple aja, daya kerja harus
tinggi, aman dalam jangkauan anak (harus dijelaskan dalam informasi kemasan juga),
tidak meninggalkan residu di tanaman, legalitas penting karena berarti sudah disetujui
penggunaannya oleh lembaga.
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 8: Teh Syifaya
• Baru mulai menanam, ada bayam, bunga matahari, celery stick, pakcoy, salam, daun jeruk, daun
pandan, rosemary.
• Media tanam tanah yang sudah dicampur mikroorganisme dan pupuk kandang, cangkang telur,
bahan-bahan organic
• Menghindari menggunakan pestisida kimia, tertarik untuk menggunakan pestisida organic.
• Kriteria pestisida yang diinginkan harus organic (bahan dasar apa saja asal organic), bentuk
produk boleh padatan atau larutan, bau kalau bisa natural dan tidak terlalu menyengat, harga
ekonomis tapi berkualitas, kalau bisa kegunaannya all in one untuk semua jenis hama (jamur,
tanaman liar, serangga), tidak menurunkan kualitas tanaman, tidak meninggalkan residu karena
kebutuhannya untuk konsumsi, harus ramah lingkungan, kemasannya kalau bisa yang ramah
lingkungan juga dan bisa terurai, legalitas penting kalo produksi pabrik, tapi kalo produksi
rumahan dan ga ada legalitasnya gapapa juga.
Resume Interview
Target: Rumah Tangga Urban Farming
Responden 9: Bu Neni
• Di rumah menanam palm, nangka, mangga, jambu batu, anggur, srikaya, papaya, jambu
bol, lemon, belimbing, daun bawang, seledri, daun pandan, bamboo, cabe rawit.
• Selalu menggunakan pupuk kandang dan sedang membuat pupuk kompos sendiri, tidak
pernah menggunakan pupuk kimia.
• Pestisida pernah mencoba bikin dari bawang putih, cangkang telur, air cucian beras, air
darah daging/ikan, tetapi cukup ribet dan tidak ada waktu untuk membuatnya.
• Hasil melihat youtube, sunlight bisa digunakan untuk membersihkan hama.
• Tertarik untuk menggunakan pestisida organic yang sudah jadi, asal efektif, tepat sasaran,
tidak mematikan bakteri baik, tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, tidak
meninggalkan residu karena untuk dikonsumsi, legalitas tidak diperhatikan, prefer
bentuk konsentrat karena kebutuhannya banyak dan lebih ekonomis, asal cara
penggunaan dan takarannya jelas.
Pemerintah

Insentif urban
farming

Tersedia dalam
volume besar
Daya kerja Mudah
tinggi diaplikasikan

Kemasan dan
Tersedia dalam
desain -
volume besar
informatif

Tersedia dalam Ramah


volume kecil lingkungan
-
Legalitas
produk
Perbandingan Harga Biopestisida/Pestisida Organik/Nabati
Harga per liter Harga per liter
Merek Harga/Volume Merek Harga/Volume
pemakaian pemakaian

Neem oil Rp27.000/50 ml Rp2.700 Antuss Rp50.000/500 ml Rp1.000

Neem oil ready Indo Biotech


Rp38.000/250 ml Rp152.000 Rp45.000/500 ml Rp900
to use Agro

Pestisida organic
Rp60.000/500 ml Rp360 Pestigreen Rp25.000/100 ml Rp12.500
antilat (BMW)

PHEFOC Rp55.000/500 ml Rp550 Bio-Koiora Rp38.000/30 ml Rp84.436

Cindoya IPB PLP G7 ready


Rp29.500/100 ml Rp590 Rp42.000/480 ml Rp87.500
Mart to use

Magicgro G7 Rp99.000/998 ml Rp3.967 BIOCON Rp100.000/L Rp1.000


Positioning
Siap pakai

Insentif pemerintah
dalam mendukung
program urban farming
(urban farming kit)
Rumah tangga

Kebutuhan Kebutuhan
skala kecil skala besar

Perusahaan
Usahatani budidaya budidaya pertanian
pertanian skala kecil skala besar

Konsentrat

Anda mungkin juga menyukai