Anda di halaman 1dari 192

STANDAR PELAYANAN

PERIZINAN FREKUENSI RADIO DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

DIREKTORAT OPERASI SUMBER DAYA


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TAHUN 2015
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

A. PERMOHONAN ISR BARU

1. DINAS TETAP

a. ISR Microwave Link ................................................................................................. 03

b. ISR Broadband Wireless Access ............................................................................. 44

c. ISR STL TV Siaran .................................................................................................. 63

2. DINAS BERGERAK DARAT

a. ISR Radio Trunking ................................................................................................. 87

b. ISR Radio Konvensional/Komrad ISR ..................................................................... 103

c. ISR STL Radio Siaran ............................................................................................. 120

d. Radio Seluler CDMA-450 ........................................................................................ 137

3. ISR yang bersifat Sementara ......................................................................................... 153

4. Penetapan Frekuensi Radio untuk Keperluan Pertahanan dan Keamanan .................. 162

B. PERPANJANGAN ISR ......................................................................................................... 169

C. PERUBAHAN DATA ISR ...................................................................................................... 176

D. PENGHENTIAN IZIN ATAU PENGGUDANGAN ISR .......................................................... 184

Hal | 2
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS TETAP


ISR MICROWAVE LINK

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 3
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Jaringan
Telekomunikasi untuk ISR keperluan penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi;

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk Microwave Link.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR Microwave Link dapat dilihat pada
Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR Microwave Link
yang memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi
Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk
Microwave Link dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id/).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan ISR Microwave Link dapat dilihat pada
dan Prosedur Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Microwave Link beserta
kelengkapan persyaratan ISR Microwave Link. Permohonan ISR
Microwave Link dapat menggunakan fasilitas perizinan online
(elicensing).
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR Microwave Link, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR Microwave Link
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR
Microwave Link ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR Microwave Link yang disampaikan melalui
elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam

Hal | 4
NO KOMPONEN URAIAN
database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Microwave Link dan melakukan
analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost).
Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR Microwave Link yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan
Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Tetap memeriksa draft Nota Dinas laporan
data permohonan ISR Microwave Link yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila
telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft
Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Tetap,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Tetap atas nama Direktur Operasi Sumber Daya melakukan
otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR Microwave
Link dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio
yang dilakukan secara otomatis oleh sistem, setelah proses
otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas

Hal | 5
NO KOMPONEN URAIAN
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Microwave Link
Penyelesaian paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.
Contoh Perhitungan Tarif BHP Frekuensi Radio :
PT. RST selaku penyelenggara jaringan telekomunikasi akan
membangun link komunikasi radio menggunakan perangkat Microwave
Link untuk menghubungkan BTS-A dan BTS-B di wilayah Kota
Bandung.
Tarif BHP Frekuensi Radio :
Lebar pita (b) = 7000 kHz
Daya pancar EIRP (p) = 46 dBm
Lokasi Bandung : Zona-2 Pita SHF, maka HDDP = 71.491 HDLP =
7.745
Jaringan Terrestrial (Microwave Link) : Ib = 0,060 Ip = 0,290
Tarif BHP Frekuensi Radio untuk setiap stasiun radio adalah Rp.
2.103.295,- per tahun atau Rp. 4.206.590,- per tahun untuk satu link (2
stasiun radio).

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Microwave Link

Hal | 6
NO KOMPONEN URAIAN

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 7
LAMPIRAN 1

Hal | 8
Hal | 9
LAMPIRAN 2

Hal | 10
Hal | 11
Hal | 12
Hal | 13
Hal | 14
LAMPIRAN 3

Hal | 15
Perencanaan Penggunaan Pita dan Kanal Frekuensi Radio
(Band Plan dan Channeling Plan) Microwave Link

1. Frekuensi 4400 – 5000 MHz


Rec. ITU-R F.1099 - 4 Annex-1
Bandwidth = 40 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 4430 4730
2. 4470 4770
3. 4510 4810
4. 4550 4850
5. 4590 4890
6. 4630 4930
7. 4670 4970

2. Frekuensi 6425 – 7110 MHz


Rec. ITU-R F.384 - 7
Bandwidth = 40 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 6460 6800
2. 6500 6840
3. 6540 6880
4. 6580 6920
5. 6620 6960
6. 6660 7000
7. 6700 7040
8. 6740 7080

3. Frekuensi 7125 - 7425 MHz


Rec. ITU-R F.385 – 9

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7128 7289
2. 7135 7296
3. 7142 7303
4. 7149 7310
5. 7156 7317
6. 7163 7324
7. 7170 7331
8. 7177 7338

Hal | 16
9. 7184 7345
10. 7191 7352
11. 7198 7359
12. 7205 7366
13. 7212 7373
14. 7219 7380
15. 7226 7387
16. 7233 7394
17. 7240 7401
18. 7247 7408
19. 7254 7415
20. 7261 7422

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1 7135 7296
2 7149 7310
3 7163 7324
4 7177 7338
5 7191 7352
6 7205 7366
7 7219 7380
8 7233 7394
9 7247 7408

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7142 7296
2. 7170 7331
3. 7198 7359
4. 7226 7387

4. Frekuensi 7425 - 7725 MHz


Rec. ITU-R F.385 - 9

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7428 7589
2. 7435 7596
3. 7442 7603
4. 7449 7610
5. 7456 7617

Hal | 17
6. 7463 7624
7. 7470 7631
8. 7477 7638
9. 7484 7645
10. 7491 7652
11. 7498 7659
12. 7505 7666
13. 7512 7673
14. 7519 7680
15. 7526 7687
16. 7533 7694
17. 7540 7701
18. 7547 7708
19. 7554 7715
20. 7561 7722

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7435 7596
2. 7449 7610
3. 7463 7624
4. 7477 7638
5. 7491 7652
6. 7505 7666
7. 7519 7680
8. 7533 7694
9. 7547 7708

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7442 7296
2. 7470 7631
3. 7498 7659
4. 7526 7687

5. Frekuensi 7725 - 8275 MHz


Rec. ITU-R F.386 - 8 Annex-6

Bandwidth = 29,65 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7747,7 8059,02
2. 7777,35 8088,67
3. 7807 8118,32

Hal | 18
4. 7836,65 8147,97
5. 7866,3 8177,62
6. 7895,95 8207,27
7. 7925,6 8236,92
8. 7955,25 8266,57

6. Frekuensi 8275 - 8500 MHz


Rec. ITU-R F.386 - 8 Annex-2

Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 8293 8412
2. 8307 8426
3. 8321 8440
4. 8335 8454
5. 8349 8468
6. 8363 8482

7. Frekuensi 10700 - 11700 MHz


Rec. ITU-R F.387 - 9

Bandwidth = 40 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 10715 11245
2. 10755 11285
3. 10795 11325
4. 10835 11365
5. 10875 11405
6. 10915 11445
7. 10955 11485
8. 10995 11525
9. 11035 11565
10. 11075 11605
11. 11115 11645
12. 11155 11685

Hal | 19
8. Frekuensi 12750 - 13250 MHz
Rec. ITU-R F.497 - 6

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12754,5 13020,5
2. 12761,5 13027,5
3. 12768,5 13034,5
4. 12775,5 13041,5
5. 12782,5 13048,5
6. 12789,5 13055,5
7. 12796,5 13062,5
8. 12803,5 13069,5
9. 12810,5 13076,5
10. 12817,5 13083,5
11. 12824,5 13090,5
12. 12831,5 13097,5
13. 12838,5 13104,5
14. 12845,5 13111,5
15. 12852,5 13118,5
16. 12859,5 13125,5
17. 12866,5 13132,5
18. 12873,5 13139,5
19. 12880,5 13146,5
20. 12887,5 13153,5
21. 12894,5 13160,5
22. 12901,5 13167,5
23. 12908,5 13174,5
24. 12915,5 13181,5
25. 12922,5 13188,5
26. 12929,5 13195,5
27. 12936,5 13202,5
28. 12943,5 13209,5
29. 12950,5 13216,5
30. 12957,5 13223,5
31. 12964,5 13230,5
32. 12971,5 13237,5

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12758 13024
2. 12772 13038
3. 12786 13052

Hal | 20
4. 12800 13066
5. 12814 13080
6. 12828 13094
7. 12842 13108
8. 12856 13122
9. 12870 13136
10. 12884 13150
11. 12898 13164
12. 12912 13178
13. 12926 13192
14. 12940 13206
15. 12954 13220
16. 12968 13234

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12765 13031
2. 12793 13059
3. 12821 13087
4. 12849 13115
5. 12877 13143
6. 12905 13171
7. 12933 13199
8. 12961 13227

9. Frekuensi 14400 - 15350 MHz


Rec. ITU-R F.636 – 4

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14406,5 14896,5
2. 14413,5 14903,5
3. 14420,5 14910,5
4. 14427,5 14917,5
5. 14434,5 14924,5
6. 14441,5 14931,5
7. 14448,5 14938,5
8. 14455,5 14945,5
9. 14462,5 14952,5
10. 14469,5 14959,5

Hal | 21
NO fn (MHz) f’n (MHz)
11. 14476,5 14966,5
12. 14483,5 14973,5
13. 14490,5 14980,5
14. 14497,5 14987,5
15. 14504,5 14994,5
16. 14511,5 15001,5
17. 14518,5 15008,5
18. 14525,5 15015,5
19. 14532,5 15022,5
20. 14539,5 15029,5
21. 14546,5 15036,5
22. 14553,5 15043,5
23. 14560,5 15050,5
24. 14567,5 15057,5
25. 14574,5 15064,5
26. 14581,5 15071,5
27. 14588,5 15078,5
28. 14595,5 15085,5
29. 14602,5 15092,5
30. 14609,5 15099,5
31. 14616,5 15106,5
32. 14623,5 15113,5
33. 14630,5 15120,5
34. 14637,5 15127,5
35. 14644,5 15134,5
36. 14651,5 15141,5
37. 14658,5 15148,5
38. 14665,5 15155,5
39. 14672,5 15162,5
40. 14679,5 15169,5
41. 14686,5 15176,5
42. 14693,5 15183,5
43. 14700,5 15190,5
44. 14707,5 15197,5
45. 14714,5 15204,5
46. 14721,5 15211,5
47. 14728,5 15218,5
48. 14735,5 15225,5
49. 14742,5 15232,5
50. 14749,5 15239,5
51. 14756,5 15246,5
52. 14763,5 15253,5
53. 14770,5 15260,5

Hal | 22
NO fn (MHz) f’n (MHz)
54. 14777,5 15267,5
55. 14784,5 15274,5
56. 14791,5 15281,5
57. 14798,5 15288,5
58. 14805,5 15295,5
59. 14812,5 15302,5
60. 14819,5 15309,5
61. 14826,5 15316,5
62. 14833,5 15323,5
63. 14840,5 15330,5
64. 14847,5 15337,5

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14417 14907
2. 14431 14921
3. 14445 14935
4. 14459 14949
5. 14473 14963
6. 14487 14977
7. 14501 14991
8. 14515 15005
9. 14529 15019
10. 14543 15033
11. 14557 15047
12. 14571 15061
13. 14585 15075
14. 14599 15089
15. 14613 15103
16. 14627 15117
17. 14641 15131
18. 14655 15145
19. 14669 15159
20. 14683 15173
21. 14697 15187
22. 14711 15201
23. 14725 15215
24. 14739 15229
25. 14753 15243
26. 14767 15257
27. 14781 15271
28. 14795 15285

Hal | 23
29. 14809 15299
30. 14823 15313
31. 14837 15327
32. 14851 15341

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14417 14907
2. 14445 14935
3. 14473 14963
4. 14501 14991
5. 14529 15019
6. 14557 15047
7. 14585 15075
8. 14613 15103
9. 14641 15131
10. 14669 15159
11. 14697 15187
12. 14725 15215
13. 14753 15243
14. 14781 15271
15. 14809 15299
16. 14837 15327

10. Frekuensi 17700 - 19700 MHz


Rec. ITU-R F.595 – 8 Annex 5
Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 17710 18720
2. 17717 18727
3. 17724 18734
4. 17731 18741
5. 17738 18748
6. 17745 18755
7. 17752 18762
8. 17759 18769
9. 17766 18776

Hal | 24
11. Frekuensi 21200 – 23600 MHz
Rec. ITU-R F.637 - 4
a. Bandwidth = 112 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 22078 23086
2. 22190 23198
3. 22302 23310
4. 22414 23422
5. 22526 23534

b. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 22022 23030
2. 22050 23058
3. 22078 23086
4. 22106 23114
5. 22134 23142
6. 22162 23170
7. 22190 23198
8. 22218 23226
9. 22246 23254
10. 22274 23282
11. 22302 23310
12. 22330 23338
13. 22358 23366
14. 22386 23394
15. 22414 23422
16. 22442 23450
17. 22470 23478
18. 22498 23506
19. 22526 23534
20. 22554 23562

c. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 22015 23023
2. 22029 23037
3. 22043 23051
4. 22057 23065
5. 22071 23079
6. 22085 23093
7. 22099 23107

Hal | 25
8. 22113 23121
9. 22127 23135
10. 22141 23149
11. 22155 23163
12. 22169 23177
13. 22183 23191
14. 22197 23205
15. 22211 23219
16. 22225 23233
17. 22239 23247
18. 22253 23261
19. 22267 23275
20. 22281 23289
21. 22295 23303
22. 22309 23317
23. 22323 23331
24. 22337 23345
25. 22351 23359
26. 22365 23373
27. 22379 23387
28. 22393 23401
29. 22407 23415
30. 22421 23429
31. 22435 23443
32. 22449 23457
33. 22463 23471
34. 22477 23485
35. 22491 23499
36. 22505 23513
37. 22519 23527
38. 22533 23541
39. 22547 23555
40. 22561 23569
41. 22575 23583

d. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 22011,5 23019,5
2. 22018,5 23026,5
3. 22025,5 23033,5
4. 22032,5 23040,5
5. 22039,5 23047,5
6. 22046,5 23054,5
7. 22053,5 23061,5

Hal | 26
NO fn (MHz) f’n (MHz)
8. 22060,5 23068,5
9. 22067,5 23075,5
10. 22074,5 23082,5
11. 22081,5 23089,5
12. 22088,5 23096,5
13. 22095,5 23103,5
14. 22102,5 23110,5
15. 22109,5 23117,5
16. 22116,5 23124,5
17. 22123,5 23131,5
18. 22130,5 23138,5
19. 22137,5 23145,5
20. 22144,5 23152,5
21. 22151,5 23159,5
22. 22158,5 23166,5
23. 22165,5 23173,5
24. 22172,5 23180,5
25. 22179,5 23187,5
26. 22186,5 23194,5
27. 22193,5 23201,5
28. 22200,5 23208,5
29. 22207,5 23215,5
30. 22214,5 23222,5
31. 22221,5 23229,5
32. 22228,5 23236,5
33. 22235,5 23243,5
34. 22242,5 23250,5
35. 22249,5 23257,5
36. 22256,5 23264,5
37. 22263,5 23271,5
38. 22270,5 23278,5
39. 22277,5 23285,5
40. 22284,5 23292,5
41. 22291,5 23299,5
42. 22298,5 23306,5
43. 22305,5 23313,5
44. 22312,5 23320,5
45. 22319,5 23327,5
46. 22326,5 23334,5
47. 22333,5 23341,5
48. 22340,5 23348,5
49. 22347,5 23355,5
50. 22354,5 23362,5

Hal | 27
NO fn (MHz) f’n (MHz)
51. 22361,5 23369,5
52. 22368,5 23376,5
53. 22375,5 23383,5
54. 22382,5 23390,5
55. 22389,5 23397,5
56. 22396,5 23404,5
57. 22403,5 23411,5
58. 22410,5 23418,5
59. 22417,5 23425,5
60. 22424,5 23432,5
61. 22431,5 23439,5
62. 22438,5 23446,5
63. 22445,5 23453,5
64. 22452,5 23460,5
65. 22459,5 23467,5
66. 22466,5 23474,5
67. 22473,5 23481,5
68. 22480,5 23488,5
69. 22487,5 23495,5
70. 22494,5 23502,5
71. 22501,5 23509,5
72. 22508,5 23516,5
73. 22515,5 23523,5
74. 22522,5 23530,5
75. 22529,5 23537,5
76. 22536,5 23544,5
77. 22543,5 23551,5
78. 22550,5 23558,5
79. 22557,5 23565,5
80. 22564,5 23572,5
81. 22571,5 23579,5
82. 22578,5 23586,5
83. 22585,5 23593,5

12. Frekuensi 27500 – 29500 MHz


Rec. ITU-R F.748 – 4 Annex 2

a. Bandwidth = 112 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 27604,5 28612,5
2. 27716,5 28724,5
3. 27828,5 28836,5

Hal | 28
4. 27940,5 28948,5
5. 28052,5 29060,5
6. 28164,5 29172,5
7. 28276,5 29284,5
8. 28388,5 29396,5

b. Bandwidth = 56 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 27576,5 28584,5
2. 27632,5 28640,5
3. 27688,5 28696,5
4. 27744,5 28752,5
5. 27800,5 28808,5
6. 27856,5 28864,5
7. 27912,5 28920,5
8. 27968,5 28976,5
9. 28024,5 29032,5
10. 28080,5 29088,5
11. 28136,5 29144,5
12. 28192,5 29200,5
13. 28248,5 29256,5
14. 28304,5 29312,5
15. 28360,5 29368,5
16. 28416,5 29424,5

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 27562,5 28570,5
2. 27590,5 28598,5
3. 27618,5 28626,5
4. 27646,5 28654,5
5. 27674,5 28682,5
6. 27702,5 28710,5
7. 27730,5 28738,5
8. 27758,5 28766,5
9. 27786,5 28794,5
10. 27814,5 28822,5
11. 27842,5 28850,5
12. 27870,5 28878,5
13. 27898,5 28906,5
14. 27926,5 28934,5
15. 27954,5 28962,5

Hal | 29
16. 27982,5 28990,5
17. 28010,5 29018,5
18. 28038,5 29046,5
19. 28066,5 29074,5
20. 28094,5 29102,5
21. 28122,5 29130,5
22. 28150,5 29158,5
23. 28178,5 29186,5
24. 28206,5 29214,5
25. 28234,5 29242,5
26. 28262,5 29270,5
27. 28290,5 29298,5
28. 28318,5 29326,5
29. 28346,5 29354,5
30. 28374,5 29382,5
31. 28402,5 29410,5
32. 28430,5 29438,5

d. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 27555,5 28563,5
2. 27569,5 28577,5
3. 27583,5 28591,5
4. 27597,5 28605,5
5. 27611,5 28619,5
6. 27625,5 28633,5
7. 27639,5 28647,5
8. 27653,5 28661,5
9. 27667,5 28675,5
10. 27681,5 28689,5
11. 27695,5 28703,5
12. 27709,5 28717,5
13. 27723,5 28731,5
14. 27737,5 28745,5
15. 27751,5 28759,5
16. 27765,5 28773,5
17. 27779,5 28787,5
18. 27793,5 28801,5
19. 27807,5 28815,5
20. 27821,5 28829,5
21. 27835,5 28843,5
22. 27849,5 28857,5
23. 27863,5 28871,5

Hal | 30
NO fn (MHz) f’n (MHz)
24. 27877,5 28885,5
25. 27891,5 28899,5
26. 27905,5 28913,5
27. 27919,5 28927,5
28. 27933,5 28941,5
29. 27947,5 28955,5
30. 27961,5 28969,5
31. 27975,5 28983,5
32. 27989,5 28997,5
33. 28003,5 29011,5
34. 28017,5 29025,5
35. 28031,5 29039,5
36. 28045,5 29053,5
37. 28059,5 29067,5
38. 28073,5 29081,5
39. 28087,5 29095,5
40. 28101,5 29109,5
41. 28115,5 29123,5
42. 28129,5 29137,5
43. 28143,5 29151,5
44. 28157,5 29165,5
45. 28171,5 29179,5
46. 28185,5 29193,5
47. 28199,5 29207,5
48. 28213,5 29221,5
49. 28227,5 29235,5
50. 28241,5 29249,5
51. 28255,5 29263,5
52. 28269,5 29277,5
53. 28283,5 29291,5
54. 28297,5 29305,5
55. 28311,5 29319,5
56. 28325,5 29333,5
57. 28339,5 29347,5
58. 28353,5 29361,5
59. 28367,5 29375,5
60. 28381,5 29389,5
61. 28395,5 29403,5
62. 28409,5 29417,5
63. 28423,5 29431,5
64. 28437,5 29445,5

Hal | 31
13. Frekuensi 31800 – 33400 MHz
Rec. ITU-R F.1520 – 3 Annex 1

a. Bandwidth = 112 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 31927 32739
2. 32039 32851
3. 32151 32963
4. 32263 33075
5. 32375 33187
6. 32487 33299

b. Bandwidth = 56 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 31899 32711
2. 31955 32767
3. 32011 32823
4. 32067 32879
5. 32123 32935
6. 32179 32991
7. 32235 33047
8. 32291 33103
9. 32347 33159
10. 32403 33215
11. 32459 33271
12. 32515 33327

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 31829 32641
2. 31857 32669
3. 31885 32697
4. 31913 32725
5. 31941 32753
6. 31969 32781
7. 31997 32809
8. 32025 32837
9. 32053 32865
10. 32081 32893
11. 32109 32921
12. 32137 32949
13. 32165 32977

Hal | 32
14. 32193 33005
15. 32221 33033
16. 32249 33061
17. 32277 33089
18. 32305 33117
19. 32333 33145
20. 32361 33173
21. 32389 33201
22. 32417 33229
23. 32445 33257
24. 32473 33285
25. 32501 33313
26. 32529 33341
27. 32557 33369

d. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 31822 32634
2. 31836 32648
3. 31850 32662
4. 31864 32676
5. 31878 32690
6. 31892 32704
7. 31906 32718
8. 31920 32732
9. 31934 32746
10. 31948 32760
11. 31962 32774
12. 31976 32788
13. 31990 32802
14. 32004 32816
15. 32018 32830
16. 32032 32844
17. 32046 32858
18. 32060 32872
19. 32074 32886
20. 32088 32900
21. 32102 32914
22. 32116 32928
23. 32130 32942
24. 32144 32956
25. 32158 32970
26. 32172 32984

Hal | 33
NO fn (MHz) f’n (MHz)
27. 32186 32998
28. 32200 33012
29. 32214 33026
30. 32228 33040
31. 32242 33054
32. 32256 33068
33. 32270 33082
34. 32284 33096
35. 32298 33110
36. 32312 33124
37. 32326 33138
38. 32340 33152
39. 32354 33166
40. 32368 33180
41. 32382 33194
42. 32396 33208
43. 32410 33222
44. 32424 33236
45. 32438 33250
46. 32452 33264
47. 32466 33278
48. 32480 33292
49. 32494 33306
50. 32508 33320
51. 32522 33334
52. 32536 33348
53. 32550 33362
54. 32564 33376

14. Frekuensi 37000 – 39500 MHz


Rec. ITU-R F.749 – 3 Annex 1

a. Bandwidth = 112 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 37114 38374
2. 37226 38486
3. 37338 38598
4. 37450 38710
5. 37562 38822
6. 37674 38934
7. 37786 39046

Hal | 34
8. 37898 39158
9. 38010 39270
10. 38122 39382

b. Bandwidth = 56 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 37086 38346
2. 37142 38402
3. 37198 38458
4. 37254 38514
5. 37310 38570
6. 37366 38626
7. 37422 38682
8. 37478 38738
9. 37534 38794
10. 37590 38850
11. 37646 38906
12. 37702 38962
13. 37758 39018
14. 37814 39074
15. 37870 39130
16. 37926 39186
17. 37982 39242
18. 38038 39298
19. 38094 39354
20. 38150 39410

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 37072 38332
2. 37100 38360
3. 37128 38388
4. 37156 38416
5. 37184 38444
6. 37212 38472
7. 37240 38500
8. 37268 38528
9. 37296 38556
10. 37324 38584
11. 37352 38612
12. 37380 38640
13. 37408 38668

Hal | 35
NO fn (MHz) f’n (MHz)
14. 37436 38696
15. 37464 38724
16. 37492 38752
17. 37520 38780
18. 37548 38808
19. 37576 38836
20. 37604 38864
21. 37632 38892
22. 37660 38920
23. 37688 38948
24. 37716 38976
25. 37744 39004
26. 37772 39032
27. 37800 39060
28. 37828 39088
29. 37856 39116
30. 37884 39144
31. 37912 39172
32. 37940 39200
33. 37968 39228
34. 37996 39256
35. 38024 39284
36. 38052 39312
37. 38080 39340
38. 38108 39368
39. 38136 39396
40. 38164 39424

d. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 37065 38325
2. 37079 38339
3. 37093 38353
4. 37107 38367
5. 37121 38381
6. 37135 38395
7. 37149 38409
8. 37163 38423
9. 37177 38437
10. 37191 38451
11. 37205 38465
12. 37219 38479
13. 37233 38493

Hal | 36
NO fn (MHz) f’n (MHz)
14. 37247 38507
15. 37261 38521
16. 37275 38535
17. 37289 38549
18. 37303 38563
19. 37317 38577
20. 37331 38591
21. 37345 38605
22. 37359 38619
23. 37373 38633
24. 37387 38647
25. 37401 38661
26. 37415 38675
27. 37429 38689
28. 37443 38703
29. 37457 38717
30. 37471 38731
31. 37485 38745
32. 37499 38759
33. 37513 38773
34. 37527 38787
35. 37541 38801
36. 37555 38815
37. 37569 38829
38. 37583 38843
39. 37597 38857
40. 37611 38871
41. 37625 38885
42. 37639 38899
43. 37653 38913
44. 37667 38927
45. 37681 38941
46. 37695 38955
47. 37709 38969
48. 37723 38983
49. 37737 38997
50. 37751 39011
51. 37765 39025
52. 37779 39039
53. 37793 39053
54. 37807 39067
55. 37821 39081
56. 37835 39095

Hal | 37
NO fn (MHz) f’n (MHz)
57. 37849 39109
58. 37863 39123
59. 37877 39137
60. 37891 39151
61. 37905 39165
62. 37919 39179
63. 37933 39193
64. 37947 39207
65. 37961 39221
66. 37975 39235
67. 37989 39249
68. 38003 39263
69. 38017 39277
70. 38031 39291
71. 38045 39305
72. 38059 39319
73. 38073 39333
74. 38087 39347
75. 38101 39361
76. 38115 39375
77. 38129 39389
78. 38143 39403
79. 38157 39417
80. 38171 39431

15. Frekuensi 71000 - 86000 MHz


Rec. ITU-R F.2006 - 0
a. Bandwidth = 250 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 71250 81250
2. 71500 81500
3. 71750 81750
4. 72000 82000
5. 72250 82250
6. 72500 82500
7. 72750 82750
8. 73000 83000
9. 73250 83250
10. 73500 83500
11. 73750 83750
12. 74000 84000
13. 74250 84250
14. 74500 84500

Hal | 38
15. 74750 84750
16. 75000 85000
17. 75250 85250
18. 75500 85500
19. 75750 85750

b. Bandwidth = 125 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 71062,5 81062,5
2. 71187,5 81187,5
3. 71312,5 81312,5
4. 71437,5 81437,5
5. 71562,5 81562,5
6. 71687,5 81687,5
7. 71812,5 81812,5
8. 71937,5 81937,5
9. 72062,5 82062,5
10. 72187,5 82187,5
11. 72312,5 82312,5
12. 72437,5 82437,5
13. 72562,5 82562,5
14. 72687,5 82687,5
15. 72812,5 82812,5
16. 72937,5 82937,5
17. 73062,5 83062,5
18. 73187,5 83187,5
19. 73312,5 83312,5
20. 73437,5 83437,5
21. 73562,5 83562,5
22. 73687,5 83687,5
23. 73812,5 83812,5
24. 73937,5 83937,5
25. 74062,5 84062,5
26. 74187,5 84187,5
27. 74312,5 84312,5
28. 74437,5 84437,5
29. 74562,5 84562,5
30. 74687,5 84687,5
31. 74812,5 84812,5
32. 74937,5 84937,5
33. 75062,5 85062,5
34. 75187,5 85187,5
35. 75312,5 85312,5

Hal | 39
NO fn (MHz) f’n (MHz)
36. 75437,5 85437,5
37. 75562,5 85562,5
38. 75687,5 85687,5
39. 75812,5 85812,5
40. 75937,5 85937,5

Hal | 40
TABEL REFERENSI JARAK ANTAR STASIUN RADIO
MICROWAVE LINK

Pita Frekuensi Radio (GHz) Jarak (km) Keterangan

4/6/7/8 20 < Jarak Jauh

11/13/15 10 - 20 Jarak Menengah

18/23/28 2 - 10 Jarak Pendek

32/38/70/80 0< Jarak Pendek

Hal | 41
LAMPIRAN 4

Hal | 42
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR MICROWAVE LINK

Hal | 43
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS TETAP


ISR BROADBAND WIRELESS ACCESS

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 44
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Jaringan
Telekomunikasi untuk ISR keperluan penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi;

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk Broadband Wireless Access (BWA), dan zona BWA.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR BWA dapat dilihat pada Lampiran
1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR BWA yang memuat
pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio dan Zona
BWA dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan ISR BWA dapat dilihat pada Lampiran
dan Prosedur 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR BWA beserta
kelengkapan persyaratan ISR BWA. Permohonan ISR BWA
didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR BWA, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat
Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan
melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum
lengkap, maka permohonan ISR BWA dikembalikan untuk
dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR BWA
ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR BWA yang disampaikan melalui elicensing,
proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan
data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya
memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya
memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
Hal | 45
NO KOMPONEN URAIAN
penggunaan frekuensi radio BWA dan melakukan analisa
perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost). Proses
analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR BWA yang telah selesai dilakukan analisa teknis,
berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Tetap memeriksa draft Nota Dinas laporan
data permohonan ISR BWA yang telah selesai dilakukan analisa
teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila telah
sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota
Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Tetap,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Tetap atas nama Direktur Operasi Sumber Daya melakukan
otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR BWA dan
selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio yang
dilakukan secara otomatis oleh sistem, setelah proses otorisasi
selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
Hal | 46
NO KOMPONEN URAIAN
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru BWA paling lama 21
Penyelesaian hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) BWA

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

Hal | 47
NO KOMPONEN URAIAN

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 48
LAMPIRAN 1

Hal | 49
Hal | 50
LAMPIRAN 2

Hal | 51
Hal | 52
Hal | 53
Hal | 54
Hal | 55
LAMPIRAN 3

Hal | 56
Perencanaan Penggunaan Pita (Band Plan) dan Kanal Frekuensi Radio
(Channeling Plan) dan Zona Broadband Wireless Access (BWA)

A. PITA FREKUENSI RADIO 3.3 GHz

1. Perencanaan Penggunaan Pita (Band Plan) Frekuensi Radio dan Zona BWA

Hal | 57
2. Perencanaan Penggunaan Kanal (Band Plan) Frekuensi Radio dan Zona BWA

Hal | 58
B. PITA FREKUENSI RADIO 10.5 GHz

1. Perencanaan Penggunaan Pita (Band Plan) Frekuensi Radio dan Zona BWA

Hal | 59
2. Perencanaan Penggunaan Kanal (Band Plan) Frekuensi Radio dan Zona BWA

Hal | 60
LAMPIRAN 4

Hal | 61
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR BWA

Hal | 62
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS TETAP


ISR STL TV SIARAN

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 63
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Penyiaran;
10. Salinan ISR Stasiun Pemancar (Broadcast).

B. Persyaratan Teknis
Permohonan ISR STL TV Siaran dapat penggunakan Microwave
Link, sehingga harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita
(Band Plan) dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan
frekuensi radio untuk Microwave Link

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR STL TV Siaran dapat dilihat pada
Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR STL TV Siaran yang
memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi
Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk STL TV
Siaran dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan ISR STL TV Siaran dapat dilihat pada
dan Prosedur Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR STL TV Siaran beserta
kelengkapan persyaratan ISR STL TV Siaran. Permohonan ISR
STL TV Siaran didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR STL TV Siaran, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR STL TV Siaran
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR STL
TV Siaran ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR STL TV Siaran yang disampaikan melalui
elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam
database SIMS.

Hal | 64
NO KOMPONEN URAIAN

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi


interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio STL TV Siaran dan melakukan analisa
perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost). Proses
analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR STL TV Siaran yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan
Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Tetap memeriksa draft Nota Dinas laporan
data permohonan ISR STL TV Siaran yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila
telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft
Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Tetap,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Tetap atas nama Direktur Operasi Sumber Daya melakukan
otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR STL TV
Siaran dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio
yang dilakukan secara otomatis oleh sistem, setelah proses
otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).

Hal | 65
NO KOMPONEN URAIAN

15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan


melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru STL TV Siaran
Penyelesaian paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) STL TV Siaran

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal

Hal | 66
NO KOMPONEN URAIAN

3. Auditor Inspektorat Jenderal


4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 67
LAMPIRAN 1

Hal | 68
Hal | 69
LAMPIRAN 2

Hal | 70
Hal | 71
Hal | 72
Hal | 73
Hal | 74
LAMPIRAN 3

Hal | 75
Perencanaan Penggunaan Pita dan Kanal Frekuensi Radio
(Band Plan dan Channeling Plan) Microwave Link Titik
untuk Keperluan STL TV Siaran

1. Frekuensi 6425 – 7110 MHz


Rec. ITU-R F.384 - 7
Bandwidth = 40 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 6460 6800
2. 6500 6840
3. 6540 6880
4. 6580 6920
5. 6620 6960
6. 6660 7000
7. 6700 7040
8. 6740 7080

2. Frekuensi 7125 - 7425 MHz


Rec. ITU-R F.385 – 9

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7128 7289
2. 7135 7296
3. 7142 7303
4. 7149 7310
5. 7156 7317
6. 7163 7324
7. 7170 7331
8. 7177 7338
9. 7184 7345
10. 7191 7352
11. 7198 7359
12. 7205 7366
13. 7212 7373
14. 7219 7380
15. 7226 7387
16. 7233 7394
17. 7240 7401
18. 7247 7408
19. 7254 7415
20. 7261 7422

Hal | 76
b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1 7135 7296
2 7149 7310
3 7163 7324
4 7177 7338
5 7191 7352
6 7205 7366
7 7219 7380
8 7233 7394
9 7247 7408

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7142 7296
2. 7170 7331
3. 7198 7359
4. 7226 7387

3. Frekuensi 7425 - 7725 MHz


Rec. ITU-R F.385 - 9

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7428 7589
2. 7435 7596
3. 7442 7603
4. 7449 7610
5. 7456 7617
6. 7463 7624
7. 7470 7631
8. 7477 7638
9. 7484 7645
10. 7491 7652
11. 7498 7659
12. 7505 7666
13. 7512 7673
14. 7519 7680
15. 7526 7687
16. 7533 7694
17. 7540 7701

Hal | 77
18. 7547 7708
19. 7554 7715
20. 7561 7722

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7435 7596
2. 7449 7610
3. 7463 7624
4. 7477 7638
5. 7491 7652
6. 7505 7666
7. 7519 7680
8. 7533 7694
9. 7547 7708

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1 7442 7296
2 7470 7631
3 7498 7659
4 7526 7687

4. Frekuensi 7725 - 8275 MHz


Rec. ITU-R F.386 - 8 Annex-6

Bandwidth = 29,65 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 7747,7 8059,02
2. 7777,35 8088,67
3. 7807 8118,32
4. 7836,65 8147,97
5. 7866,3 8177,62
6. 7895,95 8207,27
7. 7925,6 8236,92
8. 7955,25 8266,57

Hal | 78
5. Frekuensi 8275 - 8500 MHz
Rec. ITU-R F.386 - 8 Annex-2

Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 8293 8412
2. 8307 8426
3. 8321 8440
4. 8335 8454
5. 8349 8468
6. 8363 8482

6. Frekuensi 10700 - 11700 MHz


Rec. ITU-R F.387 - 9

Bandwidth = 40 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 10715 11245
2. 10755 11285
3. 10795 11325
4. 10835 11365
5. 10875 11405
6. 10915 11445
7. 10955 11485
8. 10995 11525
9. 11035 11565
10. 11075 11605
11. 11115 11645
12. 11155 11685

7. Frekuensi 12750 - 13250 MHz


Rec. ITU-R F.497 - 6

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12754,5 13020,5
2. 12761,5 13027,5
3. 12768,5 13034,5
4. 12775,5 13041,5

Hal | 79
NO fn (MHz) f’n (MHz)
5. 12782,5 13048,5
6. 12789,5 13055,5
7. 12796,5 13062,5
8. 12803,5 13069,5
9. 12810,5 13076,5
10. 12817,5 13083,5
11. 12824,5 13090,5
12. 12831,5 13097,5
13. 12838,5 13104,5
14. 12845,5 13111,5
15. 12852,5 13118,5
16. 12859,5 13125,5
17. 12866,5 13132,5
18. 12873,5 13139,5
19. 12880,5 13146,5
20. 12887,5 13153,5
21. 12894,5 13160,5
22. 12901,5 13167,5
23. 12908,5 13174,5
24. 12915,5 13181,5
25. 12922,5 13188,5
26. 12929,5 13195,5
27. 12936,5 13202,5
28. 12943,5 13209,5
29. 12950,5 13216,5
30. 12957,5 13223,5
31. 12964,5 13230,5
32. 12971,5 13237,5

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12758 13024
2. 12772 13038
3. 12786 13052
4. 12800 13066
5. 12814 13080
6. 12828 13094
7. 12842 13108
8. 12856 13122
9. 12870 13136
10. 12884 13150
11. 12898 13164

Hal | 80
12. 12912 13178
13. 12926 13192
14. 12940 13206
15. 12954 13220
16. 12968 13234

c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 12765 13031
2. 12793 13059
3. 12821 13087
4. 12849 13115
5. 12877 13143
6. 12905 13171
7. 12933 13199
8. 12961 13227

8. Frekuensi 14400 - 15350 MHz


Rec. ITU-R F.636 – 4

a. Bandwidth = 7 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14406,5 14896,5
2. 14413,5 14903,5
3. 14420,5 14910,5
4. 14427,5 14917,5
5. 14434,5 14924,5
6. 14441,5 14931,5
7. 14448,5 14938,5
8. 14455,5 14945,5
9. 14462,5 14952,5
10. 14469,5 14959,5
11. 14476,5 14966,5
12. 14483,5 14973,5
13. 14490,5 14980,5
14. 14497,5 14987,5
15. 14504,5 14994,5
16. 14511,5 15001,5
17. 14518,5 15008,5
18. 14525,5 15015,5

Hal | 81
NO fn (MHz) f’n (MHz)
19. 14532,5 15022,5
20. 14539,5 15029,5
21. 14546,5 15036,5
22. 14553,5 15043,5
23. 14560,5 15050,5
24. 14567,5 15057,5
25. 14574,5 15064,5
26. 14581,5 15071,5
27. 14588,5 15078,5
28. 14595,5 15085,5
29. 14602,5 15092,5
30. 14609,5 15099,5
31. 14616,5 15106,5
32. 14623,5 15113,5
33. 14630,5 15120,5
34. 14637,5 15127,5
35. 14644,5 15134,5
36. 14651,5 15141,5
37. 14658,5 15148,5
38. 14665,5 15155,5
39. 14672,5 15162,5
40. 14679,5 15169,5
41. 14686,5 15176,5
42. 14693,5 15183,5
43. 14700,5 15190,5
44. 14707,5 15197,5
45. 14714,5 15204,5
46. 14721,5 15211,5
47. 14728,5 15218,5
48. 14735,5 15225,5
49. 14742,5 15232,5
50. 14749,5 15239,5
51. 14756,5 15246,5
52. 14763,5 15253,5
53. 14770,5 15260,5
54. 14777,5 15267,5
55. 14784,5 15274,5
56. 14791,5 15281,5
57. 14798,5 15288,5
58. 14805,5 15295,5
59. 14812,5 15302,5
60. 14819,5 15309,5
61. 14826,5 15316,5

Hal | 82
NO fn (MHz) f’n (MHz)
62. 14833,5 15323,5
63. 14840,5 15330,5
64. 14847,5 15337,5

b. Bandwidth = 14 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14417 14907
2. 14431 14921
3. 14445 14935
4. 14459 14949
5. 14473 14963
6. 14487 14977
7. 14501 14991
8. 14515 15005
9. 14529 15019
10. 14543 15033
11. 14557 15047
12. 14571 15061
13. 14585 15075
14. 14599 15089
15. 14613 15103
16. 14627 15117
17. 14641 15131
18. 14655 15145
19. 14669 15159
20. 14683 15173
21. 14697 15187
22. 14711 15201
23. 14725 15215
24. 14739 15229
25. 14753 15243
26. 14767 15257
27. 14781 15271
28. 14795 15285
29. 14809 15299
30. 14823 15313
31. 14837 15327
32. 14851 15341

Hal | 83
c. Bandwidth = 28 MHz

NO fn (MHz) f’n (MHz)


1. 14417 14907
2. 14445 14935
3. 14473 14963
4. 14501 14991
5. 14529 15019
6. 14557 15047
7. 14585 15075
8. 14613 15103
9. 14641 15131
10. 14669 15159
11. 14697 15187
12. 14725 15215
13. 14753 15243
14. 14781 15271
15. 14809 15299
16. 14837 15327

Hal | 84
LAMPIRAN 4

Hal | 85
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR STL TV SIARAN

Hal | 86
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS BERGERAK DARAT


ISR RADIO TRUNKING

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 87
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Jaringan
Bergerak Terestrial Radio Trunking, bagi penyelenggara
jaringan/jasa radio trunking;

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk Radio Trunking.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR Radio Trunking dapat dilihat pada
Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR Radio Trunking
yang memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi
Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk Radio
Trunking dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan ISR Radio Trunking dapat dilihat pada
dan Prosedur Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Radio Trunking beserta
kelengkapan persyaratan ISR Radio Trunking. Permohonan ISR
Radio Trunking didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR Radio Trunking, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR Radio Trunking
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Radio
Trunking ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR Radio Trunking yang disampaikan melalui
elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam
database SIMS.

Hal | 88
NO KOMPONEN URAIAN

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi


interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Radio Trunking dan melakukan
analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost).
Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR Radio Trunking yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan
Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat memeriksa draft Nota Dinas
laporan data permohonan ISR Radio Trunking yang telah selesai
dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan
apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan
atas draft Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Bergerak Darat atas nama Direktur Operasi Sumber Daya
melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR
Radio Trunking dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP
Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem,
setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).

Hal | 89
NO KOMPONEN URAIAN

15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan


melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Radio Trunking
Penyelesaian paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Radio Trunking

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal

Hal | 90
NO KOMPONEN URAIAN

3. Auditor Inspektorat Jenderal


4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 91
LAMPIRAN 1

Hal | 92
Hal | 93
LAMPIRAN 2

Hal | 94
Hal | 95
Hal | 96
Hal | 97
Hal | 98
LAMPIRAN 3

Hal | 99
Perencanaan Pita Frekuensi Radio (Band Plan)
Penggunaan Frekuensi Radio untuk Radio Trunking

Pita Frekuensi Radio Ketentuan Teknis

 Teknologi analog/digital
Pita 380 MHz
 Pengkanalan (bandwidth) 25 kHz dan 12.5 kHz
(380 - 400 MHz)
 Uplink 380 - 390 MHz Downlink 390 – 400 MHz

 Teknologi digital
Pita 400 MHz
 Pengkanalan (bandwidth) 12.5 kHz dan 6.25 kHz
(410 - 430 MHz)
 Uplink 410 – 420 MHz Downlink 420 – 430 MHz

 Teknologi analog/digital
Pita 800 MHz
 Pengkanalan (bandwidth) 25 kHz dan 12.5 kHz
(806 - 821 / 851 - 866 MHz)
 Uplink 806 - 821 MHz Downlink 851 – 866 MHz

Piita-pita frekuensi radio yang dapat digunakan untuk keperluan Radio Trunking sesuai
dengan TASFRI INS-09, INS-10 dan INS-14.

Hal | 100
LAMPIRAN 4

Hal | 101
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR RADIO TRUNKING

Hal | 102
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS BERGERAK DARAT


ISR RADIO KONVENSIONAL / KOMRAD

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 103
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan telekomunikasi
khusus, bagi yang telah memiliki Izin Prinsip atau Izin
Penyelenggaraan telekomunikasi khusus;

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk Radio Konvensional/Komrad.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR Radio Konvensional/Komrad dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR Radio
Konvensional/Komrad yang memuat pernyataan kesanggupan
membayar BHP Frekuensi Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk Radio
Konvensional/Komrad dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan ISR Radio Konvensional/Komrad dapat
dan Prosedur dilihat pada Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Radio
Konvensional/Komrad beserta kelengkapan persyaratan ISR Radio
Konvensional/Komrad. Permohonan ISR Radio
Konvensional/Komrad didorong untuk menggunakan fasilitas
elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR Radio Konvensional/Komrad, baik yang disampaikan secara
langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun
yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada
persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Radio
Konvensional/Komrad dikembalikan untuk dilengkapi terlebih
dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Radio
Konvensional/Komrad ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR Radio Konvensional/Komrad yang disampaikan
melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data

Hal | 104
NO KOMPONEN URAIAN
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam
database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Radio Konvensional/Komrad dan
melakukan analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio
(check cost). Proses analisa teknis menggunakan tools analisa
teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR Radio Konvensional/Komrad yang telah selesai
dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit
Pelayanan Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber
Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat memeriksa draft Nota Dinas
laporan data permohonan ISR Radio Konvensional/Komrad yang
telah selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud
pada butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan
memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Bergerak Darat atas nama Direktur Operasi Sumber Daya
melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR
Radio Konvensional/Komrad dan selanjutnya akan diterbitkan SPP
BHP Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem,
setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas

Hal | 105
NO KOMPONEN URAIAN
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Radio


Penyelesaian Konvensional/Komrad paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Radio Konvensional/Komrad

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat

Hal | 106
NO KOMPONEN URAIAN

3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 107
LAMPIRAN 1

Hal | 108
Hal | 109
LAMPIRAN 2

Hal | 110
Hal | 111
Hal | 112
Hal | 113
Hal | 114
LAMPIRAN 3

Hal | 115
Perencanaan Pita Frekuensi Radio (Band Plan) Penggunaan
Frekuensi Radio untuk Radio Konvensional / Komrad

1. Pita HF
a. Pita frekuensi radio : 3 - 30 MHz
(pada pita frekuensi radio yang dialokasikan
untuk Dinas Tetap dan Dinas Bergerak)
b. Lebar pita (bandwidth) : Maksimum 2.8 kHz

2. Pita VHF
a. Pita frekuensi radio : 150 - 174 MHz
(pada pita frekuensi radio yang dialokasikan
untuk Dinas Tetap dan Dinas Bergerak)
b. Lebar pita (bandwidth) : Maksimum 25 kHz

3. Pita UHF
a. Pita frekuensi radio : 300 - 438 MHz
(pada pita frekuensi radio yang dialokasikan
untuk Dinas Tetap dan Dinas Bergerak)
b. Lebar pita (bandwidth) : Maksimum 25 kHz

Hal | 116
Hal | 117
LAMPIRAN 4

Hal | 118
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR RADIO
KONVENSIONAL/KOMRAD

Hal | 119
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS BERGERAK DARAT


ISR STL RADIO SIARAN

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 120
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Penyiaran;
11. Salinan ISR Stasiun Pemancar (Broadcast).

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk STL Radio Siaran.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR STL Radio Siaran dapat dilihat
pada Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR STL Radio Siaran
yang memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi
Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk STL
Radio Siaran dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan STL Radio Siaran dapat dilihat pada
dan Prosedur Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR STL Radio Siaran beserta
kelengkapan persyaratan ISR STL Radio Siaran. Permohonan ISR
STL Radio Siaran didorong untuk menggunakan fasilitas
elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR STL Radio Siaran, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR STL Radio Siaran
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR STL
Radio Siaran ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR STL Radio Siaran yang disampaikan melalui
elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam
database SIMS.

Hal | 121
NO KOMPONEN URAIAN

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi


interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio STL Radio Siaran dan melakukan
analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost).
Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR STL Radio Siaran yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan
Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat memeriksa draft Nota Dinas
laporan data permohonan ISR STL Radio Siaran yang telah
selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada
butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan
persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Bergerak Darat atas nama Direktur Operasi Sumber Daya
melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR
STL Radio Siaran dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP
Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem,
setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).

Hal | 122
NO KOMPONEN URAIAN

15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan


melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru STL Radio Siaran
Penyelesaian paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) STL Radio Siaran

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal

Hal | 123
NO KOMPONEN URAIAN

3. Auditor Inspektorat Jenderal


4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 124
LAMPIRAN 1

Hal | 125
Hal | 126
LAMPIRAN 2

Hal | 127
Hal | 128
Hal | 129
Hal | 130
Hal | 131
LAMPIRAN 3

Hal | 132
Perencanaan Pita dan Kanal Frekuensi Radio (Band Plan dan
Channeling Plan) Penggunaan Frekuensi Radio STL RADIO
SIARAN

1. Perencanaan Pita Frekuensi Radio (Band Plan) STL Radio Siaran

a. Frekuensi Radio : 324 - 328.6 MHz & 348 - 350 MHz;

b. Bandwidth : 150 kHz

2. Dasar Hukum :

a. PM. Kominfo No. 26/PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Perencanaan


Penggunaan Pita Frekuensi Radio (Band Plan) pada Pita Frekuensi
Radio 300 MHz untuk Sistem Komunikasi Radio Konvensional dan
Studio-Transmitter Link (STL)

b. PM. Kominfo No. 37 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Alat dan
Perangkat Studio Transmitter Link untuk Keperluan Radio Siaran

Apabila lokasi stasiun pemancar belum sesuai dengan lokasi yang diajukan
dalam permohonan ISR STL, maka pemohon terlebih dahulu harus
mengajukan permohonan perpindahan lokasi stasiun pemancar dan
penyesuaian alamat pada ISR stasiun pemancarnya. (PM KOMINFO
38/2012)

Hal | 133
3. Perencanaan Kanal Frekuensi Radio (Channeling Plan) STL Radio Siaran

Hal | 134
LAMPIRAN 4

Hal | 135
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR STL RADIO SIARAN

Hal | 136
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS BERGERAK DARAT


ISR RADIO SELULER CDMA-450

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
9. Salinan Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Bergerak Seluler.

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio untuk Radio Seluler CDMA-450.

Catatan :
1. Contoh surat permohonan ISR Seluler CDMA-450 dapat dilihat
pada Lampiran 1.
2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio
dapat disatukan dalam surat permohonan ISR STL Radio SIaran
yang memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi
Radio.
3. Formulir ISR DTBD dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. Ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan
kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk STL
Radio SIaran dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat
ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat
yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website
standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS
(https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme Diagram alir prosedur perizinan Seluler CDMA-450 dapat dilihat pada
dan Prosedur Lampiran 4.
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Seluler CDMA-450
beserta kelengkapan persyaratan ISR Seluler CDMA-450.
Permohonan ISR Seluler CDMA-450 didorong untuk
menggunakan fasilitas elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
ISR Seluler CDMA-450, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR Seluler CDMA-450
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Seluler
CDMA-450 ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR Seluler CDMA-450 yang disampaikan melalui
elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam
database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi

Hal | 138
NO KOMPONEN URAIAN
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Seluler CDMA-450 dan melakukan
analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost).
Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR Seluler CDMA-450 yang telah selesai dilakukan
analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan
Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat memeriksa draft Nota Dinas
laporan data permohonan ISR Seluler CDMA-450 yang telah
selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada
butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan
persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat,
sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota
Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha
Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Bergerak Darat atas nama Direktur Operasi Sumber Daya
melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR
Seluler CDMA-450 dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP
Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem,
setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan

Hal | 139
NO KOMPONEN URAIAN
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Seluler CDMA-450
Penyelesaian paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Seluler CDMA-450

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal

Hal | 140
NO KOMPONEN URAIAN

4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Bergerak Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 141
LAMPIRAN 1

Hal | 142
Hal | 143
LAMPIRAN 2

Hal | 144
Hal | 145
Hal | 146
Hal | 147
Hal | 148
LAMPIRAN 3

Hal | 149
Perencanaan Pita dan Kanal Frekuensi Radio (Band Plan dan
Channeling Plan) Penggunaan Frekuensi Radio Seluler CDMA-450

Hal | 150
LAMPIRAN 4

Hal | 151
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR RADIO SELULER CDMA-450

Hal | 152
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) YANG BERSIFAT SEMENTARA

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi
Radio;
3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan
pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan
kerja bagi instansi pemerintah;
5. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun
radio;

Hal | 153
NO KOMPONEN URAIAN

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);


8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio.

Catatan :
1. Dalam surat permohonan ISR Sementara dicantumkan jangka
waktu penggunaan frekuensi radio yang bersifat sementara, paling
lama 1 (satu) tahun.
2. Permohonan ISR Sementara untuk keperluan kunjungan
kenegaraan dan kegiatan event nasional/internasional yang tidak
dikenakan BHP Frekuensi Radio, dilengkapi sekurang-kurangnya :
a. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur
Operasi Sumber Daya;
b. Maksud dan tujuan kegiatan dan penggunaan frekuensi radio;
c. Data alamat dan koordinat lokasi stasiun radio;
d. Usulan frekuensi radio dan/atau range frekuensi kerja
perangkat radio;
e. Data spesifikasi teknis perangkat radio (seperti : Tipe/Merk
Perangkat, lebar pita (bandwidth), daya pancar (power), dll.);
f. Jangka waktu penggunaan frekuensi radio;
g. Permohonan ISR Sementara untuk keperluan perwakilan
negara asing diajukan melalui Kementerian Luar Negeri.

3. Sistem, Mekanisme a. Prosedur proses perizinan ISR Sementara, sama seperti


dan Prosedur permohonan ISR biasa, namun jenis penggunaannya bersifat
sementara dengan jangka waktu penggunaan frekuensi radio
paling lama 1 (satu) tahun.
b. Permohonan ISR yang bersifat sementara untuk keperluan
kunjungan kenegaraan perwakilan negara asing atau kegiatan
event nasional/internasional dapat diproses secara langsung
melalui tahapan analisa teknis, setelah kelengkapan data
permohonan ISR Sementara dinyatakan lengkap. ISR Sementara
tersebut dapat diberikan dalam bentuk surat persetujuan
penggunaan frekuensi radio ISR Sementara.
Tahapan proses perizinan ISR sementara, sebagaimana dimaksud butir
a, sebagai berikut :
1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Sementara beserta
kelengkapan persyaratan ISR Sementara. Permohonan ISR
Sementara didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan

Hal | 154
NO KOMPONEN URAIAN
ISR Sementara, baik yang disampaikan secara langsung melalui
Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan ISR Sementara
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR
Sementara ke dalam database SIMS.
4. Permohonan ISR Sementara yang disampaikan melalui elicensing,
proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan
data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya
memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya
memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Sementara dan melakukan analisa
perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost). Proses
analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan
atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa
teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan
diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan ISR Sementara yang telah selesai dilakukan analisa
teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum
DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat memeriksa
draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Sementara yang
telah selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud
pada butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan
memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota Dinas
yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila
telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani
draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui
Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat atas nama Direktur Operasi
Sumber Daya melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio
permohonan ISR Sementara dan selanjutnya akan diterbitkan SPP
BHP Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem,
setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan

Hal | 155
NO KOMPONEN URAIAN
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan
dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas
Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas
Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi
Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di
daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara
otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR Sementara :


Penyelesaian
a. ISR Sementara berbayar paling lama 21 hari kerja.
b. ISR Sementara tidak berbayar paling lama 3 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Biaya/Tarif ISR Sementara, terdiri dari :


a. Dikenakan BHP Frekuensi Radio
Besaran BHP Spektrum Frekuensi Radio ISR Sementara dihitung
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) untuk penggunaan spektrum frekuensi radio untuk jangka
waktu sampai dengan 1 (satu) bulan dikenakan tarif 1/3 (satu
per tiga) dari BHP Spektrum Frekuensi Radio 1 (satu) tahun;
2) untuk penggunaan spektrum frekuensi radio untuk jangka
waktu lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan
dikenakan tarif 1/2 (satu per dua) dari BHP Spektrum
Frekuensi Radio 1 (satu) tahun;
3) untuk penggunaan spektrum frekuensi radio untuk jangka waktu
lebih dari 3 (tiga) bulan dikenakan tarif BHP Spektrum
Frekuensi Radio 1 (satu) tahun.
b. Tidak dikenakan BHP Frekuensi Radio
Kewajiban pembayaran BHP Spektrum Frekuensi Radio tidak
berlaku bagi penggunaan spektrum frekuensi radio untuk keperluan:
1) penelitian yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah dan/atau
lembaga pendidikan dan pelatihan dalam negeri;
2) kegiatan kunjungan kenegaraan;
3) tanggap darurat penanggulangan bencana alam untuk bantuan
kemanusiaan dan/atau keselamatan jiwa manusia dan harta
benda.

Hal | 156
NO KOMPONEN URAIAN

Ketentuan tersebut berlaku untuk penggunaan spektrum frekuensi


radio yang digunakan untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun.

Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Sementara

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap


Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

Hal | 157
NO KOMPONEN URAIAN

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 158
LAMPIRAN 1

Hal | 159
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR SEMENTARA
UNTUK KUNJUNGAN KENEGARAAN PERWAKILAN NEGARA ASING

Hal | 160
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR SEMENTARA
YANG BERBAYAR

Hal | 161
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PENETAPAN FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN


DAN KEAMANAN

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Persyaratan Administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan dari Kementerian Pertahanan/Panglima TNI
atau Kepala Kepolisian RI (Kapolri) ditujukan kepada Dirjen
SDPPI;
2. Usulan frekuensi radio, jenis penggunaan (voice/data), lokasi
penggunaan frekuensi radio, dan instansi pengguna frekuensi
radio;
3. Data spesifikasi teknis perangkat radio, seperti : lebar pita
(bandwidth) dan daya pancar (power);
Untuk permohonan ISR Microwave Link harus melengkapi Formulir
sebagaimana dimaksud pada Lampiran 1.
NO KOMPONEN URAIAN

B. Persyaratan Teknis
Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan)
dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi
radio.

3. Sistem, Mekanisme 1. Permohonan izin penggunaan frekuensi radio untuk keperluan


dan Prosedur pertahanan di lingkungan Kemhan dan TNI diajukan oleh Dirjen
Kuathan (Kemhan) dan ixin penggunaan frekuensi radio untuk
keperluan keamanan dilingkungan Polr diajukan oleh Kaporli atau
Kadiv Teknologi Informatika Mabes Polri ditujukan kepada Dirjen
SDPPI.
2. Setelah melalui proses disposisi surat dinas dan sampai kepada
petugas analisa teknis, petugas analisa teknis melakukan analisa
teknis ketersediaan kanal frekuensi radio dan kesesuaian dengan
ketentuan penggunaan frekuensi radio. Apabila diperlukan, terlebh
dahulu dapat dilakukan koordinasi dengan satuan kerja terkait.
3. Dalam hal hasil analisa teknis tidak dapat diberikan penetapan
atas usulan frekuensi radio, maka petugas analisa teknis
mencarikan alternatif kanal frekuensi radio pengganti atau
permohonan izin penggunaan kanal frekuensi radio tersebut
ditolak.
4. Petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penetapan
frekuensi radio yang ditandatangani oleh Dirjen SDPPI. Sebelum
dilakukan penandatanganan oleh Dirjen SDPPI, terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan dan persetujuan dari Direktur Penataan
Sumber Daya, Direktur Pengendalian SDPPI dan Sekditjen SDPPI.
5. Dirjen SDPPI menandatangani surat penetapan frekuensi radio
untuk keperluan pertahanan dan keamanan untuk masa laku 5
(lima) tahun.
Data penetapan frekuensi radio untuk keperluan pertahanan dan
keamanan bersifat rahasia.
4. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian Penetapan Frekuensi Radio untuk
Penyelesaian Keperluan Pertahanan dan Keamanan paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tidak dikenakan BHP Frekuensi Radio

6. Produk Pelayanan Surat Penetapan Frekuensi Radio untuk Keperluan Pertahanan dan
Keamanan dari Dirjen SDPPI

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

Hal | 163
NO KOMPONEN URAIAN

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas


Pelaksana Bergerak Darat
2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Jenderal SDPPI
2. Direktur Operasi Sumber Daya
3. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
4. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
5. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat
6. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
7. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 164
LAMPIRAN 1

Hal | 165
FORMULIR DATASTASIUN RADIO MICROWAVE LINK UNTUK KEPERLUAN
PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Hal | 166
LAMPIRAN 2

Hal | 167
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN FREKUENSI RADIO
UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Hal | 168
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERPANJANGAN IZIN STASIUN RADIO (ISR)

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Perpanjangan Izin Stasiun Radio (ISR) Tahunan sebagai bukti


Pelayanan pembayaran BHP Frekuensi Radio periode tahun berjalan
1. ISR masih berlaku dalam kurun waktu masa laku ISR 5 tahun
2. Tidak ada penghentian (penggudangan) ISR sebelum masa laku
ISR berakhir
B. Perpanjangan Izin Stasiun Radio (ISR) 5 tahunan
1. Surat permohonan perpanjangan ISR kepada Dirjen SDPPI c.q.
Direktur Operasi Sumber Daya;
2. Permohonan perpanjangan ISR diajukan paling lambat 90 hari
kalender sebelum masa laku ISR berakhir;

Hal | 169
NO KOMPONEN URAIAN

3. Tidak memiliki tunggakan BHP Frekuensi Radio;


4. Kanal frekuensi radio yang digunakan tidak dalam proses
penataan frekuensi radio (refarming);

3. Sistem, Mekanisme A. Perpanjangan Izin Stasiun Radio (ISR) Tahunan sebagai bukti
dan Prosedur pembayaran BHP Frekuensi Radio periode tahun berjalan
1. SPP BHP Frekuensi Radio diterbitkan secara otomatis melalui
SIMS 60 (enam puluh) hari kalender sebelum jatuh tempo
pembayaran BHP Frekuensi Radio.
2. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
3. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang
ditagihkan dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
4. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui
fasilitas Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP
Frekuensi Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar
(Paid).
5. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
6. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan
didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI
atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI
(Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR
juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

C. Perpanjangan Izin Stasiun Radio (ISR) 5 tahunan


1. Pemohon mengajukan permohonan perpanjangan ISR paling
lambat 90 hari kalender sebelum masa laku ISR berakhir.
Apabila permohonan perpanjangan ISR diajukan setelah batas
waktu tersebut, maka permohonan ISR ditolak dan apabila
pemohon masih ingin menggunakan frekuensi radio harus
mengajukan permohonan ISR baru.
2. Permohonan perpanjangan ISR dapat dilakukan melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
3. Terdapat kriteria evaluasi atas permohonan perpanjangan ISR,
yaitu :
a. Kepatuhan membayar BHP Frekuensi Radio
b. Perencanaan penggunakan frekuensi radio
Apabila tidak ada tunggakan BHP Frekuensi Radio dan tidak ada
perubahan perencanaan penggunaan frekuensi radio, maka

Hal | 170
NO KOMPONEN URAIAN
permohonan ISR Perpanjangan dapat disetujui, namun jika tidak
maka permohonan perpanjangan ISR ditolak.
7. SPP BHP Frekuensi Radio diterbitkan secara otomatis melalui
SIMS 60 (enam puluh) hari kalender sebelum jatuh tempo
pembayaran BHP Frekuensi Radio.
8. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
9. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang
ditagihkan dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
10. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui
fasilitas Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP
Frekuensi Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar
(Paid).
11. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi
Radio. Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui
fasilitas perizinan online (elicensing).
12. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan
didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI
atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI
(Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR
juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu 3 hari kerja.


Penyelesaian

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter


teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
HDDP = harga dasar daya pancar

Hal | 171
NO KOMPONEN URAIAN

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Perpanjangan

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas


Pelaksana Bergerak Darat
2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

Hal | 172
NO KOMPONEN URAIAN

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 173
LAMPIRAN 1

Hal | 174
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PEPRPANJANGAN ISR (TAHUNAN)

Hal | 175
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERUBAHAN DATA IZIN STASIUN RADIO (ISR)

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan A. Perubahan data administrasi


Pelayanan 1. Surat permohonan perubahan data administrasi ISR kepada
Dirjen SDPPI c.q. Direktur Operasi Sumber Daya;
2. Salinan Izin Stasiun Radio;
3. Data dukung perubahan data administrasi yang terkait, seperti :
Surat Keterangan Domisili, Perubahan Akta Perusahaan,
Perubahan Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi atau
Peruabahan Izin Penyelenggaraan Penyiaran.
B. Perubahan data teknis
1. Surat permohonan perubahan data teknis ISR kepada Dirjen
SDPPI c.q. Direktur Operasi Sumber Daya;
2. Salinan Izin Stasiun Radio;
3. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar
4. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun

Hal | 176
NO KOMPONEN URAIAN
radio;
5. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur);
6. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat
perangkat dari Ditjen SDPPI;
7. Salinan Izin Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi untuk
ISR keperluan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi atau
salinan Izin Penyelenggaraan Penyiaran untuk keperluan
penyelenggaraan penyiaran.

3. Sistem, Mekanisme A. Perubahan data administrasi


dan Prosedur
1. Pemohon mengajukan permohonan perubahan data administrasi
ISR beserta kelengkapan persyaratannya. Permohonan
perubahan data ISR dapat diajukan melalui fasilitas perizinan
online (elicensing).
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
perubahan data ISR, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan perubahan data ISR
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap / Dinas Bergerak Darat memeriksa
dan memberikan disposisi kepada petugas analisa teknis.
4. Petugas analisa teknis melakukan analisa dan perubahan data
administrasi pada SIMS. Petugas analisa teknis menyiapkan
draft Surat Persetujuan Perubahan data ISR yang ditandatangani
oleh Direktur Operasi Sumber Daya.
5. Kasi Pelayanan Dinas Tetap / Dinas Bergerak Darat memeriksa
draft Surat Persetujuan Perubahan data ISR.
6. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa kembali draft
Surat Persetujuan Perubahan data ISR.
7. Direktur Operasi Sumber Daya memeriksa dan menandatangani
Surat Persetujuan Perubahan data ISR.

B. Perubahan data teknis


Permohonan perubahan data teknis diproses seperti permohonan
ISR baru. Apabila terdapat perubahan besaran BHP Frekuensi
Radio, maka penyesuaian besaran BHP Frekuensi Radio dapat
dikenakan pada periode pembayaran BHP Frekuensi Radio tahun
berikutnya atau dapat diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio baru
pada saat permohonan perubahan data ISR disetujui. Perubahan
data teknis baru dapat dilakukan setelah penerbitan ISR.
1. Pemohon mengajukan permohonan perubahan data teknis ISR
beserta kelengkapan persyaratannya. Permohonan perubahan
data ISR dapat diajukan melalui fasilitas perizinan online
(elicensing).

Hal | 177
NO KOMPONEN URAIAN

2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan


perubahan data ISR, baik yang disampaikan secara langsung
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang
disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan
yang belum lengkap, maka permohonan perubahan data ISR
dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan
perubahan data teknis ISR ke dalam database SIMS.
4. Permohonan perubahan data teknis ISR yang disampaikan
melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data
Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan
dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke
dalam database SIMS.
5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi
interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR,
melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis
penggunaan frekuensi radio Microwave Link dan melakukan
analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check
cost). Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.
6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5
sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis
memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio
(technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan
ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka
petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan
permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata
naskah surat dinas.
7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data
permohonan perubahan data teknis ISR yang telah selesai
dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit
Pelayanan Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber
Daya.
8. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat memeriksa
draft Nota Dinas laporan data permohonan perubahan data
teknis ISR yang telah selesai dilakukan analisa teknis,
sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila telah sesuai
dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas
tersebut.
9. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa draft Nota
Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas
Tetap/Dinas Bergerak Darat, sebagaimana dimaksud pada butir
8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan
menandatangani draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut
selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya
melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.
10. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD melalui Kasi Pelayanan
Dinas Tetap atas nama Direktur Operasi Sumber Daya
melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan
Hal | 178
NO KOMPONEN URAIAN
perubahan data teknis ISR dan selanjutnya akan diterbitkan SPP
BHP Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh
sistem, setelah proses otorisasi selesai.
11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil
sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan
Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.
12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio
dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang
ditagihkan dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio
melalui fasilitas Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.
13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui
fasilitas Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP
Frekuensi Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar
(Paid).
14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio.
Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas
perizinan online (elicensing).
15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan
didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI
atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI
(Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR
juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu 1. Perubahan data administrasi 10 hari kerja.


Penyelesaian 2. Perubahan data teknis 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff 1. Perubahan data administrasi tidak dikenakan BHP Frekuensi Radio


2. Perubahan data teknis dapat menyebabkan perubahan BHP
Frekuensi Radio
Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter
teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No.
7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun
2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.
BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi,
pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p])


2
Keterangan:
b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz]
P = daya pancar (EIRP) [dBm]
Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita
Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi
HDLP = harga dasar lebar pita
Hal | 179
NO KOMPONEN URAIAN

HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009,


sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) atau Surat Persetujuan Perubahan Data ISR

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas


Pelaksana Bergerak Darat
2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
1. Direktur Operasi Sumber Daya
2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan

Hal | 180
NO KOMPONEN URAIAN

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 181
LAMPIRAN 1

Hal | 182
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERUBAHAN DATA ISR

* Perubahan data teknis ISR diproses seperti permohonan ISR baru dengan jangka waktu penyelesaian paling lama
21 hari kerja

Hal | 183
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO
DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PENGHENTIAN ATAU PENGGUDANGAN IZIN STASIUN RADIO (ISR)

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014
tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015
tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan 1. Surat permohonan penghentian atau penggudangan ISR kepada


Pelayanan Dirjen SDPPI c.q. Direktur Operasi Sumber Daya;
2. Salinan Izin Stasiun Radio;
3. Formulir ISR atau rekap data penggudangan ISR.

3. Sistem, Mekanisme 1. Pemohon mengajukan permohonan penghentian atau


dan Prosedur penggudangan ISR beserta kelengkapan persyaratannya.
Permohonan penghentian atau penggudangan ISR dapat diajukan
melalui fasilitas perizinan online (elicensing).
2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan
penghentian atau penggudangan ISR, baik yang disampaikan
secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI
maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada
persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan perubahan
data ISR dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.
Hal | 184
NO KOMPONEN URAIAN

3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap / Dinas Bergerak Darat memeriksa dan


memberikan disposisi kepada petugas penggudangan ISR.
4. Petugas penggudangan ISR melakukan analisa dan penggudangan
data ISR pada SIMS.
5. Petugas penggudangan ISR menyiapkan draft Surat Penggudangan
ISR yang ditandatangani oleh Direktur Operasi Sumber Daya.
6. Kasi Pelayanan Dinas Tetap / Dinas Bergerak Darat memeriksa
draft Surat Penggudangan ISR.
7. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD memeriksa kembali draft
Surat Penggudangan ISR.
8. Direktur Operasi Sumber Daya memeriksa dan menandatangani
Surat Penggudangan ISR.

4. Jangka Waktu 10 hari kerja.


Penyelesaian

5. Biaya/Tariff Tidak dikenakan biaya

6. Produk Pelayanan Surat Penggudangan ISR

7. Sarana, Prasarana 1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS)


dan/atau Fasilitas 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)
3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus_FX, SPECTRA_Emc)
4. Fasilitas query database SIMS
5. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi 1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas


Pelaksana Bergerak Darat
2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung


2. Auditor ISO Internal
3. Auditor Inspektorat Jenderal
4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan
Pengaduan, Saran sosial media gateway).
Dan Masukkan

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri
dari :
Hal | 185
NO KOMPONEN URAIAN

1. Direktur Operasi Sumber Daya


2. Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD
3. Kasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Tetap/Dinas
Bergerak Darat
5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak Darat
6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Tetap/Dinas Bergerak
Darat

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008


2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI
3. Maklumat Pelayanan
4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan 1. Barcode dan Security Printing pada ISR


dan Keselamatan 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio
Pelayanan
3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008
4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja 1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per
Pelaksana bulan, per Triwulan dan per Tahun)
2. Key Performance Indicator (KPI)

Hal | 186
LAMPIRAN 1

Hal | 187
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENGHENTIAN ATAU
PENGGUDANGAN ISR

Hal | 188
LAMPIRAN 2

Hal | 189
CONTOH SURAT PENETAPAN PENGHENTIAN ATAU
PENGGUDANGAN ISR

SAMPLE

Hal | 190
SAMPLE

Hal | 191
SAMPLE

Hal | 192

Anda mungkin juga menyukai