Anda di halaman 1dari 29

PENELITIAN PENDIDIKAN

JENIS-JENIS PENELITIAN: PENELITIAN KUALITATIF,


KUANTITATIF, DAN GABUNGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
(MIX METHOD)

Oleh Kelompok 1 :
DITA PUTRI PRATAMA NIM (06021181924001)
EGA PRASETYA NIM (06021181924002)
ANI PUSPITA SARI NIM (06021181924003)
NENA BERLIANA RYZKIA NIM (06021181924004)
NESHA ADELIA NIM (06021181924005)
MARIA ULFA NIM (06021181924006)
SYAWALIYAH BAROKATINA NIM (06021181924007)
VIKA RIZKY INDRIANI NIM (06021181924008)
SILVIA KIRANTI NIM (06021181924009)
SELVIA MELINDA NIM (06021181924060)
MUTIARA RAMADHAN NIM (06021181924069)
IMELDA ERIZA NIM (06021281924009)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Nurhayati, M. Pd
Dra. Sri Indrawati, M.Pd,. Ph.D

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
202
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…......................................................................................................2
BAB I…..................................................................................................................3
PENDAHULUAN…..............................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II….................................................................................................................5
PEMBAHASAN….................................................................................................5
2.1 Pengertian Penelitian......................................................................................5
2.2 Jenis-Jenis Metode Penelitian........................................................................6
2.2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif.......................................6
2.2.2 Pengertian Penelitian Kuatitatif.....................................................7
2.2.3 Pengertian Penelitian Campuran (Mixed Methods)......................7
2.3 Karakteristik Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan Penelitian
Campuran.............................................................................................................8
2.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Mixed Methods..............10
2.5 Fokus Ketiga Penelitian...........................................................................13
2.5.1 Fokus Penelitian Kualitatif...........................................................13
2.5.2 Fokus Penelitian Kuantitatif.........................................................14
2.5.3 Fokus Penelitian Gabungan..........................................................14
2.6 Tahapan-Tahapan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan (mix
method)...............................................................................................................15
2.6.1 Tahapan Penelitian kualitatif.......................................................15
2.6.2 Tahapan Penelitian Kuantitatif....................................................20
2.6.3 Tahapan Penelitian Gabungan (mix method)..............................23
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Mix
Method................................................................................................................24
BAB III…..............................................................................................................27
PENUTUP….........................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA….......................................................................................28

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan aspek filosofi yang mendasarinya penelitian secara
garis besar dapaat dikategorikan menjadi dua macam yaitu penelitian yang
berlandaskan pada aliran atau paradigma filsafat positivisme dan aliran
filsafat postpositive. Apabila penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan
akhir menemukan kebenaran, maka ukuran maupun sifat kebenaran antara
kedua paradigma tersebut berbeda satu dengan yang lain. Pada aliran atau
paradigma positivisme ukuran kebenarannya adalah frekuensi tinggi atau
sebagaian besar bersifat probalistik. Kalau dalam sampel benar, maka
kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk populasi yang
lebih besar. Pada filsafat postpositivisme kebenaran didasarkan pada
esensi (sesuai dengan hakikat objek) dan kebenarannya bersifat holistic.

Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan


melainkan dikontraskan, kontras ini diperlukan untuk melihat
keunggun=lan dan kelemahannya masing-masing dalam memecahkan
masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma
tertentu ynag menjadi acuannya.

Jenis penelitian apa yang digunakan, selalu diasarkan pada masalah


yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan
masalahnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian
itu dilakukan karena ada masalah alsan pemilihan suatu metode, tentunya
didasarkan pada kesesuaiannya. Dengan masalah penelitian, tujuan
penelitian, serta prosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan,
dan kondisi kelompok sasaran atau objek penelitiannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari penelitian dan jenis-jenis penelitian ?
2. Bagaimana karakteristik penlitian kualitatif, kuantitatif, dan gabungan ?
3. Apa perbedaan dari penelitian kualitatif, kuantitatif, dan gabungan ?

3
4. Bagaimana fokus dari penelitian kualitatif, kuantitatif, dan gabungan ?
5. Bagaimana kiat-kiat atau tata cara penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
gabungan ?
6. Apa kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
gabungan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dan jenis jenis penelitian.
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik penelitian kulitatif, kuantitatif,
dan gabungan.
3. Untuk mengetahui perbedaan penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
gabungan.
4. Untuk mengetahui bagaimana fokus dari penelitian kualitatif, kuantitatif,
gabungan.
5. Untuk mengetahui baaimana kiat-kiat atau tata cara penelitian kualitatif,
kuantitatif, dan gabunagn.
6. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif,
kuantitatif, dan gabungan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata dalam bahasa inggris research, yang
berasal dari kata “re” yang artiny “kembali” dan “to search” yang artinya
mencari. Dengan demikian pengertian secara bahasa dari research adalah
“mencari kembali”. Penelitian
adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi 
atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.Pada
dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan
ilmu pengetahuan.
Berikut ini akan dijelaskan pengertian penelitian.

1. Menurut Emzir penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan atau


proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan
menerapkan metode ilmiah.
2. Menurut Saebani penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan
untuk mengetahui seluk-beluk sesuatu. Kegiatan ini biasanya muncul dan
dilakukan, karena ada sesuatu masalah yang memerlukan jawaban atau
ingin membuktikan sesuatu yang telah lama dialaminya selama hidup, atau
untuk mengetahui berbagai latar belakang terjadinya sesuatu.
3. Menurut Sugiyono penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu
yang bersifat logis.

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,


mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan

5
menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang
berbeda dalamme rumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu
masalah, baik sebagaiusaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.

Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan


analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan
tertentu.Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau non eksperimental,
interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara
intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.

2.2 Jenis-Jenis Metode Penelitian


Penelitian dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari
susunan katanya, terdiri dari atas dua suku kata, yaitu re yang berarti melakukan
kembali atau pengulangan dan search yang berarti melihat, mengamati atau
mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih
mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah bahwasannya
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional, empiris,
dan sistematis.

2.2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif


Menurut Denzin & Lincoln (1994) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang
ada. Erickson (1968) menyatakan bahwa penelitian kualitatif berusaha untuk
menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan
dampak dari tindakan yang dilakukan dan dampak dari tindakan yang dilakukan
dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka.
Menurut Krik & Miler (1986:9) mendefisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia bai dalam kawasannya maupun dalam

6
peristilahannya. Hal tersebut mengindentifikasi hal-hal yang relevan dengan
makna yang beragamnya keadaan dunia yang beragam kepercayaan dan minat
dengan fokus pada perbedaan bentuk-bentuk hal yang menimbulkan perbedaan
makna.
Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposiveI
dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat indukatif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekakan makna
dari generalasi (Sugiyono, 2011).

2.2.2 Pengertian Penelitian Kuatitatif


Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif adalah
jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang akan dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Metode pelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa
angka program statistik. Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang
pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data dalam suatu proposal dan laporan penelitian
diperlukan pemahaman yang baik tentang masing-masing konsep tersebut.

2.2.3 Pengertian Penelitian Campuran (Mixed Methods)


Metode penelitian campuran (mixe methods) merupakan perpaduan antara
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono, 2014). Namun demikian,
kedua metode (kualitatif maupun kuantitatif) tidak bisa dilaksanakan dalam waktu
yang bersamaan. Pemilihan metode terkait dengan kebutuhan penelitian, yakni
karakteristik data yang ada di lapangan. Secara umum penelitian dapat
didefinisikan sebagai kegiatan manusia dalam rangka memperoleh pengetahuan
secara sistematik dengan menggunakan alat-alat atau cara-cara tertentu.

7
2.3 Karakteristik Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan Penelitian
Campuran.
Secara umum, jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada hasil (produk/outcome)
sedangkan penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari produk yang
dihasilkan. Namun terdapat juga jenis penelitian campuran yang bisa digunakan
ketika melakukan sebuah penelitian.
Penelitian kuantitatif harus pula memiliki karakter ilmu pengetahuan yang
memiliki beberapa sifat-sifat di bawah ini.
1. Dalam penelitian kuantitaif desain penelitian sangatlah spesifik, jelas, dan
rinci sehingga desain dari penelitian dijadikan sebagai pegangan dalam
menjalankan penelitian langkah demi langkah yang sudah ditentukan dari
awal.
2. Tujuan dari penelitian kuantitaif menunjukkan hubungan antar variabel yang
berbeda dengan menguji teori yang kemudian dicari generalisasi yang
memiliki nilai prediktif.
3. Teknik pengumpulan data berupa kuisioner, observasi, dan wawancara. Jika
responden mewakilkan kepada yang lain. Penelitian ini lebih berorientasi pada
hasil dan mengesampingkan proses penelitian.
4. Data penelitian berupa kuantitatif yang hasil pengujian variabelnya
dioperasionalkan dengan instrument penelitian.
5. Analisa data bersifat deduktif dengan menggunakan statistik.
6. Sampel dalam penelitian kuantitaif sangat besar dan representatif.
7. Menggunakan hipotesis atau ramalan hasil dari penelitian yang akan
dilaksanakan. Hipotesis dapat berupa hubungan postif atau bahkan negatif
tergantung dari variabel yang akan diteliti.
8. Instrumen penelitian berupa tes tulis, angket dan wawancara terstruktur
sebelumnya. Instrumen yang digunakan juga sudah standar instrumen
penelitian kuantitatif.
9. Hasil dari penelitian menggunakan uji validitas dan realibilitas instrument.

8
Penelitian kualitatif memiliki ciri atau pembeda utama yang terpancar
melalui karakteristiknya. Menurut Satori & Komariah (2017, hlm. 26)
karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Memiliki latar alamiah dengan sumber data yang langsung dan instrumen
kuncinya adalah penelitinya. Maksudnya pengumpulan data dilakukan
langsung terhadap objek/subjek penelitiannya dan narasumber/partisipan
yang dapat memberikan informasi sesuai kebutuhan.
2. Bersifat deskriptif. Artinya data atau fakta yang di himpun berbentuk teks,
kata atau penggambaran daripada angka atau statistik seperti pada
penelitian kuantitatif.
3. Bekerja dengan fokus pada proses dan hasil merupakan keniscayaan.
Pengujian kualitatif lebih fokus pada cara pencarian informasi, setelah itu
baru bergeser pada hasil penelitian.
4. Cara analisis data dilakukan secara induktif. Induktif maksudnya adalah
menemukan simpulan dalam bentuk utuh dan bermakna dari hasil pecahan
berbagi gambaran-gambaran atau fakta-fakta yang telah ditemukan pada
saat mengumpulkan data.
5. Menjadikan “makna” sebagai hal yang esensial. Penelitian kualitatif
mementingkan makna dan artinya sehingga penelitian mengeksplorasi data
mendalam dan menemukan makna dari yang terungkap.
6. Fokus studi sebagai batas penelitian. Penetapan fokus studi dalam
penelitian kualitatif adalah sebagai batas penelitian sehingga tidak
menimbulkan kebingungan dalam memverifikasi, mereduksi, dan
menganalisis data.
7. Desain awalnya bersifat tentatif dan verifikatif. Desain penelitian kualitatif
tidak dapat di tentukan secara baku dan kaku. Kebakuannya tergantung
pada tujuan pencarian data dan fokus studi.
8. Penelitian kualitatif menggunakan kriteria khusus untuk ukuran keabsahan
data. Penelitian kualitatif dapat dianggap tepercaya dan valid karena rekam
jejak suatu penelitian memiliki tingkat kepercayaan tinggi antara data satu
dengan sumber data lainnya.

9
Ciri-ciri atau karakteristik dari metode penelitian gabungan atau mixed
methods menurut Creswell (2012) adalah:
1. Memuat atau mengumpulkan antara data kualitatif dan data kuantitatif.
2. Memiliki kerangka dan alasan yang logis tentang penggunaan metode
penelitian gabungan
3. Memungkinkan adanya prioritas terhadap salah satu metode yang
digunakan dibanding metode lainnya.
4. Memungkinkan adanya pengurutan penggunaan satu metode yang
kemudian diikuti metode lainnya.
5. Analisis data pada metode penelitian gabungan harus disesuaikan dengan
model penelitian gabungan yang dipilih.
6. Memiliki jenis diagram yang khas, yaitu diagram yang menunjukkan
proses penggunaan kedua data atau metode penelitian, urutan
penggunaannya, dan prioritasnya.

2.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Mixed Methods


Sugiyono (2014: 20) membedakan metode kuantitatif, kualitatif, dan mix
methods terletak pada: 1) Aksioma dasar tentang sifat realitas; 2) proses
penelitian; dan 3) karakteristik penelitian. Secara konsepsional ada 11 aspek yang
membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagaimana tabel berikut:
(Soejono, 2011, p. 28)

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Ontologi: realitas tunggal 1. Ontologi: realitas ganda


2. Logika: positivistik 2. Logika: phenomenologik
3. Pola pikir: deduktif 3. Pola pikir: induktif
4. Tujuan: pembuktian empiris 4. Tujuan: menyusun konsep
5. Desain: opersionalisasi konsep yang 5. Desain: konseptualisasi realita
jelas empirik
6. Strategi: pengukuran dan 6. Strategi: memahami, mencari
kuantifikasi data makna dibalik data
7. Analisis: uji statistik 7. Analisis: analisis kualitatif
8. Fokus: besaran kejadian 8. Fokus: proses dan makna
9. Instrumen: paper and pancil 9. Instrumen: peneliti sendiri
10. Paradigma: ilmiah 10. Paradigma: Alamiah

10
11. Hasil ilmu: nomotetik 11. Hasil ilmu: idiografik

Tabel dibawah ini secara garis besar menggambarkan perbandingan ke


sebelas aspek tersebut antara penelitian kuantitatif dan kualitatif, adalah sebagai
berikut (Kasiram, 2008):
No Factor Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
1 Desain  Umum  Spesifik, jelas, terinci
 Fleksibel  Ditentukan secara mantap
 Berkembang, tampil dalam  Menjadi pegangan langkah
proses penelitian demi langkah
2 Tujuan  Memperoleh pemahaman,  Menunjukkan hubungan antara
makna “verstehen” variabel
 Mengembangkan teori  Mengui teori
 Menggambarkan realitas  Mencari generalisasi yang
yang komplek mempunyai nilai predikat
3 Teknik  Observasi, participant  Eksperimen, survey, observasi
Penelitian observation terstruktur
 Terutama wawancara  Wawancara terstruktur
terbuka
4 Instrumen  Peneliti sebagai instrument  Tes, angket, wawancara dan
Penelitian (human Instrumen) skala
 Buku catatan, tape  Komputer, kalkulator
recorder
5 Data  Deskriptif  Kuantitatif
 Dokumen pribadi, catatan  Hasil pengukuran berdasarkan
lapangan, ucapan variabel yang dioperasionalkan
responden, dokumen, dll. dengan menggunakan
instrumen
6 Sampel  Kecil  Besar
 Tidak respresentatif  Respresentatif
 Purposis  Sedapat mungkin random
7 Analisis  Tema menemukan sejak  Pada tahap akhir setelah

11
awal sampai akhir pengumpilan data selesai
penelitian  Deduktif
 Induktif  Menggunakan statistik
 Mencari pola
8 Hubungan  Empati, akrab  Berjarak sering tanpa kontak
dengan  Kedudukan sama dan langsung
responden setara  Hubungan antara peneliti
 Jangka lama subyek
 Jangka pendek
9 Usulan  Singkat sedikit tanpa  Luas dan rinci banyak literatur
Desain literatur. yang berhubungan dengan
 Pendekatan secara umum masalah
 Masalah yang di duga  Prosedur yang spesifik dan
relevan terinci langkah-langkahnya
 Tidak ada hipotesis  Masalah diuraikan dan
 Fokus penelitian sering ditujukan kepada fokus tertentu
ditulis setelah data
dikumpulkan dari lapangan

Sedangkan untuk metode gabungan (mixed methods) menggabungkan antara


penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Terkadang penelitian kualitataif dulu
kemudian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif, atau sebaliknya. Hal ini kita
melihat terlebih dahulu karakteristik data di lapangan. Pada metode kuantitatif,
sifat realitas tunggal, diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur. Metode
kualitatif: sifat realitas ganda, holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman.
Sedangkan pada metode gabungan: sifat realitas ganda, dapat diklasifikasikan,
teramati dan hasil konstruksi makna.

Terkait dengan karakteristik, metode gabungan (mixed methods):

1. Desain: untuk model sequential explanatory, proposal sudah lebih jelas


2. Tujuan: untuk model sequential explanatory tujuannya adalah menemukan
pola dan menguji hipotesis yang ditemukan dalam penelitian kualitatif

12
3. Teknik pengumpulan data: test, kuesioner participant observation, in depth
interview, dokumentasi, triangulasi
4. Instrument penelitian: Tes, angket, instrument standar, peneliti sendiri, buku
catatan, tape recorder, camera, handycam, dan lain-lain.
5. Data: data kuantitatif hasil pengukuran dan kualitatif hasil pengamatan
6. Sampel: untuk model sequential explanatory, sampel bisa besar dan
representatif
7. Analisis: analisis data kuantitatif dan kualitatif
8. Hubungan dengan responden: hubungan peneliti dengan yang diteliti bisa
berjarak, bisa akrab, kedudukan bisa lebih tinggi dan sama dengan responden,
jangka pendek dan jangka panjang, hipotesis terbukti dengan didukung data
kualitatif
9. Usulan desain: untuk penelitian kombinasi model sequential explanatory,
usulan desain bisa besifat sementara tetapi untuk model sequential
explanatory usulan desain sudah rinc

2.5 Fokus Ketiga Penelitian

2.5.1 Fokus Penelitian Kualitatif


Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic
(menyeluruh tidak dapat dipisah-pisah), sehingga peneliti kualitatif tidak akan
menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku
(actor), aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi (Sugiyono,
2013:32).Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kualitatif,
peneliti akan membatasi penelitiannya dalam satu atau lebih variabel. Batasan
masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang bersifat pokok masalah
yang masih bersifat umum. menentukan Fokus (Satu Domain) Dalam
mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus.
Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain
or a few related domains” maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain
tunggal atau beberapa domain yang terkait situasi sosial. Dalam penelitian
kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan

13
informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Kebaruan informasi
itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang
situasi sosial, tetapi ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru
dari situasi sosial yang diteliti.

Spradley dalam Sugiyono (2013:34) mengemukakan empat alternatif


untuk menetapkan fokus penelitian yaitu sebagai berikut.

1) Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.

2) Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain

3) Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.

4) Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori


yang telah ada.

2.5.2 Fokus Penelitian Kuantitatif


Didentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas,
terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau
dinyatakan dalam angka-angka. pendekatan kuantitatif mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.
Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan
menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi
penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif
memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan
tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik
yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam
hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan
dan kulturalnya.

2.5.3 Fokus Penelitian Gabungan


Mixed methods (Gabungan) berfokus pada pengumpulan dan analisis data
kuantitatif dan kualitatif yang dipadukan. Oleh karena itu, penelitian mixed
methods terdiri dari penggabungan, perpaduan, hubungan, dan kelekatan dari

14
keduanya.data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan metode penelitian metode campuran adalah
untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan dengan hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya menggunakan pendekatan
kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja (Creswell, 2012).
Penelitian metode campuran pertama kali digunakan pada tahun 1950 an
ketika ada bebrapa hal penting yang ingin dikembangkan menggunakan lebih dari
satu metode penelitian. Pada tahun 1957, sebagai contoh, Trow berpendapat
bahwa “ setiap tukang sepatu berpikir bahwa kulit merupakan satu-satuny bahan.
Sebagian besar ilmuwan social memiliki metode favorit dimana mereka lebih
familiar dan memiliki lebih banyak kemampuan yang digunakan. Saya menduga
kita akan lebih memilih menginvestigasi masalah ini.

2.6 Tahapan-Tahapan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan (mix


method)

2.6.1 Tahapan Penelitian kualitatif


Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif,
seperti yang dikemukakan oleh John W. Creswell dalam bukunya Research
Design Qualitative, Quantitative, And Mixed Methods Approaches second edition
(2003), menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam pendekatan kualitatif
meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1. The Assumptions Of Qualitative Designs/ Asumsi Desain Kualitatif
2. The Type of Desigin/ Jenis Desain
3. The Researcher’s Role/ Peran Peneliti
4. The Data Collection Procedures/ prosedur Pengumpulan Data
5. Data Recording Procedures/ Prosedyr Perekaman Data
6. Data Analysis Procedures/ Prosedur Analisis Data
7. Verification Steps/ Langkah Veritifikasi
8. The Qualitative Narrative/ Narasi Kualitatif

15
Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) dalam
Asep Suryana (2007:5) tahapan penelitian kualitatif meliputi:
1. Menentukan permasalahan
2. Melakukan studi literatur
3. Penatapan lokasi
4. Studi pendahuluan
5. Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen,
diskusi terarah
6. Analisa data selama penelitian
7. Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas
8. Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table
frekuensi.
Dari pendapat para ahli diatas kami mencoba menjabarkan secara garis
besar langkah-langkah penelitian kualitatif dalam tiga tahap yakni:
A. PERSIAPAN
1. Menyusun rancangan penelitian Penelitian yang akan dilakukan
berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang
terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada
saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati
dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
2. Memilih lapangan Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian, maka dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai
sumber data, dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian
kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada
konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan
rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan,
seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan).
Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang
terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar
tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya)

16
3. Mengurus perizinan Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk
kelancaran kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan metode
yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang
bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi
keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal
atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi
sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
4. Menjajagi dan menilai keadaan Setelah kelengkapan administrasi
diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan kita, maka hal yang sangat
perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri
dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka
kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu
sehingga banyak data yang tidak dapat
digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa
lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga
data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu.
5. Memilih dan memanfaatkan informan Ketika kita menjajagi dan
mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu
kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua” kita
yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan.
Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari
orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau
kepentingan karier.
6. Menyiapkan instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif, peneliti
adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti
terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah
informasi yang dibutuhkan.
7. Persoalan etika dalam penelitian Peneliti akan berhubungan dengan
orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau
masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati
bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan
etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan

17
mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam
menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri
baik secara fisik, psikologis maupun mental.
B. LAPANGAN
1. Memahami dan memasuki lapangan Memahami latar penelitian; latar
terbuka; dimana secara terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti
hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti berinteraksi secara
langsung dengan orang.
2. Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata
cara, dan budaya latar penelitian.
3. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan
peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek.
4. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan
informasi yang dibutuhkan.
5. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data) Pendekatan kualitatif yang
dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat
dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka
pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam
penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh.
C. PENGOLAHAN DATA
1. Reduksi Data Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau
data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang
diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan
pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-
milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan
atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
2. Display Data Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan
peneliti untuk melihat polapola hubungan satu data dengan data lainnya.

18
3. Analisis Data Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model
Content Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang
yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam
klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan.
Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi :
(1) menetapkan lambang-lambang tertentu, (2) klasifikasi data
berdasarkan lambang/simbol dan, (3) melakukan prediksi atas data.

4. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Dari kegiatan-kegiatan


sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan
verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam
bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang
dilakukan.
5. Meningkatkan Keabsahan Hasil
A. Kredibilitas (Validitas Internal)
B. Tranferabilitas
C. Dependabilitas dan Conformabilitas
6. Narasi Hasil Analisis Pembahasan dalam penelitian kualitatif
menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk
gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam
menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan
yaitu; 1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam
menarasikan data. 2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk
narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain
sebelumnya, dan. 3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu
mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang
mendukung topik.

19
2.6.2 Tahapan Penelitian Kuantitatif
1. Mengidentifikasi Masalah
(1) Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling
relevan dan menarik untuk diteliti.
(2) Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera”, yaitu pengamatan,
pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.
(3) Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan
das sein , yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa
yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa
yang tersedia, antara harapan dan kenyataan. Masalah berkaitan
dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu, menghambat,
menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist between
the actual and the desire d ideal state (Sekaran, 1992).
2. Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
(1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
(2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
(3) Pernyataan pemegang otoritas
(4) Pengamatan sepintas
(5) Pengalaman pribadi
(6) Perasaan intuitif.
3. Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu
masalah, dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu
perlu diadakan pemilihan/pembatasan masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah:
(1) Masalaha tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung
pada :
 Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori
yang relevan dengan itu ,

20
 Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah
praktis
(2) Managebility,yaitu cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup
bekal kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang
diperlukan.
4. Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya
masalah tersebut hendaknya:
(1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
(2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data
guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Contoh:
 Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada
intensifikasi usaha?
 Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan
produktivitas kerja karyawan?
5. Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis
dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang
telah berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti
menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical
framework) atau disebut juga proses deduktif.
Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
(1) Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang
relevan untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori-
teori dan konsep-konsep tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari
kepustakaan seperti buku teks, ensiklopedia, monografh dan
sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Kriteria sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan
relevansi. Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang
menjadi titik tolak berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-

21
konsep yang mengabstraksikan fenomena, disebut tahap
conceptioning.
(2) Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan
perincian analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil
penelitian yang terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisas
melalui penalaran induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan
secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin
terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.

6. Perumusan Hipotesis
 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, yang jawabannya harus diuji.
 Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka
pemikiran/kesimpulan teoritis.
 Ada dua jenis hipotesis:
(1) Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukan
pemaknaan suatu konsep dari sautu teori.
(2) Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan
atau mempetautan dua veriabel atau lebih untuk diuji.
 Hipotesis verifikatif hendaknya menyatakan pertauatan
dua variabel atau lebih.
 Hipotesis dinyatakan dalam kalimat
deklaratif/pernyataan yang jelas, padat dan spesifik.
 Harus teruji/dapat diuji.
7. Menguji Hipotesis Secara Empirik
(1) Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif,
untuk membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara
meyakinkan (significant) atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-
fakta secara empirik (Penelitian Kuantitatif).
(2) Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan
(Penelitian Kualitatif).

22
2.6.3 Tahapan Penelitian Gabungan (mix method)
(Creswell:2003) menjelaskan ada beberapa aspek prosedur dalam
penelitian metode campuran, yaitu:
1. Timing (waktu)
Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam mengumpulkan data
kualitatif dan kuantitatif. Apakah data akan dikumpulkan secara
bertahap (sekuensial) atau dikumpulkan sekaligus dalam satu waktu
(konkuren).
2. Weigthing (bobot)
Bobot dalam penelitian metode campuran ini perlu diprioritaskan,
karena bobot itu bisa saja seimbang dan bisa juga lebih berat ke satu
metode daripada metode lainnya.
3. Mixing (pencampuran)
Mencampurkan data, dalam pengertian lebih luas mencampur rumusan
masalah, filosofi, dan interpretasi penelitian. Mencampurkannya
bukanlah pekerjaan yang mudah mengingat data kualitatif terdiri dari
teks-teks dan gambar-gambar, sedangkan data kuantitatif terdiri dari
angka-angka.
4. Teorizing (teorisasi)
Dalam prosedur metode campuran, perspektif teoretis yang akan
menjadi landasan bagi keseluruhan proses atau tahap penelitian.
Untuk lebih jelas mengenai tahapan dalam penelitian gabungan (mix
method) dapat dilihat gambar dibawah ini.

23
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Mix
Method

Kelebihan Metode Kuantitatif


 Penelitian lebih berjalan sistematis
 Mampu memanfaatkan teori yang ada
 Penelitian memanfaatkan teor yang ada
 Penelitian lebih berjala objektif
 Spesifik, jelas dan rinci
 Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri
Kekurangan Metode Kuantitatif
 Pengambilan data cenderung beraal dari nilai tertinggi
 Penlitian tidak ubyektif
 Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah
 Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat
pengumpul data orisinal
 Keterlibatan periset umumnya terbatas

Kelebihan dan kekurangan Metode Kualitatif

Kelebihan Metode Kualitatif

 Deskripsi dan interpretasi dan informan dapat diteliti secara mendalam


 Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta
 Penelitian lebih berjalan subyektif
 Sangat efektif digunakan dala mencari tanggapan dan pandangan karna
bertemu langsung
 Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa

Kekurangan Metode Kualitatif

 Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan


oleh informan
 Bersifat sirkuler
 Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas

24
 Ukuran penelitian kecil
 Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran

Kelebihdan dan kekurangan pendekatan penelitian campuran, oleh Sarwono


(2011).

Kekuatan-kekuatan pendekatan penelitian campuran


1. Penggunaan kata-kata, gambar, dan narasi dapat digunakan untuk
memperkaya eksplanasi makna angka-angka yang ada
2. Angka dapat digunakan untuk meningkatkan ketepatan penggunaan kata-
kata, gambar, dan narasi.
3. Mengakomodasi kekuatan-kekuatan penelitian kuantitatif dan kualitatif
4. Peneliti dapat menciptalan dan menguji “grounded theory”
5. Peneliti dapat menjawab secara lebih luas jangkauan pertanyaan-
pertanyaan penelitian karena peneliti tidak terkekang dengan satu metode
atau pendekatan
6. Peneliti dapat menggunakan kekuatan-kekuatan metode tambahan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan pada metode yang lain dengan
menggunakan kedua metode yang berbeda dalam kajian penelitiannya.
7. Peneliti dapat memberikan bukti yang lebih kuat untuk membuat
kesimpulan yang diperoleh melalui konvergensi dan kolaborasi temuan-
temuan.
8. Peneliti tambah menambah wawasan dan pemahaman yang mungkin
terluput jika hanya menggunakan satu metode tunggal.
9. Dengan menggunakan metode campuran, maka generalisasi hasil dapat
ditingkatkan.
10. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan bersama akan
menghasilkan pengetahuan yang lebih lengkap yang diperlukan untuk
menginformasikan teori dan praktik.

Kelemahan-kelemahan pendekatan penelitian campuran

1. Jika melakukan hanya satu penelitian, maka yang bersangkutan akan


menemukan kesulitan karena harus melakukan penelitian dengan dua

25
metode yang berbeda apalagi jika penelitian gabungan dilakukan secara
bersamaan.
2. Peneliti harus belajar berbagai metode dan pendekatan dan memahami
bagaimana caranya menggabung kedua metode berbeda tersebut secara
tepat
3. Para penganut aliran satu metode menganjurkan bahwa sebaiknya seorang
peneliti harus selalu hanya menggunakan satu pendekatan saja, kuantitatif
atau kualitatif saja.
4. Biaya penelitian akan menjadi lebih mahal.
5. Waktu yang digunakan akan menjadi lebih lama.
6. Detail-detail tertentu akan tetap harus dikerjakan oleh ahli metodologi
penelitian,

26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Jenis metode penelitian kuantitatif banyak nenggunakan hitungan, statistic,


dan table, dengan kaidah-kaidah tertentu. Biasanya, penelitian kuantitatif sering
ini menggunakan Teknik pengumpulan data dengan quisioner. Penelitian
kuantitatif sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
maupun ilmu social seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi,
jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitia ini berbeda dengan
metode penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan.

Sedangkan metode -penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau


deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam penelitian kuantitatif antara lain berisi
perhtungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variable berdasarkan variable lain, Tindakan untuk
penelitian kuantitatif ini merupakan yang sitematis terhadap fenomena-fenomena
yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.penelitian kuantitatif sendiri
bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan teori-teori, model-model
matematis, dan hipotesis yang berhubungan dengan fenomena alam. Bagian
sentral dari penelitian ini adalah proses pengukurannyaa karena ini dapat
memberikan hubungan yang fundamental antar ekspresi matematis dan
pengamatan empiris dari hubngan-hubungan kuantitatif.

27
DAFTAR PUSTAKA

Cresswell, J.W. 2003. Research Design Qualitative, Quantitative, And Mixed


Methods Approaches second edition. SAGE Pubication International
Educational And Profesional Publisher. California.

Suryana, Asep. 2007. Tahap-Tahapan Penelitian Kualitatif. Diktat Kuliah Pada


Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia.

Sugiono. 2012. Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung : Alfabeta

Aan Komariah dan Djam’an Satori. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung: Alfabeta.

John W. Creswell. 2012. Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif,


Kuantitatif dan Campuran Edisi Keempat. Pustaka Belajar

Pratama, R. B. (2019). Metodologi Penelitian. Unikom.ac.id .

Setiawan, A. A. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Supriyadi, N. (2015). Metode Penelitian Gabungan (Mixed Methods).


bdksurabaya-kemenag.id .

Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. UIN Maulana


Malik Ibrahim Malang .

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.


Jakarta: RajaGrafindo.
Kasiram, M. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif . Malang :
UIN-Maliki Press.
Soejono. (2011). Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Edisi ke-5.
Bandung: Alfabeta.
Supriyati, N. (2015). Metode Penelitian Gabungan (Mixed Methods).
Widyaiswara BDK, 8-11.

28
29

Anda mungkin juga menyukai