Anda di halaman 1dari 11

Tugas Rutin Metodologi Penelitian

Penelitian Kausal Komparatif

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Asina Sofia Harianja 8196175004
Gusrianta 8196175006
Matias Pandiangan 8196175004

Dosen Pengampu :
Dr. Derlina, M.Si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


           Di dalam dunia pendidikan dikenal studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini
dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang
tepat dan efektif untuk mengolah data. Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan
memahami tentang beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis penelitian yakni,
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir, penelitian kualitatif adalah deskriptif dan
data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka.
Sedangkan penelitian kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric).
Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan Sudrajat
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimen, deskriptif
korelasional, evaluasi dan kausal komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar
dibedakan dengan penelitian korelasional.
Emzir, mengemukakan penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar dibedakan
karena kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan hal yang sama mengenai interpretasi
hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya. Studi kausal komperatif biasanya
melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan
perbandingan Sementara itu, studi korelasional melibatkan korelasi. Untuk itu di dalam makalah
ini pemakalah berusaha menjelaskan tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, keunggulan, contoh dan
langkah-langkah dari Penelitian Kausal Komperatif.

1.2. Rumusan Masalah


Masalah dalam makalah ini adalah
1. Apakah pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif ?
2. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada Penelitian Kausal Komperatif?
3. Bagaimakah ciri- ciri , langkah- langkah dan contoh Penelitian Kausal Komperatif?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif.
2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan Penelitian Kausal Komperatif.
3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh Penelitian Kausal Komperatif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Kausal Komparatif


Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu
variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan
menemukan hubungan sebab-akibatnya.
Sementara itu, menurut Kerlinger sebagaimana dikutip Emzir, menyatakan bahwa penelitian
kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto
adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas
secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel
tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Kemudian, Gay yang juga dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau
ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk
keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.
Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini
pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian
mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto (bahasa latin ‘setelah
fakta’) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, melainkan langsung melihat hasilnya.
Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti mencoba mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa itu.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

2.2. Keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komparatif


Emzir, mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan kelemahan penelitian kausal
komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian ini sebagai berikut.
a) Keunggulan Penelitian kausal komparatif
1. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang baik untuk berbagai keadaan
kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan ketika:
a) Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-
faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak
realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang
berpengaruh.
c) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis,
terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/ dipertanyakan.

2. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-


sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan
dan pola yang bagaimana dan yang sejenis dengan itu.

3. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol
parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggung jawabkan.

b) Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif


1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus
mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi-
kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang
dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus
mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan
yang mungkin diajukan yang dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai.
Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap
alternatif-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.
2. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah
benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
3. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan
interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang
disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat
pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada
kejadian lain.
5. Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sulit untuk
menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi
implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-
faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
7. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai
dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, menimbulkan persoalan-persoalan,
karena kategori-kategori seperti itu bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap.
Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.
8. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara
terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam
berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat
sulit.

2.3. Ciri-ciri Pokok Penelitian Kausal Komparatif


Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa
lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung
mengandalkan data kuantitatif. 

2.4. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif


Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni,
(1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin
diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.
Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai
berikut.
1. Penentuan masalah penelitian
Dalam peumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi tntang
penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.
2. Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin di teliti,
Misalnya siswa yang sudah dapat menggunakan computer sebelum masuk SD, karena di
rumahnya ada computer dapat dilihat dengan melihat kelompok homogen yang paling kecil yang
memilki variabel kritis tersebut.
3. Pemilihan kelompok pembanding
Dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok
harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing – masing kelompok mewakili populasi
yang berbeda)
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunaka instrument penelitian yang
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
5. Analisis data
Analis data dimulai dengan analisis statistic deskriptif menghitung rata- rata dan
simpangan baku. Selanjutnya, dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan analisis
inferensial.
Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik atau
pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional
(masing-masing mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variable ekstra untuk membantu
menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok
2. Membandingkan sub-sub kelompok yang sama (misal: tinggi, menengah, rendah).
Analisis factor memungkinkan perbandingan statistic dari variable bebas dan variable
kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi.
3. Menyamakan kedua kelompok secara statistic dengan co varying variable penelitian
Analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan
simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan statistic
inferensial.
1. Menggunakan t-tes untuk melihat perbedaan rata-rata (mean) pada keua kelompok.
2. Menggunakan ANAVA untuk melihat rata-rata untuk tiga kelompok atau kelompok atau
lebih
3. Menggunakan square test atau chi kuadrat untuk membandingkan frekuensi kelompok
(jika peristiwa muncul lebih sering dalam satu kelompok)
Penelitian kausa komparatif (ex pst facto) mengidentifikasi hubungan yang mungkin
mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab- akibat yang di tetapkan melalui penelitian
ex post facto sangat sedikit dan tentatif.[4]
Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai
berikut.
a. Mendefinisikan masalah
b. Melakukan penelaahan kepustakaan.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis
d. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-
prosedur yang akan digunakan.
e. Merancang cara pendekatannya, antara lain ;
f. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
g. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
h. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan
tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
i. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan hasilnya
dalam cara yang jelas dan cermat.
j. Mengumpulkan dan menganalisis data.
k. Menyusun laporannya.

2.5. Contoh Penelitian Kausal Komparatif


Misalnya seorang dosen mata kuliah berbicara mewajibkan mahasiswa tingkat I jurusan
bahasa Indonesia di hadapan teman-temannya. Diketahui ternyata ada yang lancar dan ada yang
tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa Indonesia, padahal mereka mahasiswa jurusan
bahasa Indonesia. Dapat digunakan judul “Pengaruh Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar Rumah,
dan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA terhadap Kemahiran Berpidato Mahasiswa Tingkat I
Jurusan Bahasa Indonesia”.

a. Identifikasi masalah:
1. Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul diatas
terhadap kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA berpengaruh terhadap
kemahiran.
2. Variabel bebas :
a. Bahasa ibu
b. Lingkungan di luar rumah
c. Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3. Variabel terikat: Kemahiran berpidato
4. Rumusan Masalah:
“Apakah faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa
indonesia di SMA berpengaruh terhadap kemahiran berpidato”.
b) Hipotesis :
“ faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa Indonesia di
SMA berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran berpidato mahasiswa Jurusan
Bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki
hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor
yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan
dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor
yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian kausal-komparatif memiliki ciri-ciri
bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent
variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari
sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan
masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan
kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Selanjutnya, dalam
penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan
penelitian lain.
 
DAFTARPUSTAKA

Eka Sutawijaya S.A, Rahmi Wulandiani, dkk. 2014. Penelitian Kausal Komperatif. Bandung:
UPI
(Universitas Pendidikan Indonesia).
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabel.
Sukmadinata, S.N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Surbyabrata, S. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai