Anda di halaman 1dari 9

KEPEMIMPINAN ORGANISASI

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK


Kepemimpianan secara teortik telah dikonsepsikan oleh berbagai ahli dengan
mengidentifikasikan kepemimpinan dari berbagai perspektif, yaitu: (a) kepemimpinan
sebagai suatu proses, (b) kepemimpinan yang mempunyai pengaruh, (c) kepemimpinan
terjadi dalam kelompok, dan (d) kepemimpinan melibatkan tujuan bersama. Berdasarkan
komponen tersebut, maka Northouse(2013;5) mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut:
“Leadershipis a process whereby an individual influences a group of individuals to
achieve a common goal”. Defining leadership as a process means that it is not a trait
or characteristic that resides in the leader, but rather a transactional event that
occurs between the leader and the followers. Process implies that a leader affects and
is affected by followers. It emphasizes that leadership is not a linear, one-way event,
but rather an interactive event. When leadership is defined in this manner, it becomes
available to everyone. It is not restricted to the formally designated leader in a
group”.

Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok


individu untuk mencapai tujuan bersama. Mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu
proses berarti bukanlah suatu sifat atau karakteristik yang berada di pemimpin, melainkan
peristiwa transaksional yang terjadi antara pemimpin dan pengikut. Proses ini menyiratkan
bahwa pemimpin mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengikutnya. Ini menekankan bahwa
kepemimpinan bukanlah linear, satu arah, melainkan sebuah acara interaktif. Kepemimpinan
mempunyai pengaruh, hal ini berkaitan dengan bagaimana pemimpin mempengaruhi
pengikutnya. Sebab pengaruh adalah sine qua nondengan kepemimpinan, tanpa pengaruh,
kepemimpinan tidak ada.
Ada dua arus besar dalam besar mendefinisikan kepemimpinan dalam literatur
administrasi publik (Ketll, 2000). Pertama, Kepemimpinan politik, sebagai pendekatan
tradisional dalam bidang ilmu politik yang memisahkan dimensi politik dan administrasi dari
sektor publik, peran lingkup administratif yang terbatas pada pelaksanaan kebijakan dalam
tradisi hirarkis paling murni dari birokrasi yang ideal. Kepemimpinan demikian mempunyai
hak prerogatif untuk memilih pejabat. Pendekatan ini merupakan aliran yang dominan dalam
literatur tentang kepemimpinan di sektor publik. Kedua, Kepemimpian administratif yang
tidak hanya melihat administrasi publik terbatas pada peran sebagai pelaksana tetapi juga
memiliki yang kuat dan bertanggungjawab dalam membangun lembaga-lembaga publik.
Bahkan, ada ketegangan dialektis antara peran alami (yang menentukan) organisasi publik
dan pengaruh dari para pemangku kepentingan yang berpotensi sebagai ancaman demokrasi.
Sehingga harus adanya pemisahan yang jelas antara peran kepemimpinan politik dengan
kepemimpinan administratif.

B. Perilaku Pemimpin Sukses

’The key to successful leadership today is influence, not authority”. -Ken Blanchard
“Kunci keberhasilan dalam kepemimpinan saat ini adalah tentang pengaruh, bukan tentang
kekuasaan yang Anda miliki”. -Ken Blanchard
  Apa saja kualitas perilaku pemimipin yang seyogianya mereka lakukan? Berikut ini
daftarnya jika Anda mau menjadi pemimpin hebat yang sukses:

 1. Haus Untuk Belajar


Tahukah Anda bahwa salah satu ciri dari ilmu pengetahuan adalah bersifat verifikatif.
Sebuah ilmu. Sebuah ilmu pengetahuan dalam perkembangannya bisa dikaji ulang dan
diteliti, bisa saja akan menghasilkan kebenaran yang berbeda dari yang telah dihasilkan
sebelumnya. Jika Anda mengetahui tentang teori Generatio Spontanea yang menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, Louis Pasteur pada masanya berhasil
menemukan bukti baru melalui percobaannya, sehingga tumbanglah teori tersebut dan
berlakulah teori. Salah satu perilaku pemimpin yang sukses adalah mau untuk terus belajar
dan membuka pikiran akan segala ilmu pengetahuan yang baru dan menelaah kebenarannya
sehingga tetap memegang nilai-nilai kebenaran yang benar dan mampu menginspirasi banyak
orang terutama para pengikutnya.

Bayangkan saja jika pemimpin yang Anda ikuti seperti “katak di bawah tempurung”
yang tidak terbuka dengan pengetahuan baru dan bisa dikatakan sebagai pemimpin yang
“kuno”. Para pemimpin yang haus akan belajar, mereka akan membagi waktu mereka untuk
mengembangkan diri dengan berbagai ilmu baru, baik secara langsung maupun tidak
langsung akan berdampak pada bisnis atau usahanya.

2. Pendengar yang Efektif

Pemimpin memang sudah seharusnya memimpin dan mengatur, namun terkadang,


mendengar adalah perilaku yang jarang dihiraukan untuk menjadi perhatian khusus sebagai
seorang pemimpin. Pemimpin besar yang sukses juga mau menjadi pendengar yang efektif
atas setiap keluhan, kritikan, masukan dan ide yang ia dapatkan tidak hanya dari para
pelanggan, klien, bahkan dari para bawahan mereka yang mungkin memiliki pemikiran dan
pengalaman yang berbeda. Memiliki jabatan lebih tinggi bukan berarti memiliki pengalaman
tak tertandingi. Memiliki posisi yang lebih hebat belum tentu memiliki strategi yang lebih
mantap. Itulah pentingnya mendengar dan tidak ada salahnya mendengar setiap masukan
bahkan kritikan, itu semua akan memberi inspirasi dan juga keputusan yang lebih tajam.

3. Melihat dari Berbagai Perspektif yang Berbeda

Perspektif yang berbeda tentunya tidak akan jauh daripada kemampuan dan kemauan
untuk mau belajar, belajar, belajar (poin 1) dan juga kerendahhatian untuk mau mendengar
masukan ide dari orang lain. Dengan demikian, pemimpin akan memiliki kemampuan dalam
melihat dalam berbagai perspektif yang berbeda. Menimbang keputusan, menentukan arah
tujuan perusahaan atau organisasi, memberikan instruksi, bahkan menyelesaikan konflik
antar personal dari karyawan juga dapat ia lakukan dengan jitu.

4. Memandang Gambaran Luas dari Sebuah Masalah

Setiap hari tentu akan ada masalah yang harus diselesaikan, termasuk para pemimpin
entah itu permasalahan yang belum terselesaikan, maupun masalah yang akan datang.
Seorang pemimpin besar mampu memandang gambaran luas dari sebuah masalah dan
mencari peluang sekecil apapun untuk dapat setidaknya meminimalkan dampak dari masalah
itu. Mencari win win solution juga salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh para pemimpin
besar.

5. Belajar dari Setiap Pengalaman

Pengalaman mengajarkan segalanya, keuletan dan kegigihan serta tetap bertahan


ketika keadaan paling sulit bahkan kerendahhatian serta tidak cepat puas saat keberhasilan
sedang menjadi tamu agung Anda. Tidak ada pemimpin sukses yang terlahir dengan cara
yang instan. Proses kehidupan, naik turun, untung rugi, kegembiraan dan bahkan kekecewaan
selalu menjadi ritme dan dinamika yang mewarnai perjalanan kesuksesan seorang pemimpin.
Hanya orang yang ulet dan terus berusaha mencari peluang bahkan dalam kondisi paling
terpuruk, merekalah yang mampu mengibarkan bendera kemenangan di atas puncak

6. Konsisten dalam Memperluas Jaringan Relasi

Sebuah pohon tidak akan mampu bertahan dalam terpaan badai sekenang apapun,
kecuali ditopang oleh akar dari pohon lain yang juga memiliki ketinggian dan kekuatan yang
hampir sama dengannya. Demikian juga kesuksesan setiap orang tidak terlepas dari orang-
orang di sekitarnya yang juga turut andil dalam keberhasilannya. Relasi sangat dibutuhkan
untuk menjadi seorang yang sukses, apapun usaha Anda bahkan seorang pemimpin sekalipun
sangat membutuhkan relasi dan hubungan komunikasi dengan berbagai kalangan, selain
untuk mengasah kemampuan dan juga menambah pengalaman dari berbagai ide gagasan
yang berbeda, mereka dapat saling menopang ketika ada masalah berskala besar yang harus
dihadapi bersama.

7. Fokus & Tak Mudah Terganggu

Ketika dituntut untuk menyelesaikan sebuah persoalan, pemimpin hebat akan dengan
fokus mencurahkan seluruh perhatiannya untuk terselesaikannya hal tersebut hingga beres.
Setiap gangguan hanya menjadi masalah yang sepele yang tidak membuatnya terdistraksi
untuk membuatnya tidak fokus bahkan terhenti untuk mengerjakan tanggung jawabnya.

8. Tantangan Dianggap Sebagai Kawan

Masalah yang datang dari manapun akan dihadapi. Pemimpin besar menganggap
setiap masalah adalah sebuah tantangan yang memang harus ia hadapi agar mencapai titik
level yang semakin tinggi dan mampu menambah pengalaman agar semakin menjadi pribadi
lebih sukses.

9. Beritikad Meningkatkan Kualitas Para Pengikut

Tak banyak pemimpin yang mau para bawahannya menjadi pribadi yang semakin
pintar, berpengalaman dan semakin maju. Pemimpin demikian akan merasa terancam ketika
bawahan mereka ternyata memiliki kemampuan lebih dari dirinya. Tidak demikian bagi
pemimpin besar yang menjadi inspirasi dan panutan. Ia menyadari bahwa setiap orang
memiliki kemampuan masing-masing dan tidak ada yang mampu bertahan sendiri tanpa
adanya kerja sama. Para pemimpin besar bahkan akan sangat senang ketika memiliki anggota
tim yang lebih kompetan dari dirinya, ini akan lebih memudahkannya melakukan tugasnya
dan juga membagi tugas serta koordinasi yang lebih efektif demi kemajuan organisasi atau
perusahaan yang ia pimpin.

Selain itu, mereka senang untuk memfasilitasi para bawahan untuk dapat semakin maju
dengan meng-upgrade mereka melalui pelatihan, seminar dan juga pendampingan agar
mereka semakin expert dalam bidang yang mereka kuasai demi tercapainya tujuan bersama
dalam organisasi.

10. Visi yang Menjadi Haluan Utama


Tidak ada yang akan mengikuti pemimpin yang tidak memiliki visi yang jelas dalam
mengarahkan tujuan kepemimpinannya. Mungkin ada, tetapi mereka tidak akan bertahan
lama. Visi yang jelas memungkinkan para pengikut mendapatkan arahan kerja dan juga
panutan yang lugas.

 11. Percaya Diri

Bimbang dalam menentukan arahan, tujuan dan juga keputusan akan menjadi batu
sandungan bagi dirinya dan juga orang yang ia pimpin. Percaya diri timbul dari kejelasan
visi, kejernihan berpikir dan berbagai ide dan gagasan yang telah tersaring melalui pengujian
dan juga kemampuan berpikir yang logis. Tidak mudah dalam mempertahankan sebuah
keputusan yang didasarkan secara objektif bukan karena posisi atau jabatan semata. Namun
para pengikut akan melihat dan menilai dari sisi yang berbeda, apakah Anda melakukan
dengan kepercayaan diri atau pemaksaan diri oleh karena otoritas posisi yang Anda miliki.

12. Mampu Memberi Energi Positif Bagi Orang Lain

Tak selamanya mood seseorang selalu dalam keadaan yang positif. Dengan tingkat


stres yang semakin tinggi, terutama di kota besar dan juga persaingan usaha yang semakin
sengit, tak jarang mood kerja jadi up and down. Para pemimpin yang kreatif dan
menginspirasi mampu membawa energi positif bagi orang-orang di sekitarnya yang sedang
mengalami penurunan efektivitas kerja karena berbagai Energi yang positif mampu memberi
stimulus yang baik bagi mereka untuk semakin bekerja dengan giat. Ketika anggota tim
merasa sedang dalam keadaan yang stagnan, pemimpin kreatif bisa memiliki ide untuk
mengajak mereka melakukan brain storming atau meeting di tempat terbuka dengan suasana
baru yang dapat menurunkan tingkat stres dan kepenatan. Selain itu, merasayakan ulang
tahun salah satu anggota tim juga bisa memberi angin segar dan juga semangat tersendiri bagi
para karyawan untuk dapat semakin bekerja lebih giat.

13. Tahan Uji dalam Masalah yang Pelik

Winner never quit.Seorang pemenang tidak akan pernah berpikir untuk lari dari
masalah. Seperti poin sebelumnya dimana setiap tantangan dianggap sebagai kawan, para
pemimpin tidak pernah lari dari setiap tantangan yang memang harus mereka hadapi.
Ketahanan uji akan setiap masalah tersebut kaan membuatnya semakin kuat dan mampu
melewati level masalah berikutnya yang lebih pelik.

14. Seimbang dalam Keluarga & Pekerjaan Kantor

Masalah pribadi kerap menjadi beban yang terbawa hingga ke kantor atau bahkan
sebaliknya. Pernahkah Anda melakukannya? Sadar ataupun tidak, setiap orang pasti pernah
melakukannya, setidaknya terpikirkan saat sedang di rumah atau di kantor. Pemimpin besar
mampu memilah dan menempatkan diri serta bagaimana bertindak sesuai dengan lingkungan
yang sedang ia hadapi.

C. Perbedaan Kepemimpinan & Manajemen

Banyak yang bertanya-tanya tentang perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen.


Apakah kepemimpinan dan manajemen tidak saling bersinggungan? Apakah para profesional
memiliki kedua kualitas tersebut — atau apakah mereka belajar satu atau yang lain dalam
jangka waktu yang lama?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut baru membahas sisi permukaannya saja. Pada artikel ini, kita
akan melihat keduanya, kepemimpinan dan manajemen, perbedaan di antaranya dan
hubungan dari keduanya.

Kata “pemimpin” dan “manajer” adalah kata yang paling umum digunakan
dalam bisnis dan sering digunakan secara bergantian. Tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya
apa arti istilah itu sebenarnya?

Apa yang Dilakukan oleh Manajer?

Seorang manajer adalah anggota suatu organisasi dengan tanggung jawab


melaksanakan empat fungsi penting manajemen: perencanaan, pengorganisasian, memimpin
dan mengendalikan. Tetapi apakah semua pemimpin adalah seorang manajer yang memiliki
kemampuan melaksanakan 4 fungsi tersebut?

Sebagian besar manajer juga cenderung menjadi pemimpin, tetapi hanya JIKA
mereka juga secara memadai melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan manajemen.
Tanggung jawab kepemimpinan meliputi komunikasi, motivasi, memberikan inspirasi dan
bimbingan dan mendorong karyawan untuk naik ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

Sayangnya, tidak semua manajer adalah pemimpin, demikian juga sebaliknya.


Beberapa manajer memiliki kualitas kepemimpinan yang buruk, dan karyawan mengikuti
perintah dari manajer mereka karena mereka berkewajiban untuk melakukannya, bukan
karena mereka dipengaruhi oleh pemimpin tersebut.Tugas manajerial biasanya merupakan
bagian formal dari gambaran pekerjaan dimana bawahan mengikuti instruksi atasan sebagai
akibat dari gelar atau penunjukan profesional.

Fokus utama manajer adalah untuk memenuhi tujuan dan sasaran organisasi; mereka
biasanya tidak mempertimbangkan hal lain.

Manajer bertanggung jawab atas tindakan mereka dan atas tindakan bawahan mereka.
Dengan gelar melekat padanya, muncul wewenang dan hak istimewa yang dapat ia lakukan,
di antaranya mempromosikan, merekrut, memecat, mendisiplinkan, atau memberi
penghargaan kepada karyawan berdasarkan kinerja dan perilaku mereka.

Apa yang Dilakukan Pemimpin?

Perbedaan utama antara manajemen dan kepemimpinan adalah bahwa para pemimpin
tidak perlu memegang atau menduduki posisi manajemen.

Sederhananya, seorang pemimpin tidak harus menjadi figur otoritas dalam organisasi.
Dengan demikian, seorang pemimpin bisa difungsikan oleh siapa saja. Tidak seperti manajer,
pemimpin diikuti karena kepribadian, perilaku dan kepercayaan mereka. Seorang pemimpin
secara pribadi berinvestasi dalam tugas dan proyek dan menunjukkan semangat kerja yang
tinggi. Para pemimpin menaruh minat besar pada keberhasilan pengikut mereka,
memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan mereka untuk kepuasan, meskipun hal ini
bukanlah tujuan organisasi. Tidak selalu ada kekuatan nyata atau formal yang dimiliki
seorang pemimpin atas pengikutnya. Kekuasaan sementara diberikan kepada seorang
pemimpin dan dapat bersyarat berdasarkan pada kemampuan pemimpin untuk terus
menginspirasi dan memotivasi pengikut mereka.
Bawahan seorang manajer diharuskan untuk mematuhi perintah dan mengikuti arahan.
Berbeda dengan kepemimpinan dimana ini bisa menjadi sebuah opsional.

Kepemimpinan bekerja berdasarkan inspirasi dan kepercayaan di antara karyawan.


Secara umum, pemimpin adalah orang yang menantang status quo. Kepemimpinan bergerak
dalam lini perubahan, visioner, gesit, kreatif dan adaptif.

Ciri-ciri Seorang Manajer?

Di bawah ini adalah empat sifat penting seorang manajer, yaitu:

1. Kemampuan untuk Menjalankan Visi

Manajer membangun visi strategis dan memecahnya menjadi beberapa bagian


layaknya sebuah peta untuk diikuti oleh tim mereka.

2. Kemampuan untuk Mengarahkan

Manajer bertanggung jawab atas kinerja sehari-hari sambil meninjau sumber daya


yang diperlukan dan mengantisipasi kebutuhan untuk membuat perubahan yang diperlukan.

3. Manajemen Proses

Manajer memiliki wewenang untuk menetapkan aturan kerja, proses, standar, dan
prosedur operasi.

4. Memiliki Fokus Kerja

Manajer dikenal untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang menjadi
tanggung jawab mereka, di antaranya mendengarkan mereka, melibatkan mereka dalam
keputusan tertentu, dan mengakomodasi permintaan perubahan yang masuk akal untuk
berkontribusi pada peningkatan produktivitas.

 Sifat Apa yang Dimiliki Pemimpin?

Di bawah ini adalah lima sifat penting seorang pemimpin, yaitu:

1. Visi

Seorang pemimpin tahu di mana mereka berdiri, ke mana mereka ingin pergi dan
cenderung melibatkan tim dalam memetakan jalur dan arah masa depan.

2. Kejujuran dan Integritas

Para pemimpin memiliki orang-orang yang mempercayai mereka dan berjalan di sisi
mereka di jalan yang ditetapkan pemimpin.

 3. Inspirasi

Pemimpin biasanya memberi inspirasi dan membantu tim mereka memahami peran


mereka sendiri dalam konteks yang lebih besar.
4. Keterampilan Komunikasi

Para pemimpin selalu memberi informasi kepada tim mereka tentang apa yang terjadi,
baik saat ini maupun di masa depan — bersama dengan semua hambatan yang menghalangi
mereka.

5. Kemampuan Menantang

Pemimpin adalah mereka yang menantang status quo. Mereka memiliki gaya sendiri
dalam melakukan sesuatu dan memecahkan masalah. Para pemimpin biasanya adalah orang-
orang yang berpikir di luar kebiasaan pada umumnya.

 Tiga Perbedaan Utama Kepemimpinan & Manajemen

Menjadi manajer dan pemimpin pada saat yang sama adalah kombinasi yang hebat
dan luar biasa. Tetapi ingat, hanya karena seseorang adalah pemimpin yang fenomenal, tidak
selalu menjamin bahwa orang itu akan menjadi manajer yang luar biasa juga. Begitu juga
sebaliknya. Jadi, apa perbedaan menonjol antara kedua peran itu, pemimpin dan manajer?

Jawabannya ialah sebagai berikut:

1. Seorang Pemimpin Menciptakan atau Berinovasi Sedangkan Seorang Manajer Mengatur .


Pemimpin tim muncul dengan ide-ide baru dan memulai pergeseran atau transisi organisasi
ke fase berpikiran maju. Seorang pemimpin selalu memiliki pandangan jauh ke depan,
mengembangkan teknik dan strategi baru untuk organisasi. Seorang pemimpin memiliki
pengetahuan luas tentang semua tren, kemajuan, keterampilan masa kini, dan memiliki
kejelasan tujuan dan visi. Sebaliknya, seorang manajer adalah seseorang yang umumnya
hanya mempertahankan apa yang sudah ditetapkan. Seorang manajer biasanya memberikan
pengawasan sambil mengendalikan karyawan serta alur kerja dalam organisasi dan mencegah
segala jenis kekacauan.

Dalam bukunya, The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons
from the Best Leadership Minds Our Time, Alan Murray mengutip bahwa seorang manajer
adalah seseorang yang “menetapkan target dan tolok ukur yang tepat dan menganalisis,
menilai dan menginterpretasikan kinerja.” Manajer memahami orang-orang yang bekerja
dengan mereka dan tahu siapa yang paling cocok untuk melaksanakan tugas tertentu.

2. Seorang Manajer Membangun Kendali Sedangkan Seorang Pemimpin Menginspirasi


Melalui Kepercayaan

Seorang pemimpin adalah orang yang mendorong karyawan untuk melakukan yang
terbaik dan tahu bagaimana mengatur kecepatan dan tempo yang tepat untuk anggota
kelompok lainnya. Manajer, di sisi lain, diharuskan oleh uraian tugas mereka untuk
membangun kendali atas karyawan yang pada gilirannya, membantu mereka
mengembangkan aset mereka sendiri untuk mengeluarkan yang terbaik. Dengan demikian,
manajer harus memahami bawahan mereka dengan baik untuk melakukan pekerjaan mereka
secara efektif.

3. Seorang Pemimpin Menanyakan Pertanyaan “Apa” dan “Mengapa” Sedangkan Manajer


Lebih Condong ke Pertanyaan” Bagaimana ” dan ” Kapan”
Untuk dapat melakukan keadilan terhadap peran mereka sebagai pemimpin, beberapa
orang mungkin mempertanyakan dan menantang otoritas untuk mengubah atau bahkan
membalikkan keputusan yang mungkin tidak mewakili kepentingan terbaik dari tim.
Kepemimpinan yang baik membutuhkan banyak pertimbangan yang baik, terutama ketika
menyangkut kemampuan untuk menghadapi manajemen senior atas suatu masalah atau jika
ada aspek yang perlu diperbaiki. Jika sebuah perusahaan melewati masa sulit, seorang
pemimpin akan menjadi orang yang akan berdiri dan mengajukan pertanyaan: “Apa yang kita
pelajari dari hal ini?”

Manajer, bagaimanapun juga tidak diharuskan untuk menilai dan menganalisis kegagalan.


Deskripsi pekerjaan mereka memberikan penekanan pada pengajuan pertanyaan “bagaimana”
dan “kapan,” yang biasanya membantu mereka memastikan bahwa rencana dilaksanakan
dengan benar. Mereka cenderung menerima status quo apa adanya dan tidak berusaha
melakukan perubahan.

 Tiga Tes Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

Dalam artikel Three Differences Between Managers And Leaders, Vineet Nayar membahas
tiga tes yang dirancangnya untuk membantu para manajer memutuskan apakah mereka
berhasil membuat perubahan dari pengelola menjadi pemimpin.

 #1 Menghitung Nilai VS Menciptakan Nilai

Vineet Nayar menyatakan bahwa manajer adalah satu-satunya yang menghitung nilai.
Ada beberapa yang mengurangi nilai dengan menonaktifkan atau menentang ide-ide dan
orang-orang yang menambah nilai. Namun, para pemimpin berfokus pada upaya untuk
menghasilkan nilai tertentu yang melebihi harapan dan melampaui di atas apa yang
diciptakan oleh tim.

Selain itu, pemimpin juga pencipta nilai seperti halnya pengikut mereka. Vineet
Nayar melanjutkan dengan mengatakan bahwa, “Memimpin dengan contoh dan memimpin
dengan mendelegasikan adalah keunggulan kepemimpinan berbasis tindakan.”

#2 Lingkaran Pengaruh VS Lingkaran Kekuasaan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, manajer memiliki bawahan dan pemimpin


memperoleh pengikut, yang menyiratkan bahwa manajer menciptakan lingkaran kekuasaan
sementara pemimpin menciptakan lingkaran pengaruh. Vineet Nayar menawarkan saran
tentang cara mengidentifikasi lingkaran mana yang Anda miliki di sekitar Anda. Dia
mengatakan,

“Cara tercepat untuk mengetahui siapakah Anda (apakah pemimpin atau manajer) melalui
apa yang Anda lakukan adalah dengan menghitung jumlah orang di luar hierarki jabatan
Anda yang datang kepada Anda untuk meminta nasihat. Semakin banyak Anda
melakukannya, semakin besar kemungkinan Anda dianggap sebagai seorang pemimpin.”

3. Memimpin Orang VS Mengelola Orang

Salah satu tanggung jawab manajer adalah mengendalikan kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu.
Kepemimpinan, di sisi lain adalah kemampuan individu untuk memotivasi, mempengaruhi
dan memungkinkan karyawan lain untuk memberikan kontribusi terhadap keberhasilan suatu
organisasi. Inspirasi dan pengaruh memberikan perbedaan yang menonjol antara pemimpin
dan manajer, bukan kontrol dan kekuasaan seperti yang dilakukan oleh manajer. Perbedaan
Kepemimpinan dan Manajemen – Perpaduan yang Luar Biasa. Manajer dan pemimpin sama-
sama penting — dan ketika Anda menemukan kedua kualitas dalam diri orang yang sama,
rasanya seperti mendapatkan sebuah jackpot hadiah yang tak terduga yang membawa Anda
pada keberuntungan.

Jadi, tetap tonjolkan sisi keduanya dan tetap berusaha menjadi sosok yang dapat menjadi
inspirasi dan teladan bagi orang lain.

 C. Konsep Kepemimpinan yang Efektif


Melihat kelima model keefektifan organisasi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
setiap pemimpin harus melakukan satu atau lebih hal, kegiatan untuk menjaga dan mencapai
predikat pemimpin dan organisasi yang “efektif”. Berdasarkan kelima model tersebut maka
dapat dikatakan bahwa pemimpin dan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri :

1. Mampu mengeksploitasi dan menggunakan sumberdaya lingkungan untuk menjaga


kelangsungan fungsi organisasi.
2. Mampu mencapai/merealisasikan tujuan organisasi yang mungkin banyak, beragam,
berbeda-beda dan bahkan bertentangan.
3. Mampu memenuhi kebutuhan individu atau kelompok.
4. Mampu melakukan penyesuaian tuntutan lingkungan
5. Mampu merumuskan tujuan dan memobilisasi sumber daya untuk mencapainya
6. Mampu melakukan integrasi (mengorganisir, mengkoordinir, menyatukan) anggota-
anggota yang saling berhubungan
7. Mampu memelihara dan menjaga keberlanjutan pola kultural dan motivasi organisasi
8. Mampu menghadapi lingkungan, tujuan, anggota, pilihan waktu yang bersifat plural dan
berpotensi konflik.

Anda mungkin juga menyukai