Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH SWADAYA
Jl. Pattimura No.20 kebayoran baru, Jakarta Selatan, 12110 Telp/Fax. 021-7264031
Tahapan Pendampingan
Koordinasi dengan para Penetapan penerima dan
pemangku kepentingan penyaluran bantuan

Sosialisasi dan penyuluhan Persiapan pemanfaatan


bantuan
 Penyusunan DRPB
Verifikasi CPB  Kontrak toko/penyedia
bahan bangunan

Kesepakatan CPB:
 Penentuan CPB Pemanfaatan bantuan dan
 Pembentukan KPB pelaporan (2 tahap)
 Penentuan toko/penyedia  Pengiriman bahan
bahan bangunan  Penarikan tabungan

Identifikasi kebutuhan dan Pengembangan mandiri


penyusunan proposal pasca kegiatan
1. S o s i a l i s a s i
Tujuan Sosialisasi dan penyuluhan adalah upaya :
o Memperkenalkan atau menyebarluaskan informasi dan
kebijakan mengenai kegiatan BSPS
o Menumbuhkembangkan keswadayaan
o Menggerakkan minat/keterlibatan kelompok peduli dan
kelompok strategis untuk melakukan tindakan membantu
penerima bantuan dalam meningkatkan atau membangun
rumah menjadi layak huni.
Yang bertanggung jawab dalam sosialisasi adalah TFL

Peserta Sosialisasi :
 Calon Penerima Bantuan
 Lembaga Masyarakat, RT, RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan Kelompok peduli
 Pemerintahan Desa/Kelurahan, Pemerintah Kecamatan
dan Tim Teknis Kabupaten/Kota
2. VERIFIKASI
Tujuan Verifikasi Untuk memverifikasi calon penerima bantuan
yang tercantum dalam data MBR hasil pendataan sebelumnya
apakah masih memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai
calon penerima bantuan definitif yang tepat sasaran.

Dalam hal terdapat rumah tidak layak huni yang tidak masuk di
dalam data MBR, maka dilakukan identifikasi seluruh rumah
tidak layak huni.
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN
1. WNI yang sudah berkeluarga;
PERSEORANGAN
2. Memiliki atau menguasai tanah dengan alas hak yang sah;
3. Belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati satu-
satunya rumah dengan kondisi tidak layak huni;
4. Belum pernah memperoleh BSPS atau bantuan pemerintah
untuk program perumahan;
5. Berpenghasilan paling banyak sebesar upah minimum
provinsi; dan
6. Bersedia berswadaya dan membentuk KPB dengan
pernyataan tanggung renteng.
Berupa uang, bahan
bangunan, atau rumah

a. Tidak dalam status sengketa;


b. Sesuai tata ruang wilayah

TANAH
6
TAHAPAN VERIFIKASI
A. Fasilitator membawa data BNBA Calon Penerima Bantuan (CPB) mendatangi
rumah per rumah CPB didampingi Kades/Lurah atau yang ditunjuk.
B. Memberikan penjelasan kembali tentang BSPS dan tujuan Verifikasi
C. Lakukan wawancara dan dengan menanyakan dokumen adminisrasi :
1. KTP
2. Kartu Keluarga
3. Surat kepemilikan hak tanah
4. Penghasilan
5. Memastikan belum memperoleh BSPS
D. Pengamatan dan pencatatan kondisi rumah dan fisik bangunan
E. Wawancara tentang keswadayaan (Identifikasi CPB yang berkebutuhan khusus
atau keswadayaan rendah, sebagai dasar diperlukannya bantuan dari KPB dan
masyarakat)
F. Tanda tangan hasil verifikasi dari CPB dan Fasilitator
G. Dokumentasi 0% rumah CPB berupa foto perspektif (terlihat atap, dinding dan
lantai), foto komponen rumah yang akan diperbaiki, diupayakan ada CPB di
depan rumah, dilengkapi dengan titik koordinat.
H. Lakukan pemetaan lokasi rumah dan potensi dari penerima bantuan sebagai
bahan dalam proses pembentukan kelompok
IDENTIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI
Dokumen Administrasi:
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi KK
3. Surat Pernyataan Penghasilan CPB yang di ketahui pejabat yang berwenang
4. Fotokopi sertifikat tanah atau surat keterangan kepemilikan penguasaan hak atas
tanah dari pejabat yang berwenang
5. Surat Pernyataan mengikuti program BSPS
Kesediaan Berswadaya

SWADAYA adalah Kekuatan (tenaga) sendiri (Kamus


Besar Bahasa Indonesia)
• Masyarakat sebagai pelaku utama
• BSPS sebagai pengungkit keswadayaan
• MENERIMA PROGRAM = SIAP BERSWADAYA
• Bagaimana caranya menggali potensi
masyarakat???
Metode dan Teknik Menggali
Keswadayaan CPB
Metode:
1. Wawancara dan identifikasi keswadayaan dengan
penerima bantuan, keluarga atau dengan warga sekitar
saat pelaksanaan verifikasi
2. Diskusi atau rembuk
Tekniknya adalah:
• Identifikasi potensi individu, keluarga, kelompok
masyarakat, dan lingkungan
• Identifikasi potensi keterampilan khusus
• Identifikasi potensi eksisting wilayah
PEMETAAN KESWADAYAAN

TABUNGAN BAHAN BANGUNAN HASIL TERNAK/PANEN SANAK KELUARGA

GOTONG ROYONG IURAN WARGA DUKUNGAN KEPALA DESA LAINNYA

Berikan tanda centang ( √ ) atau silang ( X ) pada lingkaran yang disediakan.


PERTANYAAN KESWADAYAAN
1. Apakah CPB (Calon Penerima Bantuan) mempunyai keinginan untuk
membangun/ memperbaiki rumah?
2. Apakah memiliki keswadayaan dalam bentuk simpanan uang, (cash atau bentuk
tabungan)?
3. Bila tidak memiliki simpanan uang, apakah juga memiliki simpanan dalam
bentuk bahan bangunan (batu bata, pasir, kayu, atau yang laiannya)?
4. Apakah juga memiliki aset bergerak untuk diswadayakan (ternak, hasil panen,
tumbuhan)?
5. Berapa jumlah kepala keluarga dalam satu rumah?
6. Apakah ada sanak-saudara yang bisa membatu keswadayaan baik berbentuk
uang, barang atau tenaga?
7. Masih adakah semangat kegotong - royongan di desa setempat?
8. Adakah budaya/kebiasaan yang lain selain kegotong-royongan yang menunjang
dalam pembangunan rumah seperti arisan, urunan warga berbentuk uang atau
barang?
9. Bagaimana dengan peran perangkat desa dalam menggerakkan keswadayaan dan
kegotong-royongan?
PEMETAAN
• Pemetaan Desa/Kelurahan adalah kegiatan
memetakan wilayah Desa/Kelurahan yang didalamnya
menggambarkan sebaran penerima bantuan.
• Pemetaan merupakan bagian dari kegiatan verifikasi
yang dilakukan oleh TFL dengan melibatkan Kepala
Desa/Perangkat Desa dan Calon Penerima Bantuan
yang bertujuan untuk memudahkan dalam
memfasilitasi pembentukan kelompok.
Tahapan Pemetaan
1. Dengan menyiapkan peta desa atau
menggambarkan peta desa
2. Gambarkan titik-titik strategis yang terdapat
dalam peta seperti batas wilayah, kantor desa,
sekolah, jalan, sungai, toko/penyedia bahan
bangunan dan potensi-potensi wilayah yang
menunjang Kegiatan BSPS.
3. Gambarkan sebaran rumah Calon Penerima
bantuan
Contoh Hasil PEMETAAN
3. Rembuk Penyepakan
Tujuan Rembuk Penyepakatan CPB
1. Memastikan ketepatan sasaran sesuai kriteria dan
persyaratan penerima BSPS
2. Menumbuhkembangkan kegotong-royongan
3. Menjalin kebersamaan yang dilandasi semangat
musyawarah mufakat
Tahapan Kegiatan Rembuk
1. Penyiapan dokumen penyepakatan CPB dari hasil
verifikasi
2. Pelaksanaan penyepakatan calon penerima bantuan
yang layak diusulkan
3. Pembentukan KPB
4. Kesepakatan sosial
5. Pengesahan KPB oleh Kepala Desa/Lurah
6. Dokumentasi rembuk
Pelaksanaan Rembuk Penyepakatan CPB
Terdiri dari 2 kegiatan dalam satu pertemuan :
• 1. Rembug penyepakatan hasil verifikasi
• 2. Pembentukan Kelompok Penerima Bantuan (KPB)
a. Anggota KPB berjumlah sampai dengan 20 orang
b. KPB mempunyai kepengurusan : Ketua, Sekretaris, Bendahara
c. KPB diberikan nama untuk membedakan dengan KPB yang lain.
d. KPB melakukan kesepakatan sosial
Penanggung jawab : Fasilitator
Peserta pertemuan melibatkan seluruh calon penerima bantuan dan
difasilitasi oleh Kepala Desa/Lurah dan Tim Teknis Kabupaten.
Tempat pelaksanaan di Balai Desa atau tempat-tempat pertemuan yang lain
Tahapan PENDAMPINGAN REMBUK PENYEPAKATAN CALON
PENERIMA BANTUAN

1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan adanya rembuk


penyepakatan calon penerima bantuan
2. Fasilitator/Kepala Desa membacakan hasil Verifikasi calon
penerima bantuan dan memberikan alasan apabila calon
penerima bantuan diverifikasi. Misal gagal karena status
kepemilikan tanah, administrasi kependudukan, kesiapan
swadaya.
3. Apabila sepakat maka dibuat berita acara penyepakatan penerima
bantuan.

Dilanjutkan dengan pembentukan kelompok.


Teknik Dan Tip Melakukan
Rembuk Warga
 Penguasaan Materi
 Penguasaan karakteristik dan tipe
peserta rembuk
 Penguasaan teknik komunikasi
 Penguasaan Teknik Penanganan
Masalah
APA ITU KELOMPOK ?
Kelompok adalah kumpulan orang/masyarakat yang
menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok
dikarenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu adanya
kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam
kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin
dicapai.
Tahapan Pembentukan kelompok penerima bantuan (KPB)
1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan dan syarat kelompok
2. Fasilitator memetakan Penerima bantuan dari kedekatan rumah, potensi
yang ada. Misalnya tukang, usia dan saudara.
3. Fasilitator mendampingi dan mengarahkan proses membentuk
kelompok sesuai dengan hasil Pemetaan. Sebarkan antara potensi-
potensi yang ada ke masing-masing kelompok. Kedekatan rumah dan
ikatan saudara sebagai pertimbangan.
4. Fasilitasi Pemilihan ketua, sekretaris dan bendahara di setiap KPB.
5. Sepakati nama KPB sesuai desa, apabila KPB berjumlah lebih dari 1
maka di sesuaikan dengan urutan. Misal nama desa SUKASARI maka
nama KPB SUKASARI 1,2,3 dst
6. Dampingi dan jelaskan kelompok untuk membuat Kesepakatan Sosial.
7. Format Kesepakatan Sosial Kelompok Penerima Bantuan
8. Fasilitasi pengesahan SK pembentukan KPB oleh Kepala Desa/Lurah
Kesepakatan Sosial

Kesepakatan sosial adalah


kesepakatan yang dibangun
oleh anggota kelompok KPB
sebagai wujud keseriusan
dalam melaksanakan
kegiatan BSPS tanpa ada
paksaan dari manapun.
SK PEMBENTUKAN
KELOMPOK PENERIMA BSPS
OLEH KEPALA DESA/LURAH
4. SURVEY DAN FASILITASI PENYEPAKATAN
TOKO/PENYEDIA BAHAN BANGUNAN
Syarat Toko/Penyedia Bahan Bangunan
1. Mempunyai legalitas badan usaha sesuai peraturan
perundang-undangan (SIUP, SITU, NPWP)
2. Melakukan usaha perdagangan bahan bangunan yang
diketahui masyarakat umum
3. Memiliki/bersedia membuka rekening pada Bank yang sama
dengan Bank/Pos Penyalur
4. Memiliki sarana angkutan pengiriman bahan bangunan
5. Bersedia membayar pajak sesuai ketentuan perundang-
undangan
6. Dipilih dan disepakati oleh KPB
7. Membuat kontrak dengan KPB
Harga Bahan Bangunan:
1. Termasuk pajak dan bahan bangunan diantar
sampai tempat yang dapat dijangkau dengan sarana
angkutan
2. Hasil negosiasi KPB dan tidak melebihi standar
Tahapan Survey dan Penyepakatan
Toko/Penyedia Bahan Bangunan Oleh KPB

Melakukan wawancara
dan pengecekan fisik ke
Toko/Penyedia Penyedia Rembuk KPB
Bahan Bangunan : dalam
Mendatangi 3 penentuan Kesepakatan
(tiga) Toko/ - Syarat Administrasi Toko / Kerjasama antara
Penyedia Bahan dengan dibuktikan Penyedia KPB dengan Pemilik
Bangunan dokumen Bahan Toko/Penyedia
Bangunan bahan Bangunan
- Harga bahan
bangunan yang ditunjuk
- Kemampuan Armada
Proses Survey Toko/Penyedia Bahan Bangunan

KPB didampingi TFL melakukan wawancara dan


pengecekan fisik ke Toko/Penyedia Bahan Bangunan :
o Syarat Administrasi dengan dibuktikan dengan
dokumen legalitas badan usaha sesuai peraturan
perundang-undangan (SIUP, SITU, NPWP)
o Harga bahan bangunan (harga pasaran dan harga
negosiasi)
o Kemampuan armada dilihat dari Jumlah dan kondisi
armada yang dimiliki Toko/Penyedia bahan bangunan
o Kesediaan mengirim bahan bangunan sampai ke
lokasi
SURVEY TOKO/PENYEDIA BAHAN BANGUNAN
OLEH PENERIMA BANTUAN
Rembuk Penyepakatan Pemilihan Toko/Penyedia Bahan
Bangunan

Rembuk dilakukan oleh seluruh Anggota KPB dengan


pembahasan dan kesepakatan penetapan dari hasil survey
Toko/Penyedia Bahan bangunan dengan mempertimbangkan :
 Kelengkapan Syarat Administrasi dengan dibuktikan dengan
dokumen legalitas badan usaha sesuai peraturan
perundang-undangan (SIUP, SITU, NPWP)
 Harga bahan bangunan yang termurah
 Kemampuan armada dilihat dari Jumlah dan kondisi armada
yang dimiliki Toko/Penyedia bahan bangunan
 Lokasi Toko/Penyedia bahan Bangunan

Proses dan hasil rembuk didokumentasikan


Implementasi hasil rembuk kelompok penerima
bantuan salah satunya adalah Kegotong-
royongan dan Kebersamaan yang merupakan
salah satu prinsip dari kegiatan BSPS
SEMANGAT GOTONG-ROYONG DAN
KEBERSAMAAN MENJADI CIRI KHAS
BANGSA INDONESIA

Semangat Sibali-balian di Suku Semangat Masohi di Desa Waekose


Enrikang Tarakan Kalimantan Utara Kabupaten Buru Maluku
SAMBATAN GROPYOKAN
Di Ngawi Jawa Timur Desa Gandawesi Kab Majalengka
FILOSOFI SAPU LIDI

“SEBATANG LIDI TIDAK AKAN KUAT BILA TIDAK MENJADI SAPU


SEBUAH KELOMPOK JADI KUAT APABILA SALING BANTU”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai