Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


PERTANAHAN DAN PERTAMANAN KOTA BANDUNG
Jalan Caringin Nomor 103 Bandung 40223 Telpon/Faks. 022 541 0403

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

PEKERJAAN PENINGKATAN KUALITAS


RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RUTILAHU)
KOTA BANDUNG

Unit SOPD : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan


dan Pertamanan Kota Bandung
Urusan : Bidang Perumahan
Program : Pengembangan perumahan
Seksi : Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Kegiatan : Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat
Kurang Mampu
Nama SOP : Pekerjaan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni
(Rutilahu) Kota Bandung
Lokasi : Kota Bandung
Tahun : 2018
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

1. GAMBARAN UMUM

Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka
harus dipenuhi syarat fisik dan mental yang memberikan kenyamanan anggota
keluarga di dalamnya. Dengan terpenuhinya fungsi dasar tersebut diharapkan
dapat tercapai ketahanan keluarga. Namun pada kenyataanya pemenuhan fungsi
dasar tersebut seringkali berbenturan dengan keterbatasan sebagian masyarakat,
khususnya kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Permasalahan rumah tidak layak huni yang dihuni atau dimiliki oleh
kelompok masyarakat miskin memiliki kompleksitas yang multi dimensional. Oleh
sebab itu, kepedulian untuk menangani masalah tersebut diharapkan terus
ditingkatkan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik Pemerintah
Daerah, dunia usaha, masyarakat, dan elemen lainnya.
Menyadari pentingnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana rumah layak
huni, maka jelas peran Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung untuk
memfasilitasi tersedianya rumah yang sehat dan layak bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Sehingga diharapkan masyarakat tersebut dapat lebih
produktif memenuhi kebutuhannya dan juga dapat memulihkan kondisi
kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

2. DASAR HUKUM DAN RUJUKAN

a. Undang - undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;


b. Undang - undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
c. Undang - undang nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
d. Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang - undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Perubahannya;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah beserta perubahannya;
h. Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 13 tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;
i. Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 05 tahun 2010 tentang
Bangunan Gedung;
j. Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 11 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Tanah dan Barang Milik Daerah;
k. Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 18 tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011 - 2031;
l. Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 7 tahun 2013 tentang
Penyediaan, Penyerahan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana
Permukiman;
m. Peraturan Walikota Bandung nomor 309 tahun 2014 tentang Tata Cara
Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban
dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja
Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.

3. PROSES PELAKSANAAN

Secara sistematis tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk kegiatan perbaikan


rumah tidak layak huni dapat dijabarkan sebagai berikut :
Perbaikan rumah tidak layak huni
a. Pengumpulan data rumah tidak layak huni
Pada tahapan ini, sumber pendataan awal dapat berasal dari hasil
musyawarah rencana pembangunan tiap kecamatan maupun usulan
independen dalam bentuk proposal dari masing masing pemilik rumah
tidak layak huni melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Pertamanan pada Bidang Perumahan. Daftar usulan
pengajuan perbaikan rumah tidak layak huni ini juga dapat dilihat pada
rekap data Badan Perencanaan dan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Kota Bandung.
Proses pengumpulan data calon penerima bantuan perbaikan rumah
tidak layak huni membutuhkan waktu hingga 3 bulan atau 90 hari
kalender.
b. Verifikasi teknis dan administrasi penerima bantuan
Merupakan proses pengecekkan kelayakan calon penerima manfaat
program perbaikan rumah tidak layak huni dengan syarat diantaranya :
o Pemilik rumah tidak layak huni merupakan warga miskin yang
terdaftar dalam PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) atau
tergolong masyarakat berpenghasilan rendah
o Calon penerima manfaat langsung memiliki dan menguasai lahan
yang didiami dengan bukti kepemilikan yang sah
o Belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan rumah serupa dari
program lain yang bersumber dari APBN, APBD provinsi dan kota,
maupun swasta
o Bersedia berpartisipasi biaya maupun tenaga selama pelaksanaan
rehabilitasi minimal 10% sd 20% sebagai bentuk swadaya dan
membuat laporan pertanggungjawaban
o Bersedia memelihara hasil rehabilitasi rumah sedikitnya selama lima
tahun setelah direhabilitasi, dengan bukti surat di atas materai
Saat memverifikasi juga diambil data visual foto kondisi eksisting rumah
dari tiga sudut pandang dan memberikan tanda pada komponen yang
akan dipugar. Proses verifikasi teknis dan administrasi calon penerima
bantuan/manfaat ini membutuhkan waktu setidaknya 2 bulan atau
sekitar 60 hari
c. Perencanaan RAB sesuai kategori penanganan
Pada tahap perencanaan ini diawali dengan pengklasifikasian tingkat
dan jenis kerusakan pada komponen atap, lantai, dan dinding. Tingkat
beserta jenis kerusakan tersebut nantinya berimplikasi pada jumlah
dana bantuan yang akan diterima, dengan rincian sebagai berikut :
o Tingkat kerusakan ringan maksimal bantuan sd 12.500.000,-
o Tingkat kerusakan sedang maksimal bantuan sd 15.000.000,-
o Tingkat kerusakan berat maksimal bantuan sd 17.500.000,-
Proses dilanjutkan dengan penggambaran sketsa perbaikan beserta
hitungan kebutuhan pengadaan material/bahan yang terpisah jenis
pengadaannya (stimulant atau swadaya). Pada tahap perencanaan ini
sudah melibatkan kelompok keswadayaan masyarakat atau BKM untuk
mengumpulkan sketsa perbaikan rumah beserta besaran anggaran
pelaksanaannya.
Tahapan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk
satu unit rumah tidak layak huni, namun dalam skala penanganan
global untuk + 1.500 rumah akan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan
atau 60 hari kalender.
d. Penyaluran bantuan sosial hibah barang
Sedikit berbeda dengan mekanisme penyaluran dana bantuan hibah
sebelumnya, bantuan sosial barang disalurkan dalam bentuk material
ke kelompok keswadayaan masyarakat sesuai dengan jumlah anggaran
yang ditentukan berdasarkan jenis kerusakan masing masing rumah.
Mekanisme diawali dengan penganggaran dengan tahapan :
o Pengajuan nama dan alamat kelompok keswadayaan masyarakat
o Evaluasi keabsahan kelompok keswadayaan masyarakat oleh Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan
o Penyampaian rekomendasi ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah
o Pemasukkan nama kelompok keswadayaan masyarakat ke daftar
nominatif calon penerima manfaat
o Persetujuan wali kota yang dituangkan dalam surat keputusan
Selanjutnya dalam penyaluran bantuan sosial barang dilalui dengan
tahapan :
o Permohonan disertai berkas persyaratan penyaluran oleh kelompok
masyarakat
o Penyaluran didahului tanda tangan atas ajuan nota persetujuan
o Rekapitulasi kebutuhan bahan material dan upah tenaga oleh setiap
kelompok keswadayaan masyarakat
o Pengadaan penyedia barang kebutuhan material bahan bangunan
o Informasi persetujuan dapat dilanjutkan dengan pengadaan material
o Permohonan pengiriman barang oleh BKM/kelompok keswadayaan
masyarakat
o Penyaluran barang langsung pada penerima (kelompok masyarakat)
Proses penyaluran bantuan barang material dari tahapan penganggaran
hingga penyaluran dapat memakan waktu 2 bulan atau sekitar 60 hari
untuk seluruh calon penerima manfaat perbaikan rumah tidak layak
huni.
e. Pelaksanaan fisik perbaikan rumah tidak layak huni
Pelaksanaan fisik perbaikan rutilahu diawali dengan pembuatan jadwal
pelaksanaan perbaikan yang dapat melibatkan pemilik rumah dan
aparat setempat. Selanjutnya dilakukan pembongkaran komponen
bangunan yang akan diperbaiki (tidak seluruh rumah) dengan mencatat
dan mendokumentasikan perubahan konstruksi yang akan dilakukan.
Pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni dilakukan dengan
sharing fund pemilik rumah sebagai bentuk swadaya.
Selanjutnya evaluasi, dokumentasi, dan pelaporan dilakukan secara
tertib meliputi sub pekerjaan, diantaranya :
o Komponen yang diperbaiki atap, lantai, dan dinding
o Material bangunan yang bersumber dari dana hibah
o Material bangunan yang bersumber dari dana swadaya
o Jumlah tenaga kerja yang digunakan secara swadaya
o Perubahan konstruksi yang disertai berita acara perubahan
o Album foto pelaksanaan 0 sd 100 % pekerjaan dari titik yang sama
Proses pelaksanaan perbaikan fisik rumah normalnya memakan waktu
2 minggu untuk setiap unit rumah dan untuk skala global kota akan
memakan waktu sekitar 2 bulan pelaksanaan atau sekitar 60 hari
kalender.
f. Pengendalian dan pengawasan
Meliputi beberapa aspek pengendalian diantaranya :
o Penguatan kapasitas masyarakat
o Meliputi koordinator tim dan tenaga fasilitator lapangan kegiatan
rumah tidak layak huni
o Bantuan hibah barang
o Bukti berkas administrasi penyaluran hibah barang ke kelompok
keswadayaan masyarakat/BKM
o Pendampingan oleh tenaga fasilitator lapangan dan koordinator tim
sesuai pedoman
Proses monitoring (pengendalian dan pengawasan) beriringan dengan
proses pelaksanaan fisik perbaikan rumah, sehingga waktu yang
dibutuhkan kurang lebih sama sekitar 2 bulan atau 60 hari kalender.
g. Monitoring dan evaluasi pekerjaan
Monitoring dilakukan oleh seluruh pelaku yang terkait kegiatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing masing, dengan pelaku yang terlibat
diantaranya :
o Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan
o Aparatur kewilayahan (kelurahan)
o Kelompok Masyarakat dan Kelompok Swadaya Masyarakat
o Konsultan manajemen pendamping atau KMK (koordinator tim dan
tenaga fasilitator lapangan)
Proses monitoring kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni
berlangsung selama 3 bulan atau selama 90 hari kalender.
h. Serah terima dengan penerima manfaat bantuan
Serah terima dilakukan oleh fasilitator untuk mendapatkan bukti
administrasi dari pemilik bangunan atau penerima manfaat dengan isi
berita acara sesuai dengan kesepakatan yang telah diajukan sebelumnya.
Proses mendapatkan bukti administrasi penerima manfaat program
membutuh kan waktu selama 1 hari setelah pelaksanaan perbaikan dan
proses evaluasi selesai untuk setiap unit rumah, namun dapat memakan
waktu hingga 2 bulan atau 60 hari untuk skala penanganan global.
Secara skematik, alur proses pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas
rumah tidak layak huni dapat digambarkan sebagai berikut :
Hasil musyawarah
rencana pembangunan
Penyerahan nama
kelompok swadaya

Pengumpulan data Pengajuan proposal


rumah tidak layak huni perbaikan rutilahu Evaluasi
keabsahan BKM

Verifikasi teknis pemilik Kriteria syarat calon


bangunan/penerima penerima manfaat Penetapan daftar
penerima bantuan

Perencanaan RAB Klasifikasi kerusakan


penanganan perbaikan dan besar anggaran Persetujuan WK

Penyaluran dana BA serah terima Ajuan pengiriman


bantuan hibah BKM

Pokmas/kapasitas
Pengawasan dan peng
Pelaksanaan perbaikan unsur masyarakat
endalian pekerjaan
rumah tidak layak huni

Monitoring dan evaluasi


pelaksanaan pekerjaan

Serah terima dengan


penerima manfaat

Keseluruhan tahapan pelaksanaan sub pekerjaan pada kegiatan perbaikan rumah


tidak layak huni dapat disimpulkan membutuhkan waktu pelaksanaan sekitar 15 bulan
atau 450 hari kalender.

Bandung, Juli 2018


Plt. KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN PERTAMANAN
KOTA BANDUNG

Ir. H. IMING AHMAD, MSi. MH.


Pembina Utama Muda
NIP. 19580807 198603 1 016
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERTANAHAN DAN PERTAMANAN KOTA BANDUNG

PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BIDANG PERUMAHAN
SEKSI PEMBANGUNAN PERUMAHAN

KEGIATAN :
FASILITASI DAN STIMULASI PEMBANGUNAN
PERUMAHAN MASYARAKAT KURANG MAMPU

PEKERJAAN :
PENINGKATAN KUALITAS RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
KOTA BANDUNG
Nomor SOP

Tanggal Pembuatan Juli 2018

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Tanggal Revisi

PERTANAHAN DAN PERTAMANAN KOTA BANDUNG Tanggal Pengesahan

Disahkan Oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Nama SOP Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni

Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

1 Undang - undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung A Tim verifikasi
2 Undang - undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang 1 Memiliki pemahaman mengenai kriteria dan parameter kelayakan
3 Undang - undang nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan syarat calon penerima manfaat program perbaikan rumah
Kawasan Permukiman 2 Memiliki kemampuan untuk menyusun jadwal verifikasi, mendokumen
4 Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan tasikan lokasi survey dan melaporkan pada pengelola kegiatan
Pelaksanaan Undang - undang nomor 28 tahun 2002 tentang 3 Memiliki kemampuan untuk memutuskan dan merekomendasikan
Bangunan Gedung lokasi usulan yang dapat diproses ke tahapan selanjutnya
5 Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 54 tahun 2010 tentang 4 Memiliki pengetahuan administrasi dalam pengumpulan data serta
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Perubahannya bukti kesepakatan dengan calon penerima manfaat/bantuan hibah
6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2007 tentang B Koordinator kota dan fasilitator teknik
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung 1 Mengetahui tugas dan fungsi DPKP3 Kota Bandung dan Dinas lain
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2011 tentang yang terkait kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber 2 Memiliki pengalaman dalam fasilitasi kegiatan infrastruktur permu
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kiman dan pemahaman substansi teknik program dengan baik
8 Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 63 tahun 2012 tentang Tata 3 Memiliki pengalaman dalam pelatihan bidang pemberdayaan masya
Cara Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggung rakat dan memiliki kemampuan manajerial/koordinasi yang baik
jawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah 4 Memiliki kemampuan untuk proses pengolahan data, menggambar
dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran teknis, menghitung RAB, dan menyajikan laporan perencanaan
Pendapatan dan Belanja Daerah 5 Memiliki keahlian dan pengetahuan dalam mengklasifikasi kerusakan
9 Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 13 tahun 2007 tentang rumah kemudian merencanakan sesuai dengan tingkat kerusakannya
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung C Kelompok masyarakat
10 Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 05 tahun 2010 tentang 1 Memiliki kemampuan untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan
Bangunan Gedung secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
11 Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 11 tahun 2011 tentang 2 Memiliki kemampuan menyusun proposal, jadwal pekerjaan, rencana
Pengelolaan Tanah dan Barang Milik Daerah anggaran, dan gambar perbaikan rumah tidak layak huni
12 Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 18 tahun 2011 tentang 3 Memiliki kemampuan untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011 – 2031 aktif dalam penyelesaian masalah yang timbul saat pelaksanaan
13 Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 7 tahun 2013 tentang D Penerima manfaat bantuan hibah
Penyediaan, Penyerahan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana 1 Memiliki integritas dalam mengikuti setiap tahapan pelaksanaan
Permukiman hingga akhir pekerjaan
14 Peraturan Walikota Bandung nomor 309 tahun 2014 tentang Tata 2 Berperan aktif saat melaksanakan pekerjaan fisik perbaikan dengan
Cara Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan pengadaan sebagian bahan bangunan secara swadaya sharing fund
Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi 3 Berkomitmen pada saat serah terima hasil akhir pekerjaan dengan
Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari sepakat tidak mengalihfungsikan dan menjual rumah yang sudah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dibangun
Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :
1 Walikota 1 Komputer
2 Badan Anggaran DPRD 2 Printer
3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Bandung 3 Transportasi
4 Badan Perencanaan dan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan 4 Alat survey
5 Aparat kewilayahan kecamatan 5 Kamera
6 Aparat kewilayahan kelurahan 6 Proyektor
7 Kelompok Masyarakat dan Kelompok Swadaya Masyarakat 7 ATK
8 SOP instansi 8 Alat komunikasi

Peringatan : Pencatatan dan Pendataan :


1 Harus dipastikan bahwa produk keluaran di setiap proses lengkap dan 1 Disimpan dalam bentuk data elektronik dan manual
benar sehingga tidak berulang ketika maju ke tahapan selanjutnya 2 Setiap produk keluaran (laporan) diberikan salinan/penggandaan baik
2 Jika terjadi keterlambatan dalam satu proses maka berimplikasi pada dalam bentuk digital copy maupun hard copy
keterlambatan pada tahapan selanjutnya
ALUR KERJA PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksana Mutu Baku


No Uraian Kegiatan Data Ket.
Pokmas Koord/Fasil Penerima DPKP3 BPKA Wali Kota Persyaratan Waktu Output

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Pengumpulan data Data proposal 90 hari Rekap data


pemohon perbaikan Mulai Usulan Usulan dan data hasil calon peneri
rumah tidak layak musrenbang ma manfaat
2 Verifikasi syarat dan Rekap data dan 60 hari Daftar calon
kriteria calon peneri Bantuan Verifikasi persyaratan penerima BH
ma manfaat bantuan awal calon PBH usulan
3 Klasifikasi kerusakan Data terverifi 60 hari Klasifikasi -
fisik dan perencanaan RAB DED Bantuan kasi by name by besar ang
anggaran biaya addres lokasi garan biaya
4 Mekanisme penetapan Daftar calon 60 hari Daftar nomi
daftar calon penerima Usulan DNC PBH Ditetapkan penerima dan natif calon
dan penganggaran Pokmas usulan penerima BH
5 Tahapan penyaluran Permohonan 60 hari Penyaluran
bantuan hibah barang Dikirim Pengajuan pengiriman barang pada
ke pokmas material barang Pokmas
6 Pelaksanaan fisik Kesiapan pene 60 hari Perbaikan
pekerjaan perbaikan Bantuan Sharing rima bantuan fisik rumah
rumah tidak layak untuk sharing tidak layak
7 Pengendalian dan Pelibatan apara 60 hari Laporan peng
pengawasan melalui Supervisi tur wilayah awasan dan
unsur masyarakat lurah dan camat dokumentasi
8 Pendampingan moni Kesiapan SDM 60 hari Laporan
toring dan evaluasi Monitor Bantuan koordinator dan monitoring
kegiatan rutilahu fasilitator kota dan evaluasi
9 Serah terima dengan Fisik perbaikan 60 hari Berita acara
penerima manfaat ST hasil Bantuan ST hasil Pendataan rumah dan admi kesepakatan
bantuan dana hibah nistrasi Pokmas dengan PBH
Jumlah waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni kota Bandung 450 hari

Plt. KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN


PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN PERTAMANAN
KOTA BANDUNG

Ir. H. IMING AHMAD, MSi. MH.


Pembina Utama Muda
NIP. 19580807 198603 1 016

Anda mungkin juga menyukai