BALITA TERLANTAR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Praktik Pekerjaan dengan Anak
Disusun Oleh :
Fajar Septianto (17.04.001)
Novendra Kurniawan (17.04.076)
Nanda Tiara Ruhiat (17.04.105)
M. Affan Hidayat (17.04.270)
Aulia Binti Tsania (17.04.322)
Menurut Ali Bustam (1982) anak yang terlantar mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
Persentase Balita Terlantar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 dan 2009.
Persantase Balita Terlantar Yang Tidak Diberi ASI Selama Seminggu Trakhir
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 dan 2009.
Distribusi Frekuensi Tentang Ketrelantaran Secara Fisik Pada Anak Balita TKW
NO. KETERLANTARAN JABAR JATIM JATENG
f % f % f %
1. Kurang s/d tidak diberi 14 23,40 11 18,3 10 16,67
eksklusif (0-6 bulan)
2. Kurang s/d tidak diberi 44 72 21 35 34 56,57
ASI lanjutan s/d 2 tahun
3. Kurang s/d tidak diberi 55 91,67 52 86,67 36 60
susu pengganti
4. Kurang s/d tidak diberi 54 90 44 73,33 32 53,33
makanan tambahan
5. Kel. Kurang s/d tidak 49 81,67 46 76,67 31 51,67
membantu
tumbuhkembang anak
balita
6. Kurang s/d tidak diberi 31 51,67 22 36,67 4 6,67
imunisasi
7. Kurang s/d tidak diberi 16 26,67 11 18,33 - -
dibawa ke puskes – mas
bila balita sakit
Perlu pentingnya perlindungan bagi anak karena pada anak (balita) terjadi
perkembangan kecerdasan yang apabila tidak diperhatikan dalam pemenuhan
kebutuhan yang khas pada anak, maka akan terlambat perkembangan
selanjutnya. Adapun berbagai kebutuhan yang sangat diperlukan anak antara
lain:
Menurut konvensi hak anak PBB tahun 1989 ada 4 hak anak, yaitu :
a. Hak kelangsungan hidup (Survival Right)
Hak anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan terbaik agar terhindar
dari beberapa penyakit infeksi yang mematikan.
b. Hak berkembang (Development Right)
Hak anak akan pemberian gizi dan pendidikan yang baik serta
lingkungan sosial budaya yang memungkinkan anak berkembang
sebagai manusia dewasa yang beridentitas dan bermatabat.
c. Hak memperoleh perlindungan (Protection Right)
Yaitu hak anak dalam memperoleh perlindungan dari berbagai
dskriminasi dan sebagai tindak kekerasain baik oleh masyarakat,
ideologi, politik, agama, maupun kondisi fisik.
d. Hak untuk berpartisipasi dalam berbagai keputusan yang menyangkut
kepentingan hidupnya (Yustika, S.B dalam Sularso St: 2000)
Berdasarkan empat kategori yang dirumuskan PBB dalam konvensi hak-
hak anak diatas sudah selayaknya anakbalita terlantar mendapatkan hak yang
sama dengan balita lainnya untuk mendapatkan hak kelangsungan hidup yang
layak, perlindungan, tumbuh kembang dan hak berpartisipasi. Hal ini juga di
sesuai dengan Undang Undang No. 23 Tahun 2002 Pasal 4 Tentang
Perlindungan Anak menegaskan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ikawati,dkk. 2010. Pengkajian Kebutuhan dan Perlindungan Balita Terlantar
Tenaga Kerja Wanita. Yogyakarta : BP2P3KS PRESS